Anda di halaman 1dari 29

Kesiapan peningkatan

perkembangan infant

Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep, Sp.Kep.J


Aspek-aspek dalam tahapan Perkembangan Anak Usia
0-1 Tahun antara lain :

1) Perkembangan Motorik
Kasar
2) Perkembangan Motorik
Halus
3) Perkembangan aspek
Kognitif
4) Perkembangan aspek
Bahasa (Berbicara)
5) Perkembangan aspek Sosial
6) Perkembangan aspek Emosi
7) Perkembangan aspek
Agama
A. GERAKAN MOTORIK KASAR

• Motorik kasar
merupakan gerakan
otot-otot besar. Yakni
gerakan yang dihasilkan
otot-otot besar seperti
otot tungkai dan
lengan. Yang biasany
dilakukan melalui
gerakan menendang,
menjejak, meraih dan
melempar.
B. GERAKAN MOTORIK HALUS
• 1. Gerakan Seimbang (sejak lahir hingga
0,5 bulan)
• Hal ini bisa dilihat dari anggota geraknya,
yakni tangan dan kaki. Saat kaget, keempat
anggota geraknya yang semula dalam posisi
menekuk seperti katak, mengalami ekstensi
menjadi lurus secara bersamaan.
• Untuk mengetahui apakah anak tersebut
mengalami gangguan atau tidak, kita dapat
melakukan hal ini:
• *tarik selimutnya saat anak sedang tidur,
baik dalam posisi tengkurap atau telentang.
Jika salah satu dari keempat anggota
geraknya tak simetris, misal nya kaki
kanannya tampak lemas/tak terangkat,
perlu dicermati sebagai tanda
mencurigakan.
• 2. Mengangkat Kepala (20 hari -
belum genap sebulan).
• Dalam range waktu antara beberapa
hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan,
anak sudah bisa mengangkat kepalanya
sekitar 45 derajat. Selanjutnya, sekitar
1 bulan 10 hari sampai 3,5 bulan, bayi
harus nya sudah bisa mengangkat
kepala sejauh 90 derajat.
Untuk mengetahui apakah anak
tersebut mengalami gangguan atau
tidak, kita dapat melakukan hal ini:
• *posisikan anak tengkurap/telungkup.
Jika tidak ada kelainan, secara spontan
bayi akan berusaha mengangkat
kepalanya sendiri.
• 3. Duduk dengan Kepala Tegak
(1,5 bulan - 3 bulan 3 minggu)
• Perkembangan motorik bayi pada
tahap ini dapat kita lihat dengan
cara memangku bayi tersebut
dan menyandarkan anak pada
tubuhnya hingga kepalanya ikut
tegak. Jika kepala bayi tampak
lemas, terjatuh, atau menunduk,
kita perlu memeriksakan kondisi
anak tersebut.
• 4. Menumpu Badan pada
Kaki (1,2 bulan - 4 bulan 3
minggu)
• Stimulasi yang disarankan,
posisikan tengkurap.
Perhatikan, tubuh bayi akan
terlihat bertumpu pada
kakinya.
• 5. Dada Terangkat Bertumpu
pada Lengan (2,5 bulan - mendekati
5 bulan)
• Cara stimulasinya, telungkupkan
tubuh bayi tersebut. Perhatikan
kemampuannya mengangkat lengan
dan dada, hingga posisi lengannya
tegak. Untuk bisa bertumpu pada
tangannya, ulurkan mainan yang
bersuara atau coba panggil
namanya, hingga dia mencoba
melihat ke arah suara dan
mengangkat kepalanya.
• 6. Tengkurap Sendiri (1
bulan 3 minggu - 5,5 bulan)
• Cara stimulasinya, jangan
sering menggendong bayi
atau menaruhnya di ayunan
karena anak tak akan punya
kesempatan belajar
tengkurap. Sebaiknya taruh
anak di tempat tidur dengan
posisi telentang. Kemudian
sedikit demi sedikit bantu ia
membalikkan posisi
tubuhnya.
• 7. Ditarik untuk Duduk Kepala
Tegak (2 bulan 3 minggu - 6
bulan)
• Cara stimulasi, tidurkan anak
dengan posisi telentang, lalu tarik
perlahan kedua lengannya.
Perhatikan, apakah kepalanya
sudah dapat mengikuti tubuh
untuk tegak atau tidak. Jika
kepala tetap lunglai, besar
kemungkinan ada kelainan yang
umumnya terjadi di susunan
saraf pusat.
• 8. Duduk Tanpa Pegangan
(5 bulan 1 minggu - 7 bulan)
• Bila sesudah ditarik kedua
tangannya kepala bayi bisa
tegak, coba lepaskan kedua
tangannya secara perlahan
agar dia bisa duduk sendiri.
C. PERKEMBANGAN KOGNITIF
