Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN SPUTUM

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA
2013
SPUTUM
 Pembentukan sputum:
Orang dewasa normal mukus sekitar 100 ml
dalam saluran napas tiap hari Mukus
diangkut menuju faring dengan gerakan
pembersihan silia yang melapisi saluran
pernapasan bila mukus berlebihan
proses pembersihan tidak efektif
mukus tertimbun membran mukosa
akan terangsang mukus dibatukkan keluar
sebagai sputum.
SPUTUM
 Sputum yang berwarna kekuning-kuningan
menunjukkan infeksi.
 Sputum yang berwarna hijau merupakan
petunjuk penimbunan nanah timbul karena
adanya verdoperoksidase yang dihasilkan oleh
polimorfonuklear (PMN).
 Sputum yang berwarna merah muda dan
berbusa merupakan tanda edema paru akut.
 Sputum yang berlendir lekat dan warna abu-abu
atau putih merupakan tanda bronkhitis kronik.
Sedangkan sputum yang berbau busuk
merupakan tanda abses paru atau bronkiektasis.
 Spesimen yang diperiksa adalah
sputum

 Pemeriksaan spesimen biasanya


dilakukan minimal satu kali pada
pasien

 Tujuan pemeriksaan spesimen :


- menetapkan diagnosa masalah
- untuk memeriksa adanya
bakteri/virus
- menilai respon pasien terhadap
terapi yang telah dijalani.
PEMERIKSAAN SPESIMEN SPUTUM
 Sputum adalah sekret mukus yang
dihasilkan dari paru-paru, bronkus
dan trakea.

 Individu yang sehat tidak


memproduksi sputum.

 Pasien perlu batuk untuk


mendorong sputum dari paru-paru,
bronkus dan trakea ke mulut dan
mengeluarkan ke wadah
penampung.
PENGAMBILAN SPESIMEN
 Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi
hari
 Pengambilan sputum juga harus dilakukan sebelum
pasien menggosok gigi
 Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk
berkumur dengan air
 Minta pasien untuk napas dalam lalu batuk.
Diperlukan sputum sebanyak 15-30mL
 Sputum diambil dari batukkan pertama
 Lakukan perawatan mulut dengan obat expectorant
atau dengan mengkonsumsi air teh manis saat malam
sebelum pengambilan sputum.
PENYIMPANAN
 Penyimpanan < 24 jam pada suhu
ruang
 Penyimpanan pada pot steril
berpenutup

PENGIRIMAN
 Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang
 Bila tidak memungkinkan, simpan
dalam media transport (Amies
medium, Stuart’s medium)
STUART’S MEDIUM AMIES MEDIUM
Pewarnaan

 Suatu teknik untuk mempelajari morfologi


bakteri dengan cara pemberian zat warna
kepada sel bakteri.
 Bagian-bagian sel dapat diamati, karena
dapat menyerap zat warna yang berbeda
oleh masing-masing bagian sel.

10/6/2008 10
Kenapa perlu diwarna ?

 Bakteri ukurannya sangat kecil 05-1 u x 10 u


 Dibawah mikroskop tidak jelass bagian-
bagian nya.
 Untuk melihat dengan jelas perlu diberi zat
warna.

10/6/2008 11
Umumnya ada 2 macam zat
warna
 Zat warna bersifat asam
 Komponen warnanya adalah anion
 Dalam bentuk garam natrium
 Zat warna bersifat basa
 Komponen warna kation.
 Dalam bentuk klorida

10/6/2008 12
Macam-Macam Zat Warna
Bakteri
No Nama Zat Pewarnaan Warna Bakteri
1 Sapranin Merah
2 Gentian violet Ungu
3 Methylen blue Biru
4 Malachit green Hijau
5 Karbol fuchsin Merah

10/6/2008 13
Struktur Sel

Sel terdiri dari :


 Dinding sel , terdiri dari :
- lapisan peptidoglikan
- asam teikoat
 Membran plasma, terdiri dari :
- membran protein
- lapisan fosfolipid

10/6/2008 14
Macam-Macam Pewarnaan

1. Pewarnaan Sederhana
- Menggunakan 1 macam zat warna.
- Warna bakteri hanya 1
- Tidak dapat membedakan sifatnya.
- Untuk melihat ukuran dan bentuknya.

10/6/2008 15
2. Pewarnaan Differensial
- Menggunakan lebih dari 1 zat warna
- Membedakan sifat bakteri.
- Melihat bagian-bagian bakteri.
- Dapat digunakan untuk identifikasi
bakteri tahap awal.

10/6/2008 16
Macam-Macam Pewarnaan Differensial

1. Pewarnaan Gram
2. Pewarnaan BTA
3. Pewarnaan Spora
4. Pewarnaan Granul

10/6/2008 17
Fiksasi

 Proses melengketkan sediaan pada kaca


obyek.
 Bakteri mati, tetpai tidak lisis.
 Secara Kimia : metanol
 Secara Fisika : pemanasan diatas nyala api.

10/6/2008 18
Pewarnaan Gram

 Ditemukan Christian Gram (1884).


 Pewarnaan dasar dan rutin dalam
identifikasi bakteri lebih lanjut.
 Kuman dibagi dua :
- Gram positif berwarna ungu
- Gram negatif berwarna merah.

10/6/2008 19
Tahap pewarnaan Gram
Warna Bakteri
Perlakuan Waktu
Gram + Gram -
Pembuatan preparat
Fiksasi
Gentian violet 30 detik ungu ungu
Cuci dengan air
Larutan 30 detik - -
iodium
Cuci dengan air dan keringkan
Dekolorisasi dengan alkohol 20 detik
Cuci dengan air dan keringkan
Sapranin 30 detik ungu merah
10/6/2008 20
Pewarnaan BTA

 Untuk mengidentifikasi kuman M. tbc dan M.


leprae
 Kuman M.tbc dan M. leprae mempunyai
dinding sel yang banyak mengandung lipid.
 Sukar ditembusi zat warna biasa.
 Perlu pemanasan.
 Bakteri M tbc dan M leprae berwarna merah.

10/6/2008 21
Tahap Pewarnaan BTA
Buat preparat.
Fiksasi
Zat Warna Karbol Fuchsin sambil dipanaskan
(tidak mendidih) 3 menit.
Cuci dengan air
Pelunturan dengan asam alkohol hingga bersih.
Methylen blue 1 menit.

10/6/2008 22
Zat Warna Pewarnaan BTA

 Karbol fuchsin = merah.


 Methylen blue = biru.
 Asam alkohol sebagai peluntur.
 Kuman BTA positif : batang berwarna
merah.
 Kuman BTA negatif : batang berwarna biru.
 Sensitifitas : 5000 BTA / ml sputum.

10/6/2008 23
Metoda Pewarnaan BTA

1. Ziehl Nellson
2. Kinyoun Gabbet
3. Tan Tiam Hook.

10/6/2008 24

Anda mungkin juga menyukai