Anda di halaman 1dari 11

Bayi baru lahir

Bayi yang lahir ke dunia merespon dengan cara e menangis. Menangis adalah cara utama untuk
menyampaikan kebutuhan dan emosinya. Jika bayi bunda menangis setelah dilahirkan itu
menandakan bahwa bayi tersebut sehat. Andaikan bayi tidak langsung menangis itu juga bukan
pertanda bayi bunda tidak sehat. Adapun ciri-ciri fisik bayi baru lahir diantaranya adalah:

- Berat badan berkisar 2,7 sampai 4 kg. Bayi laki-laki biasanya lebih besar dibanding bayi
perempuan
- 5 sampai 7 persen dari berat lahir akan hilang dalam beberapa hari setelah kelahiran
- Berat badan naik antara
- Panjang badan antara 18-21 inci ( 45,7 – 53,3 cm )
- Kulit sensitif terutama pada bagian tangan dan mulut
- Kepala bagian atas dan belakang teraba lunak
- Menangis tanpa mengeluarkan air mata karena saluran air matanya masih belum terbuka

Bayi baru lahir juga memiliki beberapa gerakan refleks bawaan yang didesain untuk perlindungan diri
dan pertahanan hidup. Tidak terdapatnya refleks ini bisa menjadi indikator adanya masalah syaraf.
Adapun beberapa perkembangan motorik yang didapatkan ketika bayi baru lahir diantaranya adalah:

Apa saja ya Mam yang bisa dilakukan bayi usia 3 bulan di bulan-bulan pertamanya?
Mampaps, tumbuh kembang bayi memang harus dipantau sejak lahir. Penting sekali
untuk Mampaps mengetahui tahapan tumbuh kembang si kecil agar dapat
memantau pertambahan pertumbuhannya dan juga perkembangannya.

Mari Mampaps kita kenali bagaimana umumnya tahapan tumbuh kembang bayi 0-3
bulan.

Pertumbuhan Si Kecil 0-3 Bulan

Pertumbuhan pada si kecil mengarah pada perubahan yang bersifat kuantitatif atau
dapat diukur. Mulai dari perubahan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Si kecil yang baru lahir terkadang mengalami sedikit penurunan berat badan dalam
minggu pertama, tetapi ini adalah hal yang biasa. Dengan asupan nutrisi yang baik
dari ASI, berat badan si kecil akan segera pulih dan bahkan akan terus bertambah
seiring bertambahnya usia si kecil.
Idealnya berat badan si kecil usia 0-3 bulan akan bertambah sekitar 500-1200 gram
setiap bulannya, dan genap pada usia 3 bulan tinggi badan bayi akan meningkat
sebanyak 20% dari tinggi badannya saat lahir.

Tapi Mampaps, Perhitungan ini bukanlah patokan baku untuk semua si kecil,
asalkan berat badan si kecil bertambah setiap bulan maka bisa dikatakan
perkembangan si kecil dalam keadaan normal.

Perkembangan Motorik dan Sensorik Si


Kecil 0-3 Bulan

Pada umumnya perkembangan motorik bayi 3 bulan dibagai menjadi motorik kasar
dan halus. Motorik kasar adalah mencakup keterampilan otot-otot besar, misalnya
merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk.

Sedangkan motorik halus adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak
otot-otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk,
menggambar dan menulis.

Baca Juga: Refleks Pada Bayi, 7 Jenisnya Ini Harus Dimiliki Sejak Lahir!
Usia Minggu Pertama
Pada saat ini, refleks tubuh si kecil yang bekerja sempurna. Gerakan refleks adalah
gerakan-gerakan yang terjadi secara otomatis, tanpa si kecil sadari.
Seiring dengan waktu, gerak refleks ini akan tergantikan dengan gerak motor kasar.
Gerakan refleks si kecil ini mulai dari refleks menghisap, refleks menggenggam,
refleks leher, refleks mencari putting, dan sebagainya.

Usia 1 Bulan
Pada usia 1 bulan ini perkembangan motorik si kecil sudah mulai berkembang. Mulai
dari menggerakan bagian tubuh anggota gerak seperti tangan dan kaki, hingga
mampu menoleh ke kiri dan kanan.

Pada umumnya juga si kecil mampu mengangkat kepala serta mampu menahan
kepalanya hingga 45 derajat. Selain itu, kemampuan sensorik si kecil seperti
bereaksi pada bermacam-macam bunyi-bunyian, menatap wajah Mama ketika
menyusu, dan fokus melihat saat Mampaps mengajak berbicara.

Baca Juga: Seperti Apa Sih Pup Bayi Baru Lahir? Yuk, Kenali Perbedaannya!
Usia 2 Bulan
Si kecil yang berusia 2 bulan pada umumnya mampu menegakkan kepalanya
dengan waktu yang singkat, mampu menahan kepalanya hingga 45 derajat, serta
mampu mengangkat kepalanya dan bahu ketika di tengkurapkan.

Sedangkan untuk kemampuan sensoriknya, si kecil sudah akan mulai mengeluarkan


ujaran seperti “oow”, serta berekspresi tertawa saat diajak bermain.

Usia 3 Bulan
Perkembangan di umur 3 bulan, si kecil akan mengalami perubahan motorik yang
cukup signifikan. Misalnya dengan kemampuan menegakkan kepala saat duduk
serta kemampuan menggenggam yang semakin kuat.

Untuk kemampuan sensoriknya, si kecil akan mulai merespon orang lain dengan
tertawa dan berteriak. Ia juga sudah mulai menyadari keberadaan anggota gerak
untuk mengambil barang atau menendang.

Pada bulan ketiga juga si kecil sudah memiliki kemampuan pendengaran yang
semakin baik. Ketika si kecil dipanggil dengan namanya maka kepala dan mata
berkoordinasi untuk mencari sumber suara tersebut.
Perkembangan Kognitif 0-3 Bulan

Perkembangan bayi di usia 3 bulan ini berkaitan dengan pengetahuan, atau


bagaimana si kecil mempelajari dan memikirkan lingkungannya.

Mampaps saat si kecil berusia 0-3 bulan, si kecil akan mulai bisa melatih fokus
kedua matanya dan juga mengikuti benda-benda yang bergerak ke kiri dan ke
kanan.

Tak hanya itu si kecil juga sudah bisa mengungkapkan rasa bosan terhadap sesuatu
melalui tangisan atau tingkah laku yang rewel.

Perkembangan Sosial dan Emosi 0-3 Bulan


Pada usia ini si kecil sudah mulai mulai berusaha menatap Mampaps dan tersenyum
kepada orang-orang di sekitarnya. Biasanya, isyarat yang si kecil tunjukkan
menandakan bahwa si kecil merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya.

Namun, ketika ia merasa sebaliknya, biasanya si Kecil akan terlihat memasukkan


tangan ke mulut ataupun mengisap jari. Gerakan memasukkan tangan ke mulut,
sering kali diartikan sebagai tanda bahwa si kecil lapar. Padahal, hal ini juga bisa
berarti bahwa dirinya sedang merasa tak nyaman.

Perkembangan Bahasa 0-3 Bulan

Mulai usia 1 bulan si kecil akan mengeluarkan bunyi ‘uh’ dan ‘ah’ yang lemah. Usia 2
bulan si kecil mengeluarkan suara suara. Pada usia 3 bulan berceloteh, memainkan
ludah, mengenali suara orang terdekat.

MAsalah

1. bayi sulit tidur waktu malam

Solusi: kenalkan konsep siang dan malam. Jika sudah waktunya tidur malam diusahakan lampu
dimatikan. Ketika siang lebih banyak di kenalkan dengan lingkungan luar. Seiring bertambahya usia,
bayi akan mulai bisa mengikuti jam tidurnya sesuai normalnya. Pastikan bayi kenyang sebelum tidur.

2. Bayi terlalu tidur malam terlalu lama > 3 jam.

Solusi: tetap berikan ASI tiap dua jam, dekatkan punting ke mulut bayi. Biasanya walaupun kondisi
tertidur bayi masih bisa menghisap ASI

3. Menangis

Kemungkinan: lapar, tidak nyaman krn popoknya ada BAB, mengantuk


Solusi: cek popoknya, jika BAB segera ganti popok. Jika popok masih bersih berikan ASI kepada bayi,
jika keduanya sudah dilakukan gendonglah bayi sampai tenang dan tidur. Jika digendong masih
menangis terus coba berikan ASI Kembali

Bayi yang menangis terus menerus tidak berhenti-berhenti mungkin mengalami masalah Kesehatan,
segera periksa ke dokter. Ada kemungkinan bayi tersebut mengalami kolik. Jika hal itu terjadi
sebaiknya amati Asupan makan ibu, sebaiknya hindari makanan yang pedas, susu dan telur karena
makanan tersebut bisa menyebabkan kolik.

Seiring dengan bertambahnya usia berangsur-angsur kolik akan menghilang dengan sendirinya
seiring dengan pencernaan bayi yang semakin sempurna

4. Luka lecet ketika menyusui

Solusi: pastikan perlekatan bayi sudah benar. Mom masih bisa menyusui denngan menggunakan
niiple shield. Tapi ketika luka lecet sudah sembuh nipple shield segera utuk dilepas Kembali.

Oelskan krim untuk mengatasi luka lecet tersebut yang banyak dijual di took-toko bayi. Oleskan krim
tersebut setiap selesai memberikan ASI. Biasanya luka lecet terjadi karena punting kurang lembab
dan kering. Seiring dengan waktu luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Gunakan payudara
pad untung menghindari gesekan punting dengan BH yang menyebabnya nyeri.

5. ASI tidak keluar

Biasanya saluran ASI masih belum terbuka dengan baik. Bersihkan punting payudara dengan kasa
atau kapas yang halus. Angkat kerak-kerak yang ada di punting.

https://www.rainbowdorable.com/2018/08/bahasa-indonesia-event-report-ASI-dan-breastfeeding-
cchannel-biooil.html

6. ASI melimpah dan menetes

Pada minggu-minggu pertama biasanya ASI akan melimpah produksinya, sampai menetes-netes.
Solusi: Jika produksi ASI sangat banyak, sbaiknya dikeluarkan dengan cara dipompa secukupnya. ASI
yang terlalu lama tidak dikeluarkan dari payudara akan menyebabkan resiko sumbatan pada saluran
ASI yang jika dibiarkan terus akan menyebabkan radang (mastitis). Setelah beberapa hari biasanya
produksi ASI akan normal sesuai dengan kebutuhan bayi.

7. Pergelangan tangan nyeri setelah sering menggendong bayi

Solusi: menggendong dengan menggunakan jarik untuk mengurangi beban di tangan

8. nafas bayi mengorok setelah minum ASI

Solusi: nafas mengorok setelah minum ASI adalah hal yang normal jika tidak didapatkan keluhan
sesak nafas dan setelah beberapa lama ngoroknya menghilang. Hal ini disebabkan oleh karena ada
sisa ASI yang belum tertelan. Nafas mengorok tersebut menghilang ketika usia bayi menginjak 3- 4
bulan. Setelah menyusui gendong bayi dengan posisi tegak selama 10-15 menit sambil
disendawakan. Setelah itu baru posisi tidur.

9. Produksi ASI kurang

Solusi:

- Hindari stress. Buat hati ibu terasa nyaman dan senang. Stress bisa mengurangi prosuksi AS
- pijat oksitison
- makanan booster ASI seperti rebusan air kacang hijau, daun katuk, sari kedelai, susu Almond
diminum secara rutin
- menyusui bayi dengan frekuensi lebih sering. Hisapan bayi akan merangsang otak untuk
meningkatkan produksi ASI. Semakin sering ASI diberikan produksinya akan semakin
meningkat begitu pula sebaliknya

10. Kulit bayi kemerahan setelah minum ASI

Solusi: ada kemungkinan bayi alergi dengan makanan yang dikonsumsi ibu. Untuk sementara waktu
hindari makanan yang bisa memicu alergi seperti telur, ayam potong, udang, ikan laut. Makanan
yang bisa dimakan adalah tahu, tempe dan daging.

Jika sudah terlanjur makan, segeralah minum air putih yang banyak supaya zat yang menimbulkan
alergi bisa segera keluar lewat air kencing

11. Kulit bayi mudah menjadi kemerahan

Jika perlu periksakan ke dokter. Ada kemungkinan bayi memiliki kulit yang atopi. Kulit bayi yang
atopi itu sangat sensitif dan lebih kering.

Solusi: Jika demikian ada sebaiknya mengggunakan sabun, lotion, sampho khusus untuk kulit atopi.
Ada beberapa pilihan, misalnya sebamed, atopiclair dan Mustela. Khusus untuk mustella
mengeluarkan produk yang memang dikhususkan untuk merawat kulit yang atopi diberi nama
stelatopia.

11. Ruam popok


Solusi:

- angin-anginkan kulit bayi dengan melepas popok sekitar 10 menit tiap mengganti popok
- mengganti popok lebih sering
- mengganti popok yang lebih besar
- menganti merk popok
- memberikan obat ruam popok

12. bayi mengggigit punting ketika menyusui

Solusi: Perlekatan bayi kurang tepat. Cara: Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan
akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi. Pastikan ketika menyusui,
punting dan areola (bagian hitam disekitar punting) sebagian besar masuk ke mulut bayi.

13. Bayi gumoh

Solusi: miringkan bayi. gumoh


akan berkurang dan menghilang saat bayi
mencapai usia 18-24 bulan. Pada usia itu, ukuran lambung bayi membesar
dan katup lambung lebih kuat.  
Bunda lakukan untuk mengurangi frekuensi dan jumlah gumoh bayi:

 Pastikan Bunda memberikan makan bayi dengan suasana tenang dan


santai
 Hindari interupsi seperti suara yang tiba-tiba, lampu terang, dan
lainnya saat sedang menyusui
 Sendawakan bayi setidaknya tiga atau lima menit setelah menyusui
 Hindari menyusui bayi dalam posisi berbaring
 Pegang bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit setiap Bunda
selesai menyusui
 Jangan langsung mengajak bayi bermain setelah dia menyusu
 Jika Bunda memberikan bayi susu melalui botol, maka pastikan lubang
di puting susu tidak terlalu besar atau terlalu kecil
Tips menyusui bayi

Inisiasi menyusui dini (IMD)


Segera setelah bayi lahir, Mama sebaiknya melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD). Dikutip dari situs Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI),
sebagian besar bayi baru lahir bisa menyusu sendiri jika diletakkan di dada
ibunya segera setelah proses melahirkan.
Riset pun menunjukkan bahwa IMD memiliki banyak manfaat, tidak hanya
untuk bayi tetapi juga untuk Mama. Meski Mama membutuhkan banyak
istirahat setelah melahirkan, IMD tetap bisa dilakukan. Bahkan IMD bisa
menjadi proses pertemuan pertama kali yang indah bagi Mama, Papa, dan
juga buah hati tercinta.
Momen IMD juga bisa dimanfaatkan oleh Papa untuk membacakan doa di
telinga si Kecil. Jadi pada dasarnya, inti dari IMD ini sendiri adalah kontak
kulit antara Mama dan bayi, yang kemudian disusul dengan bayi akan
menyusu sendiri dan ini sangat bisa dilakukan oleh bayi yang dilahirkan
dengan proses operasi caesar sekalipun.
Perlekatan
Sebenarnya menyusui tidak menyakitkan untuk Mama, dengan catatan
semua bagian puting dan sebagian areola bisa benar-benar masuk ke
dalam mulut bayi (biasanya areola di bagian atas masih terlihat lebih
banyak dibanding areola di bagian bawah).
Posisi pelekatan mulut bayi dengan payudara seperti ini membuat puting
mama berada dekat sekali dengan langit-langit mulut bayi yang lembut.
Pada posisi ini, dagu bayi menempel pada payudara dan hidungnya akan
jauh dari payudara, jadi kepala bayi seperti mendongak.
Posisi seperti ini dapat memudahkan si Kecil untuk menyusu, Ma. Selain
itu, perhatikan juga posisi badan bayi. Upayakan tubuh, kepala dan
pundaknya berada dalam satu garis lurus menghadap Mama, sehingga
perut bayi menempel ke perut atau badan mama.
Intinya, posisi pelekatan yang baik adalah saat Mama dan bayi merasa
nyaman sehingga proses menyusui bisa berjalan dengan lancar.
Tempat dan posisi yang nyaman
Suasana yang tenang dan tempat yang nyaman juga berperan penting
saat Mama belajar menyusui di masa-masa awal menyusui. Untuk
memudahkan menyusui mom bisa menggunakan bantal menyusui

Kenali kebiasaan menyusui


Sedikit demi sedikit Mama akan mulai mengenali kebiasaan menyusu si
Kecil. Ingat ya, Ma, hindari membatasi waktu menyusu dan frekuensi
menyusui.
Seringkali ada informasi yang menyatakan bahwa bayi harus menyusu
minimal dalam interval 2 sampai 3 jam. Setiap bayi bervariasi, jika bayi
merasa lapar bayi bisa disusui kurang dari 2 jam. Usahakan pemberian ASI
tidak lebih dari 3 jam.
Biasanya bayi akan menyusui tiap 2 jam sampai usia 2 bulan. Berangsur
angsur pagi tiap 2 jam, dan malam tiap 3 jam ketika tidur.
Bayi Usia 3-6 bulan

Masalah:
1. Bayi menangis ketika ditinggal oleh ibunya
Solusi:
senantiasa berpamitan kepada bayi ketika akan meninggalkannya.
Katakan kepada bayi anda, jika anda hanya pergi sebentar dan segera
kembali
- Bermain ciluk ba bisa melatih bayi tentang bahwa suatu object itu
bisa hilang dan kemudian muncul kembali
2. Berat badan bayi tidak mencapai kurva hijau pada KMS
Solusi:
Ibu harus makan makanan tinggi protein seperti daging, tahu, tempe, ikan,
sayur kelor. Susui bayi sampai payudara benar-benar habis supaya bayi
mendapatkan ASI yang terakhir yang mengandung banyak lemak. ASI
habis ditandai dengan bayi mulai rewel ketika menyusui, setelah itu baru
pindahkan ke payudara sebelahnya. Sering-seringlah menyusui bayi anda
ketika pagi sampai waktunya tidur malam
- Bayi mulai bisa diperkenalkan MPASI jika berat badan terlalu kecil
pada usia 5,5 bulan
3. Bayi rewel dan sering menangis tanpa sebab, sering minta ASI
Solusi: Bayi anda mungkin sedang mengalami lompatan pertumbuhan
dimana pada saat itu pertumbuhan bayi sedang meningkat dengan pesat.
Hal ini bisa dikatakan normal selama bayi masih bisa ditenangkan. Kondisi
ini biasanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah fase itu selesai
biasanya bayi mempunyai kemampuan baru.

Anda mungkin juga menyukai