Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN KoPSI

GRECO (Green Fiber Reinforced Composite) Bahan Komposit Bebas


Fiberglass Berbasis Serat Biduri (Calotropis gigantea L.)

Diusulkan oleh:

INDRI TIFFANI /(NISN 0051951349)


ATHA DARA RADEISYAH/(NISN 0056632397)

Bidang Lomba Penelitian: Matematika,


Sains, dan Teknologi (MST)

SMA Negeri 1 Sumbawa Besar

Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2021
v
ABSTRAKSI

Fiberglass merupakan jenis limbah yang tidak bisa didaur ulang untuk diolah lagi menjadi material
yang bisa bermanfaat secara maksimal karena struktur kimianya crosslinked. Pada kenyataannya,
fiberglass merupakan bahan material komposit yang masih mendominasi bahan pembuatan kapal.
Kapal dengan bahan komposit, dituntut kaku dengan kinerja tinggi sehingga diperlukan material serat karbon
dan serat aramid. Untuk itu diperlukan material yang ramah lingkungan sebagai alternatif dari penggunaan
fiberglass, yaitu teknologi komposit dengan serat bahan alami.
Pohon biduri (Calotropis gigantea) merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di daerah-daerah
pantai di Indonesia. Namun demikian pemanfaatannya masih sangat terbatas dan belum memberikan
nilai ekonomis yang berarti bagi masyarakat. Teknologi ramah lingkungan memanfaatkan serat
biduri sebagai bahan komposit. Serat biduri dibuat sebagai penguat (reinforcement agent) dan resin
polyester sebagai matrik. Sebelum pembuatan komposit, serat biduri direndam dalam larutan NaOH
5% dan Na2ClO3 50% selama 30 menit. Orientasi serat dalam komposit ini adalah 0° (Isotropik) dan
0°,90° (ortotropik).
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabat dan keluarga beliau.

Laporan hasil penelitian yang berjudul “GRECO (Green Fiber Reinforced


Composite), Bahan Komposit Bebas Fiberglass Berbasis Serat Biduri (Calotropis
gigantea L.)” dalam rangka lomba Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) tahun
2021 dapat terselesaikan dengan baik dan lancar tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung penyusunan
laporan ini
1. Bapak Drs. H. Muhammad Tahir, M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Sumbawa Besar yang
membimbing, memfasilitasi hingga selesainya laporan penelitian ini;
2. Ibu Erna Dewi, S.Pd., selaku guru pembimbing penelitian, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan;
3. Kakak Syarifah Fatimah Nissatuljannah, sebagai senior KIR Garuda dan mentor dalam
penyusunan laporan penelitian.
4. Semua pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dengan laporan penelitian ini, diharapkan ke depannya dapat terealisasikan dan


mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti mengharap permakluman
terhadap berbagai kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Untuk itu, kritik dan saran dari
anda sangat kami nantikan untuk dapat menyempurnakan ide penelitian ini ke depannya.

