Anda di halaman 1dari 32

1

MODUL AJAR 001


PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

SMA/SMK KELAS X
I. Identitas Modul

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kelas/Semester X/Ganjil

Topik Aku memiliki kemampuan dan keterbatasan


Sub-topik 1. Aku Pribadi Yang Unik

2. Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan

3. Keluhuran Manusia Sebagai Citra Allah

Target Peserta didik Peserta Didik Reguler

Jumlah 20 Orang

Peserta didik

Model Tatap muka


Pembelajaran

Alokasi waktu 21 JP

Sarana dan Alkitab, Laptop/Komputer, Internet


Prasarana

Penyusun Yohanes Yuda, S.Ag, M.Pd

Sekolah SMK Kesehatan Samarinda

Jl. Perjuangan 02 Samarinda

Tahun 2022
2

II. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Pada akhir kelas X, peserta didik memahami kemampuan dan
Fase E Kelas X keterbatasannya sehingga terpanggil untuk mengembangkan
diri, mampu bersikap kritis terhadap media massa dan
ideologi yang berkembang dan bertindak sesuai dengan suara
hati, serta mensyukuri diri sebagai citra Allah, baik sebagai
laki-laki atau perempuan; menanggapi panggilan hidupnya
dengan terlibat aktif dalam hidup menggereja (melalui
kebiasaan doa, perayaan sakramen); dan mewujudkan
imannya dalam hidup bermasyarakat dengan cara menjunjung
tinggi martabat manusia.
III. Konten/Materi Pembelajaran SMK Kelas X
Elemen Sub-Elemen Sub-Sub Elemen
Pribadi Aku memiliki kemampuan dan 1. Aku Pribadi yang Unik
keterbatasan 2. Kesetaraan Pria dan Wanita
3. Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah
Aku dipanggil untuk 1. Suara Hati
membangun relasi dengan 2. Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab
sesama serta lingkungannya terhadap Media Massa
sesuai dengan ajaran dan 3. Bersikap Kritis dan bertanggung jawab
Tradisi Gereja Katolik terhadap Ideologi dan Gaya Hidup yang
Berkembang Dewasa Ini
Yesus Kristus Pribadi Yesus yang terungkap 1. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian
dalam Ajaran Iman Gereja Baru
Katolik 2. Tradisi Suci
3. Magisterium Gereja
Pribadi Yesus Kristus yang 1. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah.
mewartakan Allah Bapa dan 2. Sengsara dan Wafat Yesus.
Kerajaan Allah 3. Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga.
4. Peran Roh Kudus
5. Tritunggal Mahakudus
Berelasi dengan Yesus Kristus 1. Yesus Putra Allah dan Juru Selamat
dan meneladani-Nya. 2. Yesus Kristus Sahabat Sejati dan Tokoh Idola
3. Membangun hidup berpolakan pribadi
Yesus

IV. Tujuan Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis dan menjelaskan tentang
Topik 1-Aku memiliki kemampuan dan keterbatasan dirinya, sehingga menerima diri dan
kemampuan dan dapat menempatkan dirinya sebagai citra Allah, serta bersyukur
keterbatasan kepada Allah atas segala anugerah yang diterimanya.

V. Kegiatan Pembelajaran 1. Aku Pribadi yang Unik (6 JP)


Tujuan Pembelajaran Menganalisis dan menjelaskan keunikan dirinya dengan yang lain
sub Topik 1 baik sebagai laki-laki atau perempuan, melakukan aktivitas dengan
refleksi dan membuat doa syukur, menunjukkan sikap syukur,
hormat, menghargai, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-
hari.
3

Profil Pelajar Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia–
Pancasila Kreatif – Gotong Royong – Bernalar kritis
Alur Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi keunikan dirinya baik
Pembelajaran: sebagai laki-laki atau perempuan dengan benar.
2. Peserta didik dapat menganalisis keunikan dirinya baik
sebagai laki-laki atau perempuan dengan benar.
3. Peserta didik dapat menyebutkan keunikan laki-laki dan
perempuan dengan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan keunikan dirinya baik
sebagai laki-laki atau perempuan dengan benar.
5. Peserta didik dapat melakukan aktivitas dengan membuat
refleksi secara tertulis dan membuaat doa syukur tentang
keunikan pribadi.
6. Peserta didik dapat menunjukkan sikap syukur, hormat,
menghargai dan bertanggung jawab terhadap keunikan
dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Media Alkitab, Buku Teks Pelajaran, Laptop, Proyektor.
Pembelajaran/Sarana
Pendekatan Pendekatan Kateketis:
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman
sehari-hari yang dialami oleh peserta didik baik secara
langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman,
cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman
tersebut direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau
ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-
nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.
Metode Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok.
Refleksi dan aksi
Sumber Belajar a. Artikel : Tarjono Slamet: Saya butuh waktu yang lama
untuk bisa bangkit
b. Teks Kitab Suci Kitab Suci Kej 1: 26 – 31.
c. Teks Puisi, Jadilah Diri Sendiri Yang Terbaik (Douglas
Mallock).
d. Rangkuman materi pembelajaran.
Persiapan Guru a. Membuat kolom lembar kerja untuk membantu
peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan
keterbatasan.
b. Guru membuat ringkasan materi pembelajaran.
c. Lembar observasi diskusi kelompok.

VI. Alur Kegiatan Pembelajaran


KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
1
4

pembuka dan mengecek kesiapan siswa.


2 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3 Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 100 menit
Menggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan keunikan Diri dan Orang lain
1 a. Peserta didik menggali pengalaman hidup Tarjono Slamet dalam
mengatasi keterbatasan yang dimiliki dengan memunculkan pertanyaan,
misalnya:
1) Bagaimana kesan anda dengan ketika membaca cerita di atas?
2) Apa yag dialami oleh Tarjono Slamet dalam kisah diatas?
3) Apa yang mendorong Tarjono Slamet sehingga bisa mengubah
keterbatasan yang dia miliki menjadi sebuah kekuatan?
4) Nilai-nilai positif apa saja yang dapat anda pelajari dari pribadi Tarjono
Slamet?
b. Peserta didik mengamati keadaan dirinya, lalu menuliskan hasil
pengamatannya dalam lembar kerja dan melengkapi data keunikan dirinya
dengan meminta temannya (Contoh Lembar Kerja Terlampir).
c. Peserta didik menggali dari berbagai literasi atau studi pustaka dan
mensharingkannya hasil temuan tersebut dalam kelompok (1 kelompok 4
– 5 orang), misalnya:
1) Apa yang dimaksud manusia itu unik?
2) Hal apa yang paling mencirikan seseorang disebut unik ?
3) Mengapa penting seseorang mengenali dan menyadari apa yang
menjadi kekuatan dan keterbatasannya?
4) Sikap dan tindakan apa saja yang harus akan saya lakukan dalam rangka
mengembangkan diri?
d. Setiap perwakilan kelompok memplenokan temuannya berkaitan dengan
informasi di atas secara bergantian dan kelompok yang lain boleh
mengajukan pertanyaan yang bersifat informatif.
e. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keunikan manusia dan
mengapa setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.
2 Mendalami Pesan Kitab Suci Tentang Keunikan Diri
a. Peserta didik mendalami teks Kitab Suci Kej 1: 26 – 31 yang berbicara
tentang keunikan diri.
b. Peserta didik membaca dan merenungkan teks sekali lagi dalam hati,
dengan mengganti kata “manusia” dan kata “mereka” dengan nama
mereka sendiri.
c. Peserta didik mensharingkan tanggapan mereka tentang isi teks, misalnya
dengan pertanyaan: Perasaan apa yang kamu rasakan saat mengganti kata
“manusia” dan kata “mereka” dengan namamu? Pesan apa yang hendak
disampaikan Kitab Kejadian berkaitan dengan keunikan manusia umumnya
dan keunikanmu sendiri?
d. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keunikan manusia menurut
pesan kitab suci.
3 Refleksi dan Aksi:
a. Refleksi
1) Guru meminta peserta didik untuk duduk dengan tenang dan rileks,
serta menyuruh peserta didik membaca dan meresapkan dalam hati
5