• Usia 1 Bulan:
• Melihat ke arah
orang-orang yang sedang
bergerak.
• Melihat ke wajah
orang-orang di sekitarnya.
• Diam ketika hendak
digendong.
• Menikmati ketika
berada di gendongan
anda.
• Usia 2 Bulan:
• Matanya dapat bergerak
mengikuti orang atau benda
yang bergerak.
• Tetap terbangun dari tidurnya
untuk waktu yang cukup lama,
artinya jam tidur si kecil
sekarang sudah mulai
berkurang.
• Mulai untuk tersenyum.
• Usia 3 Bulan:
• Mulai senang melihati tangannya
sendiri.
• Merasakan suatu benda dengan
mulut dan tangannya.
• Menengokkan kepalanya ke arah
suara berasal.
• Si kecil menikmati permainan
yang melibatkan interaksi,
seperti cilukbaa….
• Tersenyum kepada orang yang
dia kenal.
• Usia 4 Bulan:
• · Dapat
memfokuskan matanya ke
arah suara berasal.
• · Melihat mainannya
yang dipegang tangannya
sendiri.
• · Tersenyum sendiri
ketika dihadapkan ke
cermin.
• · Si kecil mulai
mengeluarkan tawanya.
• Usia 5 Bulan:
• Menemukan mainan yang
disembunyikan secara
sebagian di bawah kain.
• Dapat memproduksi suara
sendiri untuk menarik
perhatian dari lingkungan
sosialnya.
• Memerhatikan orang asing
yang ada di sekitarnya.
• Usia 6 Bulan:
• Mulai mencoba meraih
mainannya yang sebenarnya
berada di luar jangkauan si
kecil.
• Mulai menyukai bersama orang
lain atau menyukai keramaian.
Usia 6-12 Bulan:
· Dapat menemukan benda atau mainannya
setelah sebelumnya melihatnya isembunyikan.
· Melihat-lihat gambar yang ada di buku, jadi
sekarang anda mulai bisa membelikan si kecil
buku-buku bergambar.
· Dapat menggunakan benda sebagai suatu
peralatan sesudah ditunjukkan bagaimana
caranya.
· Dapat memainkan mainannya dengan cara
yang baru, menariknya, memutarnya,
menyodoknya, dan merobeknya.
· Menikmati fungsi mainannya, seperti
mainan musiknya, dll.
· Sangat menyukai permainan
Ci..luk…baaaa……. ataupun Pok…ame…ame.
D. PERKEMBANGAN ASPEK
BAHASA (BERBICARA
• Bayi 0-1 bulan
• Pada usia ini bayi anda akan
mengkomunikasikan segala sesuatunya
lewat tangisan mereka, tetapi
terkadang mereka juga mengeluarkan
suara lain selain tangisan.
• Bayi mulai berkembang untuk
mengenali suara tertentu saja, seperti
suara musik yang sering mereka
dengar ataupun suara lain yang familiar
buat mereka.
• Bayi akan memalingkan pandangannya
pada suara yang mereka kenali, dan
memberikan respon yang positif saat
diajak berbicara.
• Usia 1-4 bulan
• Bayi akan menggunakan beberapa jenis suara
yang bisa dibedakan dan memerhatikan bahasa
tubuh orang di sekitarnya. (mulai usia 2 bulan)
• Kemampuan mendengar bayi semakin
meningkat, mulai mengeluarkan suara tertentu
(berceloteh, misalnya aah.. uuh..) dalam
komunikasinya dengan orang yang sudah mereka
kenal, contohnya pada saat pengasuhnya bicara
atau tersenyum kepada mereka.(mulai usia 3
bulan)
• Bayi akan membuat suara-suara untuk menarik
perhatian (mulai usia 4 bulan)
• Bayi akan menangis ketika mereka
membutuhkan sesuatu.
• Bayi mulai tertawa dan tersenyum, terlebih bila
dihibur.
• Bayi dapat menghubungkan suara dengan objek
tertentu dan juga dengan gerak badan.
Maksudnya mereka sudah mulai dapat
mengasosiasikan pola suara dengan suatu benda
serta pola suara dengan gerak tubuh.
• Usia 4-8 bulan
• Bayi mulai memakai tiga atau empat ocehan dan
mengombinasikan beberapa huruf hidup dan huruf mati misalnya
nanana (mulai usia 5 bulan)
• Bayi mengeluarkan lebih banyak huruf hidup dan mati seperti k, f,
v, ka, da, ma (mulai usia 6 bulan).
• Bayi mulai merespon saat diajak berbicara langsung. Bayi juga
semakin paham dengan berbagai nada suara seperti suara
terkejut, senang, serius, dan lainnya (mulai usia 7 bulan).
