Anda di halaman 1dari 8

Perilaku Bayi Baru Lahir

A. Definisi

Perilaku bayi atau newborn behavior adalah perilaku yang dapat diamati oleh orangtua atau pemeriksa
yang mempunyai dua tujuan yaitu untuk menilai fungsi integritas bayi dan untuk mengetahui (sebagai
klinisi) kontribusi BBL terhadap sistem bayi dengan orang tua.

B. Dampak Bagi BBL

Dengan mengetahui perilaku bayi dari awal, maka dapat dilihat secara dini apakah bayi mempunyai
perilaku normal atau abnormal. Bila terjadi kelainan perilaku maka dapat segera dilakukan intervensi
dini.

C. Perilaku Bayi Normal

Karakteristik bayi adalah mempunyai pipi kemerahan dan montok, serta mata yangmungkin masih
terpejam atau sedikit terbuka. Kepala BBL mungkin mendatar atau mempunyai bentuk yang tak
beraturan sesudah lahir, dan mungkin lebih besar atau tidak proporsional bila dibandingkan dengan
tubuh bayi. Bayi mungkin lebih kecil dibandingkan dengan bayangan orang tua. Mungkin terdapat
goresan pada muka bayi akibat kukunya yang panjang dan mungkin mempunyai telinga yang bentuknya
masih tidak beraturan, daun telinga masih lemas atau kaku terlipat ke bawah. Dalam waktu seminggu
penampilan bayia akan banyak berubah. Bentuk kepalaa yang tidak beraturan akan menjadi lebih bulat
dalam waktu 2 minggu. Mata yang terpejam juga akan mulai terbuka dalam minggu pertama, koordinasi
mata yang baik akan terjadi pada saat itu. Berat akan turun sedikit dan bentuk telinga akan menjadi
normal dalam waktu satu bulan.

Seorang BKB tidak dapat dibandingkan perkembangannya dengan BCB, karena sering perkembangannya
lebih lambat dibandingkan BCB. Bila bayi lahir 2 bulan lebih awal maka ia akan mengalami keterlambatan
perkembangan 2 bulan lebih lambat dibanding BCB.

1. Tidur

BBL biasanya tidur selama 20 menit-4 jam dalam sekali tidur dalam waktu sampai 20 jam setiap harinya.
Lambung bayi terlalu kecil untuk menahan minuman agar senantiasa penuh di lambung, sehingga bayi
perlu untuk diberi minum dua jam sekali. Masing-masing bayi mempunyai kebiasaan tidur yang berbeda,
tetapi pada umur 3 bulan bayi harus tidur selama 6-8 jam pada malam hari.

Dalam minggu pertama kehidupannya, seorang bayi keliatannya akan tidur secara teratur dan hanya
akan bangun bila lapar. Setelah beberapa minggu, bayi secara perlahan akan terjaga lebih lama. Bayi
tidak mempunyai pola yang tetap tentang waktu tidurnya akan tetapi bisa diprediksi bila sudah
bertambah umurnya. Beberapa bayi tidur sepanjang malam pada umur 6 minggu, ini terjadi secara
alamiah dan tidak perlu memaksa bayi untuk mengikuti pola tertentu meskipun dapat ditentukan waktu
tidurnya. Memberi minum, menyanyikan lagu atau membacakan sebuah cerita dapat membantu
menidurkan bayi. Dengan memberi porsi minum malam harinya dengan tenang dan pelan-pelan, maka
bayi diajar untuk membedakan siang dan malam hari.

2. Menangis

Bayi akan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan non-verbal atau isyarat yang sebagian besar
akan melibatkan tangis. Bayi juga kadang dapat tenang sendiri tanpa bantuan. Berikan cukup waktu pada
bayi untuk tenang sebelum kita mengganggunya. Bila bayi menangis berlebihan ini dapat berarti bayi
sakit atau mengalami nyeri.

Menangis merupakan salah satu cara utama bayi untuk melakukan komunikasi. Banyak bayi menangis
selama 2-3 jam sehari, bahkan ada yang lebih. Bukan suatu kesalahan apabila kemudian bayi diangkat
dan ditenangkan. BBL mungkin akan menangis beberapa jam dalam sehari. Ini adalah suatu cara mereka
untuk member tahu orang tua atau pengasuhnya bahwa mereka menginginkan sesuatu, atau ada
sesuatu yang salah satu tidak nyaman baginya. Bayi akan tumbuh dengan tangis yang konstan.
Merangkul bayi, mengelus-elus dan berbicara dengan bayi bahwa ia dicintai, akan membuat bayi
bertambah baik. Bila bayi tangisnya panjang, padahal anda sudah berusaha menenangkannya dengan
baik, maka yakinkan bahwa anda tidak gagal sebagai orang tua. Tangis akan berkurang dengan
bertambahnya umur dan kemampuan bayi untuk dapat mengekspresikan perasaan, kemauan dan
keinginannya.

