Anda di halaman 1dari 19

BAB V

MASA BAYI

OLEH:
ARI WIDYANINGRUM, S.Pd., M.Pd.
MASA BAYI
PERKEMBANGAN MASA BAYI

Tugas Tugas Perkembangan Masa Bayi

Perkembangan Kognitif Masa Bayi


PERNGERTIAN MASA BAYI
Pengertian Masa Bayi
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama
kehidupan setelah periode bayi baru lahir selama dua
minggu. Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan
tidak berdaya di mana bayi setiap hari belajar untuk
semakin mandiri, sehingga di akhir masa bayi dikenal
sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan.
Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya,
meskipun seluruh masa anak-anak merupakan masa
dasar. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti
Freud yang percaya bahwa penyesuaian diri yang
kurang baik pada masa dewasa bermula dari
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang
kurang baik (Freud, 1962).
Perkembangan Fisik pada
Masa Bayi

PERKEMBANGAN MASA Perkembangan


Perkembangan Sosial
BAYI Bicara

Perkembangan
Psikologis
PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA BAYI

 a.       Pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan


tahun kedua mulai mengendur.
 b.      Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
 c.       Tinggi badan secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan
berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua.
 d.      Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 telah tumbuh selama masa bayi
berakhir. Gigi pertama muncul kira-kira pada usia 6-8 bulan. Gigi seri
bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnya gigi seri
bagian atas. Pada umur satu tahun rata-rata bayi mempunyai 4 sampai 6
gigi dan pada umur dua tahun 16 gigi.
 e.       Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran
tengkorak kepala. Diperkirakan seperempat (1/4) dari berat otak orang
dewasa dicapai pada usia sembilan bulan dan tiga perempat (3/4) pada
akhir tahun kedua.
 f.       Organ keindraan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan
sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari
kehidupan. Dengan berkembangnya koordinasi otot-otot mata pada bulan
ketiga maka bayi telah sanggup melihat dengan jelas
 g.      Fungsi-fungsi fisiologis. Masa bayi merupakan
masa di mana dasar pembinaan pola-pola fisiologis
seperti makan, tidur, dan buang air harus
terbentuk. Walaupun pembentukan kebiasaan tidak
terselesaikan pada akhir masa bayi.
 h.      Perkembangan penguasaan otot-otot.
Perkembangan penguasaan otot-otot mengikuti pola
yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan oleh
hukum arah perkembangan. Menurut hukum ini
penguasaan atau pengendalian otot-otot bergerak
melalui tubuh dari arah kepala menuju kaki (Yusuf,
2004:151).
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
a.   Pola tidur
Selama tahun pertama masa bayi, lama rata-rata tidur malam meningkat dari 8½ jam
pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya
tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan pertama, penurunan
jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.
b.   Pola makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan adalah dalam
bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah umumnya muncul sebulan sesudah
menggigit. Ketidaksukaan makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering
merupakan akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan
makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang
agak keras.
c.   Pola buang air
      Pengendalian (kontrol) buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan,
sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16 bulan. Dalam hal
buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi, meskipun
sekali-kali dapat juga terjadi penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau
secara emosional sangat senang. Sebaliknya pengendalian buang air kecil, belum
sempurna pada akhir masa bayi.
POLA EMOSIONAL YANG UMUM
a.       Kemarahan
Perangsang yang membangkitkan kemarahan bayi adalah campur tangan terhadap gerakan-gerakan mencoba
menghalangi keinginannya. Tanggapan marah mengambil bentuk menjerit, meronta-ronta, menendang kaki,
mengibaskan tangan, dan memukul apa saja yang ada di dekatnya. Pada tahun kedua bayi dapat juga
melonjak-lonjak, berguling-guling, meronta-ronta dan menahan nafas.
b.      Ketakutan
Perangsang yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah suara keras; orang, barang, dan situasi asing;
ruangan gelap; tempat tinggi. Pada usia 8 bulan sampai 1 tahun, bayi akan menangis terhadap benda,
situasi, atau orang yang asing. Tanggapan rasa takut pada masa bayi terdiri dari upaya menjauhkan diri dari
perangsang yang menakutkan dengan merengek, menangis, dan menahan nafas.
c.       Rasa ingin tahu
Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya terutama melalui ekspresi wajah menegangkan otot muka,
membuka mulut, dan menjulurkan lidah. Kemudian, bayi akan menangkap barang yang membangkitkan rasa
ingin tahunya tersebut, memegang, membolak-balik, dan melempar.
d.      Kegembiraan
Pada usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika merasa kenyang, hangat dan nyaman. Pada bulan
kedua dan ketiga, bayi bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda, mengelitik, dan
memperhatikannya. Mereka mengungkapkan rasa senang atau kegembiraannya dengan tersenyum dan
