Pemberian stimulasi sejak usia dini memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan otak
bayi. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, semakin pesat pula pertumbuhan otaknya. Oleh
karena itu, anak perlu tumbuh dalam lingkungan yang memacu pertumbuhan otak, seperti melalui
sentuhan fisik dan bermain.
Saat otak menerima rangsangan baru, momen stimulasi ini menjadi kesempatan untuk bayi
mempelajari hal baru. Rangsangan tersebut mendorong sel saraf untuk membentuk koneksi baru
guna menyimpan informasi. Sel-sel yang aktif dalam menyimpan informasi akan berkembang,
sementara yang jarang atau tidak digunakan akan menghilang. Stimulasi yang konsisten akan
memperkuat hubungan antar sel saraf yang telah terbentuk, sehingga secara otomatis fungsi otak
si Kecil akan semakin optimal.
Bayi 2 Bulan
Bayi 3 Bulan
Bayi usia 3 bulan lebih aktif dan mulai mengenal berbagai tanda. Kini si kecil semakin aktif menggerakan tubuh
dan mulai sadar saat ada yang mengajaknya bermain.
Tangan semakin aktif - Koordinasi antara mata dan gerak tubuh semakin membaik - Tengkurap sambil
mengangkat kepala - Kaki semakin kuat dan mulai bisa menendang - Tersenyum saat diajak bermain –
Mengoceh – Tertawa - Mulai belajar berguling
Stimulus
Rutin Tummy Time. Bayi 3 bulan umumnya sudah bisa mengangkat tubuh bagian atas - Ngobrol dengan Si Kecil
- Buat Si Kecil Mampu Memegang Benda - Mengajak Bayi Bermain Benda Bergerak - Buat Suara yang Menarik
Perhatian Bayi - Nyanyikan Lagu - Ajak Bercermin - Bermain Cilukba - Membacakan buku - Bawa ketempat
ramai
Bayi 4 Bulan
Tersenyum pada orang yang dikenal - Mengenal benda-benda di sekeliling - Mulai suka mainan - Menangis saat
tidak ada yang mengajaknya bermain - Meniru suara dan ekspresi wajah - Koordinasi tangan dan mata semakin
baik - Menarik benda-benda di sekitar - Mengangkat kepala dan leher yang semakin kuat - Mulai banyak
berguling - Merangkak kecil menggunakan siku - Ngobrol dengan si Kecil
Pada usia 4 bulan si Kecil umumnya sudah mulai bisa berceloteh dan menirukan suara. Untuk menstimulasi si
Kecil, Bunda dapat mengajak si Kecil ngobrol sambil melakukan aktivitas sehari-hari.
Misalnya saat memandikan bayi (“Nak, ayo kita mandi dulu yuk! Gimana, airnya sudah cukup hangat belum?
Habis mandi sudah wangi, kita jalan-jalan ke taman yuk”) atau memakaikan pakaian (“Bunda suka deh kalau Adik
lagi pakai baju merah ini, kelihatan cantik/ganteng banget!”)
Usahakan untuk terbiasa mengajak ngobrol bayi dengan struktur bahasa yang baik dan benar ya, Bun, dan tidak
memakai bahasa cadel seperti “mimi cucu” atau “dede mau mam ciang apa?”
Si Kecil pasti memang belum bisa merespon ucapan Bunda, tapi berbicara dengan bahasa yang jelas ini dapat
membantunya mendengar berbagai macam kata baru yang bisa memperkaya kosakata serta kemampuannya
berbicara nanti.
Pun ketika si Kecil berceloteh, respon ucapannya dengan nada antusias dan ceria meski Bunda tidak mengerti apa
maksudnya. Ketika mendengar Bundanya merespon, ia akan lebih bersemangat untuk berceloteh begini, ia akan
makin bersemangat untuk berceloteh.
Ia akan mengenal lebih banyak kosa kata, suara, dan mimik wajah. Bahkan pada satu poin si Kecil mungkin akan
menirukan apa yang Bunda ucapkan dan mimik wajah yang Bunda lakukan.
Agar stimulasi bayi 4 bulan ini berjalan maksimal, Bunda dapat membacakan buku cerita yang memiliki gambar-
gambar besar dengan warna-warna cerah. Deskripsikan kejadian apa yang ada pada setiap halaman sambil
menunjuk dan menyebutkan nama tiap-tiap objek yang ada.
Selain itu, stimulasi berguling akan melatih otot-otot tubuh bagian atas untuk membantu si Kecil mengendalikan
kepala dan memutar tubuhnya secara alami. Keterampilan ini penting untuk mengasah kemampuan bayi
menyeimbangkan badan yang akan menjadi modal awal untuk mencapai milestone selanjutnya, yaitu duduk dan
merangkak.
Untuk menstimulasi si Kecil belajar berguling, Bunda dapat meletakkan bayi telentang di atas lantai beralas busa
tipis. Kemudian Bunda dapat meletakkan mainan dengan warna-warna terang untuk menarik perhatian bayi. Buat
suara-suara menarik dan ucapkan kata-kata penyemangat dengan nada ceria untuk memotivasi bayi membalikkan
badannya.
Ketika si Kecil berhasil membalikkan badan, Bunda dapat memberikan pujian dengan bertepuk tangan. Biarkan
bayi dalam posisi tengkurap untuk beberapa waktu, kemudian pancing lagi dengan suara atau mainan menarik
agar agar ia mau menggulingkan badan kembali ke posisi telentang.
4. Tummy Time
Di usia 4 bulan, idealnya bayi sudah mulai belajar tengkurap. Pertama-tama, si Kecil akan mencoba berguling
dengan mengayunkan tubuhnya ke kedua sisi, kemudian berbalik tengkurap. Untuk membantu si Kecil cepat
belajar tengkurap sendiri, Bunda bisa coba perbanyak waktu tummy time. Tengkurapkan bayi selama 3-5 menit
di permukaan lantai bersih yang beralas empuk. Lakukan beberapa kali dalam sehari. Agar si Kecil betah berlama-
lama tummy time, Bunda bisa coba pancing dengan mainan kerincing atau meletakkan cermin kecil di depan si
Kecil untuk menarik perhatiannya. Ketika si Kecil sudah terbiasa tummy time, lama-lama otot leher, bahu,
punggung, dan tangannya akan semakin kuat. Kekuatan otot-otot inilah yang nantinya akan menjadi fondasi
pertama bayi untuk berguling ke posisi tengkurap.
7. Meraih Mainan
Untuk meningkatkan kemampuan meraih dan menggenggam, Bunda dapat meletakkan si Kecil pada posisi
tengkurap dan menyediakan mainan yang berwarna cerah atau yang mengeluarkan bunyi si sekitar bayi. Jadi, bayi
akan tertarik untuk merentangkan tangan dan badannya mendekati mainan tersebut. Untuk membantu agar bayi
fokus, sediakan 1 sampai 2 mainan saja di sekelilingnya. Pastikan letak mainannya jangan terlalu jauh ya.
8. Melatih Duduk
Sebagian besar bayi akan bisa duduk sendiri nanti pada umur 9 bulan. Namun, Bunda sudah boleh pelan-pelan
memberikan stimulasi bayi 4 bulan agar si Kecil belajar duduk. Sebab, pada usia 4 bulan, umumnya bayi telah
memiliki kekuatan otot leher yang lebih baik untuk menahan kepalanya tetap tegak saat ditengkurapkan. Bayi 4
bulan juga sudah memiliki kontrol kepala yang lebih baik.
- Mula-mula, cobalah dudukkan Si Kecil di pangkuan Bunda sambil bersandar di punggung, kemudian coba
sesekali dudukkan di kursi bayi, atau sandarkan di tembok di atas lantai beralas selimut empuk. Jaga
sekeliling tubuh si Kecil dengan bantal, ya, agar ia tidak jatuh dan terantuk ketika mencoba duduk. Bila
Si Kecil sudah bisa duduk tegak, pegangi badannya. Sampai ia sudah bisa bangkit duduk sendiri dari posisi
tengkurap atau berbaring, latih dengan dudukkan si Kecil di tempat tidur atau lantai beralaskan selimut
tanpa menggunakan sandaran.
