Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA

DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Gede Arta Prabu Saskara


2005561017
Teknik Lingkungan

UNIVERSITAS UDAYANA 2020


Abstrak
Seiring dengan perkembangan zaman diera globalisasi saat ini, banyak orang
mengabaikan konsep Tri Hita Karana banyak penyimpangan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-harinya. Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk hidup yang harus berinteraksi
dengan tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya. Oleh karena itu, keberadaan sumber
daya manusia menjadi penentu terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu
maupun kolektif melalui suatu sistem kelembagaan seperti desa adat. Karena itulah perlu
adanya tuntutan tentang keseimbangan hidup yang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu
terkenal di Indonesia, khususnya bagi umat Hindu di Bali. Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah untuk mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Tri Hita Karana, memberi
gambaran bagian-bagian didalamnya, serta untuk menganalisis makna Tri Hita Karana dalam
kehidupan sehari-hari, dan meberikan contoh implementasi dari Tri Hita Karana terhadap
lingkungan sekitar. Tri Hita Karana sendiri berarti tiga hubungan yang harmonis yang
menyebabkan kebahagian bagi umat manusia. Didalamnya terdapat tiga bagian, yakni:
Manusia dengan Tuhannya (Parahyangan), Manusia dengan alam lingkungannya
(Palemahan), dan Manusia dengan sesamanya (Pawongan). Makna dari Tri Hita Karana
secara implementatif diterapkan oleh masyarakat Bali dengan melakukan perbuatan yang
sesuai dengan ketiga bagiannya.
Kata Kunci: Tri Hita Karana, Bagian Tri Hita Karana, Makna Tri Hita Karana
BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman diera globalisasi saat ini, banyak orang
mengabaikan konsep Tri Hita Karana banyak penyimpangan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-harinya. Manusia berbuat semaunya terhadap alam semesta dengan cara merusak tanpa
memikirkan akibatnya. Mereka lakukan hanya demi kepuasan yang bersifat duniawi semata
saja dalam agama hindu mengenal konsep tri kerangka agama yaitu, tatwa, susila dan
upacara. Ketiga hal tersebut beriringan berjalan demi terciptanya keharmonisan. Prinsip
pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan
tercapai, manusia dapat hidup dengan mengekang dari pada segala tindakan buruk. Hidupnya
akan seimbang, tentram dan damai.

Manusia sebagai makhluk hidup yang harus berinteraksi dengan tuhan, sesame
manusia dan alam sekitarnya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya sebab
memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan hidupnya. Sebaliknya juga, manusia
tergantung terhadap lingkungan. Maka dari itu kita harus menjaga alam dengan sebagaimana
mestinya. Hubungan manusia dengan alam lingkungan perlu terjalin dengan harmonis, jika
keharmonisan tersebut dirusak oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil alam akan murka dan
marah.

Oleh karena itu, keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu terhadap kondisi
lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun kolektif melalui suatu sistem
kelembagaan seperti desa adat. Karena itulah perlu adanya tuntutan tentang keseimbangan
hidup yang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu terkenal di Indonesia, khususnya bagi
umat Hindu di Bali.

II. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Tri Hita Karana?
2. Apa saja bagian-bagian dari Tri Hita Karana?
3. Apa makna Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa contoh implementasi dari Tri Hita Karana terhadap lingkungan sekitar?
III. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Tri Hita Karana
2. Mengetahui bagian-bagian dari Tri Hita Karana
3. Mengetahui makna Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengetahui contoh implementasi dari Tri Hita Karana terhadap lingkungan sekitar
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Tri Hita Karana

Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul tanggal 11 November 1966, pada saat
diselenggarakan Konferensi Daerah 1 Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di
Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berrlandaskan kesadaran umat
Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalan pembangunan bangsa menuju masyarakat
sejahtera, adil dan Makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini
berkembang, meluas dan memasyarakat.

Kata Tri Hita Karana berasal dari Bahasa Sansekerta, dimana kata Tri artinya tiga,
Hita artinya sejahtera atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Tri Hita Karana
berarti tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagian bagi umat manusia.
Untuk itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar mencapai hubungan yang
harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa “kebahagian dan
kesejahteraan” adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik kebahagiaan atau
kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut “Jagadhita” maupun kebahagiaan rohani dan
batiniah yang disebut “Moksa”.

