C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre,
saintifik, dan CLIL peserta didik dapat menemukan informasi dalam artikel opini yang dibaca dan
membedakan antara informasi (fakta) dan opini penulis. Serta mengungkapkan opini dalam bentuk
kalimat yang benar, menyusun opini dalam bentuk paragraf dan memperhatikan fakta dalam
bentuk artikel.
D. Materi Pembelajaran
Faktatual
Pengertian artikel
Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
Konseptual
Perbedaan antara informasi (fakta) dan opini penulis.
Prosedural
Penyusunan opini: masalah, topik, kerangka
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan.
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan
yang berlangsung.
Pembagian kelompok belajar.
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
B. PERTEMUAN KE 2
Alokasi
Tahap Kegiatan Pembelajaran
waktu
1. Pendahuluan Orientasi 15 menit
Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
6
Motivasi
Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini
kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :
Penyusunan opini dalam bentuk
artikel
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan
yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
2. Inti Mengasosiasikan: 60 menit
1. Peserta didik mengungkapkan opini
dalam bentuk kalimat yang benar.
2. Peserta didik berdiskusi untuk
menyusun opini dalam bentuk
paragraf.
Mengumpulkan Informasi:
3. Peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan topik
7
yang telah dipilih.
Mengomunikasikan:
4. Peserta didik mempresentasikan teks
artikel yang telah disusun.
5. Peserta didik menanggapi teks artikel.
6. Peserta didik merevisi teks
artikel berdasarkan masukan dari
teman.
7. Peserta didik memasukkan lembar
coretan kerja dan semua draf hingga
draf final ke bendel portofolio
masing-masing
3. Penutup Peserta didik : 15 menit
Membuat
resume (CREATIVITY) dengan
bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran tentang
materi Penyusunan opini dalam bentuk
artikel yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah
untuk materi pelajaran Penyusunan
opini dalam bentuk artikel yang baru
diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Penyusunan opini
dalam bentuk artikel.
Peserta didik yang selesai
mengerjakan tugas
8
projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian
tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi
pelajaran Penyusunan opini dalam
bentuk artikel.
Memberikan penghargaan untuk materi
pelajaran Penyusunan opini dalam
bentuk artikelkepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
9
III. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
b. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaansebagai berikut:
I. Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan )<n< n( maksimum ) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
II. Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
.............................. .........................................
Lampiran
INSTRUMEN PENILAIAN
10
Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek Jenis : Tulis
pengetahuan dapat Bentuk : Uraian
dilakukan sejak kegiatan
Menelaah Model dan Contoh instrumen:
Mengonstruksi terbimbing 1. Temukan minimal 3 informasi fakta dan opini
. dalam teks artikel “Pak Raden dan Kisah
Multikulturalistik”!
Catatan terhadap peserta 2. Tuliskan 3 contoh informasi fakta dan opini!
didik pada kegiatan
tersebut dapat dijadikan
penilaian sikap selama
mengikuti pembelajaran:
ketekunan, kerja sama,
semangat, ketelitian,
kerapihan, kebersihan,
keseriusan.
11
Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek Jenis : Menulis
pengetahuan dapat dilakukan Bentuk: Uraian
sejak kegiatan Mengonstruksi
Terbimbing dan Mengonstruksi Contoh Instrumen
Mandiri. a. Setelah membaca artikel “Pak Raden
dan Kisah Multikulturalistik”! Tulislah 3
Catatan terhadap peserta didik opini dalam bentuk kalimat yang benar!
pada kegiatan tersebut dapat
b. Setelah membaca artikel “Pak Raden
dijadikan penilaian sikap selama
dan Kisah Multikulturalistik”! Tulislah
mengikuti pembelajaran dan
mana yang merupakan opini paragraf !
mengerjakan tugas (bendel
portofolio): ketekunan,
kerjasama, semangat, ketelitian,
kerapihan, kebersihan,
keseriusan.
Portofolio
Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercaku dalam penilaian
portofolio. Dokumen portofolio berisi:
draf final (produk) berbobot 40%;
bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan
catatan reflektif berbobot 25%.
Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari portofolio) atau di luar
pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamata
Nama Satuan pendidikan : SMA N 8 Kota Bengkulu
Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XII/Genap
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
12
N KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
WAKTU NAMA
O PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik menulis informasi dalam 4
teks artikel dengan sangat tepat
Peserta didik menulis informasi dalam 3
teks artikel dengan tepat
Peserta didik menulis informasi dalam 2
teks artikel dengan kurang tepat
Peserta didik menulis informasi dalam 1
teks artikel dengan tidak tepat
Keterangan
Nilai = Perolehan skor x 100
Jumlah soal
b. Keterampilan
13
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik menulis opini dalam bentuk kalimat 4
yang benar sangat lengkap dan sangat sesuai
dengan topik
14
anak² melalui pertunjukan di teater Guignol. Ia juga menjadi ikon/maskot Kota Lyon, Prancis.
Antusiasme anak² Lyon utk menikmati hiburan.
Guignol ini masih sangat tinggi sampai sekarang. Setelah beberapa kali saya menyaksikan
pertunjukan Guignol, memang cukup berbeda dgn legenda Si Unyil. Pentas Guignol adalah murni sbg
ajang hiburan anak² Kota Lyon&sekitarnya, tempat pusat teater Guignol berada. Dari segi ide cerita,
hampir tdk ada muatan edukasi di dalam nya.
Cerita Guignol hanya sebatas cerita² ringan anak². Misalnya:kisah Guignol yg ingin
memberikan kado ulang thn kpd tmn nya, tapi ternyata kado tersebut dicuri oleh seseorang. Kisahpun
berlanjut pada usaha Guignol dan teman² nya mencari&mengejar si pencuri kado. Ada tokoh polisi,
bajak laut, kakek²,&lainnya yg turut meramaikan aksi Guignol. Aksi kejar-kejaran dan “petak umpet”
menjadi sisi yg ditonjolkan utk media “menarik tawa”&“teriakan” anak². Adegan inipun ditayangkan
berulang kali. Ketika si pencuri berhasil ditangkap Guignol, ia pun dipukul berulang kali oleh Guignol.
Aksi memukul ini pun kembali menjadi adegan “penarik gelak tawa” anak². Memukul adalah aksi
yang lucu ketika si pencuri berkali-kali berusaha bangun, tapi kemudian dipukul lagi,&adegan ini
berulang. Hampir tdk ada sisi pendidikan nilai di dlm nya.
Berbeda dgn kisah Si Unyil. Dlm beberapa cerita, kisah Unyil memang memiliki muatan
ideologis&muatan politis tertentu. Ketika saat itu, Orde Baru msh berjaya, maka ia pun menggunakan
media film anak² utk mempertahankan eksistensinya. Melalui Unyil, pemerintah juga turut
menyosialisasikan banyak program/kebijakannya, seperti: Keluarga Berencana, ajakan melakukan
ronda malam, sekolah&lainnya. Ini tdk berbeda dgn kisah Guignol pada masa awal kemunculannya.
Guignol juga menjadi instrumen politik pemerintah Prancis di kala itu.
Kisah Unyil sangat menghegemoni jagat hiburan anak-anak di eranya, ketika stasiun televisi
swasta blm bertaburan seperti sekarang. Sosialisasi kebijakan pemerintah melalui media anak² ini pun
kemudian menjadi sangat masif. Terbukti, kisah Si Unyil sangat melegenda sampai sekarang,
meskipun ia tayang terakhir kali di awal era 90an di TVRI.
Ketika stasiun RCTI&TPI mencoba menayangkan kembali kisah ini, respon anak² pun tdk
sebagus ketika ditayangkan di TVRI. Ini krn jagat hiburan anak² tlh berubah mulai era 90an. Hiburan
anak² tlh digantikan film² kartun impor: Doraemen, He-man, Sailormoon, Shinchan, Naruto,&yg lain.
Nyaris, mulai era ini, anak² kehilangan banyak hiburan bernuansa “Indonesia” yg penuh muatan
pendidikan nilai.
Multikultural
Kisah Unyil bukan sekedar “kisah ideologis”&“politis” semata. Legenda ini juga mengisahkan
kehidupan sosial yang harmonis meski dihiasi banyak perbedaan. Ada tokoh Unyil, Ucrit, Usro, dan
Meilani (keturunan Tionghoa) sbg tokoh utama, Bu Bariah sbg tukang gado², ada Pak Raden (tokoh
15
dari golongan ningrat), Pak Ableh dan Pak Ogah si penjaga pos ronda (sbg tokoh kls bawah), ada pak
kades dan hansip yg menggambarkan karakter aparat pemerintah.
Keragaman karakter sosial ini menunjukkan bagaimana kisah Si Unyil ingin mengajarkan kpd
anak² di era itu utk menghargai perbedaan. Perbedaan kls sosial adalah hal yg nampak dlm film ini,
serta perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin hubungan pertemanan dgn orang
Tionghoa (Meilani). Ini adalah terobosan bsr yg dibuat Pak Raden ketika isu rasial (Tionghoa) menjadi
isu sensitif di masa Orde Baru. Kerja sama yg baik ditunjukkan dlm film ini melalui ajakan kerja bakti,
ronda malam/siskamling yg menjadi “ikon” Orde Baru.
Saat ini, kita merindukan film² sekelas Unyil yg mampu menghiasai dunia anak² era 2000an
dan sesudahnya. Media televisi sekarang lbh banyak mengumbar film² impor yg sarat dgn adegan
kekerasan&beberapa bagian bahkan disensor. Keberadaan “bagian yg disensor” ini sebenarnya
menunjukkan bahwa film² impor tersebut tdk layak tayang di Indonesia. Ini blm termasuk sinetron
anak² tapi bercampur dgn gaya hidup orang dewasa yg tdk layak konsumsi.
A. Pengertian dan Ciri-ciri Artikel
Pengertian Artikel:
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk
dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta
yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Sebuah artikel dapat berasal dari pengalaman
seseorang, imajinasi, pengetahuan umum atau penelitian ilmiah.
Berikut adalah ciri-ciri artikel:
a. Ditulis berdasarkan fakta dan pandangan penulisnya.
b. Mengandung gagasan aktual.
c. Mengandung unsur intelektualitas atau pengetahuan.
d. Bukan merupakan hasil plagiasi.
e. Mengungkap masalah dan pemecahannya.
f. Topik yang dibahas menyangkut kepentingan publik.
g. Menampilkan identitas atau nama penulis.
B. Jenis-jenis Artikel
1. Berdasarkan Isi
Artikel Praktis
Artikel Ringan
Artikel Halaman Opini
Artikel Analisis Ahli
Artikel Religi
2. Berdasarkan Sudut Pandang Penulis
16
Artikel Deskripsi
Artikel Eksplanatif
Artikel Prediktif
Artikel Preskriptif
17
Mengetahui, Bengkulu, ……………………..
KepalaSekolah Guru Mata Pelajaran,
............................... ..........................................
18