9. Nyanyikan Lagu
Selain mengajaknya berbicara, cara stimulasi bayi 4 bulan lainnya adalah dengan mengajak si Kecil bernyanyi
untuk meningkatkan kemampuan kognitif, bahasa, dan sosialnya.
Coba nyanyikan lagu ceria seperti lagu “Balonku”’, “Cicak di Dinding”, atau lagu anak-anak lainnya yang liriknya
sederhana. Nyanyikan lagu seraya memperlihatkan mimik wajah dan ekspresi yang heboh untuk menarik
perhatiannya.
Mengenali orang-orang terdekat - Mulai belajar mengenali diri sendiri lewat cermin - Senang bermain
Mulai menunjukan emosi yang dirasakan - Banyak mengoceh - Mulai mengenal saat dipanggil - Banyak ingin
tahu - Mengeksplor sesuatu lewat mulut - Genggaman tangan semakin kuat - Semakin sering berguling
Belajar berdiri - Belajar duduk tanpa bantuan penyangga
Perkembangan Bayi 7 Bulan
Semakin aktif berguling - Memperhatikan dan melacak objek dengan mata - Gerakan tangan semakin kuat saat
memegang atau mengambil sesuatu - Mulai mengenali nama mereka sendiri dan berkata “Tidak” untuk hal yang
mereka tidak sukai - Semakin banyak mengoceh - Semakin senang bermain - Duduk tanpa alat bantu - Mulai bisa
diajak belajar berjalan
Duduk tegak tanpa alat bantu - Semakin banyak mengoceh - Gerakan tangan semakin aktif, terutama saat
memegang benda - Memiliki mainan kesayangan - Belajar berdiri - Mulai bisa merangkak
Bisa bertepuk tangan - Belajar melambaikan tangan - Menunjuk menggunakan jari - Mengambil benda-benda
kecil - Mengingat lokasi dan nama benda - Menangis saat ditinggal pergi - Mengenal nama dan bisa mengatakan
“Tidak” untuk hal yang tidak disukai - Mengeluarkan atau meniru suara - Belajar merangkak -Semakin dekat
dengan orang tua - Mulai belajar berdiri - Bisa duduk tanpa bantuan penyangga
Bayi kecil Mama mulai mengingat di mana meletakkan mainan kesayangannya dan mulai mengerti saat diberikan
instruksi. Di tahap perkembangan bayi usia 10 bulan, si kecil juga mulai belajar berbagai bahasa isyarat.
Bereksperimen dengan mainan dan tangannya, seperti menggoyang, melempar, dan memukul
Mengikuti suara yang didengar - Belajar banyak bahasa isyarat - Menunjuk apa yang diinginkan
Merangkak - Belajar berdiri - Bisa diajarkan berjalan
Duduk tanpa bantuan alat - Semakin senang belajar berdiri - Merangkak lebih cepat - Berjalan sambil memegang
benda di sekitarnya - Tangan semakin aktif bergerak, seperti, menjatuhkan benda, membenturkan, dan
mengguncang - Memindahkan objek dengan rapi - Belajar menggunakan gelas atau cangkir sendiri - Semakin
banyak mengoceh - Meniru kata-kata - Mengingat tempat dan objek - Merespons perintah sederhana - Belajar
menghafal - Menggunakan gerakan kepala saat tidak mau atau ada hal yang tidak disukai - Menunjuk mainan
atau barang yang disukai - Menangis saat tidak diajak bermain - Mulai suka menulis dan mencoret-coret.
1. Isi bak mandi bayi dengan air hangat bersuhu sekitar 32 o Celcius
dan ketinggian air sekitar 7 cm.
2. Baringkan bayi di alas ganti atau handuk, buka pakaian bayi secara
perlahan.
3. Gunakan satu tangan dan lengan Anda untuk menopang kepala dan tubuh bayi, sedangkan
tangan yang lain untuk menyangga tubuh bayi bagian bawah.
4. Letakkan bayi ke dalam bak mandi secara perlahan, dimulai dengan kaki. Pastikan satu
tangan tetap menyangga punggung dan kepala bayi, sementara tangan Anda yang lain
membersihkan bagian tubuh bayi.
