Anda di halaman 1dari 6

MEMBUAT RINGKASAN TENTANG PERKEMBANGAN YANG DIALAMI SERTA

STIMULASI TUMBUH KEMBANG YANG BISA DILAKUKAN PADA ANAK


SESUAI RENTAN USIA 0-3 BULAN.

Disusun Oleh.

 Amita Rahmawati
 Fajar Sidik
 Neneng SriHandis
 Siti Kusmiati
 Winda Widiyawati

Universitas Bhakti Kencana Garut.

D III KEPERAWATAN

2021
Perkembangan Bayi.

1. Bayi Baru Lahir Usia 1 Bulan (Newborn)


Berat badan: 2,5-4,3 kg.
Panjang badan: 46-55 cm.
Bayi mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan sejak baru lahir. Selain
pertumbuhan fisik, fungsi pancaindra bayi juga turut berkembang. Bahkan, bayi sudah
mulai mengembangkan kemampuan linguistik sejak dilahirkan.
Pada usia 1 bulan, bayi akan menggunakan beberapa ekspresi suara seperti tangisan,
geraman, dan kicauan kecil untuk berkomunikasi. Balasan Bunda terhadap cara
komunikasi si Kecil ini ini sangat baik untuk mendorong pertumbuhan bayi.
Beberapa perkembangan yang bisa Bunda pantau pada bulan awal ini antara lain:
a. Pendengaran
Indra pendengaran bayi sebenarnya sudah berkembang sejak di dalam
kandungan.  Hanya saja, pendengarannya kian sensitif dan semakin sempurna.
Bayi sudah bisa berpaling mencari arah suara dan merespons saat mendengarkan
tepukan tangan. Bayi juga sudah bisa mengedipkan mata atau terkejut karena
suara.
Bunda bisa menanggapinya dengan menyanyi atau memainkan musik lembut
untuk bayi. Selain menyenangkan bagi bayi, hal ini juga dapat mengembangkan
kemampuan indra pendengarnya.
b. Penglihatan
Penglihatan bayi dalam usia ini masih kabur, tetapi akan berangsur jelas dan
semakin tajam fokusnya. Jarak pandang bayi usia 1 bulan hanya sekitar 30 cm.
Karena itu, dekatkanlah wajah Bunda saat bermain dengan si Kecil.
Bayi juga mulai bisa mengikuti pergerakan objek dengan menggerakkan kepala
dan mata. Namun, saat objek hilang, mereka juga tidak ingat akan eksistensinya
lagi. Tak perlu khawatir jika mata bayi tampak juling karena ini adalah bagian dari
cara fokus pandangan bayi.
c. Motorik & Kesadaran
Bayi usia 1 bulan belum menyadari dirinya adalah bagian terpisah dari orang lain.
Pada usia ini bayi  akan menyadari keberadaan tangan dan kaki yang bisa digerak-
gerakkan.
Kontrol kepala juga masih lemah. Namun, bayi sudah bisa sesekali menegakkan
kepala atau menggerakkan dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Bayi juga bisa
refleks menggenggam jemari Bunda  walaupun tidak sangat erat.

