Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR JAWABAN

Nama : Vivin Nur Kholivah


Nim: 1905056040
Kelas : Ppkn B 2019

UAS Hak Asasi Manusia


JAWABAN:

1. Yang harus dilakukan untuk menciptakan kesadaran hak asasi manusia sejak dini
dalam lingkungan masyarakat.
Dengan Mengedepankan prinsip-prinsip dasar dalam memperlakukan seorang anak. Prinsip
dasar tersebut adalah non-diskriminasi (tidak membeda-bedakan); menghargai pendapat anak;
hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan; dan kepentingan terbaik bagi anak. Jadi
kesimpulannya, hak anak merupakan hak asasi manusia sehingga keduanya tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, maraknya tidak kekerasan terhadap anak hendaknya juga perlu
diperhatikan lebih serius lagi, mengingat banyak kasus kekerasan yang melibatkan anak, baik
sebagai korban maupun pelaku, “tindak kekerasan dengan berbagai bentuk yang dilakukan
para pelajar di lingkungan sekolah tidak bisa dibenarkan dan merupakan pelanggaran hak
asasi manusia dan tindak kriminal yang ada sanksi hukumnya sesuai Undang-undang No.
11/2008 tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-undang No.
35/2014 tentang Undang-undang Perlindungan Anak.

Melakukan pendekatan edukatif Alat Bantu ini dikembangkan sesuai model belajar
tranformatif. Karena itu, kegiatan di dalam Alat Bantu didesain bukan hanya sekedar
mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan dan bertujuan untuk mendorong dalam diri
anak munculnya kesadaran atas nilai-nilai berdasarkan pengalaman mereka dan
berdasarkan refleksi kritis. Kegiatan di dalam Alat Bantu didesain untuk melibatkan anak
secara aktif dalam proses belajar; memberikan mereka peluang untuk menemukan sendiri
pentingnya HAM dan menerapkan strategi agar dapat mempraktekkan nilai-nilai kolaborasi,
menghargai keragaman, keadilan, inklusi, menghargai, bertanggung jawab dan menerima
orang lain.
(Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Hak
Asasi Manusia kepada siswa/siswi Madrasah Aliyah As-Syafi’iyah 01, Tebet, Jakarta
Selatan.
Modul Hak Asasi Manusia, Direktorat jendral Hak Asasi manusia. 2020 )

2. Pasal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban


Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Pasal 27 (1,2,3)
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup dan berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pembunuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat bangsa dan negaranya.

Pasal 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum Yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.

Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan kema martabat
dan harta benda yang dibawa kekuasaannya serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.

Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya Setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Pasal 29 (2)
(3) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

Pasal 30 (1)
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

Pasal 31 (1,2)
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

(Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sekretariat jenderal MPR
RI tahun 2021)

3. Sikap yang dibangun agar geopolitik Indonesia dapat berjalan dengan baik dan benar.
Kehidupan Politik
• Pelaksanaan politik diatur dalam UU partai politik, pemilihan umum, Pemilihan presiden
dimana pelaksanaannya sesuai hukum dan Mementingkan persatuan bangsa. Misalnya dalam
pemilihan presiden, DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan
Keadilan, agar tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
• Pelaksanaan kehidupa bermasyarakat dan bernegara harus sesuai dengan Hukum yang
berlaku di Indonesia tanpa pengecualian.
• Mengembangkan sikap HAM dan pluralisme dalam mempersatukan dan Mempertahankan
berbagai suku, agama, dan bahasa, sehingga terciptanya Dan menumbuhkan rasa toleransi.
• Memperkuat komitmen politik dalam partai politik dan pada lembaga Pemerintahan untuk
meningkatkan kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
• Meningkatkan peran indonesia dalam dunia internasional dan memperkuat Korps diplomatik
dalam upaya penjagaan wilayah Indonesia khususnya Pulau terluar dan pulau kosong.

Kehidupan Ekonomi
• Harus sesuai berorientasi pada sektor pemerintahan, perindustrian, dan Pertanian
• Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan Antara daerah,
sehingga dari adanya otonomi daerah dapat menciptakan
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan Memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Kehidupan Sosial
• Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang Berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah.

• Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan Indonesia, Serta dapat


dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber Pendapatan nasional maupun daerah.

Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


• Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk beperan aktif Karena
merupakan kewajiban setiap warga negara seperti meningkatkan Kemampuan disiplin,
memelihara lingkungan, dan melaporkan hal-hal Yang mengganggu kepada aparat dan belajar
kemiliteran.
• Membangun rasa persatuan dengan membangun rasa solidaritas dan Hubungan erat antara
warga negara berbeda daerah dengan kekuatan Keamanan agar ancaman suatu daerah atau
pulau menjadi ancaman bagi Daerah lain untuk membantu daerah yang diancam tersebut.
• Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana dan prasarana bagi Kegiatan
pengamanan wilayah indonesia, khususnya pulau dan wilayah Terluar Indonesia.
( Materi kuliah kewarganegaraan, Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik di Indonesia.
Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP. Universitas Udayana. 2017)

4. Pilar-pilar yang diperlukan untuk menyangga prinsip rule of law


a) Supremasi hukum (supremacy of law);
b) Persamaan dalam hukum (Equality before the Law);
c) Asas legalitas (due Process of law);
d) Pembatasan kekuasaan (checks and balances);
e) Organ-organ Eksekutif yang bersifat independen (independent body);
f) Peradilan bebas dan Tidak memihak (independent and impartial judiciary);
g) Peradilan Tata Usaha Negara (administrative court);
h) Peradilan Tata Negara (Constitutional Court);
i) Perlindungan hak asasi manusia (human rights protection);
j) Bersifat Demokratis (democratische rechtsstaat);
k) Tujuan kesejahteraan (welfare recrechtsstaat)
l) Transparansi dan kontrol social (transparation and social control)
(Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang PrinsipPrinsipnya Dilihat dari Segi
Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Bulan
Bintang, Jakarta, 1992.)

5. Faktor pembentuk bangsa Indonesia serta proses terjadinya negara Indonesia


Faktor pembentuk bangsa Indonesia
1. Primordial
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan keluarga, kesamaan suku
bangsa, daerah asal, bahasa,dan adat istiadat.
2. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk Masyarakat atau ideologi doktriner
yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula
menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin dibeberapa negara dianggap
sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol persatuan bangsa yang
bersangkutan.
4. Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu
dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa
untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya, tanpa menghilangkan
keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.
5. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri
ke dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti samasama
menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan
solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama
antar anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi
sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
7. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadulan dan partai
politik.
( Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi, hlm.10-11.)

Faktor terjadinya negara Indonesia


Rakyat
Rakyat dalam suatu negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu
negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan dalam negara tersebut. Rakyat dibagi
menjadi dua yaitu penduduk yang merupakan warga negara tersebut dan bukan penduduk
yaitu mereka yang tinggal sementara waktu.

Wilayah
Wilayah adalah unsur mutlak dari suatu negara. Wilayah adalah landasan material atau
landasan fisik negara. Luas wilayah suatu negara ditentukan oleh perbatasannya. Di dalam
batas tersebut, negara wajib menjalankan yuridiksi territorial tersebut.Secara umum wilayah
suatu negara dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan
wilayah ekstrateritorial.

Pemerintahan yang Berdaulat


Unsur-unsur terbentuknya negara yang ketiga adalah pemerintahan yang berdaulat. Adanya
suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan
syarat mutlak keberadaan negara.Kekuasaan itu disebut sebagai kedaulatan. Kedaulatan
adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan
segenap rakyat negara itu.Kedaulatan negara bersifat asli, tertinggi, dan tidak dapat dibagi-
bagi.
Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang memperkuat terbentuknya sebuah negara.
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah
berdiri sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain.Pengakuan dari negara lain
dibagi menjadi dua yaitu de facto dan de jure. De facto adalah pengakuan berdasarkan
kenyataan yang ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
Sedangkan pengakuan de jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut
hukum internasional.
(buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X karya Retno Lisyarti dan Setiadi)

Anda mungkin juga menyukai