5. Jaga posisi kepala bayi agar selalu berada di atas permukaan air.
6. Bersihkan bayi dimulai dari kelopak matanya dengan kapas atau kain katun lembut yang
dicelupkan ke dalam air hangat. Gunakan kain yang berbeda untuk setiap mata.
7. Lanjutkan dengan membersihkan hidung, telinga, dan wajah bayi.
8. Jika menggunakan sabun, tuang sedikit saja atau oleskan tipis di kulit Anda sebelum
mengusapnya di kulit bayi.
9. Usap secara perlahan dan lembut ketika membersihkan bagian ketiak, belakang telinga, leher
dan kelamin bayi.
10. Guyur kepala dan seluruh tubuh bayi secara perlahan dengan gayung, kemudian seka dengan
kain atau waslap bersih.
11. Jika sudah selesai, angkat bayi secara perlahan dari bak mandi.
12. Segera letakkan bayi di atas tempat tidur yang sudah diberi alas handuk.
13. Keringkan setiap bagian tubuh bayi secara perlahan-lahan dengan handuk berbahan lembut.
14.
Apa Itu Growth Spurt ?
Growth spurt adalah fase percepatan pertumbuhan bayi yang terjadi di awal-awal kelahirannya. Fase ini disebut
juga sebagai fase pacu tumbuh atau lonjakan pertumbuhan. Growth spurt bisa terjadi beberapa kali dalam kurun
waktu 12 bulan pertama usia bayi, yaitu di usia 7–10 hari, 1-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
Satu periode fase pacu tumbuh biasanya berlangsung 2–3 hari, kadang bisa juga sampai seminggu.
Selama fase pacu tumbuh, bayi biasanya akan menjadi lebih aktif dan cenderung lebih rewel dari biasanya. Si
Kecil juga jadi tidak mau ditinggal, ingin selalu menempel pada Bunda dan digendong sepanjang waktu,
kemudian bisa menangis saat coba dibaringkan. Dalam kurun waktu ini, jangan kaget bila ada sedikit perubahan
perilaku si Kecil ya, Bun. Bunda perlu lebih bersabar dan telaten mengingat kondisi emosional bayi sedang
mengalami sedikit perubahan. Setelah melewati fase ini, si Kecil akan kembali seperti biasanya.
Kelaparan
Popok sudah penuh atau basah
Kelelahan
Ingin dipeluk
Tubuhnya kedinginan atau kepanasan
Kolik
1.Sendawakan Si Kecil
Cara mengatasi perut kembung pada bayi yang efektif adalah dengan membuatnya bersendawa. Segera setelah
menyusui, jaga agar posisi bayi tetap tegak. Hal ini akan memudahkannya untuk bersendawa. Bila mereka tidak
langsung bersendawa, coba baringkan mereka selama beberapa menit, lalu coba lagi.
Bila bayi masih merasa tidak nyaman, cara lain yang bisa ibu coba adalah baringkan bayi telentang, lalu gerakkan
kakinya ke depan dan ke belakang, seperti sedang bersepeda. Latihan ini bisa membantu gerakan usus dan
mengeluarkan gas yang terperangkap, sehingga bisa menjadi cara mengatasi perut kembung pada bayi.
3. Tummy Time
Membaringkan bayi tengkurap juga bisa membantu mengeluarkan gas yang terperangkap.
Cobalah baringkan Si Kecil telentang, lalu beri pijatan lembut pada perutnya dengan gerakan melingkar dan
menirukan menulis huruf ‘I’, ‘L’, ‘U’ dengan dua atau tiga jari di perutnya. Hal ini bisa memicu aktivitas di perut
yang bisa mempercepat proses bayi bersendawa. Saat memijat perut bayi, ibu juga bisa menggunakan minyak
kayu putih atau minyak telon yang akan menghangatkan perutnya. Bila cara mengatasi perut kembung pada bayi
yang alami di atas tidak berhasil, ibu bisa memberikan obat-obatan. Namun, bicarakan dahulu dengan dokter
sebelum memberi obat apapun pada bayi.
1. Mengompres Bayi