menggerakkan lengan serta kakinya.
e.       Afeksi
Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya, atau memperlihatkan afeksi
akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Umumnya, bayi mengungkapkan afeksinya dengan
memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang dicintai. Pada usia 1-3 tahun, emosi anak
kemungkinan dapat dipengaruhi maka anak dapat turut menyayangi, mengasihi ataupun membenci sesuatu.
PERKEMBANGAN BICARA
Berbicara merupakan sarana berkomunikasi(Hurlock, 1980:
82). Bicara merupakan keterampilan mental-motorik
1.      Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui
coba-coba tetapi terutama dengan meniru ucapan orang
dewasa.
2.      Membangun Kosa Kata
Mula-mula bayi belajar nama-nama orang dan benda,
kemudian kata-kata kerja.
3.      Kalimat
“Kalimat” bayi yang pertama muncul antara usia dua
belas dan delapan belas bulan, biasanya terdiri dari satu
kata yang disertai dengan isyarat.
BEBERAPA BENTUK KOMUNIKASI PRABICARA,
YAITU SEBAGAI BERIKUT
1.      Menangis
       Menangis adalah salah satu dari cara-cara pertama bayi berkomunikasi
dengan dunia pada umumnya. Pada minggu ketiga atau keempat dapat diketahui
apa maksud tangis bayi melalui nada, intensitas dan gerakan-gerakan badan yang
mengiringinya. Sebelum usia tiga tahun kebanyakan bayi sudah belajar bahwa
menangis adalah cara yang manjur untuk memperoleh perhatian.
2.      Berceloteh
       Berceloteh dimulai pada bulan kedua atau ketiga, mencapai puncaknya pada
delapan bulan dan kemudian berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang
benar-benar. Ocehan menghilang sama sekali pada saat masa bayi berakhir.
3.      Isyarat
       Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara, bukan sebagai
pelengkap pembicaraan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan anak yang lebih
tua, remaja dan orang dewasa. Banyak bayi menggunakan isyarat yang
dikombinasikan dengan kata-kata untuk membuat kalimat.
Beberapa isyarat umum yang digunakan pada masa bayi
dapat kita lihat pada tabel berikut
ISYARAT ARTINYA
Mengeluarkan makanan dari mulut Kenyang
Mencebik Tidak senang
Mendorong puting susu dari mulut Kenyang
dengan lidah
Mendorong benda jauh-jauh Tidak menginginkannya
Menjangkau benda Menginginkanya
Menjangkau seseorang Ingin di gendong
Mengecapkan bibir Lapar
Tersenyum dan mengacungkan tangan Ingin di gendong
Bersin berlebihan Sedang kedinginan
Bergeliat dan bergetar kedinginan
Menangis pada saat mandi Tidak suka keterbatasan
Menoleh pada saat disusui Kenyang
PERKEMBANGAN SOSIAL
Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain
sebagai berikut:
·         Dua sampai tiga bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa manusialah
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia
dan tidak senang bila ditinggal sendiri.
·         Empat sampai lima bulan
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang
berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukan
amarah.
·         Enam sampai tujuh bulan
Bayi membedakan “teman” dan “orang-orang asing” dengan tersenyum pada yang
pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir.
Ini merupakan awal dari “masa lalu”, juga merupakan permulaan dari “masa
terikat”- yaitu masa dimana bayi menunjukan keterikatan yang kuat kepada ibu
pengganti dan berkurangnya keramahtamahan.
·       
  Delapan sampai sembilan bulan
Bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-
gerakan sederhana dari orang lain.
·         Dua belas bulan
Bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan-jangan”.
·         Enam belas sampai delapan belas bulan
Negativisme, dalam bentuk keras kepala tidak mau
mengikuti permintaan atau perintah dari orang
dewasa ditunjukan dengan perilaku menarik diri atau
ledakan amarah.
·         Dua puluh dua sampai dua puluh empat bulan
Bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin
seperti berpakaian, makan, dan mandi.
PERKEMBANGAN KOGNITIF BAYI
Perkembangan kognitif Bayi Usia 0—3 Bulan
-      Mulai mengenali orangtuanya.
-      Tertarik pada benda bergerak, termasuk
bibir orang yang mengajaknya
bercanda/berbicara.
-      Memerhatikan benda-benda menarik di
sekelilingnya.
-      Mulai memahami bahwa tubuhnya bisa
digerakkan
Perkembangan kognitif Bayi Usia 4—6 Bulan
-      Menyukai beragam mainan yang disodorkan kepadanya. Melalui
aneka permainan itulah ia belajar.
-      menggeleng untuk menolak sesuatu.
 Tanpa disadari bayi juga sering membuat permainan sendiri seperti
bermain air saat mandi, membuat suara-suara sendiri, dan seterusnya.
-      Menggerakkan lengan dan tungkai hingga membuat kegaduhan untuk
menarik perhatian orangtua.
-      Dapat mengikuti instruksi dalam permainan seperti pok-ame-ame.
Perkembangan kognitif Bayi Usia 7—9 Bulan
-      Mulai mengenali sesuatu melalui sentuhan seperti panas, dingin,
keras, lembut.
-      Dapat menilai ukuran benda yang berjarak satu meter darinya.
-      Menunjukkan keteguhan dengan berusaha meraih benda yang
diinginkannya.
-      Mengerti kata “ya” dan “tidak”.
-      Bisa melambaikan tangan saat diminta.
Perkembangan kognitif Bayi Usia 10—12 Bulan
-      Mengerti bahwa kucing dalam bukunya, mainan
kucing, dan hewan peliharaan kucing adalah kucing
meski sangat berbeda.
-      Belajar sebab-akibat, seperti memukul benda akan
menimbulkan bunyi.
-      Ia akan mengangguk untuk memberikan persetujuan
PERKEMBANGAN BAHASA BAYI