B. Bagian-bagian Tri Hita Karana

Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan (Tri = tiga, Hita =
sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga
penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:

a) Manusia dengan Tuhannya (Parahyangan)

Kata Parahyangan berasal dari Bahasa sansekerta, dari kata “Hyang”, yang berarti Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis dengan
Ida sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus dapat menjalin hubungan yang
harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan perintahnya dengan
menjauhi larangannya.

b) Manusia dengan alam lingkungannya (Palemahan)


Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata “Lemah”, yang berarti
lingkungan sekitar. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang harmonis antara manusia
dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian selain menjalin hubungan yang harmonis
dengan Tuhan dan sesame manusia kita juga harus menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingukangan sekitar dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.

c) Manusia dengan sesamanya (Pawongan)

Kata Pawongan berasal dari Bahasa sansekerta, dari kata “Wong”, yang berarti orang
atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan
sesame manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan
sesame, dengan cara saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.

C. Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari

Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara
sebagai berikut:

a) Parahyangan

Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
adalah sebagai berikut:

1. Sembahyang Tri Sandhya 3 kali sehari.


2. Membersihkan tempat suci.
3. Bertitra yatra.
4. Tidak meminum minuman keras.
5. Tidak mencuri.
b) Pawongan

Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesame


manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesame manusia adalah sebagai
berikut:

1. Saling menghormati satu sama lain.


2. Saling menghargai satu sama lain.
3. Tidak iri hati dengan orang lain.
4. Ramah tamah.
5. Kasih sayang yang tulus.
c) Palemahan

Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan


sekitar. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar semesta sebagai
berikut:

1. Membersihkan kamar ,andi.


2. Membuang sampah pada tempatnya.
3. Tidak menebang hutan sembarangan.
4. Rajin membersihkan kamar tidur.
5. Melakukan penghijauan.
D. Contoh implementasi dari Tri Hita Karana terhadap lingkungan sekitar

Contoh nyata saja dapat kita lihat saat ini bencana-bencana alam yang terjadi akibat
ulah manusia sendiri, penebangan hutan secara liar yang menyebabkan tanah longsor, banjir,
menipisnya lapisan ozon sehingga makin hari udara panas terasa menyengat kulit, polusi
udara makin menjadi ancaman persebaran virus, namun begitu sebaliknya, saat kita menjaga
lingkungan alam seperti melakukan penghujauan terhadap lingkungan tentu pohon-pohon
yang kita tanam akan memberikan oksigen yang kita butuhkan serta membantu kita
menyaring polusi-polusi udara yang kita hirup.

Diperjelas lagi dalam konsep ajaran agama hindu tentang Tat Twam Asi, yang artinya
aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Artinya baik kita, tumbuhan, hewan serta seluruh isi
alam semesta ini adalah satu kesatuan yang tunggal yaitu Brahman. Dapat kita bayangkan
ketika salah satu bagian organ tubuh kita terluka tentu semua organ akan merasakan sakit
luka tersebut, begitu juga kehidupan ini. Artinya sangat penting untuk kita menjaga
keseimbangan agar terciptanya keharmonisan dan kesejahteraan.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sangatlah penting untuk kita
mempelajari konsep hubungan yang harmonis (Tri Hita Karana) dalam kehidupan. Dengan
menjalin hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini merupakan dasar untuk mencapai
kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera.

Dengan mengetahui konsep Trii Hita Karana, kita jadi lebih paham tentang konsep
ini. Sehingga kita akan berusaha untuk mengamalkan dan menjalankan konsep Tri Hita
Karana sebagaimana mestinya untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin baik secara skala
dan niskala.

B. SARAN

Dengan berakhirnya penyusunan paper say aini, saya memberikan sedikit saran kepada:

a. Dosen

Saya memberi saran kepada para dosen agama Hindu, agar tidak bosan-bosannya
mengajarkan konsep Tri Hita Karana terhadap mahasiswanya. Agar para mahasiswa dapat
lebih paham dan mengerti apa sebenarnya hubungan yang harmonis itu.

b. Mahasiswa

Kepada Mahasiswa, saya memberi saran agar selalu belajar tentang konsep-konsep
agama khususnya konsep Tri Hita Karana. Karena konsep ini sangat berguna dalam
kehidupan untuk mencapai kebahagiaan secara lahir maupun batin.

c. Masyarakat umum

Kepada masyarakat umum, jagalah selalu keamanan desa pada khususnya dengan
cara menjalin hubungan yang harmonis kepada semua yang terlibat disana. Bangunlah
masyarakat yang aman, damai dan sejahtera

.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.mutiarahindu.com/2018/11/pengertian-tri-hita-karana-dan-bagian.html
 https://www.google.com/search?
q=bagian+bagian+tri+hita+karana&rlz=1C1CHBD_enID927ID927&oq=bagian+bagi
an+tri+hita+karana&aqs=chrome..69i57j0j0i22i30l5j69i60.16124j0j4&sourceid=chro
me&ie=UTF-8
 https://www.kompasiana.com/dupamarch/5ca5988a95760e5b54659332/implementasi
-ajaran-tri-hita-karana-terhadap-keseimbangan-alam

Anda mungkin juga menyukai