Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

“PRODUKTIVITAS”
Dosen Pengampu : Syamsul, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. AHMAD (20500121035)
2. AZWAR HADIAN NUR (20500121048)
3. DANU DARMAWAN (20500121058)
4. NURNANINGSIH AULATUL KARIMAH (20500121034)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Ekologi Tumbuhan , dengan judul: “Produktivitas”.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, baik dalam bentuk dukungan, pemikiran,
ataupun materi. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh bapak Syamsul, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan. Penyusunan
makalah ini juga bertujuan untuk membantu teman-teman mahasiswa agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkan dalam
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pembacanya dan
mendapatkan ridha Allah swt., Aamiin.

Samata, 23 Mei 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul......................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

I.1 Latar Belakang.................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

I.2 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

II.1 Konsep Komunitas.........................................................................................3

II.2 Pengertian Produktivitas..............................................................................3

II.3 Macam-Macam Produktivitas.......................................................................5

II.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas.....................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................9

III.1 Kesimpulan....................................................................................................9

III.2 Saran.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya dikaji dalam ekologi,
ekologi bidang ilmu pengetahuan yang menekuni interaksi antar organisme
serta lingkungannya. Lebih jauh dikemukakan bahwa ekologi mencoba
memahami seluruh aktivitas proses keterkaitan dan interaksi antar satu
komponen dengan komponen lainnya dan dengan spesies lain. Kemampuan
dari suatu organisme tunggal untuk mengubah energi yang diterima menjadi
bahan organik atau bentuk energi lain yang nantinya akan berpindah ke
organisme lain disebut dengan Produktivitas.
Produktivitas mengacu pada laju pembentukan biomassa dalam suatu
ekosistem, biasanya dinyatakan dalam satuan massa per volume (satuan
permukaan) per satuan waktu, seperti gram per meter persegi per hari.
Satuan massa dapat berhubungan dengan bahan kering atau massa karbon
yang dihasilkan. Produktivitas autotrof, seperti tumbuhan disebut
produktivitas primer, sedangkan produktivitas heterotrof seperti hewan yang
disebut produktivitas sekunder.
Apabila produktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam
jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang
stabil tetapi jika perubahan yang di dramatis maka telah terjadi perubahan
lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di
antara organisme penyusun ekosistem. Terjadinya perbedaan produktivitas
pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor
pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang penting dalam pembatas
produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam
lingkungan.

1
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang ingin kita bahas makalah ini adalah :
1. Bagaimana Konsep Komunitas ?
2. Apa Pengertian Produktivitas ?
3. Bagaimana Macam-Macam Produktivitas ?
4. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Konsep Komunitas
2. Untuk Mengetahui Pengertian Produktivitas
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Produktivitas
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Konsep Komunitas


Pengertian Komunitas dalam ilmu ekologi merupakan kumpulan dari
beberapa populasi. Populasi dalam komunitas ini hidup pada waktu serta
daerah tertentu dan terdapat hubungan interaksi yang saling mempengaruhi
antara individu satu dengan yang lainnya. Derajat keterpaduan Komunitas
lebih kompleks ketimbang dengan individu dan populasi. (Maknun, 2017).
Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi perubahan komunitas dan
apabila terus terjadi maka akan menimbulkan komunitas yang padat. Adanya
perubahan komunitas ini memberikan peluang yang sangat kecil bagi
kemunculan tumbuhan dan hewan jenis baru. Adanya penghuni baru dapat
memberikan perubahan terhadap suatu komunitas. Selain itu perubahan
komunitas dapat dipengaruhi juga oleh hilangnya penghuni pertama. Baik
tumbuhan dan hewan merupakan organisme yang sering kali ditemukan di
suatu komunitas. Perpaduan antara habitat tempat organisme hidup beserta
fungsi spesies dalam habitat itu dikenal dengan istilah niche (Sandika, 2021).
Komunitas terdiri dari konsep-konsep ekologi, misalnya konsep habitat
dan konsep relung. Organisme yang hidup secara khas dan menghuni daerah
tertentu disebut dengan habitat. Suatu habitat mampu mendukung banyak
individu yang dimana tergantung pada produktivitasnya, kerumitan struktur
serta kesesuaian spesies terhadap kondisi fisik tempat hidupnya/habitatnya
(Utina dan Dewi, 2009).
II.2 Pengertian Produktivitas
Dalam ekologi, istilah produktivitas mengacu pada laju pembentukan
biomassa dalam suatu ekosistem, biasanya dinyatakan dalam satuan massa
per volume (satuan permukaan) per satuan waktu, seperti gram per meter
persegi per hari. Satuan massa dapat berhubungan dengan bahan kering atau
massa karbon yang dihasilkan. Produktivitas autotrof, seperti tumbuhan