puisi dari Douglas Mallock yang berjudul Be The Best, Jadilah Diri
Sendiri yang Terbaik.
2) Guru menyimpulkan seluruh proses pembelajaran dengan
menyampaikan hal berikut:
Kita sudah belajar bersama tentang pribadi yang unik di mana kita
memiliki kekhasan tersendiri dalam menghayati keberadaan diri dan
bagaimana kita menghayati hidup. Kita sadar bahwa sumber sejati
keunikan pribadi manusia adalah Allah sendiri, yang telah menciptakan
manusia secara khusus, pribadi demi pribadi secara ajaib. Diri kita
adalah sebuah “karya seni atau masterpiece” dari Allah yang luar biasa.
Singkatnya diri anda adalah pribadi yang indah dan istimewa.
b. Aksi:
1) Guru meminta peserta didik untuk membuat refleksi tentang
keunikan dirinya sebagai ciptaan.
2) Guru memberi penugasan peserta didik untuk membuat rencana
program jangka pendek dan jangka panjang yang dapat kamu lakukan
sebagai upaya untuk mengembangkan potensi/ kemampuan yang
dimilikinya!
Kegiatan Penutup: 20 Menit
a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan tentang manfaat
tema pelajaran.
c. Guru bersama peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
dan menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

VII. Refleksi Guru


Apakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil?
Kesulitan apa yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar? Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran
dengan baik?
VIII. Refleksi siswa
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? Apa yang akan
kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? Kepada siapa kamu akan
meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
IX. Rubrik Penilaian
a. Pengetahuan
No Soal Jawaban
1 Apa arti manusia Manusia diciptakan berbeda satu dengan yang lainnya,
itu unik? lengkap dengan kekuatan dan keterbatasannya. Manusia
itu unik (unique atau unus = satu), tak ada satu orang pun
yang sama persis dengan orang lain, bahkan saudara
kembar sekalipun.
2 Jelaskan Kitab Suci Kejadian menceritakannya dengan indah sekali.
kekhasan/ a. Waktu menciptakan manusia, Tuhan merencanakan
6

keunikan dan menciptakannya menurut gambar dan


menurut Kitab rupa- Nya, menurut citra-Nya (Kej 1: 26).
Suci ? b. Waktu menciptakan manusia, Tuhan "bekerja"
secara istimewa. "Tuhan membentuk manusia dari
debu dan tanah dan menghembuskan nafas hidup
ke dalam hidungnya" (Kej 2: 7).
c. Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus itu
diserahkan untuk manusia (Kej 1: 26), Bukankah
manusia itu istimewa? Tuhan memperlakukan
manausia secarakhusus. Manusia sudah dipikirkan
dan direncanakan oleh Tuhan sejak keabadian.
Kehadiran manusia di bumi dipersiapkan dan diatur
secara teliti dan mengagumkan. Manusia sungguh
diperiakukan sebagai "orang" sebagai pribadi
"seperti" Tuhan sendiri.
3 Sikap apa yang Sikap yang perlu dikembangkan dalam menghadapi
perlu kekuatan dan keterbatasan adalah menerima diri apa
dikembangkan adanya dan mensyukurinya senagai anugerah Tuhan
dalam yang terindah dalam hidupnya.
menghadapi
kekuatan dan
keterbatasan
yang kamu
miliki?

Lembaran Pengamatan Diskusi

N Nama Melaksan Menjawab Mengharga Berpartisip Merespon Jumlah


o Siswa aka n pertanyaan i pendapat asi aktif penjelasan skor
tugas teman dalam guru
kelompok kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

b. Sikap
1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada
7

kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.


2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada
bapak/ibu guru.
No Butir Instrumen Penilaian Jarang Tidak
selalu sering
pernah
Aku kagum terhadap Allah yang telah
1.
menciptakan setiap orang secara unik
Aku menyadari bahwa apapun yang
melekat pada diriku merupakan bukti
2.
bahwa Tuhan mencintai diri saya secara
istimewa
Aku merasa bangga terhadap keadaan diri
3. saya seperti yang nampak saat sekarang
ini
Aku mensyukuri apapun yang ada /
4.
melekat pada diri saya
Aku merawat tubuh sebaik
5. mungkin sebagai ungkapan syukur
saya atas
kebaikan Tuhan terhadap diri saya

jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal

2) Sikap Sosial: Penilaian diri:

Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No Butir Instrumen selalu sering jarang Tidak


perna
h
1 Saya bergaul dengan semua teman tanpa
bertindak diskriminatif

2 Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki


kekuatan dan keterbatasan.
8

3 Saya menerima mereka dengan segala


kekurangannya.
4 Saya tidak memilih-milih dalam pertemanan

jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal

c. Penilaian Keterampilan
Guru meminta peseta didik untuk membuat refleksi tentang keunikan
dirinya sebagai ciptaan Allah.
Pedoman penilaian untuk refleksi
Kriteria A (4) B (3) C (2) D (1)
Struktur Menggunakan Menggunakan struktur Menggunakan Menggunakan
Refleksi struktur yang yang cukup sistematis struktur yang struktur yang
sangat sistematis (Dari 3 bagian, kurangsistem atis tidak
(Pembukaan – Isi – terpenuhi 2). (Dari 3 bagian, sistematis
Penutup) terpenuhi 1). (Dari struktur
tidak
terpenuhi
sama sekali).
Isi Refleksi Mengungkap Mengungkapkan Kurang Tidak
(Mengung kan syukur syukur kepada Allah, mengungkapkan mengungkap
kap kan kepada Allah dan tapi tidak syukur kepada kan syukur
tema yang mengguna menggunakan Allah, tidak ada kepada Alllah.
dibahas) kan refrensi refrensi Kitab refrensi Kitab Suci.
Kitab Suci. Suci secara signifikan.

Bahasa Menggunakan MenggunakanBa hasa Menggunakan Menggunakan


yang Bahasa yang jelas yang jelas namun ada Bahasa yang Bahasa yang
digunakan dan sesuai dengan beberapa kesalahan kurang jelas tidak jelas
dalam Pedoman Umum Pedoman Umum dan banyak Dan tidak
refleksi Penggunaan Penggunaan Bahasa kesalahan sesuai dengan
Bahasa Indonesia. Pedoman Umum Pedoman
Indonesia. Penggunaan Umum
Bahasa Indonesia. Penggunaan
Bahasa
Indonesia.

