Anda di halaman 1dari 1

Apa itu bakteri gram negatif?

Bakteri gram negatif merupakan bakteri yang tidak mampu mempertahankan warna kristal violet
(ungu) pada dinding selnya saat pewarnaan gram dilakukan. Pewarnaan ini ditemukan pada 1884 oleh ilmuwan Denmark, Christian
Gram. Pewarnaan gram sangat penting untuk klasifikasi bakteri maupun identifikasi jenis bakteri.

Bakteri gram negatif tidak akan berwarna biru tua atau violet, namun akan berwarna merah bila diamati di bawah mikroskop.
Sementara bakteri yang berwarna ungu atau biru tua bila diamati di bawah mikroskop, adalah bakteri gram positif.

Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif

Perbedaan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif berdasar pada struktur dinding sel keduanya. Bakteri gram positif
hanya memiliki satu membran plasma dengan dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan. Sebagian besar dinding sel bakteri
memang dibangun dari peptidoglikan, sedangkan sebagian kecil terdiri atas asam teikoat.

Sementara itu, bakteri gram negatif mempunyai susunan membran sel yang rangkap dua atau memiliki membran ganda. Selain
terdiri atas peptidoglikan, membran pasmanya diselubungi oleh membran luar yang permeabel atau membran yang mudah dilewati
oleh air.

Setidaknya, ada tiga tujuan pewarnaan gram bakteri bagi manusia, yaitu untuk mengamati penampakan morfologi bakteri lebih baik
karena telah memiliki warna; mengidentifikasi organel-organel sel bakteri yang bisa diamati; serta mempermudah proses identifikasi
dan membedakan organisme yang memiliki ciri-ciri serupa.

Metode Pewarnaan Gram

Bahan yang diperlukan adalah biakan bakteri yang telah diisolasi dan ditumbuhkan di dalam media pertumbuhan. Media padat,
misalnya Nutrien Agar (NA), sedangkan media cair, misalnya Nutrien Broth (NB). Selain itu, dibutuhkan akuades atau air suling untuk
mengguyur larutan pewarnaan, serta alkohol 70% untuk sterilisasi alat.

Alat yang Digunakan

 Lampu spiritus atau bunsen untuk memanaskan biakan.


 Pipet pasteur, untuk mengambil zat pewarna dan akuades, usahakan menyiapkan pipet yang berbeda-beda sejumlah botol
pewarnaan yang digunakan.
 Gelas objek dan cover glass (gelas penutup) untuk menempatkan biakan.
 Rak pengecatan, untuk menginkubasi warna biakan.
 Jarum ose untuk mengambil biakan bakteri.
 Mikroskop untuk mengamati hasil pewarnaan bakteri

Reagen yang Digunakan

 Larutan gram A (Carbol Gentian Violet), yang terdiri atas 1 gram gentian violet, alkohol 96% dengan ukuran 10 ml, 1 gram
fenol kristal, dan 90 ml akuades.
 Larutan gram B (lugol), yang dibuat dari 1 gram yodium, 2 gram kalium iodida, dan 300 ml akuades.
 Larutan C (alkohol 96%).
 Larutan D (basic fuchsin 1%), dibuat dari 1 gram basic fuchsin dan 100 ml akuades.

Proses Pewarnaan Gram Bakteri

 Bersihkan gelas objek dan cover glass dengan alkohol 70%.


 Ambil biakan bakteri dari NA atau NB dengan jarum ose, lalu oleskan atau teteskan biakan tersebut di atas gelas objek.
 Tetesi biakan tersebut dengan akuades, melalui pipet tetes (pipet pasteur).
 Panaskan (fiksasi) biakan di gelas obyek tersebut di atas bunsen. Difiksasi artinya dipanaskan dengan melewatkan gelas
objek di atas bunsen berkali-kali. 
 Tetesilah biakan tersebut dengan larutan gram A dan biarkan selama 1 menit.
 Bilas dengan akuades mengalir, kemudian dikeringanginkan di atas rak pengecatan.
 Tetesi biakan dengan larutan gram B, biarkan selama 1 menit.
 Bilas dengan akuades mengalir, kemudian dikeringanginkan.
 Lalu, tetesi biakan dengan larutan D selama 30 detik.
 Bilas dengan akuades mengalir, kemudian dikeringanginkan.
 Setelah gelas objek kering, tutup dengan cover glass, lalu amati biakan tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran
antara 400 hingga 1000 kali.
 Catatlah bentuk dan warna bakteri. Bila sel bakteri tersebut berwarna merah, bakteri tersebut merupakan bakteri gram
negatif.

Anda mungkin juga menyukai