Sumbawa Besar, 11 Oktober 2021

Tim Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN PENELITI iii
iv
ABSTRAKSI v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penelitian1
1.4. Manfaat Penelitian 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Material Komposit Serat Alami 3
2.2 Karakteristik Serat Biduri 3
2.3
2.4
2.5 5
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.3. Bahan dan Alat
3.3.1. Bahan
3.3.2. Alat 6
3.4. Variabel Penelitian 6
3.4.1. Variabel Bebas
3.4.2 Variabel Terikat 6
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Proses Pembuatan Sampel
3.5.2. Proses Pengujian
3.6. Distribusi Sampel Penelitian
3.7. Pengolahan dan Analisis Data.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Teknologi ramah lingkungan semakin menjadi perhatian untuk dikembangkan oleh negara-
negara di dunia saat ini, dan masih menjadi suatu tantangan yang terus dikaji oleh para ahli untuk
dapat mendukung kemajuan teknologi ini. Salah satunya adalah teknologi komposit dengan serat
bahan alami. Keuntungan menggunakan serat alami jika dibandingkan dengan serat sintetis
diantaranya adalah potensi yang cukup besar, murah dan mudah terdegradasi (high
biodegradable) sehingga tidak mencemari lingkungan. Kekuatan spesifik dari beberapa jenis
serat alam memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kekuatan fiberglass, sehingga memungkinkan
penggunaan serat alami sebagai substitusi bahan serat kaca yang memiliki beberapa kelemahan
lingkungan. Di dalam perkembangannya, banyak material komposit yang mendapatkan perhatian
untuk penggunaan laut yang rentan terhadap korosi. Namun demikian semua komposit yang
diteliti masih sangat terbatas pada serat alam. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan
menyebutkan bahwa material komposit yang digunakan dalam pembuatan kapal adalah masih
didominasi oleh fiberglass. Bahan yang cocok untuk pembuatan kapal dengan bahan komposit,
dituntut kaku dengan kinerja tinggi sehingga diperlukan material serat karbon dan serat aramid.
Serat biduri adalah serat yang diekstraksi dari batang dan buah biduri, mengandung selulosa dan
non- selulosa. Pohon biduri adalah semak liar yang lebih banyak diperhitungkan sebagai gulma.
Pemanfaatan biduri yang meluas sejauh ini masih sebagai bahan untuk pengobatan tradisional.
Dengan sifat penyebarannya yang sangat invasif dan mampu tumbuh dalam kondisi tanah
apapun, pemanfaatan serat biduri sebagai bahan serat penguat komposit akan sangat berguna
dalam pemanfaatan bahan alam untuk mengurangi kebutuhan akan sumber daya tidak
terbarukan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi baru dalam pengembangan teknologi
material komposit non sintetik di Indonesia. Selama ini industri masih menggunakan serat
sintetis yang umumnya serat gelas (fiberglass) sebagai bahan baku yang berfungsi sebagai serat
penguat bahan komposit (Fiberglass Reinforced Plastic Composite). Kajian tersebut menjadi
motivasi kami untuk melakukan penelitian dengan judul “GRECO (Green Fiber Reinforced
Composite) Bahan Komposit Bebas Fiberglass Berbasis Serat Biduri (Calotropis
gigantea L.)”.

1.2. RUMUSAN PERMASALAHAN


Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah teknik ekstraksi dan pengolahan serat biduri agar dapat dimanfaatkan sebagai
subtitusi fiberglass ?
2. Bagaimana karakteristik dari komposit yang dibuat dengan menggunakan serat biduri sebagai
subtitusi fiberglas?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui teknik ekstraksi dan pengolahan serat biduri agar dapat dimanfaatkan sebagai
subtitusi fiberglass.
2. Mengetahui karakteristik dari komposit yang dibuat dengan menggunakan serat biduri sebagai
subtitusi fiberglas.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memperoleh informasi mengenai teknik ekstraksi dan pengolahan serat biduri agar dapat
dimanfaatkan sebagai subtitusi fiberglass.
2. Memperoleh informasi mengenai karakteristik dari komposit yang dibuat dengan menggunakan
serat biduri sebagai subtitusi fiberglas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Material Komposit Serat Alami