X. Bahan Bacaan untuk Siswa:


a. Buku Teks Pelajaran.
b. Restia Ningrum, Menjadi Pribadi yang diterima dan disukai, Kanisius, 2018.

XI. Bahan Bacaan untuk Guru


a. Buku Teks Pelajaran (Buku Guru dan Siswa).
9

b. Restia Ningrum, Menjadi Pribadi yang diterima dan disukai, Kanisius, 2018.
c. Gus Dur; Seri Pejuang Kemanusiaan: Berbeda itu asyik, Kanisius, 2010.

XII. Materi Pengayaan


Peserta didik mencari dari berbagai sumber (mass media cetak maupun elektronik,
tokoh agama, tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua, dan sebagainya) untuk
memperoleh informasi, atau pengalaman atau paham/ pandangan, yang berkaitan
dengan tema: keunikan manusia sebagai ciptaan dan pengembangan kemampuan
dan keterbatasan, dalam upaya mengembangkan diri menuju kesempurnaannya. Hal
itu dapat dilakukan dengan studi literatur, pengamatan, survei, wawancara dan
teknik pengumpulan data yang dikuasai peserta didik (Format Terlampir).

XIII. Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar.


Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan
belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami.
b. Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan
pembelajaran ulang (remidial teaching) baik dilakukan oleh guru secara langsung atau
dengan tutor teman sebaya.
c. Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau soal yang
kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remidial test).

XIV. Daftar Pustaka


- Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K
Kelas X. Yogyakarta:Kanisius, 2008.
- Kristianto. Yoseph, dkk. Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama
Katolik untuk SMA/K Kelas X. Yogyakarta: Kanisius, 2010
- Maman Sutarman dan Sulis Bayu Setyawan, Pendidikan Agama katolik dan
Budi Pekerti untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017.
- Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.
Komisi Liturgi Konferensi Wali Gereja Indonesia, Puji Syukur, Penerbit Obor,
Jakarta, 1992.
- Internet:
• https://umkmkreatifjogja.wordpress.com/2015/12/25/tarjono-slamet-saya-
butuh-waktu- yang-lama-untuk-bisa-bangkit-1/
• https://motivasays.wordpress.com/2012/08/27/langkah-mengubah-
kelemahan-menjadi- kekuatan/
• https://pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-pengertian-
asal-usul-dan- jenisnya/
• https://id.wikipedia.org/wiki/individu/
XV. Lampiran:
a. Artikel: https://umkmkreatifjogja.wordpress.com/2015/12/25/tarjono-
slamet-saya butuh-waktu-yang-lama-untuk-bisa-bangkit-1/
10

b. Lembar Kerja Siswa

Kekuatan dan Keterbatasanku


Nama: ………………………..

Aspek-Aspek Diriku Kekuatanku Keterbatasanku

Fisik/Jasmani

Bakat/Kemampuan

Materi/Ekonomi

Sifat – Sifat

Impian (sukses) yang ingin ku raih:

c. Materi/ Peneguhan Guru:


1) Setiap manusia itu unik (unique atau unus = satu), tak ada satu orang
pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain. Bahkan manusia
kembar sekalipun selalu mempunyai perbedaan. Keunikan itu bisa
diamati dari hal-hal fisik, psikis, bakat/kemampuan serta pengalaman-
pengalaman yang dimilikinya. Keunikan diri itu merupakan anugerah yang
menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat dikenal dan diperlakukan
secara khusus pula.
2) Setiap orang mempunyai kekuatan dan keterbatasan. Tidak pernah ada
di dunia ini, manusia yang sempurna tanpa keterbatasan. Manusia yang
paling kuat sekalipun, pasti mempunyai keterbatasan. Dan setiap orang
mempunyai keunikan.
3) Keunikan manusia dalam Kitab Suci:
a. Waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan
menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-
Nya. (Kej 1:26).
b. Allah menjadikan manusia berkuasa atas buatan Tuhan, segala-
galanya telah ditelakkan di bawah kakinya (Mz 8:7).
c. Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja”
secara khusus. “Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya” (Kej
2:7).
Bukankah manusia itu istimewa? Tuhan memperlakukan manusia secara
khusus. Manusia sudah dipikirkan dan direncanakan oleh Allah sejak
keabadian. Kehadiran manusia di muka bumi telah disiapkan dan diatur
secara teliti dan mengagumkan. Manusia sungguh diperlakukan sebagai
“orang”, sebagai pribadi, “seperti” Tuhan sendiri. Betapa uniknya kita
manusia ini!
11

d. Format Remedial dan Pengayaan

Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tanggal Hasil


No Materi Peserta Didik Pengayaan Remedial Pelaksanaan Sebelum Sesudah Simpulan

1
2
3
4
5
6
7
12

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (6 JP)

1. Tujuan Pembelajaran Sub Topik 2:


Menganalisis dan menjelaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan, melakukan
aktivitas dengan refleksi dan menunjukkan sikap syukur, hormat, menghargai, dan
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari..

2. Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia – Kreatif – Gotong
Royong

3. Alur Tujuan Pembelajaran

1) Peserta didik dapat mengidentifikasi kesetaraan laki-laki dan perempuan dengan


benar.
2) Peserta didik dapat menganalisis kesetaraan laki-laki dan perempuan dengan
benar.
3) Peserta didik dapat menyebutkan kesetaraan laki-laki dan perempuan dengan
benar.
4) Peserta didik dapat menjelaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan dengan
benar.
5) Peserta didik dapat melakukan aktivitas dengan membuat refleksi secara tertulis
tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.
6) Peserta didik dapat menunjukkan sikap syukur, hormat , menghargai dan tanggung
jawab terhadap kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Media Pembelajaran/Sarana: Alkitab , Buku Guru, Laptop, Proyektor
5. Pendekatan: Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita
kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam terang
Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan dalam
hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.
6. Metode: Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok, Refleksi dan
aksi.
7. Sumber Belajar:
1) Artikel : Ajarkan Kesetaraan pada Anak di Keluarga dengan Bermain
Peran (https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-
pada-anak-di-keluarga- dengan-bermain-peran/full&view=ok)
2) Teks Kitab Suci Kitab Suci Kejadian 2:18-23.
3) Katekismus Gereja Katolik 370 - 372
4) Rangkuman materi pembelajaran
8. Persiapan Guru:
1) Menyiapkan artikel: Ajarkan kesetaraan pada anak di keluarga dengan bermain
13

peran.
2) Menyiapkan teks kitab suci (kejadian 2: 18 – 23) dan Katekismus Gereja Katolik
370 – 371.
3) Guru membuat ringkasan materi pembelajaran
4) Lembar observasi diskusi kelompok
9. Alur Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
1.
pembuka
dan mengecek kesiapan siswa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

KEGIATAN INTI : 100 menit


4 Menggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan keunikan Diri dan Orang lain
a. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk merumuskan tanggapan atas
artikel “Ajarkan Kesetaraan pada Anak di Keluarga dengan Bermain Peran”
dan memecahkan masalah berikut:
1) Bagaimana peran keluarga dalam mengajarkan makna tentang
kedudukan antara laki-laki dan perempuan?
2) Apa maksud dari keluarga sebagai yang tempat yang pertama dan utama
untuk mendapatkan pendidikan?
3) Bagaimana menanamkan kesetaraan gender pada anak sejak usia dini?
b. Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan
dilanjutkan dengan studi pustaka/ literasi untuk menemukan pentingnya
kesetaraan gender
dalam masyarakat, sikap apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung
gerakan tersebut,serta mencatat semua temuannya.
c. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keunikan manusia dan mengapa
setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.
14

