LAPORAN PRAKTIKUM
Hari/tanggal Sabtu - Minggu, 14 - 15 Maret 2020
Judul Isolasi dan Identifikasi Bakteri Basil Gram positip
Tujuan Untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Basil Gram
positif dari sampel suspensi bakteri
Alat Bunsen
Objek glass
Bak pewarnaan
Ose
Mikroskop
Reagen Media Agar Darah (Blood Agar/BA)
Media Agar Darah Tellurit (ADT)
Minyak imersi
Pewarnaan Gram :
Gentian Violet
Lugol
Alkohol 96%
Safranin
Pewarnaan Spora :
Carbol Fuchsin
Methylen Blue
H2SO4 1%
Pewarnaan Granula :
Larutan Albert A
Larutan Albert B
Sampel Suspensi bakteri Bacillus sp
Suspensi bakteri Clostridium sp
Suspensi bakteri Corynebacterium sp
Cara Kerja Pewarnaan Gram :
1. Disiapkan alat, bahan, dan reagensia
2. Dibersihkan objek glass, lalu difiksasi di atas nyala api Bunsen
3. Dipijarkan ose di atas nyala api hingga membara untuk
sterilisasi.
4. Diambil 1 – 2 ose bahan (suspensi bakteri), diletakkan di atas
objek glass dengan diameter ± 1 cm, difiksasi hingga mengering.
5. Diteteskan preparat dengan Gentian Violet, biarkan selama 1
menit.
6. Dibuang kelebihan cat dan dibilas dengan air.
7. Diteteskan dengan Lugol, biarkan selama 1 menit, dibilas
dengan air.
8. Diteteskan dengan Alkohol 96% sampai zat warna hilang,
dibilas dengan air.
9. Diteteskan dengan Safranin,, biarkan selama 20 – 30 detik,
dibilas dengan air.
10. Dikeringkan preparat dengan tissue
11. Diamati di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100x
menggunakan minyak imersi
Pewarnaan Spora
Spora : Merah
Vegetatif : Biru
Letak Spora : Terminal, Sub-terminal
Contoh bakteri
Terminal : Clostridium tetani
Sub-terminal : Bacillus sp,
Clostridium botulinum
Pewarnaan Granula
Bentuk : Batang
Sifat : Gram positif
Susunan : Palisade
Contoh bakteri :
Corynebacterium diphtheriae
Media Agar Darah
Bentuk : Besar
Warna : Kuning
Diameter : 1 mm
Elevasi : Cembung
Pinggiran : Bergerigi
Sifat : Hemolisis
Tersangka : Bacillus sp
Pembahasan Pada media Agar Darah untuk bakteri Bacillus sp jika terdapat
pertumbuhan selanjutnya dilakukan uji biokimia pada media yaitu :
Manitol, Glukosa, Gelatin, Arabinosa, Urease, Nitrit, Sitrat, SS.
Sedangkan pada media Agar darah untuk bakteri Clostridium sp
ditanam pada Anaerobic jar karena bersifat an aerob aobligat (tidak
membutuhkan oksigen sama sekali) untuk pertumbuhannya, dan jika
ada pertumbuhan selanjutnya dilakukan uji biokimia pada media yaitu :
Lactosa, Dextrosa, Sakarosa, Indol, Reduksi Nitrat, SS. Pada praktikum
bakteri yang tumbuh pada media agar darah tersangka Streptococcus sp
yang kemungkinan kontaminasi.
Pada bakteri Corynebacterium sp, berbentuk batang kecil dengan satu
atau kedua ujungnya menggembung/membesar sehingga menyerupai
gada / halter yang mengandung granula yang disebut granula
metakromatis atau granula Babes Ernest yang dapat diwarnai dengan
pewarnaan Neisser atau Albert. Pada praktikum menggunakan
pewarnaan Albert, sehingga nampak bakteri berwarna hijau sedangka
granula atau kutubnya berwarna hitam kebiruan hal ini disebabkan
karena pada pengecatan dengan toluidine blue granula bakteri akan
berwarna hitam (karena bersifat metakromatik) dan tidak akan larut oleh
air sehingga pada pemberian malacht green warna granula tetap hitam.
Sedangkan pada badan bakteri warna dari toluidin blue akan larut oleh
air dan mengambil warna hijau dari malachite green. Pertumbuhan
pada media Agar Darah Telurit, koloni berwarna hitam mengkilat
karena mereduksi Tellurit menjadi Tellurium.
Media Agar Darah Tellurit adalah media selektif untuk
Corynebacterium sp karena mengandung Kalium Tellurit 1 % yang
berfungsi sebagai inhibitor indikator, sedangkn sebagai media penyubur
adalah Serum Loeffler. Jika terdapat pertumbuhan pada media Agar
Darah Tellurit, selanjutnya dilakukan uji biokimia yaitu Glukosa,
Sukrosa, Amylum untuk menentukan spesies.
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa pada medi
Agar darah terdapat pertumbuhan bakteri Bacillus sp dan Streptococcus
sp, sedangkan pada media Agar Darah Tellurit terdapat pertumbuhan
bakteri Corynebacterium sp.