3
disebut produktivitas primer, sedangkan produktivitas heterotrof seperti
hewan yang disebut produktivitas sekunder (Mukharomah, 2021).
Penerimaan dan penyimpanan energi yang diperoleh oleh masing-
masing tingkatan trofik dalam suatu komintas disebut sebagai produktivitas
ekosistem. Di dalam suatu ekosistem dikenal adanya produsen dan konsumen
sehingga dikenal adanya produktivitas produsen (produktivitas primer) dan
produktivitas konsumen (produktivitas skeunder). Produktivitas primer
merupakan derajat penyimpanan energi matahari dalam bentuk bahan organik
sebagai hasil fotosintesis dari produsen primer (Jayanti, 2020).
Efisiensi ekologis (ecological efficiency) adalah persentase energi yang
ditransfer dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikut- nya, atau rasio
produktivitas bersih pada satu tingkat trofik terhadap produktivitas bersih
pada tingkat trofik di bawahnya. Efisiensi ekologis sangat bervariasi pada
organisme, yang umum- nya berkisar mulai dari 5% sampai 20%. Dengan kata
lain, 80% sampai 95% energi yang tersedia pada satu tingkat trofik tidak pernah
ditransfer ke tingkat berikutnya (Campbell, 2004).
Fiksasi nitrogen secara hayati demikian rupa merupakan sumber pokok
senyawa nitrogen. Diduga bahwa sekitar 100 juta ton senyawa nitrogen terikat
di permukaan bumi setiap tahun dan 90% diantaranya difiksasi secara hayati.
Dalam pengertian kepentingannya bagi produktivitas hayati, fiksasi N hanya
menduduki tempat kedua setelah fotosintesis, dan seperti fotosintesis, fiksasi
nitrogen hanya bisa dilakukan oleh tanaman (Lukitasari, 2018).
Keanekaragaman cenderung meningkat pada komunitas yang telah tua
dan keanekaragaman rendah pada komunitas yang baru terbentuk.
Produktivitas dipengaruhi oleh keanekaragaman spesies tetapi hubungannya
tidak linier. Komunitas dengan produktivitas tinggi dapat mempunyai
keanekaragaman tinggi (daerah batu karang) atau keanekaragaman jenis
rendah (daerah muara sungai, daerah iklim sedang). Kemantapan/stabilitas

4
lebih terkait dengan keanekaragaman dibanding dengan produktivitas
(Maknun, 2017).
II.3 Macam-Macam Produktivitas
Produktivitas yaitu kecepatan produksi yang merupakan hasil dari
produksi per satuan waktu. Produktivitas biasanya merupakan rata-rata
kecepatan pada waktu itu dari beberapa waktu tertentu, seperti satu hari atau
satu tahun, karena faktor-faktor aturan dari sistem alam yang menentukan
seperti kecepatan, frekuensi, dan perubahan yang tidak teratur pada
kecepatan pada saat itu, sehingga dapat diartikan bahwa hanya kecepatan
rata-rata yang dapat ditentukan pada studi yang konvensional (Azkab, 2000).
Produktivitas biologi umumnya tidak sama dengan produktivitas
industri kimia karena pada industri kimia produksi merupakan hasil reaksi
terakhir tetapi dalam proses biologi proses berjalan terus sehingga harus
dicantumkan suatu waktu. Produksi hutan hujan akan lebih tinggi daripada
daerah pertanian. Akan tetapi manusia dapat memperbesar produksi dengan
memperguanakan bibit ungul dan penggunaan pupuk (Maknun, 2017).
Menurut Sandika (2021) Beberapa konsep yang perlu diketahui
mengenai energi dan produktivitas dalam sistem ekologi adalah sebagai
berikut:
1. Produktivitas Primer Produktivitas primer kotor, yaitu laju total dari
fotosintesis termasuk bahan organik yang habis digunakan di dalam
respirasi selama waktu pengukuran. Ini dikenal sebagai “fotosintesis
total” atau “asimilasi total”.
2. Produktivitas primer bersih adalah laju penyimpanan bahan organik di
dalam jaringan tumbuhan yang merupakan kelebihan dari penggunaan
respirasi oleh tumbuhan selama jangka waktu pengukuran. Hal ini
disebut juga sebagai “apparent photosynthesis” atau “asimilasi
bersih”.

5
3. Produktivitas komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organik
yang tidak digunakan oleh heterotrof selama jangka waktu yang
bersangkutan, biasanya saat musim pertumbuhan atau setahun.
4. Produktivitas sekunder adalah laju penyimpanan energi pada tingkat
konsumen.
Produktivitas biologi umumnya tidak sama dengan produktivitas
industri kimia karena pada industri kimia produksi merupakan hasil reaksi
terakhir tetapi dalam proses biologi proses berjalan terus sehimgga harus
dicantumkan suatu waktu. Produksi hutan hujan akan lebih tinggi daripada
daerah pertanian. Akan tetapi manusia dapat memperbesar produksi dengan
memperguanakan bibit ungul dan penggunaan pupuk (Maknun, 2017).
1. Produkvitas Primer
Konsep produktivitas dalam ekologi terkait dengan proses
penangkapan dan penyimpanan energi oleh suatu komunitas penghuni
ekosistem. Produktivitas di dalam ekosistem seperti sistem akuatik dibedakan
menjadi Produktivitas Primer dan Produktivitas Sekunder. Produktivitas
primer merupakan proses pembentukan senyawa-senyawa an-organik
menjadi senyawa- senyawa organik yang kaya akan energi dan nutrisi yang
dilakukan oleh produsen. Produktivitas primer sering dianggap sama dengan
proses fotosintesis. Hanya saja hal ini tidak seluruhnya tepat, dikarenakan
sebagian dari produtivitas primer dihasilkan oleh bakteri kemosintetis.
Produktivitas sekunder adalah produktivitas yang ada pada level konsumen
yaitu meliputi produksi materi organik pada hewan. Untuk memahami ekologi
dari sistem akuatik secara lebih mudah, dalam buku ini pembahasan terkait
produktifitas primer dibatasi pada produksi primer oleh tumbuhan. Produksi
primer kotor atau produksi total merupakan keseluruhan dari jumlah bahan
organik yang terbentuk pada proses produksi dari produktifitas primer. Pada
produksi total hanya sebagian yang dapat digunakan oleh organisme lain,
sebab sebagian dari produksi total ini digunakan tumbuhan untuk aktivitasnya

6
sendiri seperti respirasi. Sisa produksi prie kotor. setelah dikurangi produksi
yang digunakan untuk respirasi tumbuhan ini disebut produksi primer bersih.
Bentuk produksi primer bersih inilah yang tersedia untuk dimanfaatkan oleh
organisme pada tingkatan-tingkatan trofik yang lebih tinggi. (Kurniawan,
2018).
Jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kimia (senyawa
organik) oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu
disebut produktivitas primer. Total produktivitas primer dikenal sebagai
produktivitas primer kotor (Gross Primary Productivity). Produktivitas primer
kotor dihasilkan oleh fotosintesis; produktivitas primer bersih adalah selisih
antara hasil fotosintesis dan konsumsi bahan bakar organik dalam respirasi.
Produktivitas primer bersih adalah ukuran yang penting dalam pengkajian kita,
karena produktivitas primer menunjukkan simpanan energi kimia yang
tersedia bagi konsumen dalam suatu ekosistem. Antara 50% dan 90% dari
produktivitas primer kotor pada sebagian besar produsen primer tersisa
sebagai produktivitas primer bersih setelah kebutu-han energinya terpenuhi
(Hunaepi dan Laras, 2017).
Produktivitas primer dapat diartikan sebagai kandungan bahan-bahan
organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis oleh organisme berklorofil dan
mampu mendukung aktivitas biologi. Produktivitas primer menggambarkan
jumlah pembentukan bahan organik baru per satuan waktu. Senyawa organik
yang baru akan terbentuk melalui proses fotosintesis (Sunaryo, 2017).
2. Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder adalah pembentukan biomassa organisme
heterotrof dalam satuan waktu tertentu. Pemahaman tentang produktivitas
sekunder berkaitan dengan pemahaman hubungan antara produktivitas dan
biomasa. Biomasa (B) adalah pengukuran banyaknya massa jaringan hidup
untuk populasi yang hadir pada satu saat dalam waktu per satuan luas
(Nurcahyanto, dkk: 2020). Menurut Roziaty, Annur dan Ima (2017)

7
Produktivitas sekunder didefinisikan sebagai produksi biomassa oleh
organisme heterotrof. Produktivitas sekunder bergantung kepada
produktivitas primer.
Menurut Asryana dan Yuliana (2019) Terdapat tiga parameter
pendukung dalam produktivitas sekunder yaitu sebagai berikut.
1. Standing crop adalah berat dari suatu organisme yang dipanen dengan
metode normal dalam waktu tertentu per satuan luas.
2. Biomassa adalah banyaknya zat hidup per satuan luas atau persatuan
volume yang ada pada saat itu dan dapat diukur.
3. Produksi adalah kuantitas materi yang diproduksi per satuan waktu.
II.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas
bergantung pada jenis ekosistem dan pada perubahan musim dalam
lingkungan. Produktivitas dalam ekosistem terestrial umumnya berkorelasi
dengan presipitasi (curah hujan), suhu, dan intensitas cahaya. Umumnya
produktivitas semakin mendekati ekuator (katulistiwa) semakin meningkat
karena air, pa-nas, dan cahaya lebih mudah tersedia di daerah tropis. Nutrien
anorganik juga bisa merupakan faktor penting dalam pembatasan
produktivitas pada banyak ekosistem terestrial. Tumbuhan membutuhkan
berbagai ragam nutrien anorganik, beberapa dalam jumlah yang relatif besar
dan yang lain hanya dalam jumlah sedikit akan tetapi semuanya penting
(Hunaepi dan Laras, 2017). Menurut Bandjari dan Asri (2020) Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas primer yaitu cahaya matahari, suhu,
oksigen terlarut, pH, serta struktur komunitas lainnya yang mampu
beradaptasi di ekosistem perairan.

8
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berada pada
daerah dan waktu tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain.
Komunitas terdiri dari konsep-konsep ekologi, misalnya konsep habitat
beserta relung.
2. Produktivitas dalam bidang biologi merupakan laju penyusunan
biomassa pada suatu ekosistem. Produktivitas dalam biologi adalah
suatu proses yang berjalan terus menerus.
3. Produktivitas dapat dibedakan menjadi produktivitas primier dan
produktivitas sekunder. Produktivitas primier diperoleh dari proses
fotosintesis berupa kandungan bahan organik. Sedangkan
Produktivitas sekunder dapat diartikan sebagai produksi biomassa
yang dilakukan organisme heterotrof.
4. Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas adalah suhu,
cahaya ,matahari, oksingen, pH, dan sebagainya.
III.2 Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini sekira dapat menjadi
tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi teman-teman. Dan Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan dan penyermpurnaan
melalui kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca sekalian. Semoga
makalah yang sederhana ini dapat memberi manfat bagi kita semua. Aamiin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asriyana dan Yuliana. 2019. Produktivitas Perairan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara.
Azkab, Muhammad Husni. 2000. Produktivitas Dilamun. osena. Volume XXV,
nomor 1.
Bandjari dan Asri. 2020. produktivitas primer perairan danau sibili kecamatan
tawaeli, kota palu, sulawesi tengah. Biocelebes. Vol. 14. No. 3.
Campbell, Neil., Jane., dan Lauwrence. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hunaepi dan Laras. 2017. Ekologi Berbasis Kearifan Lokal. Mataram: Duta
Pustaka Ilmu.
Jayanti. 2020. Ekosistem: Modul Inkuiri Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal.
Malang: CV. Multimedia Edukasi.
Kurniawan, Andi. 2018. Ekologi Sistem Akuatik. Malang: UB Press.
Lukitasari, Marheny. 2013. Ekologi Tumbuhan. Madiun: Universitas Negeri
Madiun.
Maknun. 2017. Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem mewujudkan kampus
Hijau, Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Mukharomah. 2021. Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan. Palembang: Bening
Media Publishing.
Nurcahyanto, Arif. Dkk. 2020. Produktivitas Sekuder Famili Crambidae di
Sungai Cigambreng, Desa Tapas, Bogor. Jurnal Pengelolaan Perikanan
Tropis. Volume 4 nomor 1
Roziaty, Efri., Annur dan Ima. 2017. Biologi Lingkungan. Surakarta:
Muhammadiyah University press.
Sandika. 2021. Buku Ajar Ekologi. Integrasi Islam Sains. Jawa Tengah: Yayasan
Citra Dharma Cindekia.

10
Sunaryo, Ade. 2017. Produktivitas Primer di Waduk IR. H. Juanda Kabupaten
Purwakarto Propinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan
Kelautan. 11 (2).
Utina dan Dewi. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup. Gorontalo.

11

Anda mungkin juga menyukai