1
B. Anak usia kurang 5 tahun
1. Sangat egosentris. Melihat sesuatu hanya dengan sudut pandangnya
sendiri (komunikasi yang berpusat pada dirinya sendiri).
2. Takut ketidaktahuan. Guna mengatasinya, beritahuan apa yang akan
terjadi pada dirinya, bagaimana merasakannya serta diberi kesempatan
guna menyentuh atau memegang alat yang menarik perhatiannya.
3. Belum lancar dalam berbicara. Pergunakkan kata-kata yang simpel,
singkat, dan dikenal oleh anak dalam berkomunikasi serta berikan
pujian mengenai hal-hal yang sudah dicapainya.
4. Sering-seringlah berpandangan dengan mata sejajar kepada anak.
2
Bentuk komunikasi prabicara disebut “ ocehan “ (cooing) atau “
celoteh “ (babbling). Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang
disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme ‘suara’. Ocehan ini
terjadi pada bulan awal kehidupan bayi seperti : merengek, menjerit,
menguap, bersin, menangis, dan mengeluh. Sebagian ocehan akan
berkembang menjadi celoteh dan sebagian akan hilang. Celotehan
merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang dan sebagian bayi
mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat
antara bulan ke -6 dan ke-8.
Nilai celoteh :
a. Berceloteh adalah praktek verbal sebagai dasar bagi perkembangan
gerakan terlatih yang dikehendaki dalam bicara. Celoteh
mempercepat keterampilan berbicara.
b. Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain.
Berceloteh membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari
kelompok sosial.
3. Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai
pengganti atau pelengkap bicara.
Contoh isyarat umum pada masa bayi:
a. Mendorong putting susu dari mulut artingya kenyang/tidak lapar
b. Tersenyum dan mengacungkan tangan artinya ingin digendong
c. Mengeliat, meronta, menangis, selama berpakaian dan mandi artinya
tidak suka akan pembatasan gerak.
4. Ungkapan emosional
Adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan roman muka.
Contoh :
a. Gembira: mengendurkan badan, mengankat tangan/kaki, tersenyum
dan marah.
b. Marah : menegakkan badan, gerak membanting tangan atau kaki,
roman muka tegang dan menangis.
3
1.4 Pendekatan Umum pada Anak Sebelum Melakukan Pemeriksaan
1. Ajak berbicara orang tua terlebih dahulu sebelum melangsungkan
komunikasi dengan anak.
2. Lakukan komunikasi dengan metode cerita atau teknik lainnya supaya
anak mau berkomunikasi.
3. Berikan mainan kepada anak sebelum masuk kedalam inti pembicaraan.
4. Berikan kesempatan terhadap anak guna memilih tempat pemeriksaan
yang diinginkan.
5. Lakukan pemeriksaan dari yang sederhana ke kompleks serta pastikan
bahwa pemeriksaan yang dilakukan tidak menyebabkan anak menjadi
trauma.
6. Hindari pemeriksaan yang berpotensi menimbulkan ketakutan pada diri
anak. Selain itu, berikan kesempatan kepada anak guna memegang alat
alat periksa.
4
Terjadi pada umur 3-9 bulan. Salah satu perkembangan bahasa
utama milestone adalah pengucapan kata-kata pertama yang terjadi
pada akhir tahun pertama, berlanjut sampai satu setengah tahun saat
pertumbuhan kosa kata berlangsung cepat, juga tanda dimulainya
pembetukan kalimat awal. Berkembangnya kemampuan kognitif,
adanya kontrol, dan interpretasi emosional di periode ini akan
memberi arti pada kata-kata pertama anak. Arti kata-kata pertama
mereka dapat merujuk ke benda, orang, tempat, dan kejadian-kejadian
di seputar lingkungan awal anak.
3. Kalimat pertama
Terjadi pada umur 9-18 bulan. Bentuk kata-kata pertama menjadi
banyak dan dimulainya produksi kalimat. Perkembangan
komprehensif dan produksi kata-kata berlangsung cepat pada sekitar
umur 18 bulan. Anak mulai bisa menggabungkan kata benda dengan
kata kerja yang kemudian menghasilkan sintaks. Melalui interaksinya
dengan orang dewasa, anak mulai belajar mengkonsolidasikan isi,
bentuk, dan pemakaian bahasa dalam percakapannya. Dengan
semakin berkembangnya kognisi dan pengalaman afektif, anak mulai
bisa berbicara memakai kata-kata yang tersimpan dalam memorinya.
Terjadi pergeseran dari pemakaian kalimat satu kata menjadi bentuk
kata benda dan kata kerja.
4. Kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat
5. Terjadi pada umur 18-36 bulan. Anak dengan mobilitas yang mulai
meningkat memiliki akses ke jaringan sosial yang lebih luas dan
perkembangan kognitif menjadi semakin dalam. Anak mulai berpikir
konseptual, mengkategorikan benda, orang, dan peristiwa serta dapat
menyelesaikan masalah fisik. Anak terus mengembangkan pemakaian
bentuk fonem dewasa
B. Pada Anak
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
5
4. Usia pertumbuhan
5. Status kesehatan anak
6. Sistem sosial
7. Saluran
8. Lingkungan
6
menginterpretasi gambar adalah bahwa anak-anak
mengungkapkan tentang dirinya.
c. Gerakan Gambar Keluarga
Menggambarkan suatu kelompok, berpengaruh pada perasaan
anak-anak dan respon emosi, dia akan menggambarkan pikirannya
tentang dirinya dan anggota keluarga yang lainnya. Gambar
kelompok yang paling berharga bagi anak adalah gambar
keluarga.
d. Sosiogram
Menggambar tak perlu dibatasi bagi anak-anak, dan jenis
gambar yang berguna bagi anak-anak seusia 5 tahun adalah
sosiogram (gambar ruang kehidupan) atau lingkaran keluarga.
Menggambar suatu lingkaran adalah untuk melambangkan orang-
orang
2. Non Verbal
a. Teknik orang ketiga
Teknik semacam ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang
ketiga, semisal “ia” atau “mereka”. Teknik tersebut sangat
membantu guna mengurangi perasaan terancam pada diri anak
dibandingkan dengan bertanya secara langsung pada diri mereka.
Cara semacam ini sangt efektif guna memberikan kesempatan
kepada anak guna memilih setuju tanpa ada keinginan untuk
bertahan.
b. NLP (Neuro Linguistik Programming)
Pendekatan ini dilakukan untuk mengerti proses suatu
komunikasi, yaitu dengan memperhatikan cara, gaya, atau
kelakuan individu. Seorang perawat bisa menggunakan sensoris
yang sama guna meningkatkan hubungan sekaligus
mengomunikasikan informasi yang lebih efektif, seperti jenis
orang :
7
1) Tipe Visual (penglihatan)
Orang yang biasa memanfaatkan alat bantu visual, seperti
diagram dan ilustrasi.
2) Tipe Mendengar (Pendengaran)
Orang yang biasa menggunakan kata-kata atau suara.
3) Tipe kinestetis
Orang yang memiliki kecenderungan belajar dari manipulasi
objek.
c. Facilitative Responding
Mendengarkan secara seksama sama sekaligus membayangkan
kembali perasaan pasien dan isi pernyataan anak.
d. Story Telling (Bercerita)
Fungsi cerita tidak hanya membantu membuka pikiran anak, tetapi
berguna untuk mengubah menghilangkan rasa takut dan persepsi
anak.
e. Bibliotherapy
Adapun petunjuk umum bagi seorang perawat dalam
menggunakan bibliotherapy adalah:
1) Jajaki perkembangan emosi serta pengetahuan anak
2) Hayati isi buku serta sesuaikan dengan tingkat usia anak.
3) Menikmati buku tersebut bersama anak.
4) Menyisir secara lebih mendalam mengenai isi yang terkandung
dalam buku tersebut kemudian ceritakan kembali.
f. Fantasi
Bentuk khusus dari bibliotherapy adalah menggunakan
dongeng fantasi, penting bagi seorang perawat untuk memberikan
penjelasan terhadap anak mengenai arti dari cerita dongeng
tersebut.
g. Mimpi
8
Salah satu cara pada ilmu psikoterapi guna mengatasi
penafsiran mimpi dengan menanyakan kepada anak atau orang tua
mengenai mimpi yang dialaminya.
h. Three Wishes
Tiga permintaan merupakan salah satu teknik yang sangat
efektif serta merupakan salah satu strategi guna mengundang
anak-anak kedalam suatu komunikasi.
9
3. Model untuk ditiru
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara adalah
stimulus suara. Ucapan-ucapan yang sering kita sampaikan kepada
bayi menjadi model yang bisa ditiru oleh bayi pada perkembangan
bicara selanjutnya. Dengan demikian ucapan-ucapan yang kita
sampaikan hendaknya ucapan yang baik dan mendidik.
4. Kesempatan praktek/ untuk berlatiAgar bayi atau anak dapat segera
bicara, maka bayi perlu diajarkan atau diberikan untuk meniru kata-
kata yang sering kita ucapkan.
10
11