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong peningkatan permintaan untuk
material komposit khususnya di bidang industri. Pembuatan pesawat terbang, industri pembuatan
kapal, mobil dan transportasi adalah contoh industri yang menerapkan bahan yang memiliki
kepadatan rendah, tahan karat, kuat, tahan aus dan kelelahan dan sifat ekonomis sebagai bahan
baku industri. Bahan komposit adalah kombinasi dari dua atau lebih bahan pembentuk dengan
cara mencampur atau menggabungkan, di mana masing-masing bahan memiliki perbedaan dan
sifat yang saling mendukung sehingga menjadi bahan yang kuat. Secara umum, penguat yang
digunakan dalam struktur komposit adalah bahan sintesis. Dalam pengiriman penggunaan seperti
itu komposit yang dikenal sebagai Fiberglass Reinforced Plastic (FRP).
Komposit polimer serat alami (NFPC – Natural Fiber Polymer Composite) adalah komposit
bahan yang terdiri dari matriks polimer tertanam dengan serat alam berkekuatan tinggi, seperti
goni, kelapa sawit, sisal, kenaf, dan rami. Biasanya, polimer dapat dikategorikan menjadi: dua
kategori, termoplastik dan termoset. Struktur bahan matriks termoplastik terdiri dari satu atau
dua molekul berdimensi, sehingga polimer ini memiliki kecenderungan untuk membuat lebih
lembut pada kisaran panas yang meningkat dan memutar kembali sifat mereka selama
pendinginan. Di samping itu, polimer termoset dapat didefinisikan sebagai ikatan silang yang
tinggi polimer yang disembuhkan hanya dengan menggunakan panas, atau menggunakan panas
dan tekanan, dan/atau penyinaran cahaya. Struktur ini memberikan kepada polimer termoset sifat
yang baik seperti fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan sifat akhir yang diinginkan, kekuatan
besar, dan modulus. Termoplastik yang banyak digunakan untuk biofiber adalah: polietilen (PE),
polipropilen (PP), dan polivinil klorida (PVC); di sini adalah resin fenolik, poliester, dan epoksi
sebagian besar digunakan matriks termoset. Perbedaan faktor dapat mempengaruhi karakteristik
dan kinerja dari NFPC. Sifat hidrofilik dari serat alami dan pemuatan serat juga berdampak pada
sifat komposit. Biasanya, penambahan serat yang tinggi diperlukan untuk mencapai yang baik
sifat NFPC. Secara umum, kenaikan kandungan serat akan menyebabkan peningkatan sifat tarik
dari komposit. Faktor vital lain yang sangat berdampak pada sifat dan karakteristik permukaan
komposit adalah parameter proses yang digunakan. Untuk alasan itu, teknik dan parameter
proses yang sesuai harus dipilih secara ketat untuk mendapatkan karakteristik terbaik dalam
memproduksi komposit. Komposisi kimia dari serat alami juga memiliki pengaruh besar pada
karakteristik komposit diwakili oleh persentase selulosa, hemiselulosa, lignin, dan lilin.

2.2. Karakteristik Serat Biduri

Dewasa ini penggunaan serat biduri sebagai sumber serat tumbuhan untuk penggunaan teknik
telah menjadi topik yang substansial. Pekerjaan penting sebelumnya termasuk laporan oleh Cui
dkk (2017) yang menyelidiki serat buah biduri dengan berbagai panjang, untuk mengoptimalkan
sifat tarik serat. Ditemukan bahwa dengan bertambahnya panjang, kekuatan putus rata-rata serat
meningkat bertahap. Ramasamy dkk (2017) menjelaskan bahwa serat kulit pohon (yaitu floem)
dari batang menghasilkan sifat mekanik yang diinginkan (sebagai bahan penguat) bila
dibandingkan dengan serat alam lainnya yang diketahui . Dili Babu dkk. (2014) menemukan
bahwa komposit serat poliester buah CGCG komposit ditemukan ringan dan memiliki sifat
mekanik dan keausan yang diinginkan. Adapun serat biduri yang berasal dari biji sangat mirip
dengan serat kapuk, dengan komponen utama 66% selulosa, 21% hemiselulosa, 8-9% lignin, 3%
pektin dan 1,8-3% lilin (Chen,2013).
Modifikasi terhadap sifat asli serat alami dapat dilakukan dengan beberapa metode perlakuan
yaitu menggunakan metode kimia antara menggunakan alkali ( NaOH) atau asam (HCl), pelarut
(kloroform atau etanol), oksidasi (NaCLO2), asetilasi (CH3CO), dan menggunakan metode
fisika seperti ultrasonic dan radiasi. Pemilihan metode perlakuan yang tepat sangat penting
mengingat dampaknya dapat mempengaruhi sifat serat. Sebagai contoh penggunaan NaOH
konsentrasi tinggi dengan perendaman yang lama akan merusak struktur tubular dan melarutkan
lilin, yang pada akhirnya akan mengurangi daya serap minyak dari serat tersebut (Zheng, 2015).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian percobaan kuantitatif (quantitative experimental research)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