• Bayi semakin sering mengulangi suara yang sama berulang-
ulang, contohnya suku kata yang sering didengar (mulai usia 8
bulan).
• Bayi mulai menggumam dengan irama tertentu.
• Mulai mengenali nama mereka (panggilan mereka).
• Bayi sudah mulai dapat mengucapkan satu kata tertentu,
meskipun masih belum terlalu jelas.
• Bayi mulai meniru suara tertentu (bukan meniru pembicaraan),
seperti mengecap-ecap bibir atau mencoba membunyikan lidah
(tongue clicking).
• Usia 8-12 bulan
• Bayi mulai meniru apa yang diucapkan ibu atau pengasuhnya
• Bayi mengucapkan kata pertamanya (biasanya sekitar usia 9 bulan).
• Bayi mendengarkan dengan seksama ketika Anda berbicara, dan sudah mulai mengerti arti
perintah sederhana seperti “ayo kesini”.
• Bayi dapat mengucapkan satu atau dua kata secara konsisten (meskipun belum terlalu jelas).
• Bayi dapat menunjuk satu gambar dalam buku.
• Bayi dapat mengungkapkan setuju atau tidak dengan menganggukkan atau menggelengkan
kepala mereka.
• Bayi mulai menyadari nama pengasuhnya dan akan bereaksi ketika nama pengasuhnya
disebut atau dipanggil.
• Bayi mulai dapat berinteraksi secara verbal dengan pengasuhnya.
• Bayi dapat menggunakan tiga atau empat kata untuk menamai benda yang sudah dikenalnya,
misalnya guguk untuk anjing.
• Tahapan perkembangan di atas hanyalah tahapan tumbuh kembang bahasa bayi pada
umumnya. Bagaimanapun, karena setiap manusia termasuk bayi adalah unik, maka tahapan
perkembangan bahasanya bisa lebih cepat atau lebih lambat dari tahapan yang disebutkan di
atas. Ok moms and dads, semoga bermanfaat untuk anda dan untuk si buah hati.
E. PERKEMBANGAN SOSIAL
• 1). Mulainya Perilaku Sosial
• sebagai
• contoh, mereka tidak dapat
membedakan dengan jelas antara
suara manusia dan suara lainnya.
• Sosialisasi dalam bentuk perilaku
yang suka bergaul dimulai pada bulan
ketiga, tatkala bayidapat membedakan
antaramanusia dan benda
dilingkungan mereka dan mereka
bereaksi secara berbeda terhadap
keduanya. Pada saat itu otot mereka
cukup kuat dan terkoordinasi
sehingga memunginkan untuk
menatap orang atau benda dan
mengikuti gerak orang ataubenda
tersebut, dan melihat sasaran itu
dengan jelas. Pendengaran mereka
juga cukup berkembang sehingga
memungkinkan mereka mengenal
suara.
• 2). Reaksi Terhadap
Orang Deewasa
• Reaksi social pertama
bayi adalah terhadap
orang dewasa karena,
secara normal, orang
dewasa merupakan
hubungan social
pertama bayi.
• 3). Reaksi Terhadap Bayi
Lain
• Petunjuk pertama yang
nyata bahwa bayi
memperhatikan bayi lain
terjadi antara umur empat
dan lima bulan ketika
mereka tersenyum kepada
bayi lain atau
memperlihatkan perhatian
pada tangis bayi lain.
F. PERKEMBANGAN EMOSI
• 1. Pola Perkembangan
Emosi
• ekspresi emosional
diketahui serupa dengan
ekspresi pada orang
dewasa. Lebih jauh lagi,
bayi menunjukkan
berbagai macam reaksi
emosional yang semakin
banyak, antara lain
kegembiraan, kemarahan,
ketakutan, dan
kebahagiaan.
• Pola Emosi yang Umum
Rasa Takut
Rangsangan yang umumnya
menimbulkan rasa takut pada
masa bayi ialah suara yang keras,
binatang, kamar yang gelap,
tempat yang tinggi, berada
seorang diri, rasa sakit, orangyang
tak dikenal, tempat dan obyek
yang tidak dikenal.

Rasa MaluPada bayi, reaksi yang


umum terhadap rasa malu ialah
menangis, memalingkan muka,
dari orang yang tidak dikenal, dan
bergayut pada orang yang sudah
akrab untuk berlindung.
G. PERKEMBANGAN SPRITUAL

• Pada fase ini juga belum


banyak diketahui
perkembangan agama
pada seorang anak.
Namun isyarat
pengenalan ajaran
agama, seperti dibawa
ke gereja bagi orang
kristen.
Thanks all.....

Anda mungkin juga menyukai