Bila bayi menangis maka harus diperiksa kemungkinan penyebabnya, antara lain sebagai berikut :

a. Lapar

b. Popok yang kotor

c. Ruam popok

d. Kembung

e. Kolik

f. Ingin menghisap

g. Kepanasan atau kedinginan

h. Ingin digendong

i. Terlalu banyak dirangsang

j. Sakit

Bila tidak ada salah satu masalah diatas, bayi dapat dicoba diayun-ayun, dinyanyikan sebuah lagu atau
diperdengarkan alunan music, diajak jalan-jalan atau naik mobil. Adalah suatu hal yang normal bila
merasa frustasi karena tidak dapat menenangkan bayi. Setelah diperiksa tidak ada masalah, bayi yang
menangis atau rewel seperti tersebut diatas dapat diletakkan di box atau tempat tidurnya, dan dibiarkan
menangis untuk beberapa menit. Terutama apabila ibu atau pengasuh telah kelelahan dan frustasi. Bila
ingin meninggalkan bayi lebih lama, dapat menghubungi orang lain untuk menjaganya.

Beberapa ahli merekomendasikan apa yang dinamakan “Aturan 10 Menit Bayi Menangis” :

a. Apabila memilih “Aturan 10 Menit ini”, sebelumnya sudah harus diperiksa bahwa tidak ada masalah
yang menyebabkan bayi menjadi tidak nyaman seperti yang disebut di atas tadi.

b. Tinggalkan bayi selama 10 menit di box atau tempat tidurnya. Bayi akan tertidur dalam waktu
tersebut.

c. Bila bayi tidak diam/tidak tidur, maka kembalilah ke bayi dan tenangkan bayi kembali. Kemudian
tinggalkan lagi 10 menit.

d. Bagi seorang bayi menangis/rasa tidak nyaman berasal dari hal-hal tersebut di atas. Memperhatikan
tangisan bayi dan keinginannya akan membuatnya tenang. Bayi mungkin merasa tidak nyaman bila
mendengar suara gaduh, kesibukan/aktivitas yang berlebihan. Kadang-kadang menengkurapkan bayi
dapat membantu untuk mengontrol gerakan tiba-tiba yang menyertai tangis. Bayi mungkin dapat
tenang, mudah terkejut dan memerlukan lebih banyak perhatian yang konstan. Kedua bayi tersebut
berbeda tetapi normal dan mempunyai perilaku yang sehat. Yang perlu diperhatikan adalah pola tangis
bayi. Bayi dapat menangis pada waktu yang sama setiap hari. Dengan mengayun,memegang dan
mengelusnya mungkin dapat menenangkan bayi. Beberapa bayi menangis untuk mengurangi ketegangan
sebelum tidur. Menangis dalam waktu 5-10 menit tidak berbahaya, tetapi tidak boleh dibiarkan
menangis lebih lama. Harus diingat bahwa tangis adalah salah satu cara bayi untuk melakukan
komunikasi. Bila bayi menangis berkepanjangan dan menyebabkan kekhawatiran orangtua, maka harus
didiskusikan antara orangtua dan dokter (spesialis anak) yang memeriksanya dan ini akan sangat
membantu.

e. Bayi kadang dapat menangis tanpa alasan sama sekali. Bila demikian bayi dapat dicoba ditenangkan
dengan mengayun, menyanyikan lagu, bicara lembut atau membungkusnya dengan selimut, maka akan
dapat segera diketahui apa yang diinginkan bayi. Kadang bayi sulit ditenangkan, ini bukan salah orangtua
atau pengasuh. Mencoba untuk bersabar dan tenang meskipun bayi masih tetap menangis. Bila
diperlukan dapat dipanggil oranglain untuk menemani, bila orangtua/pengasuhnya sedang beristirahat.
Bila menangis berlebihan dan pada waktu yang tidak seperti biasanya. Mungkin ini satu tanda bahwa
bayi sakit.