2. Bayi Usia 2 Bulan


Berat badan bayi: 3,4-5,7 kg.
Panjang badan bayi: 51-58 cm.
Pada usia sekitar 4-6 minggu, bunda mungkin sudah mulai sering melihat si Kecil
tersenyum lebar. Apa lagi pertumbuhan dan perkembangan yang dialami bayi pada
tahapan usia ini.
a. Penglihatan
Perbedaan warna kian jelas bagi bayi dan umumnya sangat menyukai kontras
warna primer yang terang dan jelas. Bayi juga gemar melihat pola dan gambar
yang berukuran besar dan kontras. Penglihatan si Kecil dalam usia ini sudah mulai
berkembang dan jarak pandangnya bertambah, sekitar 60 cm.
b. Pendengaran
Si Kecil semakin pintar mengenali dan membedakan suara-suara di sekitarnya.
Sering-seringlah bernyanyi dan mengajaknya mengobrol karena suara Bunda
punya efek menenangkan yang akrab di telinganya.
c. Motorik & Kesadaran
Dengan berat badan rata-rata 5 kg dan panjang hingga 58 cm, koordinasi gerakan
bayi semakin mulus dan lancar. Saat ini si Kecil sudah punya refleks menarik. Ia
akan mencoba meraih benda di sekitarnya dan mengibaskan tangan. Bayi juga
sudah bisa menyepak saat dibaringkan.
Si Kecil juga sudah mulai bisa mengangkat kepala sejenak. Gerakan ini akan
mendorongnya untuk mencoba berguling. Walau begitu, umumnya bayi belum
bisa benar-benar tengkurap saat usia 2 bulan.
3. Bayi Usia 3 Bulan
Berat badan bayi: 4,4-7 kg.
Panjang badan bayi: 54.7 - 62.2 cm.
Antara usia 2-3 bulan, bayi akan cukup tersihir dengan tangannya. Bayi akan senang
melihat tangan mereka sendiri atau memasukkan tangan ke mulut. Walaupun
mungkin gerakan mereka masih kaku, perkembangan motorik mereka berlangsung
pesat saat ini.
a. Indra Peraba
Perkembangan indra peraba pada bayi semakin baik pada usia 3 bulan. Ini
merupakan momen tepat untuk memperkenalkan berbagai tekstur kepada si Kecil.
Hadirkan mainan dengan jenis material berbeda.
Bunda juga sebaiknya sering menjalin kontak kulit dengan si Kecil saat
kemampuan indra perabanya berkembang pesat. Selain mendekatkan diri secara
emosional, kontak fisik dapat menenangkan mereka. Bunda juga sudah bisa mulai
memperkenalkan pijat bayi pada usia ini.
b. Memahami Sebab-Akibat
Pemahaman bayi juga berkembang pesat saat memasuki usia 3 bulan. Saat ini, si
Kecil mulai memperhatikan efek sebab-akibat di sekelilingnya. Misalnya, mainan
yang dipukul akan jatuh, dan sebagainya. Jaringan di otaknya sedang saling
terhubung seiring penemuan-penemuan barunya tentang dunia di sekitarnya.
c. Motorik & Kesadaran
Pada usia ini bayi sudah lebih kuat menyangga kepalanya dan berusaha berguling
ke kanan dan ke kiri. Kemampuan motorik si Kecil juga semakin kuat dan
semakin baik dalam menggerakkan tangan dan kaki. Pada usia ini, bayi sudah
mulai bisa menggenggam mainan.
Semakin bertambahnya usia si Kecil, kemampuan bersosialisasinya juga semakin
berkembang. Pada usia ini, ia sudah bisa mengenali suara Bunda dan orang-orang
terdekat yang setiap hari berada di sekitarnya. Bayi mulai dapat mengenali
pantulannya dalam cermin dan mulai senang berinteraksi dengan orang di
sekitarnya.

Stimulasi untuk Bayi 0-3 Bulan

Bayi butuh stimulasi agar jaringan saraf otak semakin berkembang dan terkoneksi sehingga ia
lebih cepat memahami dan memproses informasi. Sebaliknya, ketiadaan stimulasi akan
membuat jaringan sel saraf itu mati. Akibatnya berbagai potensi kecerdasan anak akan ikut
terkubur.
Pada usia 0-3 bulan, kemampuan motorik bayi belum berfungsi optimal. Sehingga stimulasi
yang diberikan lebih ke arah memperkaya konsep dasar pengetahuannya, seperti pengenalan
warna, bentuk, sensori, fokus, perhatian, suara, dan kemampuan membedakan.

A. Alat dan cara bermain


1. Boneka aneka warna. Sediakan bola kecil berwarna-warni, ibu-ayah bisa membuatnya
sendiri dari kaus kaki bekas yang digulung. Gerakkan sebuah bola ke kiri-kanan di
atas bayi, sehingga ia dapat melihatnya. Bayi akan berusaha mengenali bentuk dan
warnanya. Sentuhkan juga bola itu ke tangannya untuk menstimulasi indra sensorinya.
 Manfaat:
Merangsang indra penglihatan, mengenal aneka warna, dan melatih kemampuan
fokus bayi.
2. Mainan gantung.
Mainan gantung adalah mainan bisa digantung di atas tempat tidur bayi. Kita bisa
membuatnya sendiri atau membeli mainan yang sudah jadi. Jika ingin membuat
sendiri, bisa dengan membentangkan tali di atas boks bayi, lalu gantungkan mainan
(boleh boneka atau gambar lucu) persis di atas wajah bayi. Sebaiknya bentuk dan
warnanya berbeda-beda supaya bayi bisa membedakannya.
 Manfaat:
a. Merangsang bayi mengenal aneka bentuk, gambar, dan warna.
b. Jika ia berusaha menggapai mainan tersebut, maka kemampuan motorik halusnya
ikut terstimulasi.
c. Mengenalkan kosakata lalu kita menjelaskan satu per satu nama dari boneka
binatang itu. Pengetahuannya pun bertambah.
3. Mainan berbunyi.
Mainan yang berbunyi seperti rebana kecil dan kerincingan bisa menjadi pilihan.
Alat-alat dapur yang mengeluarkan bunyi seperti dua sendok yang diadu, gelas yang
dipukul dengan sendok, bahkan tepukan tangan, juga bisa. Bunyikan mainan atau alat
tersebut di depan bayi, lalu gerakkan secara perlahan ke kiri-kanan dan atas-bawah
sehingga merangsang bayi untuk mengikutinya.
 Manfaat:
a. Melatih kemampuan indra pendengaran.
b. Melatih motorik halus jika bayi berusaha menggapai.
c. Melatih motorik kasar dengan bayi menggerakkan lehernya.
d. Mengenalkan kosakata, bila kita lakukan sambil bernyanyi.

Anda mungkin juga menyukai