Anda di halaman 1dari 6

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

BIDANG KEAHLIAN : PERHOTELAN


MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
:E
FASE
: Fransisca Ayu K, S.Pd
NAMA PENYUSUN

INSTANSI : SMK MARSUDIRINI NEGARA


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (FASE E )

Rasional : Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pendidikan pada dasarnya merupakan
tanggungjawab utama dan pertama orangtua, demikian pula dalam hal pendidikan iman anak. Pendidikan iman pertama-
tama harus dimulai dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, tempat dan lingkungan dimana anak mulai mengenal dan
mengembangkan iman. Pendidikan iman yang dimulai dalam keluarga perlu dikembangkan lebih lanjut dalam Gereja
(Umat Allah), dengan bantuan pastor paroki, katekis dan guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Negara juga
mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi agar pendidikan iman bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing. Salah satu bentuk dukungan negara adalah dengan menyelenggarakan pendidikan iman
(agama) secara formal di sekolah yaitu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Belajar Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti mendorong peserta didik menjadi pribadi beriman yang mampu menghayati dan
mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi, Ajaran
Gereja (Magisterium), dan pengalaman iman peserta didik. Kurikulum Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan memahami, menghayati, mengungkapkan dan mewujudkan iman para
peserta didik. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti disusun secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran iman Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap
agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan juga untuk menciptakan hubungan antar umat beragama yang harmonis
dalam masyarakat Indonesia yang majemuk demi terwujudnya persatuan nasional

Capaian Pembelajaran : Pada akhir Fase E, peserta didik memahami dirinya sebagai pibadi yang unik, sebagai laki-laki dan perempuan yang
memiliki kesetaraan sebagai Citra Allah; yang memiliki suara hati, sehingga mampu bersikap kritis dan bertanggung
jawab terhadap pengaruh media massa, ideologi dan gaya hidup yang berkembang saat ini; memahami Kitab Suci, Tradisi
Suci dan Magisterium sebagai sumber untuk mengenal pribadi Yesus dan karya-Nya; memahami peran Roh Kudus dan
Allah Tri Tunggal; meneladan Yesus sebagai idola, sahabat sejati, Putera Allah dan Juru selamat serta membangun hidup
yang berpolakan pribadi Yesus Kristus dalam mewujudkan imannya di tengah masyarakat.

Jumlah Jam : 108 jam


Model ATP

TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TP6 TP7 TP8 TP9 TP10 TP11 TP12 TP13

TP24 TP23 TP22 TP21 TP20 TP19 TP18 TP17 TP16 TP15 TP14

Keterangan :
Penyajian materi pada ATP diatas sudah disusun secara runtun berdasarkan tingkat kesukaran materi
Elemen/Unit Capaian akhir Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Jumlah Jam
Kompetensi fase
per elemen
Pribadi Peserta Pada akhir fase E 30 JP
1. Peserta didik mampu mengamati keunikan 1. Peserta didik mampu
Didik Peserta didik mampu
yang ada dalam diri sendiri dan orang lain mengamati keunikan yang
memahami dirinya
berkaitan dengan kekuatan dan ada dalam diri sendiri dan
sebagai pibadi yang
keterbatasanya. Menyimak gambar atau film, orang lain berkaitan dengan
unik, setara antara
misalnya film Nick Vujicic. kekuatan dan keterbatasanya.
laki-laki dan
Menyimak gambar atau film,
perempuan, serta 2. Peserta didik mampu mendata kekuatan-
misalnya film Nick Vujicic.
memiliki kean sebagai kekuatan dan keterbatas-keterbatasan yang
Citra Allah; memiliki ada dalam diri sendiri. 2. Peserta didik mampu
suara hati sehingga mendata kekuatan-kekuatan
3. Peserta didik mampu mengumpulkan
mampu bersikap kritis dan keterbatas-keterbatasan
informasi ajaran Kitab Suci tentang manusia
dan bertanggung yang ada dalam diri sendiri.
sebagai Citra Allah (misalnya dalam Kej
jawab terhadap
pengaruh media
1:26-31)Peserta didik mampu menjelaskan 3. Peserta didik mampu
massa, ideologi dan mengenai jenis – jenis fasilitas dan layanan mengumpulkan informasi
gaya hidup yang hotel ajaran Kitab Suci tentang
berkembang saat ini. manusia sebagai Citra Allah
4. Peserta didik mampu mengumpulkan
(misalnya dalam Kej 1:26-
informasi dari buku-buku atau dokumen
31)Peserta didik mampu
ajaran Gereja tentang kekuatan dan
menjelaskan mengenai jenis –
keterbatasan manusia.
jenis fasilitas dan layanan
5. Peserta didik mampu menganalisis data hotel
pribadi tentang kekuatan-kekuatan dan
4. Peserta didik mampu
keterbatas-keterbatasan yang ada dalam diri
mengumpulkan informasi dari
sendiri.
buku-buku atau dokumen
6. Peserta didik mampu merumuskan ajaran ajaran Gereja tentang kekuatan
Gereja tentang kekuatan dan keterbatasan dan keterbatasan manusia.
manusia.
7. Peserta didik mampu merumuskan ajaran 5. Peserta didik mampu
Kitab Suci tentang manusia sebagai Citra menganalisis data pribadi
Allah (misalnya dalam Kej 1:26-31) tentang kekuatan-kekuatan
dikaitkan dengan keunikan pribadi yang dan keterbatas-keterbatasan
memiliki kekuatan dan keterbatasan. yang ada dalam diri sendiri.
8. Peserta didik mampu menuliskan refleksi 6. Peserta didik mampu
tentang “Aku, Pribadi yang Unik”. merumuskan ajaran Gereja
tentang kekuatan dan
9. Peserta didik mampu membuat gambar
keterbatasan manusia.
simbol diri dan Mensharingkan di depan
kelas 7. Peserta didik mampu
merumuskan ajaran Kitab
Suci tentang manusia sebagai
Citra Allah (misalnya dalam
Kej 1:26-31) dikaitkan
dengan keunikan pribadi
yang memiliki kekuatan dan
keterbatasan.
8. Peserta didik mampu
menuliskan refleksi tentang
“Aku, Pribadi yang Unik”.
9. Peserta didik mampu
membuat gambar simbol diri
dan Mensharingkan di depan
kelas

Anda mungkin juga menyukai