3. Refleks

Dalam beberapa minggu pertama kehidupannya bayi akan mempertahankan posisi nya seperti posisi
tubuh di dalam kandungan (posisi janin) yaitu fleksi penuh pada sendi lengan, siku, panggul dan lutut
dan memposisikan anggota gerak untuk dekat dengan bagian depan tubuh bayi. Posisi ini akan berubah
bila bayi sudah dapat mengontrol gerakannya. BBL memiliki berbagai macam reflex alamiah. Memakai
reflex ini akan sangat membantu untuk memahami penyebab beberapa perilaku bayi.
Seorang BBL mempunyai berbagai reflex yang membantu melindungi dirinya dari sinar yang berlebihan,
rasa sakit dan rangsangan lainnya. Di sampan itu reflex juga diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Untuk
beberpaa hari sesudah lahir, reflex tersedak membantu bayi untuk meludahkan mucus atau lender
sehingga bisa bernafas lebih baik. Reflex mengedipkan mata yang kuat dapat melindungi mata dari
cahaya berlebihan. Bila perut dipegang maka bayi akan mengangkat kepala dan menegok ke salah satu
sisi. Dia juga akan menghindari rasa sakit dengan membalikkan tubuhnya. Otak bayi akan mempelajari
semua pengalaman-pengalaman ini.

Refleks seorang BBL meliputi :

a. Rooting reflex : bayi akan menoleh kearah akan diberikan minum dan dia sudah siap untuk menghisap
dengan menyentuh pipi bayi, akan menyebabkan bayi member respon ini.

b. Reflex menghisap : bila diletakkan sebuah benda di mulut bayi, maka bayi secara alami sudah siap
untuk menghisap.

c. Reflex terkejut : bayi akan menggerakkan tangan dan kakinya tiba-tiba bila ia terkejut. Biasanya respon
ini disertai dengan menangis.

d. Reflex tonik : bayi memutar kepalanya ke satu sisi dan disertai gerakan lengan memegang pada sisi
yang sama.

e. Reflex memegang : bayi akan memegang dengan erat sesuatu benda yang diletakkan pada telapak
tangannya.

f. Refleks glabellar : ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan

g. Refleks babinski : gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki ke arah atas
kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi akan menunjukkan respon berupa semua jari kaki
hyperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi

h. Refleks moro : timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba-tiba digerakkan atau
dikejutkan dengan cara bertepuk tangan.

i. Refleks ekstrusi : bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari atau
puting.

4. Bernapas

Tidak jarang bayi mengalami napas irregular atau tidak teratur. Bayi dapat berhenti bernapas selama 5-
10 detik dan kemudian segera bernapas lagi. Ini adalah suatu keadaan normal. Bila henti napas lebih dari
10 detik, ini merupakan keadaan gawat darurat, karena bayi akan sianosis dan harus segera
menghubungi dokter.

5. Penglihatan
BBL sesungguhnya dapat melihat tapi matanya masih tertutup karena masih terlalu berat untuk
memutuskan penglihatannya untuk pertama kali. Bayi dapat melihat gerakan dan membedakan objek
berwarna hitam atau putih. Beberapa bulan pertama lebih mudah bagi bayi untuk melihat sesuatu dari
sudut. Kemudian pada usia 2-3 bulan telah mempunyai control untuk otot matanya dan dapat
memusatkan matanya pada suatu benda dan dapat mengikuti objek tersbut bila digerakkan.

Bayi belum dapat memfokuskan dan memandang objek yang dekat dengan jelas. Sinar yang terang dan
sinar blitz kamera tidak akan membahayakan pandangan bayi, tetapi membuat tidak nyaman. Bayi akan
lebih menyukai objek yang padat dan tertarik pada wajah manusia. Objek berwarna hitam dan putih
lebih menarik perhatiannya.

6. Mendengar

Bayi dapat membedakan berbagai suara. Mereka dapat mengenal suara keluarganya, oleh karena itu
orangtua harus sering mengajak bayinya berbicara. Bayi dapat menoleh kea rah suara yang dikenali. Bagi
BBL bahasa suara adalah laksana music dengan intonasi dan ritme yang berbeda. Bayi dilahirkan dalam
keadaan mendengar. Sesungguhnya bayi lebih memilih suara tertentu disbanding secara umum. Mereka
akan memalingkan kepalanya untuk mencari sumber suara dan akan merespons suara manusia.

