Bayi yang lahir sebelum waktunya atau prematur banyak mengalami tantangan pada
awal kehidupannya. Tak hanya itu, ada pula risiko gangguan tumbuh kembang bayi
prematur yang harus diwaspadai.
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum waktunya. Dengan kata
lain, bayi prematur lahir sebelum minggu ke-37 usia kehamilan. Bayi prematur,
terutama yang lahir sangat dini, sangat berisiko mengalami masalah kesehatan. Namun
ternyata, kini diketahui hampir seluruh bayi prematur termasuk yang lahir pada minggu
ke-34 hingga ke-36 sama-sama berisiko.
Laju tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, baik pada bayi yang lahir
normal ataupun prematur. Hanya saja, ada tolak ukur tumbuh kembang normal yang
sebaiknya diketahui orang tua. Untuk tumbuh kembang bayi prematur, sebagian besar
dokter anak memberikan saran untuk melakukan tolak ukur dengan penyesuaian usia.
2. Kemampuan bahasa
Banyak studi yang menemukan adanya gangguan perkembangan bahasa pada bayi
prematur dengan atau tanpa berat badan lahir rendah dibandingkan dengan bayi yang
terlahir normal. Sebagian besar bayi prematur mengalami masalah bahasa selama
beberapa tahun awal sejak kelahiran, termasuk pemahaman kalimat, mengekspresikan
diri melalui bahasa, mengolah kata, artikulasi (pengucapan), dan lain-lain.
Meski demikian, bukan berarti semua bayi prematur pasti akan mengalami gangguan
tumbuh kembang dalam kemampuan berbahasa dan berbicara. Langkah penting yang
dapat diantisipasi adalah memonitor kemajuan tumbuh kembangnya dan berkonsultasi
ke dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.
4. Kemampuan kognitif
Studi mengindikasikan bahwa anak yang lahir prematur, memiliki risiko mengalami
gangguan belajar saat usia sekolah dasar. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara
lain gangguan menggunakan bahasa sebagai cara berekspresi, kesulitan memusatkan
perhatian, dan juga kelemahan pada kecerdasan visual motorik serta visual spasial.
5. Perkembangan emosional
Berdasarkan sebuah penelitian, remaja yang lahir pada usia kandungan sebelum 29
minggu memiliki lebih banyak masalah emosional dengan orang tua, guru, maupun
teman-teman sebayanya. Anak yang terlahir prematur juga berisiko lebih tinggi untuk
menjadi sulit beradaptasi dengan lingkungan, dan menghadapi stres.