Perkembangan Bahasa Bayi Usia 0—3 Bulan


-      Menangis untuk memberi tanda pada orang-orang disekitarnya
kalau ia lapar, haus, popoknya basah, dan sebagainya.
-      Sejak usia 2 minggu mulai mengeluarkan suara-suara yang tidak
jelas.
-      Usia 4 minggu mengerti interaksi bicara dan memberikan
respons.
-      Membuat bunyi sebagai tanda kegembiraan seperti suara kumur-
kumur atau teriakan, seperti, “gaa”, “guu”.
Perkembangan Bahasa Bayi Usia 4—6 Bulan
-      Mengucapkan sukukata seperti, “ka”, “da”, “ma”, “ergh”, dan
seterusnya.
-      Mengerti ucapan orangtua seperti, “Mama datang”, “Yuk
makan”.
-      Mulai mengoceh, mengulang-ulang suara yang belum ada artinya.
Perkembangan Bahasa Bayi Usia 7—9 Bulan

-      Dapat mengucapkan kata yang berarti seperti, “Mama”, lalu


diikuti “Papa” dan seterusnya. Kalau bayi mengucapkan beberapa
kata seperti “cu”, coba pertegas dengan, “Maksudnya mau
minum susu ya? Bagaimana bilangnya..., susu.”
Perkembangan Bahasa Bayi Usia 10—12 Bulan
-      Tidak meneteskan air liur seperti sebelumnya saat bicara
sebagai tanda ia mulai bisa mengontrol lidah, mulut dan bibir
untuk berkata-kata.
-      Mengerti pertanyaan sederhana, seperti, “Di mana botolnya?”
-      Mengerti akan namanya. Ketika namanya dipanggil, si kecil
akan menoleh.
-      Dapat menirukan suara-suara yang diperkenalkan kepadanya,
seperti anjing, kucing, cicak, dan suara-suara lain di sekitar
rumah.
-      Di usia 1 tahun menguasai sekitar 5—10 kata.
 
TUGAS DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI
Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang
kehidupan pada masa bayi antara lain sebagai berikut.
1.   Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan.
2.   Belajar memakan makan padat.
3.   Belajar berbicara.
4.   Belajar buang air kecil dan buang air besar.
5.   Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6.   Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7.   Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial
dan alam.
8.   Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang
tua, saudara, dan orang lain.
9.   Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan
pengembangan kata hati.

Anda mungkin juga menyukai