7. Kondisi Bangun-Tenang (Quiet-Alert State)

Bayi siap untuk berinteraksi dengan orang lain bila dalam keadaan bangun dan tenang. Berbicara pada
bayi harus dengan lembut. Berikan sesuatu kepadanya untuk dapat dilihat didengar atau dihisap, untuk
menjaganya dalam keadaan bangun dan tenang. Bayi dapat ditinggalkan sendiri untuk beristirahat dan
diawasi dari jauh.

Tanda bayi dalam keadaan bangun dan tenang :

a. Gerakan tubuh bervariasi dari gerakan kecil sampai gerakan aktif

b. Mata terbuka dan bersinar

c. Dapat memfokuskan perhatian pada wajah, suara dan objek yang bergerak

D. Perubahan Perilaku yang Dapat Terjadi Pada Bayi

Perubahan perilaku pada bayi mungkin dapat merupakan tanda awal bayi sakit. Meskipun tingkat
aktivitas, nafsu makan dan tangis bayi secara normal bervariasi dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam.
Perubahan yang mencolok dapat menjadi petunjuk bayi sakit. Biasanya bayi tetap terjaga dan aktif bila
sedang bangun, minum baik dan dapat didiamkan bila sedang menangis, kadang kadang sedikit
perbedaan keadaan masih dapat dianggap normal. Beberapa perubahan perilaku yang dapat menjadi
petunjuk bayi sakit adalah sebagai berikut :

1. Bayi Letargik
Bayi dikatakan letargik bila tampak lesu, tidak bertenaga atau bayi mengantuk. Bayi sulit dibangunkan
untuk minum dan bila bangun bayi tidak terjaga atau tidak sigap, tidak tertarik pada rangsang suara
maupun visual. Keadaan dapat berlangsung pelan, sehingga orangtua tidak menyadari perubahan
perilaku yang gradual ini. Letargik dapat merupakan tanda infeksi atau keadaan lain seperti kadar glukosa
darah yang rendah.

2. Malas Minum

Masalah minum ini meliputi bayi kesulitan menghisap payudara atau botol, bayi tidak lapar, bayi dengan
kehilangan berat badan atau berat bayi tidak naik.

a. Kesulitan minum karena masalah menghisap : mungkin pertama kali bayi menghisap dengan baik dan
kuat pada saat lahir, kemudian secara perlahan bayi berubah menjadi malas minum dan hisapan menjadi
tidak efektif. Perlu waktu panjang untuk minum atau bayi mulai menghisap dengan lemah dan minum
tidak dengan efektif. Hal ini terutama terjadi pada BKB. Bayi yang menghisapnya lemah, mungkin tidak
dapat menarik dengan kuat atau tidak dapat membuat lekatan kuat dengan putting susu pada saat
menetek. Bayi tidak mendengar suara menelan atau mencecap pada saat menetek. Payudara ibu
mungkin tidak terasa penuh saat sebelum meneteki dan terasa lunak/kosong sesudahnya. Bayi yang daya
hisapnya lemah yang minum susu formula mungkin memerlukan dot yang dapat bekerja dengan baik,
atau pompa yang dapat merangsang hisapan bayi. Bayi yang lemah daya menghisapnya memerlukan
waktu yang cukup lama, kadang lebih 45 menit untuk minum, baik minum susu formula maupun
menetek.

b. Sesudah hari pertama dan selanjutnya, sebagian besar bayi sudah siap untuk minum setiap 3-4 jam
dan memperlihatkan gejala lapar dengan menghisap jari-jari/tangannya, menangis dan membuat
gerakan rooting. Bayi sakit mungkin menolak untuk minum. Bayi yang tidur terus dan malas minum
mungkin bayi tersebut sakit.

c. Meludah atau menyemburkan susu sesudah minum sering terjadi pada BBL. Ini disebabkan karena
otot sfingter antara perut dan esophagus masih lemah dan imatur. Muntah yang menyemprot kuat,
dapat merupakan tanda adanya masalah. Pada bayi yang minum susu formula, muntah dapat terjadi
setelah minum yang berlebihan atau karena intoleransi susu. Pada bayi yang menetek ASI, keadaan fisik
tertentu yang menghambat proses pencernaan berjalan normal, dapat menyebabkan muntah.
Perubahan warna muntahan atau muntahan berwarna hijau mungkin menunjukkan adanya obstruksi
saluran cerna.