1. Lokasi pengujian di Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni – September 2021.

3.3 Bahan dan Alat


3.3.1 Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah:
- Serat batang pohon biduri
- Serat buah biduri
- Bahan kimia ( NaOH 5%, Na2ClO3 50%)
- Aquadest
- Fiberglass
- Resin polyester
- Lilin
3.3.2 Peralatan yang digunakan adalah:
- Timbangan digital
- Universal Testing Machine
- Wadah plastik
- Cetakan plastik
- Kuas
- Sarung tangan
- Gelas kimia

3.4. Variabel Penelitian


3.4.1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian adalah variasi serat sebagai berikut :
- Serat buah biduri deangan perlakuan NaOH 5%
- Serat buah biduri dengan perlakuan NaOH 5%
- Serat batang biduri deangan perlakuan NaClO 50%
- Serat batang biduri dengan perlakuan NaClO 50%
- Serat buah biduri yang disusun 0° pada saat pembuatan sample
- Serat buah biduri yang disusun 0° dan 90° pada saat pembuatan sample
3.4.2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :
- Ketahanan saat uji tekuk
- Ketahanan saat uji tarik

3.5. Prosedur Penelitian


3.5.1 Proses Pembuatan Sampel Produk
Proses pembuatan sampel produk mengikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Mengumpulkan serat buah dan serat batang pohon biduri.
2. Melakukan perendaman dengan perlakuan NaOH 5% dan Na2ClO3 50% selama 30 menit
3. Menjemur serat yang telah diberi perlakuan selama 8 jam.
4. Mengoleskan lilin pada cetakan dan menyusun serat di atas cetakan uji tarik dan uji tekuk.
5. Menimbang resin dan katalis dengan perbandingan 100 : 1
6. Menuangkan resin di atas cetakan diratakan dengan kuas dan dilakukan berulang
hingga ketebalan sampel 0,7 cm.
8. Sampel dibiarkan hingga kering selama 2 jam

3.5.2. Proses Pengujian


Proses pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Universitas Mataram berupa uji Tarik
dan uji tekuk

Gambar 1 :Model sketsa sampel Uji Tarik

Sumber : astm638

7 (0.28) or under
Dimensions(see drawings)
Type I
W—Width of narrow sectionE,F 13 (0.50)
L—Length of narrow section 57 (2.25)
WO—Width overall, minG 19 (0.75)
WO—Width overall, minG ...
LO—Length overall, minH 165 (6.5)
G—Gage lengthI 50 (2.00)
G—Gage lengthI ...
D—Distance between grips 115 (4.5)
R—Radius of fillet 76 (3.00)
RO—Outer radius (Type IV) ...

Gambar 2 : Model sketsa sampel Uji Tekuk


1.3 cm

11.2 cm
3.6. Distribusi Sampel Penelitian

Banyak
Jenis serat Perlakuan Pengujian Arah serat
sampel
0° 3
tarik
0° dan 90° 3
NaOH
0° 3
tekuk
0° dan 90° 3
Buah
0° 3
tarik
0° dan 90° 3
Na2ClO3
0° 3
tekuk
0° dan 90° 3
0° 3
tarik
0° dan 90° 3
NaOH
0° 3
tekuk
0° dan 90° 3
Batang
0° 3
tarik
0° dan 90° 3
Na2ClO3
0° 3
tekuk
0° dan 90° 3
tarik - 3
Fiberglass -
tekuk - 3
Total 54

3.7. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pencatatan hasil uji laboratorium.
2. Tabulasi perhitungan nilai rata-rata dan perhitungan simpangan baku Terhadap hasil
uji dicari nilai rata-rata dan simpangan bakunya dengan menggunakan bantuan
aplikasi pengolah data.
3. Analisis korelasi deskriptif. Terhadap hasil pengolahan data dilakukan analisis
menggunakan teori dan hasil penelitian terdahulu untuk mendapatkan penjelasan
terhadap hasil penelitian.

SISWANTO, J. (2011). Pembuatan Mold dari Komposit Paduan Fiberglass Bekas dan Resin
Epoxy Untuk Bahan Alat Cetak Mechanical Thermoforming (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai