Anda di halaman 1dari 5

TUMBUH KEMBANG BAYI

USIA 0 - 6 BULAN PE Usia 0 - I,5 bulan


RTAMA

Mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya. Membutuhkan banyak bantuan Anda untuk belajar mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya. Menggerakkan tangan dan kakinya untuk menunjukkan bahwa ia tertarik dengan sesuatu yang ada di dekatnya. Bisa tiba-tiba menggerakkan tubuhnya seperti kejang-kejang dalam rangka belajar mengendalikan diri. Itu sebabnya Anda perlu hati-hati dan memegangnya cukup kuat saat menggendongnya. Ketika terjaga, berilah ia kesempatan belajar mengangkat kepalanya. Caranya, letakkan tubuhnya pada posisi telungkup, sehingga memaksa anak berlatih mengangkat kepalanya. Lakukan face to face alias saling berpandangan muka dengannya, sesering mungkin

Umur 1,5 - 3 bulan


Mulai bisa belajar mengangkat kepalanya pada posisi telungkup. Mulai aktif belajar mengontrol dan mengendalikan gerakan otot tangan dan kakinya. Itu sebabnya, Anda akan melihat anak mampu meraih serta menggenggam benda-benda kecil yang Anda berikan padanya.

Umur 3 - 6 bulan Perkembangan motorik kasar:

Mulai bisa mengangkat dan menahan kepalanya sendiri untuk beberapa saat lamanya. Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya sambil bergerak maju. Mulai belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Apabila ditaruh beberapa bantal di sekelilingnya sebagai pengganjal, ia akan belajar untuk duduk. Bantulah dengan mendudukkan dan menyandarkan tubuhnya pada bantal.

Perkembangan motorik halus:


Mulai bisa menggunakan kedua tangannya untuk meraih dan menggenggam sebuah benda. Senang bermain dengan kedua tangannya. Dengan tangannya, ia asyik bermain dengan jari-jari kaki yang bisa diraihnya. Gemar memasukkan semua benda yang berhasil dipegangnya ke dalam mulut. Beginilah cara dia mengenal aneka jenis mainannya.

USIA 6-12 BULAN Umur 6 - 9 bulan Perkembangan motorik kasar:


Mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Mulai belajar merangkak. Mampu menggulingkan tubuhnya untuk berpindah tempat. Kalau Anda pegang pinggangnya, anak bersemangat untuk menggerakkan kedua kakinya, dan belajar berjalan!

Perkembangan motorik halus:


Mampu menggerakkan tangan dengan baik serta menggunakannya untuk mengeksplorasi benda-benda kecil di sekelilingnya. Mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya. Mampu meraih dan memegang benda yang disukainya dengan satu atau dua kali upaya untuk meraihnya. Mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil. Mulai belajar memegang cangkir minumnya. Mampu memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan yang lain.

Umur 9 - 12 bulan Perkembangan motorik kasar:

Mampu merangkak ke sana ke mari. Semakin giat dan menunjukkan semangat belajar berjalan. Tak heran bila ia akan sering meraih tangan Anda, sebagai tanda meminta Anda untuk menahan tubuhnya karena ia ingin melangkahkan kaki-kaki mungilnya. Sudah bisa berpegangan pada tepi sofa atau meja sebagai upayanya untuk belajar berdiri. Di akhir tahun pertamanya, ia akan menunjukkan kemampuannya menggerakkan kaki dan melangkah sendiri untuk pertama kalinya.

Perkembangan motorik halus:

Senang mengambil dan membuang benda, serta berlatih cara menjatuhkan benda dengan baik. Ia pun senang mengamati arah benda yang dijatuhkan itu Mulai belajar mengambil dan bermain dengan makanannya saat acara makan berlangsung. Mulai belajar menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil dan memegang benda-benda yang berukuran kecil.

MAKANAN PENDAMPING ASI


makanan pendamping ASI merupakan makanan dan minuman tambahan bergizi tinggi selain ASI yang diberikan kepada
bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang di berikan setelah bayi berusia 6 bulan. MP-ASI merupakan suatu tahapan awal untuk mengenalkan menu makanan bayi selain asi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut: 1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnnya 2. Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari. 3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan gizinya 4. Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis. 5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk

selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun. 6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang ANda buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri. 7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, namun cukup satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu. 8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan gandum. 9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi. 10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum (infant botulism). 11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.

Tahapan pemberian MPASI : Mulai usia 6 bulan

Tekstur makanan : semi cair.

1. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning 2. Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk

Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.

Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 c

Mulai usia 7 bulan

Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah

1. Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. 2. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring 3. Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach. 4. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.

Mulai usia 9 bulan

Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.

Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

CIRI - CIRI BAYI SEHAT

Anda mungkin juga menyukai