5 Mendalami Pesan Kitab Suci Tentang Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan


a. Peserta didik mendalami teks Kitab Kejadian 2 : 18 – 23 dan Katekismus Gereja
Katolik artikel 371 – 373 yang berbicara tentang kesetaraan laki-laki dan
perempuan di hadapan Allah.
b. Peserta didik diminta menganalisa teks, kemudian merumuskan pesan
berdasarkan analisa mereka, dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:
1) Siapa yang menghendaki supaya manusia (laki-laki) tidak seorang diri?
Kira-kira mengapa?
2) Siapa yang dimaksud dengan penolong bagi laki-laki? Apakah yang satu
lebih tinggi dari yang lain?
3) Berdasarkan ayat 23, apakah ini pengakuan sederajat atau menganggap
yang satu lebih hebat dari yang lain?
4) Apakah yang dimaksud dengan penolong yang sepadan
menurut Katekismus Gereja Katolik?
Peserta didik menyusun jawabannya dalam sebuah diskripsi!
5) Guru memberikan peneguhan terkait dengan kesetaraan laki-laki dan
perempuan menurut pesan kitab suci.
6 Refleksi dan Aksi:
a. Refleksi
1) Peserta didik untuk merenungkan puisi inspiratif yang ditulis dan
dibacakan dalam acara Indonesian Women’s Forum (IWF) 2018 oleh
Maudy Ayunda ya berjudul Menghapus “Katanya”
2) Peserta didik diminta merenungkan kalimat berikut:
Pada hari ini kita telah menggali dan mendalami kedudukan laki-laki dan
perempuan di hadapan Allah. Allah menempatkan mereka setara satu
sama lain. Panggilan Tuhan atas laki-laki atau perempuan adaalah:
masing- masing berkembang dan memperkembangkan diri menjadi laki-
laki sejati dan perempuan sejati. Dan melalui puisinya, Maudy Ayunda
berharap semua wanita di Indonesia akan tetap kuat, menjadi dirinya
sendiri dan mampu mengejar mimpinya tanpa takut mereka itu wanita.
Karena wanita itu pasti bisa.

b. Aksi

1) Peserta didik mebuat sebuah refleksi tentang kedudukan laki-laki dan


perempuan di hadapan Allah.
2) Peserta didik membuat slogan yang berisi tentang niat untuk
menjunjung tinggi kesetaraan laki-laki dan perempuan dan
menempelkannya di kamar atau meja belajar. Slogan tersebut diupload
di medsos masing dan menjadi niat yang betul-betul akan dilakukannya.
Kegiatan Penutup: 20 Menit

7. a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran


b. Peeserta didik merefleksikan tentang manfaat tema pelajaran.
c. Guru bersama peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
dari
Mazmur 113 yang dibacakan secara bergantian dan menginformasikan
15

rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

10. Refleksi Guru:

Apakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil? Kesulitan
apa yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses
belajar? Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?

11. Refleksi siswa:


Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? Apa yang akan kamu
lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?

12. Rubrik Penilaian:


1) Pengetahuan
No Soal Jawaban
1 Apa yang dimaksud a. Kesetaraan gender adalah suatu kondisi di mana semua
dengaqn manusia (baik laki-laki dan perempuan) bebas
kesetaraan mengembangkan kemampuan personal mereka dan
gender? membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype,
peran gender yang kaku. Hal ini bukan berarti bahwa
peran laki-laki dan perempuan harus selalu sama, tetapi
hak, tanggung jawab dan kesempatannya tidak
dipengaruhi oleh apakah mereka dilahirkan sebagai laki-
laki dan perempuan.
b. Kesetaraan gender memberikan penghargaan dan
kesempatan yang saa pada perempuan dan laki-laki
dalam menentukan keinginannya dan menggunakan
kemampuannya secara maksimal di berbagai bidang.
2 Bagaimana pesan Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi,
kitab suci terkait untuk menjadi teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah
dengan kesetaraan sendiri berkata: “Tidaklah baik, kalau manusia itu seorang diri
laki-laki dan saja. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, yang
perempuan? sepadan dengan dia” (Kejadian 2: 18). Untuk menyatakan
bahwa wanita sungguh-sungguh merupakan kesatuan dengan
pria, maka Tuhan menciptakan wanita itu bukan dari bahan
lain, tetapi dari tulang rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian
berkata tentang wanita itu demikian: “Inilah dia, tulang dari
tulangku dan daging dari
dagingku” (Kejadian 2: 23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah
bahwa hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan
sepadan.
16

3 Upaya apa yang Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang
dapat kita lakukan dapat kita lakukan adalah;
untuk mewujudkan a) Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak
kesetaraan dalam perempuan.
masyarakat yang b) Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai
dapat kita kegiatan.
lakukan? c) Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan anak baik di ranah publik maupun pribadi.
Hal ini termasuk perdagangan manusia dan eksploitasi
seksual pada perempuan dan anak.
d) Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang
lebih pro terhadap perempuan

Lembar pengamatan diskusi


N Nam Melaksanaka Menjawab Mengharg Berpartisipa Merespon Jumla
o a n tugas pertanyaan ai si aktif penjelasa h
Sisw kelompok pendapat dalam n guru Score
a teman kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4

2) Penilaian Sikap
1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah V tanda pada kolom
yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No Butir Instrumen Penilaian Jarang Tidak
selalu sering
pernah
Aku bersyukur karena Tuhan telah
menciptakan diriku sebagai laki-laki atau
1 perempuan
Aku menyadari bahwa apapun yang
melekat pada diriku merupakan bukti
2
bahwa Tuhan mencintai diri saya secara
istimewa
Aku merasa bangga terhadap keadaan diri
3 saya seperti yang nampak saat sekarang
ini
17

Aku menghormati keberadaan lawan


4 jenis sebagai sesama ciptaan Allah yang
perlu dihargai dan dihormati
Aku merawat tubuh sebaik
5 mungkin sebagai ungkapan syukur
saya atas kebaikan Tuhan terhadap
diri saya

jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal

2) Sikap Sosial:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada
kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.
No Butir Instrumen selalu sering jarang Tidak
perna
h
1 a. Saya bergaul dengan semua teman tanpa
bertindak diskriminatif
b. Aku menerima dan menghormati sesama
apa adanya sebagai pribadi entah sebagai
laki- laki atau perempuan, yang memiliki
kemampuan dan kekurangannya.
c. Saya menerima mereka dengan segala
kekurangannya.
d. Saya tidak memilih-milih dalam pertemanan
18

c. Penilaian Keterampilan
Guru meminta peseta didik untuk membuat refleksi tentang kedudukan laki-laki dan
perempuan di hadapan Allah.
Pedoman penilaian untuk refleksi
Kriteria A (4) B (3) C (2) D (1)
Struktur Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Refleksi struktur yang struktur yang struktur yang struktur yang
sangat cukup kurangsistem atis tidak
sistematis sistematis (Dari 3 bagian, sistematis
(Pembukaan – (Dari 3 bagian, terpenuhi 1). (Dari struktur
Isi – Penutup) terpenuhi 2). tidak
terpenuhi
sama sekali).
Isi Refleksi Mengungkap Mengungkapkan Kurang Tidak
(Mengungkap kan syukur syukur kepada mengungkapkan mengungkap
kan tema yang kepada Allah Allah, tapi tidak syukur kepada kan syukur
dibahas) dan menggunakan Allah, tidak ada kepada
menggunakan refrensi Kitab refrensi Kitab Suci. Alllah.
refrensi Suci secara
Kitab Suci. signifikan.
Bahasa yang Menggunakan MenggunakanBa Menggunakan Menggunakan
digunakan Bahasa yang hasa yang jelas Bahasa yang Bahasa yang
dalam refleksi jelas dan namun ada kurang jelas tidak jelas
sesuai dengan beberapa dan banyak Dan tidak
Pedoman kesalahan kesalahan sesuai
Umum Pedoman Umum Pedoman dengan
Penggunaan Penggunaan Umum Pedoman
Bahasa Bahasa Indonesia. Penggunaan Umum
Indonesia. Bahasa Penggunaan
Indonesia. Bahasa
Indonesia.

13. Bahan Bacaan untuk Siswa:


1) Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa)
2) Iota Tatsunari dan Takahata Masao; Pria Begini, Wanitu Begitu:
Bagaimana sih Biar Nyambung. Gudang Penerbit 2021
14. Bahan Bacaan untuk Guru: Buku Guru dan Buku Siswa dan buku
penunjang yang lain.
1) Buku Teks Pelajaran (Buku Guru)
2) Iota Tatsunari dan Takahata Masao; Pria Begini, Wanitu Begitu:
Bagaiman sih Biar Nyambung. Gudang Penerbit 2021
15. Materi Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber (mass media cetak maupun
elektronik, tokoh agama, tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua, dan
sebagainya) untuk memperoleh informasi, atau pengalaman atau paham/
pandangan, yang berkaitan dengan tema: relasi dan kesederajatan laki-laki
dan perempuan. Hal itu dapat dilakukan dengan studi literatur, pengamatan,
19

survei, wawancara dan teknik pengumpulan data yang dikuasai peserta didik
(Format Terlampir).

16. Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar (Format Terlampir).


Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai
ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami.
b) Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan
pembelajaran ulang (remidial teaching) baik dilakukan oleh guru secara langsung
atau dengan tutor teman sebaya.
c) Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau soal
yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remidial test).

17. Daftar Pustaka


1. Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/K
Kelas X. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

2. Kristianto. Yoseph, dkk. 2010. Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X. Yogyakarta: Kanisius
3. Maman Sutarman dan Sulis Bayu Setyawan, Pendidikan Agama katolik dan
Budi Pekerti untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017.
4. Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.
5. Internet:
 https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-
pada-anak-di-keluarga- dengan-bermain-peran/full&view=ok
 https://kumparan.com/pencerah-nusantara/bagaimana-cara-
terbaik-mewujudkan- kesetaraan-gender-dalam-pembangunan-
1t2fR7y5OrH/full
 https://kumparan.com/the-shonet/wow-maudy-ayunda-bikin-
puisi-untuk-para- wanita-yang-sedang-berjuang-dengan-
kesetaraan-gender-1541933379992619260

18. Lampiran:
1) Artikel: https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-
anak-di-keluarga-dengan-bermain-peran/full&view=ok
2) Puisi
Menghapus “Katanya”
Oleh: Maudy Ayunda

Sempat dunia berbisik


Katanya perempuan tegas itu mengintimidasi Katanya perempuan kritis itu lancang
Katanya perempuan ekspresif itu berlebihan
20

Katanya perempuan emosional itu tidak bisa berpikir logis Katanya perempuan
yang berkarier pasti bukan ibu yang baik
Katanya perempuan yang sekolah tinggi akan sulit mendapatkan jodoh Tapi hari ini
Aku berhenti mendengar
Segala katanya yang menggema di pikiranku

Yang aku tahu


Perempuan lugas, kritis, ekspresif, emosional
Adalah sosok yang berani menjadi diri mereka sendiri

Yang aku tahu


Perempuan bisa mengejar mimpinya tanpa batas

Yang aku tahu


Perempuan tidak harus terperangkap dalam definisi-definisi yang menyempitkan

Yang aku tahu


Perempuan berhak atas kesetaraan di mana pun

Yang aku tahu Perempuan itu kuat


https://kumparan.com/the-shonet/wow-maudy-ayunda-bikin-puisi-untuk-para-wanita-
yang-sedang-berjuang-dengan-kesetaraan-gender-1541933379992619260

3) Materi:
1) Kesetaraan gender adalah suatu kondisi dimana semua manusia (baik laki-laki maupun
perempuan) bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan membuat
pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku. Hal ini bukan
berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus selalu sama, tetapi hak, tanggung jawab
dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka dilahirkan sebagai laki-laki
atau perempuan.
2) Kesetaraan gender memberikan penghargaan dan kesempatan yang sama pada perempuan
dan laki-laki dalam menentukan keinginannya dan menggunakan kemampuannya secara
maksimal di berbagai bidang.
3) PBB bahkan menekankan kesetaraan gender bagi semua adalah hak fundamental
yang dimiliki oleh setiap manusia. Pernyataan itu mengakar dari Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia ayat pertama yang jelas menyatakan bahwa, “Setiap
manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.”
4) Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang dapat kita lakukan
adalah:
a) Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak perempuan.
b) Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kegiatan.
c) Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak baik
di ranah publik maupun pribadi. Hal ini termasuk perdagangan manusia dan
eksploitasi seksual pada perempuan dan anak.
d) Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang lebih pro
terhadap perempuan.

5) Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi, untuk menjadi
21

teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri berkata: “Tidaklah
baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan seorang
penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2: 18). Untuk
menyatakan bahwa wanita sungguh- sungguh merupakan kesatuan dengan
pria, maka Tuhan menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari
tulang rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian berkata tentang wanita itu
demikian: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”
(Kejadian 2: 23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah bahwa hubungan pria
dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.

6) Dalam Katekismus Gereja Katolik Artikel 370 - 371 disebutkan bahwa pria
dan wanita diciptakan “satu untuk yang lain”, bukan seakan-akan Allah
membuat mereka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap,
melainkan Ia menciptakan mereka untuk satu persekutuan pribadi,
sehingga kedua orang itu dapat menjadi “penolong” satu untuk yang lain,
karena di satu pihak mereka itu sama sebagai pribadi (“tulang dari
tulangku”), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi dalam
kepriaan dan kewanitaannya. Dalam perkawinan Allah mempersatukan
mereka sedemikian erat, sehingga mereka “menjadi satu daging” (Kej.
2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan
bertambah banyaklah; penuhilah bumi” (Kej. 1:28). Dengan meneruskan
kehidupan kepada anak-anaknya, pria dan wanita sebagai suami isteri dan
orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat
khusus.

7) Panggilan Tuhan atas laki-laki atau perempuan adalah: masing-masing


berkembang dan memperkembangkan diri menjadi laki-laki sejati dan
perempuan sejati.

8) Penolong itu adalah yang “sepadan” dengan dia, artinya yang memliki
kedudukan yang sama dan itu adalah MANUSIA YANG LAIN. Dengan adanya
manusia yang lain memungkinkan manusia membangun relasi dengan yang
lain.
4) Format Remedial dan Pengayaan
Program Remedial dan Pengayaan

Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………

Nama Rencana Program Tanggal Hasil


No Materi Peserta Didik Pengayaan Remedial Pelaksanaan Sebelum Sesudah Simpulan

1
2
3
4
22

5
6
7
23

KEGIATAN PEMBELAJARAN TOPIK 3. KELUHURAN MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH


(9 JP)

1. Tujuan Pembelajaran Topik 3:


Menganalisis keluhuran martabatnya sebagai citra Allah, Menjelaskan
keluhuran martabatnya sebagai citra Allah, Melakukan aktivitas dengan
merefleksi dan membuat doa syukur, Menunjukkan sikap syukur, hormat,
menghargai, dan tanggung jawab terhadap keluhuran martabatnya sebagai
citra Allah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia – Kreatif – Gotong Royong.

3. Alur Tujuan Pembelajaran:

1) Peserta didik dapat menganalisis keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah
dengan benar.
2) Peserta didik dapat menjelaskan keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah
dengan benar.
3) Peserta didik dapat melakukan aktivitas dengan membuat refleksi secara tertulis dan
membuat doa syukur tentang keluruhan martabatnya sebagai citra Allah.
4) Peserta didik dapat menunjukkan sikap syukur, hormat , menghargai dan tanggung
jawab terhadap keluruhan martabatnya sebagai citra Allah dalam kehidupan sehari-hari.

4. Media Pembelajaran/Sarana: Alkitab, Buku Siswa, Laptop, Proyektor.

5. Pendekatan: Pendekatan Kateketis


Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita
kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam terang
Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman
yang dilakukan.
6. Metode: Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi kelompok, Refleksi dan
aksi.

7. Sumber Belajar: Artikel :


a) Pertemuan Santo Fransiskus dengan Sultan Malek Al-Kamil
(Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al kamil/).
b) Teks Kitab Suci Kitab Suci Mzm 8: 2 – 10 dan Katekismus Gereja Katolik 357, 358
dan 360.
c) Teks dari kitab Mazmur 139: 7 – 17.
d) Rangkuman pembelajaran materi.
24

8. Persiapan Guru:
a) Guru membuat ringkasan materi pembelajaran
b) Lembar observasi diskusi kelompok

9. Alur Kegiatan Pembelajaran:


KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
1.
pembuka
dan mengecek kesiapan siswa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

KEGIATAN INTI : 100 menit


4 Menggali pengalaman hidup dengan mengamati kisah dalam memperjuangkan
hak asasi manusia
a. Peserta didik mengamati kasus pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan
melalui artikel “Pertemuan Santo Fransiskus denga Sultan Malik Al-Kamil.
b. Peserta didik mengungkapkan tanggapannya terhadap kasus di atas dalam
bentuk pertanyaan untuk didiskusikan, berkaitan dengan tema keluhuran
martabat manusia sebagai citra Allah, misalnya:
1) Apa yang mendasari/ menggerakkan hati santo Fransiskus menemui
Sultan Malik Al-Kamil?
2) Pilihlah salah satu kalimat dalam kisah tersebut yang paling menarik
bagimu! Dan berikan alasannya!
3) Nilai apa yag dapat kalian ambil dan perjumpaan Santo Fransiskus
dengan Sultan Malek Al-Kamel di atas? Beri penjelasan singkat!
c. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan mengemukakan contoh pelanggaran martabat
manusia yang terjadi di daerahnya!
e. Setelah diskusi selesai, guru memberi kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. Kelompok lain dapat memberi
tanggapan berupa pertanyaan atau komentar kepada kelompok lain setelah
semua kelompok selesai presentasi.
f. Peserta didik menggali informasi dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh
yang dianggap punya kepedulian dalam memjaga keluhuran martabat
manusia, misalnya Mahatma Gandi, Mother Theresa, Romo Mangun, Gus
Dur dll.
g. Guru memberikan peneguhan terkait dengan pentingnya menjaga keluhuran
martabat manusia.
25

5 Mendalami Kitab Suci dan Ajaran Gereja yang tentang Keluhuran Martabat
Manusia sebagai Citra Allah.
a. Peserta didik mendalami teks Kitab Mazmur 8: 2 - 10 dan Katekismus Gereja
Katolik artikel 357, 358 dan 360 yang menunjukkan keluhuran martabat
manusia sebagai citra Allah.
b. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk merumuskan nilai-nilai atau
ajaran yang hendak diwartakan melalui kutipan-kutipan di atas. Dalam
kelompok, peserta didik diminta menanggapi keterkaitan teks-teks Kitab Suci
dan ajaran Gereja di atas, dengan pemahaman tentang manusia Citra Allah,
misalnya dengan pertanyaan berikut:
1) Apa keunggulan manusia dibandingkan ciptaan Allah yang lain?
2) Berdasarkan kutipan di atas, siapa yang dimaksud dengan saudara?
Bagaimana pandangan kalian dengan pernyataan bahwa semua manusia
satu saudara?
3) Buatlah sebuah rumusan yang menunjukkan sejauh mana kalian sudah
menghayati keberadaan dirinya sebagai Citra Allah!
4) Jelaskan konsep bermartabat sebagai pribadi berdasarkan Katekismus
Gereja Katolik?
c. Peserta didik mencatat hasil yang diperoleh dalam kelompok dan perwakilan
kelompok melaporkan hasilnya dalam pleno.
d. Guru memberikan peneguhan terkait dengan keluhuran martabat manusia
sebagai citra Allah.
6 Refleksi dan Aksi:
a. Refleksi
Peserta didik membaca kitab mazmur 139: 7 – 17 dalam suasana hening
diiringi dengan musik yang lembut. Peserta didik diminta untuk memilih satu
ayat yang paling menyentuh hatinya dan kembali merenungkan dalam
hatinya mengapa mengambil ayat tersebut.
b. Aksi
1) Peserta didik diminta mebuat sebuah refleksi tentang kedudukan laki-
laki dan perempuan di hadapan Allah.
2) Peserta didik membuat sebuah doa berdasarkan ayat yang sudah dipilih
dalam refleksi di atas. Doa ditulis pada selembar kertas dan dihias
semenarik mungkin dan ditempel pada meja belajar dalam kamarnya
atau tempat yang sering dilihat.
Kegiatan Penutup: 20 Menit

7. a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran


b. Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan tentang manfaat tema
pelajaran.
c. Guru bersama peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
dengan doa “Jadikanlah Aku Pembawa Damai” (Doa St. Fransiskus) dari
PS 122 dan menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
26

10. Refleksi Guru:

Apakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil?


Kesulitan apa yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?

11. Refleksi Siswa

Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? Apa yang akan
kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? Kepada siapa kamu akan
meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
12. Rubrik Penilaian:
a. Pengetahuan
1) Pilihan Ganda
No Soal
1 Bacalah Katekismus Gereja Katolik 357 berikut ini!
“Karena ia diciptakan menurut citra Allah, manusia memiliki martabat
sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seorang. Ia mampu
mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam
kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan karena
rahmat ia sudah dipanggil ke dalam perjanjian dengan Penciptanya, untuk
memberi kepada-Nya jawaban iman dan cinta, yang tidak dapat diberikan
suatu makhluk lain sebagai penggantinya.” Berdasarkan kutipan
Katekismus Gereja Katolik 357 tersebut, kalimat yang menegaskan
manusia sebagai citra Allah adalah… .
A. Manusia mampu mnegenal dirinya dan berhak melakukan
segala sesuatu sesuai keinginannya
B. Manusia memiliki martabat sebagai pribadi dan mampu
mengenal diri dan Penciptanya
C. Manusia menjadi tuan atas ciptaan lain dan diberi kuasa
memanfaatkan ciptaan sesuai dengan kemauannya sendiri
D. Manusia menjadi tuan atas dirinya dan orang lain yang ada di
sekitarnya.
E. Manusia diberi karunia berupa akal budi, hati nurani dan
kebebasan mutlak yang tidak terbatas

2 Bacalah dokumen Gaudium et Spes art 12 berikut ini!


Kitab Suci mengajarkan bahwa manusia diciptakan “menurut
gambar Allah”; ia mampu mengenal dan mengasihi Penciptanya;
oleh Allah manusia ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk di
dunia ini (lih. Kej 1: 26; Keb 2: 23), untuk menguasainya dan
menggunakannya sambil meluhurkan Allah (lih. Sir 17: 3-10).
Kemudian perhatikan data berikut ini!
1) Memiliki akal budi
27

2) Diciptakan menurut gambar Allah


3) Diciptakan dengan suara hati
4) Mampu mengenal dan mengasihi Penciptanya
5) Memiliki martabat yang sama dengan Penciptanya
6) Ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk
Makna manusia sebagai Citra Allah berdasarkan dokumen Gaudium
et Spes art 12 tersebut terdapat pada nomor... .
A. 1, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 5
C. 2, 4 dan 6
D. 3, 4, dan 5
E. 3, 5 dan 6
3 Perhatikan data berikut ini!
1) Membuat penemuan baru
2) Membuat pilihan hidup
3) Membedakan baik dan buruk
4) Memutuskan sesuatu
5) Mempermudah hidup manusia
6) Mengikuti kehendak Tuhan
Yang termasuk fungsi suara hati ditunjukkan pada nomor... .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 3 dan 6
4 Salah satu contoh perwujudan tugas manusia sebagai citra Allah dalam
kehidupan sehari-hari ditengah-tengah keluarga adalah... .
A. Taat dengan ajaran orang tua
B. Hormat terhadap guru
C. Menjenguk teman yang sakit
D. Rukun dengan tetangga
E. Menerima orang lain seperti adanya
5
Kita sadar akan cinta Allah yang luar biasa dan menempatkan manusia di
tempat yang sangat istimewa, yakni secitra dengan-Nya. Dalam
membangun relasi dengan orang lain, kesadaran ini mendorong kita untuk
mengembangkan sikap….
A. Mengasihi semua orang karena mereka semua saudara di
hadapan Allah
B. Mengasihi semua saudara seiman dihadapan Allah
C. Rendah diri di tengah-tengah pergaulan dengan semua bangsa
D. Menjadikan diri sebagai tolok ukur kebenaran bagi semua orang
E. Memegahkan diri di tengah-tengah kehidupan maysrakat yang
majemuk
28

2) Uraian
No Soal Jawaban
Manusia adalah a. Istilah martabat berasal dari kata dignitas-dignus
1
makhluk ciptaan (latin), dignity yang berarti layak, patut, wajar.
Tuhan yang Secara singkat martabat berarti konsep moralitas
yang menyatakan tingkat nilai atau bobot
bermartabat. Apa
seorang pribadi. Karena bernilai itulah, maka
artinya bermartabat? manusia tidak dapat dijadikan obyek, diperalat,
diperbudak atau dijadikan sarana untuk
mencapai tujuan tertentu baik oleh dirinya
sendiri maupun oleh orang lain.
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
bermartabat. Sebagai makhluk yang
bermartabat, manusia memiliki di dalam dirinya
akal budi, rasa, hati dan kehendak. Manusia
menggunakan akal budi untuk menemukan
kebenaran. Manusia menggunakan perasaan
untuk menilai kebaikan. Manusia menggunakan
hatinya untuk memutuskan yang baik. Dan
menusia menggunakan hatinya untuk memilih
kebaikan. Antara akal budi, rasa, hati, hati dan
kehendak ada penyatuan mutlak bagi manusia
dalam mencapai kebaikan umum, yaitu nilai-nilai
keutamaan hidup yang berlaku bagi semua
orang.
c. St. Thomas Aquinas memandang manusia
sebagai makluk bermartabat karena statusnya
sebagai citra Allah yang memiliki similitudo dan
imago Dei. Similitudo adalah keluhurannya atas
makluk ciptaaan yang lain, sedangkan imago
lebih menunjuk pada panggilan terdalam untuk
bersatu dalam hidup Ilahi. Yang mencirikan
manusia sebagai makhluk bermartabat.
2 Pesan apa yang Mazmur 8: 1 - 10 ini, menggambarkan bagaimana Allah
hendak menciptakan manusia dan menempatkan manusia secara
disampaikan dalam istimewa di antara semua ciptaan dan merefleksikan
Mazmur 8:1 – 10 kemuliaan manusia. Mazmur ini merupakan kidung
terkait dengan pujian kepada Allah karena telah memberikan kepada
keluhuran manusia manusia tanggung jawab dan martabat. Kej 1:1-2:3.
sebagai Citra Allah? Manusia ditempatkan Allah pada kedudukan yang sangat
istimewa. Ia diciptakan menurut gambar dan rupa sang
Pencipta (Kej 1:26).
Hal apa sajayang Yang mencirikan bahwa manusia bermartabat sebagai
3
mencirikan bahwa pribadi berdasarkan KGK 357?
manusia bermartabat a. Ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang.
sebagai pribadi b. Ia mengenal diri sendiri.
berdasarkan KGK 357? c. Ia dapat menjadi tuan atas diri sendiri.
d. Selalu mengabdikan diri dalam kebebasan.
e. Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain.
29

Lembar pengamatan diskusi


No Nama Melaksanakan Menjawab Mengharga Berpartisi Merespon Jumlh
Siswa tugas pertanyaan i pendapat pa si aktif penjelasa Score
kelompok teman dalam n guru
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4

b. Penilaian Sikap

1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
a) Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom
yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
b) Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu
guru.
No Butir Instrumen Penilaian Jarang Tidak
selalu sering
pernah
Aku bersyukur dan berdoa secara rutin
1 kepada Allah karena diciptakan secitra
dengan Allah.
Aku merasa bangga terhadap keadaan diri
2 saya seperti yang nampak saat sekarang
ini
Aku mensyukuri apapun yang ada /
3
melekat pada diri saya
Aku merawat tubuh sebaik
4 mungkin sebagai ungkapan syukur
saya atas
kebaikan Tuhan terhadap diri saya

jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal

c. Penilaian Keterampilan:
Guru meminta peseta didik untuk membuat sebuah doa berdasarkan ayat yang
30

sudah dipilih dalam kegiatan refleksi di atas. Doa ditulis pada selembar kertas dan
dihias semenarik mungkin dan ditempel pada meja belajar dalam kamarnya atau
tempat yang sering dilihat.
Kriteria A (4) B (3) C (2) D (1)
Struktur doa Mengguna Menggunakan Menggunakan Menggunakan
kan struktur struktur yang struktur yang struktur yang
yang sangat cukup kurangsistem atis tidak
sistematis sistematis (Dari 3 bagian, sistematis
(Pembukaan – (Dari 3 bagian, terpenuhi 1). (Dari struktur
Isi – Penutup) terpenuhi 2). tidak
terpenuhi
sama sekali).
Isi doa Mengungkap Mengungkapkan Kurang Tidak
(Mengungkap kan syukur syukur kepada mengungkap kan mengungkap
kan tema yang kepada Allah Allah, tapi tidak syukur kepada kan syukur
dibahas) dan menggunakan Allah, tidak ada kepada
menggunakan refrensi Kitab Suci refrensi Alllah.
refrensi secara signifikan. Kitab Suci.
Kitab Suci.
Bahasa yang Menggunakan MenggunakanBa Menggunakan Menggunakan
digunakan Bahasa yang hasa yang jelas Bahasa yang Bahasa yang
dalam doa jelas dan namun ada kurang jelas tidak jelas dan
sesuai dengan beberapa dan banyak tidak sesuai
Pedoman kesalahan kesalahan dengan
Umum Pedoman Umum Pedoman Pedoman
Penggunaan Penggunaan Umum Umum
Bahasa Bahasa Indonesia. Penggunaan Penggunaan
Indonesia. Bahasa Bahasa
Indonesia. Indonesia.

13. Bahan Bacaan untuk Siswa:


a) Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa).
b) Tim Redaksi: Mereka Yang Dicintai Allah, Lentera Hati 2014
14. Bahan Bacaan untuk Guru: Buku Guru dan Buku Siswa dan buku penunjang
yang lain.
a) Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa).
b) Tim Redaksi: Mereka Yang Dicintai Allah, Lentera Hati 2014.
c) G. Budi Subanar, SJ; Soegija, Catatan Seorang Pejuang Kemanusiaan,
Galang Press, 2012

15. Materi Pengayaan


Peserta didik mencari dari berbagai sumber (mass media cetak maupun
elektronik, tokoh agama, tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua, dan
sebagainya) untuk memperoleh informasi, atau pengalaman atau paham/
pandangan, yang berkaitan dengan tema: keluhuran martabat manusia
sebagai citra Allah. Hal itu dapat dilakukan dengan studi literatur,
pengamatan, survei, wawancara dan teknik pengumpulan data yang dikuasai
peserta didik (Format Terlampir)..
31

16. Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar (Format Terlampir)..


Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai
ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka
pahami.
b) Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan
pembelajaran ulang (remidial teaching) baik dilakukan oleh guru secara
langsung atau dengan tutor teman sebaya.
c) Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau soal
yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remidial test).

17. Daftar Pustaka

- Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk


SMA/K
Kelas X. Yogyakarta:Kanisius, 2008.
- Kristianto. Yoseph, dkk. 2010. Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X. Yogyakarta: Kanisius.
- Maman Sutarman dan Sulis Bayu Setyawan, Pendidikan Agama katolik dan
Budi Pekerti untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017
- Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.
- Puji Syukur 198, 221
- Internet: Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al-
kamil/

18. Lampiran:
a) Artikel: Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al-
kamil/
b) Materi Pembelajaran:
• Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk
yang bermartabat, manusia memiliki di dalam dirinya akal budi, rasa, hati dan
kehendak. Manusia menggunakan akal budi untuk menemukan kebenaran.
Manusia menggunakan perasaan untuk menilai kebaikan. Manusia
menggunakan hatinya untuk memutuskan yang baik. Dan menusia
menggunakan hatinya untuk memilih kebaikan. Antara akal budi, rasa, hati,
hati dan kehendak ada penyatuan mutlak bagi manusia dalam mencapai
kebaikan umum, yaitu nilai-nilai keutamaan hidup yang berlaku bagi semua
orang.
• Istilah martabat berasal dari kata dignitas-dignus (latin), dignity yang berarti
layak, patut, wajar. Secara singkat martabat berarti konsep moralitas yang
menyatakan tingkat nilai atau bobot seorang pribadi. Karena bernilai itulah,
maka manusia tidak dapat dijadikan obyek, diperalat, diperbudak atau
dijadikan sarana untuk mencapai tujuan tertentu baik oleh dirinya sendiri
maupun oleh orang lain.
32

• St. Thomas Aquinas memandang manusia sebagai makluk bermartabat


karena statusnya sebagai citra Allah yang memiliki similitudo dan imago Dei.
Similitudo adalah keluhurannya atas makluk ciptaaan yang lain, sedangkan
imago lebih menunjuk pada panggilan terdalam untuk bersatu dalam hidup
Ilahi. Yang mencirikan manusia sebagai makhluk bermartabat.
• Mazmur 8: 1 - 10 ini, menggambarkan bagaimana Allah menciptakan
manusia dan menempatkan manusia secara istimewa di antara semua
ciptaan dan merefleksikan kemuliaan manusia. Mazmur ini merupakan
kidung pujian kepada Allah karena telah memberikan kepada manusia
tanggung jawab dan martabat. Kej 1:1-2:3. Manusia ditempatkan Allah
pada kedudukan yang sangat istimewa. Ia diciptakan menurut gambar dan
rupa sang Pencipta (Kej 1:26).
• Manusia sebagai citra Allah berarti manusia diberi tugas untuk melakukan
apa yang Allah buat yaitu berkuasa atas ciptaan lain. Manusia sungguh akan
menjadi gambar Allah kalau ia sungguh melaksanakan tugasnya itu sesuai
dengan kehendak yang pencipta. Maka tugas manusia ialah meneruskan
karya penciptaan Allah di dunia ini dengan meneruskan dan melestarikan
kehidupan serta melaksanakan kekuasaan atas ciptaan lain. Untuk dapat
melaksanakan tugas itu manusia dibekali oleh Allah yaitu berkat-Nya dan
terutama dengan kemampuan intelektual.
• Karena manusia diciptakan sebagai Citra Allah, manusia memiliki martabat
sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang. Ia mengenal
diri sendiri, menjadi tuan atas diri sendiri, mengabdikan diri dalam
kebebasan, dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan dipanggil
membangun relasi dengan Allah, pencipta-Nya (KGK 357).
• Persaudaraan sejati tidak membedakan orang berdasarkan agama, suku, ras,
ataupun golongan, karena semua manusia adalah sama-sama umat Tuhan
dan sama-sama dikasihi Tuhan. Maka setiap orang yang membenci
sesamanya, ia membenci Tuhan.
c) Format Remedial dan Pengayaan
Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………..
Tahun : ………………………………
Nama Rencana Program Tanggal Hasil
No Materi Peserta Didik Pengayaan Remedial Pelaksanaan Sebelum Sesudah Simpulan

1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai