BAB 3
LEMBAR KERJA SISWA
TEKS EDITORIAL
KELAS XII
SEMESTER 1
Nama :
Kelas :
Pengantar
Seberapa sering kalian membaca koran? Setiap hari atau seminggu sekali? Pernahkah
kalian membaca Cedrawasih Pos atau Jubi? Kalau kalian pernah membaca sebuah surat
kabar misalnya majalah atau koran, di dalam surat kabar tersebut biasanya banyak berita
yang berisi kumpulan fakta dan informasi yang berguna buat kamu. Namun selain berita,
biasanya dalam surat kabar juga menyajikan kolom lain yang berisi pendapat atau opini
yang ditulis oleh pemimpin redaksi tersebut. Nah kolom yang berisi opini atau pendapat dari
pemimpin redaksi itulah yang disebut teks editorial.
1
TUGAS 1
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari tiga orang sampai
lima orang.
2. Kemudian jawab pertanyaan berikut ini!
1) Isu apa yang disampaikan editor pada teks editorial tersebut!
2) Apa pendapat editor tentang isu tersebut?
3) Apa solusi yang ditawarkan editor terhadap isu tersebut?
4) Apa simpulan terhadap isu tersebut?
3
LEMBAR KERJA SISWA 02
TUGAS 2
Banyak tinggalan budaya yang luar biasa terdapat di bumi Papua. Itulah yang
dibicarakan pada acara webinar pada Kamis, 30 Juli 2020. Acara itu diselenggarakan oleh
Balai Arkeologi Papua bekerja sama dengan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI)
Komda Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tampil sebagai pembicara Erlin Djami (Balai Arkeologi
Papua), Prof. I Wayan Rai S. (Rektor ISBI Tanah Papua), dan Dr. Hanro Y. Lekitoo (Antropolog
Uncen). Sebagai moderator Yanirsa Sendana. Topik webinar adalah Budaya Papua dalam
Kajian Arkeologi, Seni, Adat, dan Tradisi.
Mumi atau mayat yang diawetkan sampai saat ini masih dapat kita temukan di
masyarakat suku Dani daerah Kuruku Wamena Jayawijaya. Mengapa budaya
mengawetkan mayat masih tetap dipertahankan? Apakah ini hanya merupakan tradisi
tradisional prasejarah masyarakat suku Dani semata?
Peninggalan budaya Papua merupakan aktualisasi pengetahuan dan perilaku nenek
moyang masyarakat Papua. Secara umum budaya-budaya itu dibentuk oleh dua kelompok
4
manusia yang telah bermigrasi ke wilayah Papua ribuan tahun lalu, yaitu kelompok
Australomelanesid dan penutur Austronesia. Masing-masing menonjolkan karakter
budayanya. Bahkan muncul budaya-budaya baru sebagai hasil karya bersama. Manusia
Papua adalah manusia yang "terbuka". Mereka siap menerima perubahan dengan tetap
selektif sehingga tidak menghilangkan identitas budayanya.
Tradisi Papua unik karena tetap meneruskan tradisi prasejarah. Artefak-artefak yang
berasal dari masa lampau, masih bisa disaksikan pada masyarakat Papua sekarang ini.
Kapak batu dan manik-manik, misalnya, dipakai sebagai mas kawin. Pemanfaatan alat-alat
tulang, cangkang kerang, sisir, dan gelang juga tidak berubah dari masa lampaunya.
Budaya megalitik juga dikenal di Papua. Mega berarti batu, sementara litik berati batu. Jadi
megalitik bermakna batu besar.
Tradisi mumi masih dikenal di tanah Papua karena uniknya masyarakat Papua.
Sebagai masyarakat terbuka mereka mengikuti perkembangan zaman. Sebagai
masyarakat berbudaya, mereka tetap melestarikan tradisi nenek moyang. Salah satunya
tradisi menjadikan mumi mayat kepala suku mereka yang sangat dihormati. Sangat unik
bukan.
5
LEMBAR KERJA SISWA 03
TUGAS 3
6
LEMBAR KERJA SISWA 04
TUGAS 4
1. Kerjakan tugas beserta kelompokmu, setiap kelompok tiga sampai lima orang!
2. Cari 1 editorial dari harian Cepos, Jubi atau media masa lain yang beredar di Papua!
3. Tentukan isu aktualnya!
4. Apa argument yang mendukung isu aktual tersebut!
Nama Media Masa :
Judul Editorial :
Isu Aktual :
Argumen yang mendukung isu
1)
2)
5. Tentukan isu aktual lain yang hangat diperbincangkan di Papua!
6. Buat argument pribadi yang dapat mendukung isu aktual tersebut disertai data
pendukung!
Isu Aktual :
Argumen pribadi terhadap isu aktual:
1)
2)
Data/fakta yang memperkuat argument:
1)
2)
7
LEMBAR KERJA SISWA 05
TUGAS 5
Sejak pertengahan Maret 2020. Setiap hari media mainstream maupun media sosial
memuat berita tentang pandemi covid-19. Kondisi ini berdampak terhadap ibu-ibu yang
setiap hari berjualan di pasar. Bagaimana dengan kesehatan mereka?
Pemerintah tidak memberikan informasi tentang bahaya covid-19 dalam bahasa yang
dapat dimengerti oleh masyarakat. Selain itu, lambatnya kehadiran pemerintah dalam
menyediakan air bersih dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi ibu-ibu pedagang di pasar,
menjadi alasan utama terabaikannya kesehatan mereka.
Lalu bagaimana penghasilan mereka? Dengan adanya pembatasan waktu
beraktivitas hingga jam 2 siang, pasti penghasilan ibu-ibu akan berkurang, padahal
sebagian besar dari perempuan Papua adalah tulang punggung keluarganya. Demi
menghidupi keluarganya, mereka mengabaikan kesehatannya sendiri.
Jadi dapat dikatakan, kurangnya informasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh
perempuan Papua, kesehatan perempuan Papua pada masa pandemic covid-19
terabaikan.
Thesis
Argumen
Penegasan ulang
8
LEMBAR KERJA SISWA 06
TUGAS 6
https://nasional.kompas.com
Era kenormalan baru atau tatanan kehidupan baru masyarakat (new normal life)
sudah dimulai setelah masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
dilonggarkan. Hal ini ditandai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo kepada Ketua Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Ketua Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo untuk memberikan kewenangan kepada 102
pemerintah kabupaten/kota yang saat ini berada dalam zona hijau (green zone) untuk
melaksanakan kegiatan masyarakat produktif dan aman Covid-19.
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara atau paham (ajaran) untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri. Beberapa faktor yang mendukung terwujudnya paham
nasionalisme kita ketahui dari sejarah ketika masa perang merebut kemerdekaan. Adanya
ikatan rasa senasib sepenanggungan. Bertempat tinggal dalam satu wilayah yang sama
ingin melepaskan diri dari penjajahan.
Masa pandemi Covid-19 perlu ada rasa nasionalisme untuk memutus mata rantai
penyebaran covid-19 di Indonesia. Pemuda Papua jika memiliki rasa nasionalisme tinggi
akan mampu melawan Covid-19. Karena tanpa memiliki rasa nasionalisme tinggi yang
didukung dengan kesadaran dan kedisiplinan tinggi sangat sulit kiranya melaksanakan new
normal life secara baik.
9
Nasionalisme dalam situasi negara seperti saat ini diperlukan karena dapat menjadi
pemersatu bangsa dan untuk mempertahankan keutuhan NKRI tercinta terlebih jika
dikaitkan dengan konstitusi negara Republik Indonesia. Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD 1945).
Jika dikaitkan dengan masa pandemi Covid-19, sikap nasionalisme dibuktikan dengan
adanya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat secara kolektif dalam mematuhi protokol
kesehatan seperti memakai masker ketika ke luar rumah, menghindari kerumuman, jaga
jarak aman (physical distancing), cuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir atau hand sanitizer, dan mengonsumsi vitamin dan makanan yang bergizi. Adanya
kesadaran mematuhi berbagai ketentuan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan
tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Jadi dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19 diperlukan adanya jiwa
nasionalisme dari seluruh bangsa Indonesia demi keberlangsungan hidup bersama. Rasa
nasionalisme penting dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19..
1. Adverbia
2. Konjungsi
3. Verba material
4. Verba mental
5. Verba relasional
1.
10
LEMBAR KERJA SISWA 07
TUGAS 7
11
LEMBAR KERJA SISWA 08
TUGAS 8
Isu Aktual :
Judul Editorial :
Argumen 1
Argumen 2
Argumen 3
Penegasan Ulang
12