d. Penurunan berat badan sampai dengan 10 persen dari berat lahir dalam 3 hari pertama sesudah lahir,
masih merupakan hal yang normal. Tetapi bayi harus naik beratnya pada usia 10/11 hari. Tanda berat
bayi tidak naik antara lain : bayi kelihatan kurus, wajah layu, kulit longgar dan jumlah kencing serta tinja
berkurang. Bayi biasanya diperiksa dokter setiap minggu untuk menilai beratnya. Berat bayi tidak dapat
merupakan tanda bayi sedang sakit atau mempunyai masalah yang harus segera ditangani.

e. Masalah minum dapat merupakan tanda kondisi lain dan dapat menyebabkan sakit yang serius apabila
tidak segera ditangani. Bayi harus segera ditangani bila terjadi kesulitan atau gangguan minum.
3. Tangisan Yang Menetap Atau Iritabel

Semua bayi pasti menangis, karena inilah salah satunya cara utama mereka mengkomunikasikan
keinginannya. Bayi menangis dengan berbagai jenis tangisan, misalnya : menangis karena lapar,
mengantuk, kesepian, popoknya basah minta diganti dan merasakan nyeri. Pertama kali, orangtua
mungkin tidak tahu mengartikan tangis bayi, dan dia harus berusaha untuk menenangkan tangis bayi
dengan memenuhi keinginannya. Tetapi bayi yang ‘rewel’ dan terus menangis mungkin sedang sakit,
iritabel atau kesakitan. Kolik adalah masalah yang sering terjadi dan menyebabkan bayi menangis lama
dan sulit didiamkan. Tremor atau bergetar dapat juga merupakan salah satu tanda bayi sedang sakit.
Yakinkah tidak ada masalah fisik, misalnya pakaian yang menggores, atau peniti popok yang menusuk.
Periksa juga perut bayi apakah kembung atau tidak.

4. Bayi Sakit

Bayi yang dirawat biasanya menunjukkan perilaku yang berbeda dengan bayi sehat. BKB kurang dapat
mengontrol dan mengkoordinasikan gerakannya disbanding BCB. Dokter yang merawat harus
memberitahukan orangtuanya keadaan ini.

5. Persepsi Rasa

Kepuasan dan kegembiraan merupakan hal yang harus diperhatikan pada BBL. Mereka belajar untuk
membedakan suatu objek dengan manusia, mengharapkan minum pada waktu tertentu, memfokuskan
perhatian pada hal yang baru, memegang jari pengasuh bila diletakkan di telapak tangannya dan tertarik
pada wajah manusia.

a. Pengecap dan bau

Indera ini berkembang dengan cepat saat lahir. Barang yang pahit menyebabkan reaksi tidak senang atau
ditolak, sedangkan yang manis akan diterima. Bayi tidak bisa membedakan bau tetapi bayi tidak suka bau
busuk.

b. Sentuhan

Kesan pertama dalam hidup bayi berasal dari sentuhan. Pengetahuan pertama tentan gmanusia didapat
melalui sentuhan. Misalnya sentuhan seorang ibu itu lembut, nyaman dan menyakinkan. Bayi dapat
merasakan kecemasan, kemarahan, dan kejengkelan pengasuhnya.

c. Respons nyeri pada BBL

Meskipun nyeri dapat memberikan semacam peringatan akan adanya jejas, namun efek dari rasa nyeri
cukup merugikan. Nyeri dapat memberi dampak negative pada respon fisiologi, metabolic dan behavior
(perilaku), seperti : meningkatkan denyut jantung, frekuensi napas, tekanan darah, peningkatan sekresi
katekolamin, glucagon dan kortikosteroid.

Ekspresi wajah bayi yang mengalami ‘nyeri’ akut meliputi karakteristik sebagai berikut :
• Mata tertutup rapat

• Kening menurun dan berkerut

• Lubang hidung yang melebar dan membonjol

• Kerutan nasolabial yang dalam

• Lidah yang menjulur dan tegang

6. Tersedak dan bersin

a. Tersedak

Terjadinya tersedak merupakan hal yang normal karena kontraksi diafragma primitif (sekat rongga badan
antara dada dan perut) yang mendadak dan tidak teratur, yang belum benar-benar bisa menarik dan
mengeluarkan napas dengan ritme teratur.

Tersedak merupakan tanda bahwa otot-otot pernapasan diantara tulang iga, diafragma dan perut makin
kuat dan mencoba bekerja sama.

b. Bersin

Bayi sensitif terhadap sinar terang dan bersin jika membuka matanya untuk beberapa hari pertama
karena cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan mata. Lapisan hidung sensitif, diperlukan
untuk membersihkan lubang hidung, mencegah debu agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai