Anda di halaman 1dari 41

‭MODUL AJAR‬

‭PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI‬


‭SMA Kelas X‬

‭Gbr Yesus dan anak-anak‬

‭https://catatanseorangofs.wordpress.com/tag/anak-anak-kecil/‬
‭CATATAN PENDAHULUAN‬
‭1.‬ ‭ odul‬ ‭Ajar‬ ‭(Perangkat‬‭Ajar)‬‭ini‬‭disusun‬‭sebagai‬‭salah‬‭satu‬‭model‬‭yang‬‭bersifat‬‭terbuka‬
M
‭untuk‬ ‭dikembangkan‬ ‭lebih‬ ‭lanjut‬ ‭dan‬ ‭atau‬ ‭disesuaikan‬ ‭dengan‬ ‭situasi‬ ‭dan‬ ‭kondisi‬
‭setempat.‬
‭2.‬ ‭ odul‬ ‭Ajar‬ ‭(Perangkat‬‭Ajar)‬‭ini‬‭disusun‬‭berdasarkan‬‭Capaian‬‭Pembelajaran‬‭Pendidikan‬
M
‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭dan‬ ‭Budi‬ ‭Pekerti‬ ‭pada‬ ‭Fase‬ ‭E‬‭dan‬‭Alur‬‭Tujuan‬‭Pembelajaran‬‭Kelas‬‭10,‬
‭khususnya‬‭Alur‬‭Tujuan‬‭Pembelajaran‬‭10.1‬‭dan‬‭10.3.‬‭Pemilihan‬‭Alur‬‭Pembelajaran‬‭dalam‬
‭modul‬‭ini‬‭didasarkan‬‭pada‬‭pertimbangan‬‭bahwa‬‭Tujuan‬‭Pembelaajaran‬‭tersebut‬‭dianggap‬
‭esensial.‬ ‭Oleh‬ ‭karena‬ ‭itu,‬ ‭isi‬ ‭Modul‬ ‭Ajar‬ ‭ini‬ ‭tidak‬ ‭bisa‬ ‭dipakai‬ ‭untuk‬ ‭mengukur‬
‭ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur Tujuan Pembelajaran.‬
‭3.‬ ‭ dapun Capaian Pembelajaran Fase E, adalah sebagai berikut:‬
A
‭Pada‬ ‭akhir‬ ‭Fase‬ ‭E,‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭memahami‬ ‭kemampuan‬ ‭dan‬‭keterbatasannya‬‭sehingga‬
‭terpanggil‬‭untuk‬‭mengembangkan‬‭diri,‬‭mampu‬‭bersikap‬‭kritis‬‭terhadap‬‭media‬‭massa‬‭dan‬
‭ideologi‬‭yang‬‭berkembang‬‭dan‬‭bertindak‬‭sesuai‬‭dengan‬‭suara‬‭hati,‬‭serta‬‭mensyukuri‬‭diri‬
‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah,‬ ‭baik‬ ‭sebagai‬ ‭laki-laki‬ ‭atau‬ ‭perempuan;‬ ‭menanggapi‬ ‭panggilan‬
‭hidupnya‬‭dengan‬‭terlibat‬‭aktif‬‭dalam‬‭hidup‬‭menggereja‬‭(melalui‬‭kebiasaan‬‭doa,‬‭perayaan‬
‭sakramen‬‭)‬‭;‬ ‭dan‬ ‭mewujudkan‬ ‭imannya‬ ‭dalam‬ ‭hidup‬ ‭bermasyarakat‬ ‭dengan‬ ‭cara‬
‭menjunjung tinggi martabat manusia.‬

‭4.‬ ‭ lur Tujuan Pembelajaran Fase E di Kelas 10, adalah sebagai berikut:‬
A
‭Peserta‬‭didik‬‭kelas‬‭10‬‭mampu‬‭memahami‬‭dirinya‬‭sebagai‬‭pibadi‬‭yang‬‭unik,‬‭sebagai‬‭citra‬
‭Allah,‬ ‭setara‬ ‭antara‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭perempuan‬‭sehingga‬‭mampu‬‭mengembangkan‬‭karunia‬
‭Allah‬ ‭dalam‬ ‭dirinya.‬ ‭Memiliki‬ ‭suara‬ ‭hati‬ ‭sehingga‬ ‭mampu‬ ‭bersikap‬ ‭kritis‬ ‭dan‬
‭bertanggung‬ ‭jawab‬ ‭terhadap‬ ‭pengaruh‬ ‭media‬ ‭massa,‬ ‭ideologi‬ ‭dan‬ ‭gaya‬ ‭hidup‬ ‭yang‬
‭berkembang‬ ‭saat‬ ‭ini.‬ ‭Memahami‬ ‭kisah‬ ‭Kitab‬‭Suci‬‭Perjanjian‬‭Lama‬‭dan‬‭Perjanjian‬‭Baru‬
‭serta‬ ‭Tradisi.‬ ‭Memahami‬ ‭pribadi‬ ‭dan‬ ‭karya‬ ‭Yesus‬ ‭(gambaran‬ ‭tentang‬ ‭Kerajaan‬ ‭Allah‬
‭zaman‬ ‭Yesus,‬ ‭Yesus‬ ‭mewartakan‬ ‭dan‬ ‭memperjuangkan‬ ‭Kerajaan‬ ‭Allah,‬ ‭sengsara‬ ‭dan‬
‭wafat‬ ‭Yesus,‬ ‭kebangkitan‬ ‭dan‬ ‭kenaikan‬ ‭Yesus‬ ‭ke‬ ‭surga,‬ ‭Yesus‬ ‭sahabat‬ ‭sejati‬‭dan‬‭tokoh‬
‭idola,‬ ‭Putra‬ ‭Allah‬ ‭dan‬ ‭Juru‬ ‭selamat).‬ ‭Memahami‬ ‭Allah‬ ‭Tri‬ ‭Tunggal‬ ‭Maha‬ ‭kudus‬ ‭dan‬
‭peran‬ ‭Roh‬ ‭Kudus‬ ‭bagi‬ ‭Gereja.‬ ‭Pada‬ ‭akhirnya‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭mampu‬ ‭meneladani‬‭pribadi‬
‭Yesus‬‭dalam‬ ‭hidupnya‬‭sehari-hari‬‭sebagai‬‭perwujudan‬‭imannya‬‭dalam‬‭kehidupan‬‭Gereja‬
‭dan masyarakat.‬
‭5.‬ ‭ odul‬ ‭Ajar‬ ‭1,‬ ‭disusun‬ ‭berdasarkan‬ ‭Capaian‬ ‭Pembelajaran‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬
M
‭dan‬‭Budi‬‭Pekerti‬‭Fase‬‭E,‬‭Alur‬‭Tujuan‬‭Pembelajaran‬‭Kelas‬‭10,‬‭Tujuan‬‭Pembelajaran‬‭10.1;‬
‭sedangkan‬ ‭Modul‬ ‭Ajar‬ ‭2,‬ ‭disusun‬ ‭berdasarkan‬ ‭Capaian‬ ‭Pembelajaran‬ ‭Fase‬ ‭E,‬ ‭Alur‬
‭Tujuan‬ ‭Pembelajaran‬ ‭Kelas‬ ‭10,‬ ‭Tujuan‬ ‭Pembelajaran‬ ‭10.3.‬ ‭Selanjutnya,‬ ‭karena‬ ‭dalam‬
‭setiap‬‭Tujuan‬‭pembelajaran‬‭memuat‬‭beberapa‬‭topik,‬‭maka‬‭Tujuan‬‭Pembelajaran‬‭tersebut‬
‭diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.‬
‭6.‬ ‭ ada‬ ‭setiap‬‭topik,‬‭tidak‬‭semua‬‭nilai‬‭karakter‬‭dari‬‭Profil‬‭Pelajar‬‭Pancasila‬‭harus‬‭tercapai,‬
P
‭melainkan‬ ‭dipilih‬ ‭sesuai‬ ‭dengan‬ ‭keluasan‬ ‭dan‬ ‭karakter‬ ‭materi‬ ‭topik‬ ‭itu‬ ‭sendiri.‬ ‭Tetapi‬
‭ iharapkan‬‭semua‬‭nilai‬‭karakter‬‭dari‬‭profil‬‭Pelajar‬‭Pancasila‬‭tersebut‬‭dapat‬‭tercapai.‬‭Nilai‬
d
‭karakter‬ ‭tersebut‬ ‭hendaknya‬ ‭ditumbuhkan‬ ‭melalui‬ ‭pembiasaan,‬ ‭baik‬ ‭selama‬ ‭kegiatan‬
‭pembelajaran‬ ‭berlangsung‬ ‭maupun‬ ‭dalam‬ ‭aktivitas‬ ‭keseharian‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭di‬
‭lingkungan sekolah.‬
‭7.‬ ‭Sekian, Semoga bermanfaat.‬

‭1‬ ‭Mata‬ ‭Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti‬


‭Pelajaran‬
‭‬
2 ‭Jenjang‬ ‭ ekolah Menengah Atas (SMA)‬
S
‭3‬ ‭Kelas‬ ‭X (Sepuluh)‬
‭4‬ ‭Topik‬ ‭Manusia Makhluk Pribadi‬
‭5‬ ‭Sub-topik‬ ‭a.‬ ‭Aku Pribadi Yang Unik.‬
‭b.‬ ‭Kesetaraan Laki-Laki dan Perempuan.‬
‭c.‬ ‭Keluhuran Manusia Sebagai Citra Allah‬
‭6‬ ‭Target‬ ‭Peserta‬ ‭Siswa Reguler‬
‭didik‬
‭7‬ ‭Jumlah‬ ‭Maksimal 36 siswa‬
‭Peserta‬
‭didik‬
‭8‬ ‭Model‬ ‭Tatap muka‬
‭Pembelaja‬
‭ran‬
‭‬
9 ‭Alokasi waktu‬ ‭9 JP (405 menit)‬
‭10‬ ‭Sarana‬ ‭dan‬ ‭Alkitab‬
‭Prasarana‬ ‭Laptop/komputer‬
‭Internet‬
‭11‬ ‭Penyusun‬ ‭Vincentius Edy P. S.Ag.‬

‭12‬ ‭Sekolah/‬ ‭ MAK YOS SUDARSO KEPANJEN‬


S
‭Instansi‬ ‭JALAN KAWI 44 KEPANJEN‬
‭13‬ ‭Tahun‬ ‭2023‬

‭TUJUAN PEMBELAJARAN FASE E 10.1‬


‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mampu‬ ‭memahami‬ ‭diri‬ ‭dengan‬ ‭segala‬ ‭kekuatan‬ ‭dan‬ ‭keterbatasannya,‬ ‭sehingga‬
P
‭menerima‬ ‭diri‬ ‭dan‬ ‭dapat‬ ‭menempatkan‬ ‭dirinya‬ ‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah,‬ ‭serta‬ ‭bersyukur‬ ‭kepada‬
‭Allah atas segala anugerah yang diterimanya.‬

‭1.‬ ‭Tujuan Pembelajaran Topik 1:‬

‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mampu‬ ‭memahami‬ ‭dirinya‬ ‭sebagai‬ ‭makhluk‬ ‭pribadi‬ ‭yang‬ ‭unik‬ ‭dengan‬
P
‭segala‬ ‭kemampuan‬ ‭dan‬ ‭keterbatasannya,‬ ‭sehingga‬ ‭menerima‬ ‭diri‬ ‭dan‬ ‭bersyukur‬ ‭atas‬
‭keberadaan dirinya sebagai manusia yang unik.‬

‭2.‬ P‭ rofil‬‭Pelajar‬‭Pancasila‬‭:‬‭Beriman,‬‭Bertakwa‬‭kepada‬‭Tuhan‬‭YME,‬‭dan‬‭Berakhlak‬‭Mulia‬
‭– Kreatif – Gotong Royong – Bernalar kritis‬

‭3.‬ ‭Indikator Ketercapaian Tujuan:‬


‭a.‬ ‭Menjelaskan arti mausia itu unik.‬
‭b.‬ ‭Menjelaskan keunikan manusia menurut kitab suci‬
‭c.‬ ‭Merumuskan‬ ‭sikap-sikap‬ ‭yang‬ ‭perlu‬ ‭dikembangkan‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭kekuatan‬ ‭dan‬
‭keterbatasannya.‬
‭d.‬ ‭Membuat refleksi tentang keunikan manusia sebagai ciptaan Allah..‬

‭4.‬ ‭Media Pembelajaran/Sarana:‬‭Alkitab‬‭,‬‭Buku Teks Pelajaran,‬‭Laptop‬‭,‬‭Proyektor.‬

‭5.‬ P
‭ endekatan:‬‭Pendekatan Kateketis.‬
‭Melalui‬‭pendekatan‬‭yang‬‭diawali‬‭dengan‬‭pengalaman‬‭sehari-hari‬‭yang‬‭dialami‬‭oleh‬‭peserta‬
‭didik‬ ‭baik‬ ‭secara‬ ‭langsung‬ ‭maupun‬ ‭melalui‬ ‭pengamatan,‬ ‭pengalaman,‬ ‭cerita‬ ‭kehidupan‬
‭orang‬ ‭lain.‬ ‭Selanjutnya‬ ‭pengalaman‬ ‭tersebut‬ ‭direfleksikan‬ ‭dalam‬ ‭terang‬ ‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭atau‬
‭ajaran‬ ‭Gereja,‬ ‭sehingga‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dapat‬ ‭mengaplikasikan‬ ‭dalam‬ ‭hidup‬ ‭sehari-hari‬
‭terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.‬

‭6.‬ ‭Metode:‬‭Dialog partisipatif‬‭,‬‭Sharing pengalaman‬‭,‬‭Diskusi‬‭kelompok‬‭.‬‭Refleksi dan aksi.‬

‭7.‬ S ‭ umber Belajar:‬


‭a.‬ ‭Artikel :‬‭Tarjono Slamet: Saya butuh waktu yang lama‬‭untuk bisa bangkit‬
‭b.‬ ‭Teks Kitab Suci Kitab Suci Kej 1: 26 – 31.‬
‭c.‬ ‭Teks Puisi, Jadilah Diri Sendiri Yang Terbaik (Douglas Mallock).‬
‭d.‬ ‭Rangkuman materi pembelajaran.‬
‭8.‬ P ‭ ersiapan Guru:‬
‭a.‬ ‭Membuat‬‭kolom‬‭lembar‬‭kerja‬‭untuk‬‭membantu‬‭peserta‬‭didik‬‭mengidentifikasi‬‭kekuatan‬
‭dan keterbatasan.‬
‭b.‬ ‭Guru membuat ringkasan materi pembelajaran.‬
‭c.‬ ‭Lembar observasi diskusi kelompok.‬

‭9.‬ ‭Alur Kegiatan Pembelajaran‬

‭KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit‬

‭Guru‬‭mengawali‬‭kegiatan‬‭pembelajaran‬‭dengan‬‭mengucapkan‬‭salam,‬‭doa‬‭pembuka‬
‭1.‬
‭dan mengecek kesiapan siswa.‬
‭ .‬
2 ‭Guru menjelaskan tujuan pembelajaran‬
‭3.‬ ‭Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan‬

‭KEGIATAN INTI : 100 menit‬

‭1‬ ‭ enggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan keunikan Diri dan Orang lain‬
M
‭a.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭menggali‬ ‭pengalaman‬ ‭hidup‬ ‭Tarjono‬ ‭Slamet‬ ‭dalam‬ ‭mengatasi‬
‭keterbatasan yang dimiliki dengan memunculkan pertanyaan, misalnya:‬
‭1)‬ ‭Bagaimana kesan anda dengan ketika membaca cerita di atas?‬
‭2)‬ ‭Apa yag dialami oleh Tarjono Slamet dalam kisah diatas?‬
‭3)‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭mendorong‬ ‭Tarjono‬ ‭Slamet‬ ‭sehingga‬ ‭bisa‬ ‭mengubah‬
‭keterbatasan yang dia miliki menjadi sebuah kekuatan?‬
‭4)‬ ‭Nilai-nilai‬ ‭positif‬ ‭apa‬ ‭saja‬ ‭yang‬ ‭dapat‬ ‭anda‬ ‭pelajari‬‭dari‬‭pribadi‬‭Tarjono‬
‭Slamet?‬
‭b.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mengamati‬ ‭keadaan‬ ‭dirinya,‬ ‭lalu‬ ‭menuliskan‬ ‭hasil‬
‭pengamatannya‬ ‭dalam‬ ‭lembar‬ ‭kerja‬ ‭dan‬ ‭melengkapi‬ ‭data‬ ‭keunikan‬ ‭dirinya‬
‭dengan meminta temannya (Contoh Lembar Kerja Terlampir).‬

‭c.‬ P ‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭menggali‬ ‭dari‬ ‭berbagai‬ ‭literasi‬ ‭atau‬ ‭studi‬ ‭pustaka‬ ‭dan‬
‭mensharingkannya‬‭hasil‬‭temuan‬‭tersebut‬‭dalam‬‭kelompok‬‭(1‬‭kelompok‬‭4‬‭–‬‭5‬
‭orang), misalnya:‬
‭1)‬‭Apa yang dimaksud manusia itu unik?‬
‭2)‬‭Hal apa yang paling mencirikan seseorang disebut unik ?‬
‭3)‬‭Mengapa‬ ‭penting‬ ‭seseorang‬ ‭mengenali‬ ‭dan‬ ‭menyadari‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭menjadi‬
‭kekuatan dan keterbatasannya?‬
‭4)‬‭Sikap‬ ‭dan‬ ‭tindakan‬ ‭apa‬ ‭saja‬ ‭yang‬ ‭harus‬ ‭akan‬ ‭saya‬ ‭lakukan‬ ‭dalam‬‭rangka‬
‭mengembangkan diri?‬
‭d.‬ ‭Setiap‬ ‭perwakilan‬ ‭kelompok‬ ‭memplenokan‬ ‭temuannya‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬
‭informasi‬‭di‬‭atas‬‭secara‬‭bergantian‬‭dan‬‭kelompok‬‭yang‬‭lain‬‭boleh‬‭mengajukan‬
‭pertanyaan yang bersifat informatif.‬
‭e.‬ ‭Guru‬‭memberikan‬‭peneguhan‬‭terkait‬‭dengan‬‭keunikan‬‭manusia‬‭dan‬‭mengapa‬
‭setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.‬

‭2‬ ‭Mendalami Pesan Kitab Suci Tentang‬‭Keunikan Diri‬


‭a.‬ P‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mendalami‬ ‭teks‬ ‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭Kej‬ ‭1:‬ ‭26‬ ‭–‬ ‭31‬ ‭yang‬ ‭berbicara‬
‭tentang keunikan diri.‬

‭b.‬ P‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭membaca‬‭dan‬‭merenungkan‬‭teks‬‭sekali‬‭lagi‬‭dalam‬‭hati,‬‭dengan‬


‭mengganti kata “manusia” dan kata “mereka” dengan nama mereka sendiri.‬

‭c.‬ P‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mensharingkan‬ ‭tanggapan‬ ‭mereka‬ ‭tentang‬ ‭isi‬ ‭teks,‬ ‭misalnya‬
‭dengan‬ ‭pertanyaan:‬ ‭Perasaan‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭kamu‬ ‭rasakan‬ ‭saat‬ ‭mengganti‬ ‭kata‬
‭“manusia”‬ ‭dan‬ ‭kata‬ ‭“mereka”‬ ‭dengan‬ ‭namamu?‬ ‭Pesan‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭hendak‬
‭disampaikan‬ ‭Kitab‬ ‭Kejadian‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭keunikan‬ ‭manusia‬ ‭umumnya‬
‭dan keunikanmu sendiri?‬

‭d.‬ G‭ uru‬‭memberikan‬‭peneguhan‬‭terkait‬‭dengan‬‭keunikan‬‭manusia‬‭menurut‬‭pesan‬
‭kitab suci.‬

‭3‬ ‭Refleksi dan Aksi:‬


‭a.‬ ‭Refleksi‬
‭1)‬ ‭Guru‬ ‭meminta‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭duduk‬ ‭dengan‬ ‭tenang‬ ‭dan‬ ‭rileks,‬ ‭serta‬
‭menyuruh‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭membaca‬ ‭dan‬ ‭meresapkan‬ ‭dalam‬ ‭hati‬ ‭puisi‬ ‭dari‬
‭Douglas‬ ‭Mallock‬ ‭yang‬ ‭berjudul‬ ‭Be‬ ‭The‬ ‭Best‬‭,‬ ‭Jadilah‬ ‭Diri‬ ‭Sendiri‬‭yang‬
‭Terbaik.‬
‭2)‬ ‭Guru‬ ‭menyimpulkan‬ ‭seluruh‬ ‭proses‬ ‭pembelajaran‬ ‭dengan‬ ‭menyampaikan‬
‭hal berikut:‬
‭Kita‬ ‭sudah‬ ‭belajar‬ ‭bersama‬ ‭tentang‬ ‭pribadi‬ ‭yang‬ ‭unik‬ ‭di‬ ‭mana‬ ‭kita‬
‭memiliki‬ ‭kekhasan‬ ‭tersendiri‬ ‭dalam‬ ‭menghayati‬ ‭keberadaan‬ ‭diri‬ ‭dan‬
‭bagaimana‬ ‭kita‬ ‭menghayati‬ ‭hidup.‬ ‭Kita‬ ‭sadar‬ ‭bahwa‬ ‭sumber‬ ‭sejati‬
‭keunikan‬ ‭pribadi‬ ‭manusia‬ ‭adalah‬ ‭Allah‬ ‭sendiri,‬ ‭yang‬ ‭telah‬ ‭menciptakan‬
‭manusia‬ ‭secara‬ ‭khusus,‬ ‭pribadi‬ ‭demi‬‭pribadi‬‭secara‬‭ajaib.‬‭Diri‬‭kita‬‭adalah‬
‭sebuah‬ ‭“karya‬ ‭seni‬ ‭atau‬ ‭masterpiece”‬ ‭dari‬ ‭Allah‬ ‭yang‬ ‭luar‬ ‭biasa.‬
‭Singkatnya diri anda adalah pribadi yang indah dan istimewa.‬

‭b.‬ A
‭ ksi:‬
‭1)‬ ‭Guru‬ ‭meminta‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭membuat‬ ‭refleksi‬ ‭tentang‬ ‭keunikan‬
‭dirinya sebagai ciptaan.‬
‭2)‬ ‭Guru‬‭memberi‬‭penugasan‬‭peserta‬‭didik‬‭untuk‬‭membuat‬‭rencana‬‭program‬
‭jangka‬ ‭pendek‬ ‭dan‬ ‭jangka‬ ‭panjang‬ ‭yang‬ ‭dapat‬ ‭kamu‬ ‭lakukan‬ ‭sebagai‬
‭upaya untuk mengembangkan potensi/ kemampuan yang dimilikinya!‬

‭Kegiatan Penutup: 20 Menit‬

‭7.‬ a‭ .‬ G‭ uru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran‬


‭b.‬ ‭Guru‬ ‭mengajak‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭merefleksikan‬ ‭tentang‬ ‭manfaat‬ ‭tema‬
‭pelajaran.‬
‭c.‬ ‭Guru‬ ‭bersama‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭menutup‬‭pertemuan‬‭dengan‬‭doa‬‭penutup‬‭dan‬
‭menginformasikan‬ ‭rencana‬ ‭kegiatan‬ ‭pembelajaran‬ ‭untuk‬ ‭pertemuan‬
‭berikutnya.‬
‭10.‬ ‭Refleksi Guru:‬
‭ pakah‬ ‭kegiatan‬ ‭belajar‬ ‭berhasil?‬ ‭Apa‬ ‭yang‬‭menurut‬‭ibu/bapak‬‭berhasil?‬‭Kesulitan‬‭apa‬
A
‭yang‬ ‭dialami?‬ ‭Apa‬ ‭langkah‬ ‭yang‬ ‭perlu‬ ‭dilakukan‬ ‭untuk‬ ‭memperbaiki‬ ‭proses‬ ‭belajar?‬
‭Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?‬
‭11.‬ R ‭ efleksi siswa:‬
‭Bagian‬ ‭mana‬ ‭yang‬ ‭menurutmu‬ ‭paling‬ ‭sulit‬ ‭dari‬ ‭pelajaran‬ ‭ini?‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭akan‬ ‭kamu‬
‭lakukan‬‭untuk‬‭memperbaiki‬‭hasil‬‭belajarmu?‬‭Kepada‬‭siapa‬‭kamu‬‭akan‬‭meminta‬‭bantuan‬
‭untuk memahami pelajaran ini?‬

‭12.‬ ‭Rubrik Penilaian:‬


‭a.‬ ‭Pengetahuan‬

‭No‬ S
‭ oal‬ J‭ awaban‬
‭Apa‬ ‭arti‬ ‭manusia‬ ‭Manusia‬ ‭diciptakan‬ ‭berbeda‬ ‭satu‬ ‭dengan‬‭yang‬‭lainnya,‬‭lengkap‬
‭itu unik?‬ ‭dengan‬ ‭kekuatan‬ ‭dan‬ ‭keterbatasannya.‬ ‭Manusia‬ ‭itu‬ ‭unik‬
‭(‬‭unique‬‭atau‬‭unus‬‭=‬‭satu),‬‭tak‬‭ada‬‭satu‬‭orang‬‭pun‬‭yang‬‭sama‬
‭persis dengan orang lain, bahkan saudara kembar sekalipun.‬

‭Jelaskan‬ ‭kekhasan/‬ ‭Kitab Suci Kejadian menceritakannya dengan indah sekali.‬


‭keunikan‬ ‭a.‬ ‭Waktu‬ ‭menciptakan‬ ‭manusia,‬ ‭Tuhan‬ ‭merencanakan‬ ‭dan‬
‭menurut‬ ‭Kitab‬ ‭menciptakannya‬ ‭menurut gambar‬ ‭dan‬
‭Suci ?‬ ‭rupa-Nya, menurut citra-Nya (Kej 1: 26).‬
‭b.‬ ‭Waktu‬ ‭menciptakan‬ ‭manusia,‬ ‭Tuhan‬ ‭"bekerja"‬ ‭secara‬
‭istimewa.‬ ‭"Tuhan‬ ‭membentuk‬ ‭manusia‬ ‭dari‬ ‭debu‬ ‭dan‬
‭tanah‬ ‭dan menghembuskan nafas‬ ‭hidup‬ ‭ke‬ ‭dalam‬
‭hidungnya" (Kej 2: 7).‬
‭c.‬ ‭Segala‬ ‭sesuatu,‬ ‭termasuk‬ ‭taman‬ ‭Firdaus‬
‭itu diserahkan untuk‬ ‭manusia‬ ‭(Kej‬ ‭1:‬ ‭26),‬ ‭Bukankah‬
‭manusia‬ ‭itu‬ ‭istimewa?‬ ‭Tuhan‬ ‭memperlakukan‬ ‭manausia‬
‭secarakhusus.‬ ‭Manusia‬ ‭sudah‬ ‭dipikirkan‬ ‭dan‬
‭direncanakan‬ ‭oleh‬ ‭Tuhan‬ ‭sejak‬ ‭keabadian. Kehadiran‬
‭manusia‬‭di‬‭bumi‬‭dipersiapkan‬‭dan‬‭diatur‬‭secara‬‭teliti‬‭dan‬
‭mengagumkan. Manusia‬ ‭sungguh‬ ‭diperiakukan‬ ‭sebagai‬
‭"orang" sebagai pribadi "seperti" Tuhan sendiri.‬

‭Sikap‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭Sikap‬ ‭apa‬ ‭saja‬ ‭yang‬ ‭perlu‬ ‭dikembangkan‬ ‭dalam‬ ‭menghadapi‬
‭perlu‬ ‭kekuatan‬‭dan‬‭keterbatasan‬‭adalah‬‭menerima‬‭diri‬‭apa‬‭adanya‬
‭dikembangkan‬ ‭dan‬ ‭mensyukurinya‬ ‭senagai‬ ‭anugerah‬ ‭Tuhan‬ ‭yang‬ ‭terindah‬
‭dalam‬ ‭dalam hidupnya.‬
‭menghadapi‬
‭kekuatan‬ ‭dan‬
‭keterbatasan‬
‭ ang‬
y ‭kamu‬
‭miliki?‬

‭Lembar pengamatan diskusi‬

‭N‬ ‭Nam‬ M ‭ elaksanaka‬ M ‭ enjawab‬ M ‭ enghargai‬ B ‭ erpartisipas‬ M


‭ erespon‬ ‭Jumla‬
‭ ‭a‬ ‭n‬ ‭tugas‬ ‭pertany‬ ‭pendap‬ ‭i‬ ‭aktif‬ ‭penjela‬ ‭h‬
‭S‬ ‭kelompok‬ ‭aan‬ ‭at‬ ‭dalam‬ ‭san‬ ‭Sc‬
‭is‬ ‭teman‬ ‭kelompo‬ ‭guru‬ ‭or‬
‭w‬ ‭k‬ ‭e‬
‭a‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬
‭‬
1
‭2‬
‭3‬
‭4‬

‭b.‬ ‭Sikap‬

‭1)‬ ‭Sikap Spiritual:‬


‭ ama‬
N ‭: ...............................................‬
‭Kelas/Semester : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a)‬ ‭Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang‬
‭sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b)‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬

‭No‬ ‭Butir Instrumen Penilaian‬ ‭Jarang‬ ‭Tidak‬


‭selalu‬ ‭sering‬ ‭perna‬
‭h‬
‭Aku‬ ‭kagum‬ ‭terhadap‬ ‭Allah‬ ‭yang‬ ‭telah‬
‭1.‬
‭menciptakan setiap orang secara unik‬
‭Aku‬ ‭menyadari‬ ‭bahwa‬ ‭apapun‬ ‭yang‬
‭melekat‬‭pada‬‭diriku‬‭merupakan‬‭bukti‬
‭ .‬
2
‭bahwa‬ ‭Tuhan‬ ‭mencintai‬ ‭diri‬ ‭saya‬
‭secara istimewa‬
‭Aku‬‭merasa‬‭bangga‬‭terhadap‬‭keadaan‬‭diri‬
‭3.‬ ‭saya‬ ‭seperti‬ ‭yang‬ ‭nampak‬ ‭saat‬
‭sekarang ini‬
‭Aku‬ ‭mensyukuri‬ ‭apapun‬ ‭yang‬ ‭ada‬ ‭/‬
‭4.‬
‭melekat pada diri saya‬
‭Aku‬ ‭merawat‬ ‭tubuh‬ ‭sebaik‬ ‭mungkin‬
‭5.‬ ‭sebagai‬ ‭ungkapan‬ ‭syukur‬ ‭saya‬ ‭atas‬
‭kebaikan Tuhan terhadap diri saya‬

‭2)‬ ‭Sikap Sosial: Penilaian diri:‬

‭ ama‬
N ‭: ...............................................‬
‭Kelas/Semester : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a)‬ ‭Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang‬
‭sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b)‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬

‭No‬ ‭Butir Instrumen‬ ‭selalu‬ ‭sering‬ ‭jarang‬ ‭Tidak‬


‭ ernah‬
p
‭1‬ ‭Saya‬ ‭bergaul‬ ‭dengan‬ ‭semua‬ ‭teman‬ ‭tanpa‬
‭ ertindak diskriminatif‬
b

‭2‬ ‭Saya‬ ‭menyadari‬ ‭bahwa‬ ‭setiap‬ ‭manusia‬


‭ emiliki kekuatan dan keterbatasan.‬
m

‭3‬ ‭ aya‬ ‭menerima‬ ‭mereka‬ ‭dengan‬ ‭segala‬


S
‭kekurangannya.‬

‭4‬ ‭Saya tidak memilih-milih dalam pertemanan‬

‭Skor =‬‭jumlah nilai‬ ‭X 100%‬


‭c.‬ P
‭ enilaian Keterampilan‬‭; Guru meminta peseta didik untuk‬‭membuat refleksi tentang‬
‭keunikan dirinya sebagai ciptaan Allah‬
‭Pedoman penilaian untuk refleksi‬

‭ riteria‬
K ‭ (4)‬
A ‭ (3)‬
B ‭ (2)‬
C ‭ (1)‬
D
‭Struktur‬ ‭Menggunak‬ M ‭ enggunakan‬ ‭Menggunakan‬ ‭Menggunakan‬
‭Refleksi‬ ‭an‬ ‭struktur‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬
‭yang‬‭sangat‬ ‭cukup‬ ‭sistematis‬ ‭kurangsistem‬ ‭tidak‬
‭sistematis‬ ‭(Dari‬ 3
‭ ‬ ‭bagian,‬ ‭atis‬ ‭(Dari‬ 3 ‭‬ ‭sistematis‬
‭(Pembukaa‬ ‭terpenuhi 2).‬ ‭bagian,‬ ‭(Dari‬ ‭struktur‬
‭n‬ ‭–‬ ‭Isi‬ ‭–‬ ‭terpenuhi 1).‬ ‭tidak‬
‭Penutup)‬ ‭terpenuhi‬
‭sama sekali).‬
‭Isi‬ ‭ engungka‬
M
‭Refleksi‬ ‭Mengungkapkan‬ ‭ urang‬
K ‭Tidak‬
(‭ Mengungkap‬ ‭pkan‬ s‭ yukur‬ ‭kepada‬ ‭mengungkap‬ ‭mengungkapk‬
‭syukur‬
‭kan‬‭tema‬‭yang‬ ‭Allah,‬ ‭tapi‬ ‭tidak‬ ‭kan‬ ‭syukur‬ ‭an‬ ‭syukur‬
‭dibahas)‬ ‭kepada‬ ‭menggunakan‬ ‭kepada‬‭Allah,‬ ‭kepada‬
‭Allah‬ ‭dan‬ ‭refrensi‬ ‭Kitab‬ ‭tidak‬ ‭ada‬ ‭Alllah.‬
‭menggunak‬ ‭Suci‬ ‭secara‬ ‭refrensi‬‭Kitab‬
‭an‬ ‭refrensi‬ ‭signifikan.‬ ‭Suci.‬
‭Kitab Suci.‬
‭ ahasa‬
B ‭yang‬ ‭Menggunak‬ ‭MenggunakanBa‬ ‭Menggunakan‬ ‭ enggunakan‬
M
‭digunakan‬ ‭an‬ ‭Bahasa‬ ‭ asa‬ ‭yang‬ ‭jelas‬
h ‭Bahasa‬ ‭yang‬ ‭Bahasa‬ ‭yang‬
‭dalam refleksi‬ ‭yang‬ ‭jelas‬ ‭namun‬ ‭ada‬ ‭kurang‬ ‭jelas‬ ‭tidak‬ ‭jelas‬
‭dan‬ ‭sesuai‬ ‭beberapa‬ ‭dan‬ ‭banyak‬ ‭dan‬ ‭tidak‬
‭dengan‬ ‭kesalahan‬ ‭kesalahan‬ ‭sesuai‬‭dengan‬
‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬ ‭Umum‬ ‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬
‭Umum‬ ‭Penggunaan‬ ‭Umum‬ ‭Umum‬
‭Penggunaa‬ ‭Bahasa Indonesia.‬ ‭Penggunaan‬ ‭Penggunaan‬
‭n‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬
‭Indonesia.‬ ‭Indonesia .‬ ‭Indonesia .‬

‭13.‬ B
‭ ahan Bacaan untuk Siswa: Buku Teks Pelajaran:‬
‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran.‬
‭b.‬ ‭Restia Ningrum, Menjadi Pribadi yang diterima dan disukai, Kanisius, 2018.‬

‭14.‬ B
‭ ahan Bacaan untuk Guru‬
‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran (Buku Guru dan Siswa).‬
‭b.‬ ‭Restia Ningrum, Menjadi Pribadi yang diterima dan disukai, Kanisius, 2018.‬
‭c.‬ ‭Gus Dur; Seri Pejuang Kemanusiaan: Berbeda itu asyik, Kanisius, 2010‬

‭15.‬ M ‭ ateri Pengayaan‬


‭Peserta‬‭didik‬‭mencari‬‭dari‬‭berbagai‬‭sumber‬‭(mass‬‭media‬‭cetak‬‭maupun‬
‭elektronik,‬ ‭tokoh‬ ‭agama,‬ ‭tokoh‬ ‭masyarakat,‬ ‭teman‬ ‭sebaya,‬ ‭orang‬ ‭tua,‬
‭dan‬ ‭sebagainya)‬ ‭untuk‬ ‭memperoleh‬ ‭informasi,‬ ‭atau‬ ‭pengalaman‬ ‭atau‬
‭ aham/‬ ‭pandangan,‬ ‭yang‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭tema:‬ ‭keunikan‬ ‭manusia‬
p
‭sebagai‬ ‭ciptaan‬ ‭dan‬ ‭pengembangan‬ ‭kemampuan‬ ‭dan‬ ‭keterbatasan,‬
‭dalam‬ ‭upaya‬ ‭mengembangkan‬ ‭diri‬ ‭menuju‬ ‭kesempurnaannya.‬ ‭Hal‬ ‭itu‬
‭dapat‬‭dilakukan‬‭dengan‬‭studi‬‭literatur,‬‭pengamatan,‬‭survei,‬‭wawancara‬
‭dan‬ ‭teknik‬ ‭pengumpulan‬ ‭data‬ ‭yang‬ ‭dikuasai‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭(Format‬
‭Terlampir).‬

‭16.‬ ‭Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar.‬


‭ emedial‬ ‭diberikan‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭dapat‬ ‭mencapai‬
R
‭ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:‬
‭a)‬ G ‭ uru‬ ‭bertanya‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭tentang‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬
‭pahami.‬
‭b)‬ ‭Berdasarkan‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬ ‭pahami‬ ‭tersebut,‬ ‭guru‬
‭mengadakan‬ ‭pembelajaran‬ ‭ulang‬ ‭(remidial‬ ‭teaching)‬ ‭baik‬ ‭dilakukan‬ ‭oleh‬
‭guru secara langsung atau dengan tutor teman sebaya.‬
‭c)‬ ‭Guru‬‭mengadakan‬‭kegiatan‬‭remedial‬‭dengan‬‭memberikan‬‭pertanyaan‬‭atau‬
‭soal yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remidial test).‬

‭17.‬ ‭Daftar Pustaka‬


‭-‬ ‭Komkat‬ ‭KWI,‬ ‭Perutusan‬ ‭Murid-Murid‬ ‭Yesus‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭untuk‬‭SMA/K‬
‭Kelas X. Yogyakarta:Kanisius, 2008.‬
‭-‬ ‭Kristianto.‬ ‭Yoseph,‬ ‭dkk.‬ ‭Menjadi‬ ‭Murid‬ ‭Yesus,‬ ‭Buku‬ ‭Teks‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬
‭untuk SMA/K‬‭Kelas X. Yogyakarta: Kanisius, 2010‬
‭-‬ ‭Maman‬‭Sutarman‬‭dan‬‭Sulis‬‭Bayu‬‭Setyawan,‬‭Pendidikan‬‭Agama‬‭katolik‬‭dan‬‭Budi‬‭Pekerti‬
‭untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.‬
‭-‬ ‭Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.‬
‭Komisi Liturgi Konferensi Wali Gereja Indonesia, Puji Syukur, Penerbit Obor, Jakarta,‬
‭1992.‬
‭-‬ ‭Internet:‬
‭•‬ ‭https://umkmkreatifjogja.wordpress.com/2015/12/25/tarjono-slamet-saya-butuh-waktu-‬
‭yang-lama-untuk-bisa-bangkit-1/‬
‭•‬ ‭https://motivasays.wordpress.com/2012/08/27/langkah-mengubah-kelemahan-menjadi-k‬
‭ekuatan/‬
‭•‬ ‭https://pelayananpublik.id/2019/08/24/tentang-manusia-pengertian-asal-usul-dan-jenisn‬
‭ya/‬
‭•‬ ‭https://id.wikipedia.org/wiki/individu/‬

‭18.‬ ‭Lampiran:‬
‭a.‬ ‭Artikel:‬
‭Tarjono Slamet: Saya butuh waktu yang lama untuk bisa bangkit‬
‭yudhistira hananta, kurnia agung prabowo, bambang gustiawan‬‭/ ‬‭25 Desember 2015‬
‭‬
‭ antul,‬‭DIY‬‭–‬‭Tarjono‬‭Slamet,‬‭lelaki‬‭kelahiran‬‭Pekalongan‬‭29‬
B
‭Desember‬ ‭1972‬ ‭ini‬ ‭harus‬ ‭kehilangan‬ ‭kaki‬ ‭kirinya‬ ‭yang‬
t‭erpaksa‬ ‭diamputasi‬ ‭pada‬ ‭tahun‬ ‭1990.‬ ‭Dia‬ ‭juga‬ ‭harus‬ ‭menerima‬ ‭kenyataan‬ ‭bahwa‬ ‭10‬ ‭jari‬
‭tangannya tak bisa lagi digerakkan lantaran mengalami kerusakan syaraf.‬

‭ ambar 1.2. Tarjono Slamet (43), Manajer Mandiri Craft‬


G
‭Kejadiannya‬‭terhitung‬‭sangat‬‭cepat.‬‭Begitu‬‭lulus‬‭dari‬‭Sekolah‬‭Teknik‬‭Menengah‬‭(STM)‬‭tahun‬
‭1989,‬ ‭Tarjono‬ ‭diterima‬ ‭bekerja‬ ‭di‬ ‭Perusahaan‬ ‭Listrik‬ ‭Negara‬ ‭(PLN)‬ ‭bagian‬ ‭instalasi.‬ ‭Ia‬
‭ditugaskan‬ ‭di‬ ‭wilayah‬ ‭Klaten‬ ‭Jawa‬ ‭Tengah.‬ ‭Belum‬ ‭genap‬ ‭setahun‬ ‭bekerja,‬ ‭Tarjono‬ ‭dan‬ ‭dua‬
‭orang‬ ‭temannya‬ ‭kesetrum‬ ‭listrik‬ ‭tegangan‬ ‭tinggi.‬ ‭Meski‬ ‭ketiganya‬ ‭selamat,‬ ‭semuanya‬
‭mengalami‬ ‭cacat‬ ‭seumur‬ ‭hidup,‬ ‭termasuk‬ ‭Tarjono‬ ‭yang‬ ‭harus‬ ‭kehilangan‬ ‭kaki‬ ‭dan‬ ‭fungsi‬
‭jari-jari tangannya.‬

‭ arjono‬‭butuh‬‭waktu‬‭dua‬‭tahun‬‭lebih‬‭untuk‬‭mengembalikan‬‭rasa‬‭percaya‬‭dirinya.‬‭Meski‬‭sudah‬
T
‭setahun‬ ‭belajar‬ ‭di‬ ‭Pusat‬ ‭Rehabilitasi‬ ‭Yayasan‬ ‭Kristen‬ ‭untuk‬ ‭Kesehatan‬ ‭Umum‬ ‭(Yakkum)‬ ‭di‬
‭Yogyakarta,‬ ‭dan‬ ‭mengikuti‬ ‭sejumlah‬ ‭pendidikan‬ ‭serta‬ ‭keterampilan‬ ‭khusus‬ ‭bagi‬ ‭orang‬ ‭cacat,‬
‭semangat‬ ‭hidup‬ ‭Tarjono‬ ‭tak‬ ‭juga‬ ‭datang.‬‭‬‭“Saya‬ ‭butuh‬ ‭waktu‬ ‭yang‬ ‭lama‬ ‭untuk‬ ‭bisa‬
‭bangkit,”‬‭‬‭ujar Tarjono‬
‭Kebersamaan‬ ‭dengan‬ ‭sesama‬‭penderita‬‭cacat‬‭akhirnya‬‭menggugah‬‭Tarjono‬‭untuk‬‭bangkit‬‭dari‬
‭keputusasaan.‬‭Ia‬‭juga‬‭makin‬‭tekun‬‭menggeluti‬‭latihan‬‭keterampilan‬‭yang‬‭diajarkan‬‭di‬‭Yakkum.‬
‭Bahkan,‬ ‭Tarjono‬ ‭sempat‬ ‭dikirim‬ ‭ke‬ ‭Selandia‬ ‭Baru,‬ ‭Australia,‬ ‭dan‬ ‭Belanda‬ ‭untuk‬ ‭mengikuti‬
‭berbagai kursus termasuk pelatihan ‭f‬und rising‬‭.‬
‭Sepulang‬ ‭dari‬ ‭Australia,‬ ‭Tarjono‬ ‭memutuskan‬ ‭memulai‬ ‭hidup‬ ‭baru‬ ‭menjadi ‬‭enterpreneur‬‭dan‬
‭pekerjaan‬‭sebagai‬‭staf‬‭Yakkum‬‭ditinggalkannya.‬‭Dengan‬‭bekal‬‭keterampilan‬‭yang‬‭dimiliki‬‭dan‬
‭modal‬ ‭warisan‬ ‭serta‬‭uang‬‭sisa‬‭gaji,‬‭Trajono‬‭mendirikan‬‭CV‬‭Mandiri‬‭Craft‬‭yang‬‭memproduksi‬
‭aneka macam kerajinan kayu seperti alat peraga pendidikan dan ‭p‬ uzzle‬‭.‬
‭Tarjono‬ ‭merekrut‬ ‭25‬ ‭orang‬ ‭yang‬ ‭semuanya‬ ‭penyandang‬ ‭cacat‬ ‭sebagai‬ ‭karyawan.‬ ‭Tak‬‭banyak‬
‭kesulitan‬ ‭saat‬ ‭memulai‬ ‭usaha‬ ‭karena‬ ‭mayoritas‬ ‭karyawannya‬ ‭adalah‬ ‭alumni‬ ‭Yakkum‬ ‭yang‬
‭sudah dibekali keterampilan membuat aneka macam kerajinan.‬

‭ idak‬ ‭heran‬‭jika‬‭kemampuan‬‭produksi‬‭CV‬‭Mandiri‬‭Craft‬‭juga‬‭cukup‬‭besar‬‭mencapai‬‭650‬‭unit‬
T
‭per‬‭bulannya,‬‭jumlah‬‭yang‬‭setara‬‭dengan‬‭kapasitas‬‭produksi‬‭suatu‬‭perusahaan‬‭yang‬‭dikerjakan‬
‭oleh tenaga tanpa cacat fisik.‬

‭ oal‬‭pemasaran,‬‭bukan‬‭masalah‬‭serius‬‭bagi‬‭Tarjono.‬‭Pengalaman‬‭pernah‬‭belajar ‬‭ke‬‭Eropa‬‭dan‬
S
‭Australia‬ ‭membuka‬ ‭jaringan‬ ‭pemasaran‬ ‭untuk‬ ‭barang‬ ‭produksinya.‬ ‭Sebagian‬ ‭besar‬ ‭produk‬
‭Mandiri Craft memang dieskpor, utamanya ke Eropa dan Amerika.‬

‭ engan‬ ‭pangsa‬ ‭ekspor‬ ‭itu,‬ ‭tak‬ ‭heran‬ ‭jika‬ ‭Tarjono‬ ‭mampu‬ ‭membayar‬ ‭semua‬ ‭karyawannya‬
D
‭dengan‬‭upah‬‭di‬‭atas‬‭ketentuan‬‭pemerintah.‬‭Semua‬‭karyawan‬‭Mandiri‬‭Craft‬‭digaji‬‭di‬‭atas‬‭Upah‬
‭Minimum Provinsi atau UMP. (Bambang Gustiawan‬
‭https://umkmkreatifjogja.wordpress.com/2015/12/25/tarjono-slamet-saya-butuh-waktu-y‬
‭ang-lama-untuk-bisa-bangkit-1/‬

‭b.‬ ‭Lembar Kerja Siswa‬

‭Kekuatan dan Keterbatasanku‬

‭Nama: ………………………..‬
‭Aspek-Aspek Diriku‬ ‭Kekuatanku‬ ‭Keterbatasanku‬

‭Fisik/Jasmani‬

‭Bakat/Kemampuan‬

‭Materi/Ekonomi‬

‭Sifat – Sifat‬

‭Impian (sukses) yang ingin ku raih:‬

‭Kekuatan dan Keterbatasanku:‬

‭Aspek-Aspek Diriku‬ ‭Kekuatanku‬ ‭Keterbatasanku‬

‭Fisikku‬

‭Sifat/sikapku‬

‭Lain-lain‬

‭c.‬ ‭Materi/ Peneguhan Guru:‬


‭1)‬ S ‭ etiap‬ ‭manusia‬ ‭itu‬ ‭unik‬ ‭(‭u‬ nique‬ ‭atau‬ ‭unus‬ ‭=‬ ‭satu),‬ ‭tak‬ ‭ada‬ ‭satu‬ ‭orang‬ ‭pun‬ ‭yang‬
‭mempunyai‬‭kesamaan‬‭dengan‬‭orang‬‭lain.‬‭Bahkan‬‭manusia‬‭kembar‬‭sekalipun‬‭selalu‬
‭mempunyai‬ ‭perbedaan.‬ ‭Keunikan‬ ‭itu‬ ‭bisa‬ ‭diamati‬ ‭dari‬ ‭hal-hal‬ ‭fisik,‬ ‭psikis,‬
‭bakat/kemampuan‬ ‭serta‬ ‭pengalaman-pengalaman‬ ‭yang‬ ‭dimilikinya.‬ ‭Keunikan‬ ‭diri‬
‭itu‬‭merupakan‬‭anugerah‬‭yang‬‭menjadikan‬‭diri‬‭seseorang‬‭berbeda‬‭dan‬‭dapat‬‭dikenal‬
‭dan diperlakukan secara khusus pula.‬
‭2)‬ ‭Setiap‬‭orang‬‭mempunyai‬‭kekuatan‬‭dan‬‭keterbatasan.‬‭Tidak‬‭pernah‬‭ada‬‭di‬‭dunia‬‭ini,‬
‭manusia‬ ‭yang‬ ‭sempurna‬ ‭tanpa‬ ‭keterbatasan.‬ ‭Manusia‬ ‭yang‬ ‭paling‬ ‭kuat‬‭sekalipun,‬
‭pasti mempunyai keterbatasan. Dan setiap orang mempunyai keunikan.‬
‭3)‬ K ‭ eunikan manusia dalam Kitab Suci:‬
‭a)‬ ‭Waktu‬ ‭menciptakan‬ ‭manusia,‬ ‭Allah‬ ‭merencanakan‬ ‭dan‬ ‭menciptakannya‬
‭menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya. (Kej 1:26).‬
‭b)‬ ‭Allah‬ ‭menjadikan‬ ‭manusia‬ ‭berkuasa‬ ‭atas‬ ‭buatan‬ ‭Tuhan,‬ ‭segala-galanya‬ ‭telah‬
‭ditelakkan di bawah kakinya (Mz 8:7).‬
‭c)‬ ‭Waktu‬ ‭menciptakan‬ ‭manusia,‬ ‭Allah‬ ‭seolah-olah‬‭perlu‬‭“bekerja”‬‭secara‬‭khusus.‬
‭“Tuhan‬ ‭Allah‬ ‭membentuk‬ ‭manusia‬ ‭dari‬ ‭debu‬ ‭dan‬ ‭tanah‬ ‭dan‬ ‭menghembuskan‬
‭nafas hidup ke dalam hidungnya” (Kej 2:7).‬
‭Bukankah‬ ‭manusia‬ ‭itu‬ ‭istimewa?‬ ‭Tuhan‬ ‭memperlakukan‬ ‭manusia‬ ‭secara‬ ‭khusus.‬
‭Manusia‬‭sudah‬‭dipikirkan‬‭dan‬‭direncanakan‬‭oleh‬‭Allah‬‭sejak‬‭keabadian.‬‭Kehadiran‬
‭manusia‬ ‭di‬ ‭muka‬ ‭bumi‬‭telah‬‭disiapkan‬‭dan‬‭diatur‬‭secara‬‭teliti‬‭dan‬‭mengagumkan.‬
‭Manusia‬ ‭sungguh‬ ‭diperlakukan‬ ‭sebagai‬ ‭“orang”,‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi,‬‭“seperti”‬‭Tuhan‬
‭sendiri. Betapa uniknya kita manusia ini!‬

‭d.‬ ‭Format Remedial dan Pengayaan‬

‭Program Remedial dan Pengayaan‬


S‭ ekolah‬ ‭: ……………………………..‬
‭Mata Pelajaran‬ ‭: ……………………………….‬
‭Kelas‬ ‭: ………………………………‬
‭Semester‬ ‭: ……………………………..‬
‭Tahun‬ ‭: ………………………………‬

‭ ama‬
N ‭Rencana Program‬ ‭Tanggal‬ ‭Hasil‬
‭No‬ ‭Materi‬ ‭Peserta Didik‬ ‭Pelaksan‬ ‭Simpulan‬
‭Pengayaan‬ ‭Remedial‬ ‭Sebelum‬ ‭Sesudah‬
‭aan‬
‭‬
1
‭2‬
‭3‬
‭4‬
‭5‬
‭6‬
‭7‬
‭KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN‬

‭1.‬ T
‭ ujuan Pembelajaran Topik 2:‬
‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mampu‬ ‭memahami‬ ‭jati‬ ‭diri‬ ‭sebagai‬ ‭perempuan‬ ‭atau‬ ‭laki-laki‬ ‭yang‬ ‭saling‬
‭melengkapi‬ ‭dan‬ ‭sederajat,‬ ‭bersyukur‬ ‭kepada‬ ‭llah‬ ‭yang‬ ‭menciptakan‬ ‭dirinya‬ ‭sebagai‬
‭perempuan‬ ‭dan‬ ‭laki-laki,‬ ‭sehingga‬ ‭pada‬ ‭akhirnya‬ ‭menghargai‬ ‭sebagai‬ ‭perempuan‬ ‭atau‬
‭laki-laki yang saling melengkapi dan sederajat.‬

‭2.‬ ‭Profil Pelajar Pancasila‬

‭Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia – Kreatif – Gotong Royong‬

‭3.‬ ‭Indikator Ketercapaian Tujuan‬

a‭ .‬ M‭ aksud dari kesetaraan gender‬


‭b.‬ ‭Pesan kitab suci terkait dengan kesetaraan laki-laki dan perempuan berdasarkan‬
‭Kejadian 2:18-23.‬
‭c.‬ ‭Upaya yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan kesetaraan dalam masyarakat yang‬
‭ apat kita lakukan.‬
d
‭d.‬ ‭Peserta didik mebuat sebuah refleksi tentang kedudukan laki-laki dan perempuan di‬
‭hadapan Allah.‬
e‭ .‬ ‭Peserta didik membuat slogan yang berisi tentang niat untuk menjunjung tinggi‬
‭kesetaraan laki-laki dan perempuan dan menempelkannya di kamar atau meja belajar.‬
‭Slogan tersebut diupload di medsos masing dan menjadi niat yang betul-betul akan‬
‭dilakukannya.‬
‭4.‬ ‭Media Pembelajaran/Sarana:‬‭Alkitab , Buku Guru, Laptop, Proyektor‬

‭5.‬ P
‭ endekatan:‬‭Pendekatan Kateketis‬
‭Melalui‬‭pendekatan‬‭yang‬‭diawali‬‭dengan‬‭pengalaman‬‭sehari-hari‬‭yang‬‭dialami‬‭oleh‬‭peserta‬
‭didik‬ ‭baik‬ ‭secara‬ ‭langsung‬ ‭maupun‬ ‭melalui‬ ‭pengamatan,‬ ‭pengalaman,‬ ‭cerita‬ ‭kehidupan‬
‭orang‬ ‭lain.‬ ‭Selanjutnya‬ ‭pengalaman‬ ‭tersebut‬ ‭direfleksikan‬ ‭dalam‬ ‭terang‬ ‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭atau‬
‭ajaran‬ ‭Gereja,‬ ‭sehingga‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dapat‬ ‭mengaplikasikan‬ ‭dalam‬ ‭hidup‬ ‭sehari-hari‬
‭terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.‬

‭6.‬ ‭Metode:‬‭Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi‬‭kelompok, Refleksi dan aksi.‬

‭7.‬ ‭Sumber Belajar:‬


‭a.‬ ‭Artikel :‬‭Ajarkan Kesetaraan pada Anak di Keluarga‬‭dengan Bermain Peran‬
‭(‬‭https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-anak-di-keluarga-deng‬
‭an-bermain-peran/full&view=ok‬‭)‬
‭b.‬ ‭Teks Kitab Suci Kitab Suci Kejadian 2:18-23.‬
‭c.‬ ‭Katekismus Gereja Katolik 370 - 372‬
‭d.‬ ‭Rangkuman materi pembelajaran‬

‭8.‬ ‭ ersiapan Guru:‬


P
‭a.‬ ‭Menyiapkan‬ ‭artikel:‬ ‭Ajarkan‬ ‭kesetaraan‬ ‭pada‬ ‭anak‬ ‭di‬ ‭keluarga‬ ‭dengan‬ ‭bermain‬
‭peran.‬
‭b.‬ ‭Menyiapkan‬‭teks‬‭kitab‬‭suci‬‭(kejadian‬‭2:‬‭18‬‭–‬‭23)‬‭dan‬‭Katekismus‬‭Gereja‬‭Katolik‬‭370‬
‭– 371.‬
‭c.‬ ‭Guru membuat ringkasan materi pembelajaran‬
‭d.‬ ‭Lembar observasi diskusi kelompok‬

‭9.‬ ‭Alur Kegiatan Pembelajaran:‬


‭KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit‬
‭Guru‬‭mengawali‬‭kegiatan‬‭pembelajaran‬‭dengan‬‭mengucapkan‬‭salam,‬‭doa‬‭pembuka‬
‭1.‬
‭dan mengecek kesiapan siswa.‬
‭2.‬ ‭Guru menjelaskan tujuan pembelajaran‬
‭3.‬ ‭Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan‬

‭KEGIATAN INTI : 100 menit‬

‭4‬ ‭Menggali Pengalaman Hidup Berkaitan dengan keunikan Diri dan Orang lain‬
‭a.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭berdiskusi‬ ‭dalam‬ ‭kelompok‬ ‭untuk‬‭merumuskan‬‭tanggapan‬‭atas‬
‭artikel‬ ‭“Ajarkan‬ ‭Kesetaraan‬ ‭pada‬ ‭Anak‬ ‭di‬ ‭Keluarga‬‭dengan‬‭Bermain‬‭Peran”‬
‭dan memecahkan masalah berikut:‬
‭1)‬ ‭Bagaimana‬‭peran‬‭keluarga‬‭dalam‬‭mengajarkan‬‭makna‬‭tentang‬‭kedudukan‬
‭antara laki-laki dan perempuan?‬
‭2)‬ ‭Apa‬ ‭maksud‬‭dari‬‭keluarga‬‭sebagai‬‭yang‬‭tempat‬‭yang‬‭pertama‬‭dan‬‭utama‬
‭untuk mendapatkan pendidikan?‬
‭3)‬ ‭Bagaimana menanamkan kesetaraan gender pada anak sejak usia dini?‬

‭b.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭melaporkan‬ ‭hasil‬ ‭diskusi‬ ‭kelompok‬ ‭di‬ ‭depan‬ ‭kelas‬ ‭dan‬
‭dilanjutkan‬ ‭dengan‬ ‭studi‬ ‭pustaka/‬ ‭literasi‬ ‭untuk‬ ‭menemukan‬ ‭pentingnya‬
‭kesetaraan‬‭gender‬‭dalam‬‭masyarakat,‬‭sikap‬‭apa‬‭yang‬‭dapat‬‭kita‬‭lakukan‬‭untuk‬
‭mendukung gerakan tersebut,serta mencatat semua temuannya.‬

‭c.‬ G‭ uru‬‭memberikan‬‭peneguhan‬‭terkait‬‭dengan‬‭keunikan‬‭manusia‬‭dan‬‭mengapa‬
‭setiap orang perlu mengenali kekuatan dan keterbatasannya.‬

‭5‬ ‭Mendalami Pesan Kitab Suci Tentang‬‭Kesetaraan Laki-Laki‬‭dan Perempuan‬

‭a.‬ P ‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mendalami‬ ‭teks‬ ‭Kitab‬ ‭Kejadian‬ ‭2‬ ‭:‬ ‭18‬ ‭–‬ ‭23‬ ‭dan‬ ‭Katekismus‬
‭Gereja‬ ‭Katolik‬ ‭artikel‬ ‭371‬ ‭–‬ ‭373‬ ‭yang‬‭berbicara‬‭tentang‬‭kesetaraan‬‭laki-laki‬
‭dan perempuan di hadapan Allah.‬
‭b.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭diminta‬ ‭menganalisa‬ ‭teks,‬ ‭kemudian‬ ‭merumuskan‬ ‭pesan‬
‭berdasarkan analisa mereka, dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:‬
‭1)‬ ‭Siapa‬ ‭yang‬ ‭menghendaki‬ ‭supaya‬ ‭manusia‬ ‭(laki-laki)‬ ‭tidak‬ ‭seorang‬ ‭diri?‬
‭Kira-kira mengapa?‬
‭2)‬ ‭Siapa‬ ‭yang‬ ‭dimaksud‬ ‭dengan‬ ‭penolong‬‭bagi‬‭laki-laki?‬‭Apakah‬‭yang‬‭satu‬
‭lebih tinggi dari yang lain?‬
‭3)‬ ‭Berdasarkan‬ ‭ayat‬ ‭23,‬ ‭apakah‬ ‭ini‬ ‭pengakuan‬ ‭sederajat‬ ‭atau‬ ‭menganggap‬
‭yang satu lebih hebat dari yang lain?‬
‭4)‬ ‭Apakah‬ ‭yang‬ ‭dimaksud‬ ‭dengan‬ ‭penolong‬ ‭yang‬ ‭sepadan‬ ‭menurut‬
‭Katekismus Gereja Katolik?‬
‭Peserta didik menyusun jawabannya dalam sebuah diskripsi!‬

‭5)‬ ‭Guru‬ ‭memberikan‬ ‭peneguhan‬ ‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭kesetaraan‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬


‭perempuan menurut pesan kitab suci.‬

‭6‬ ‭Refleksi dan Aksi:‬


‭a.‬ ‭Refleksi‬
‭1)‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭merenungkan‬ ‭puisi‬ ‭inspiratif‬ ‭yang‬ ‭ditulis‬ ‭dan‬
‭dibacakan‬ ‭dalam‬ ‭acara‬ ‭Indonesian‬ ‭Women’s‬ ‭Forum‬ ‭(IWF)‬ ‭2018‬ ‭oleh‬
‭Maudy Ayunda ya berjudul‬‭Menghapus “Katanya”‬
‭2)‬ ‭Peserta didik diminta merenungkan kalimat berikut:‬
‭Pada‬‭hari‬‭ini‬‭kita‬‭telah‬‭menggali‬‭dan‬‭mendalami‬‭kedudukan‬‭laki-laki‬‭dan‬
‭perempuan‬ ‭di‬ ‭hadapan‬ ‭Allah.‬ ‭Allah‬ ‭menempatkan‬ ‭mereka‬ ‭setara‬ ‭satu‬
‭sama‬ ‭lain.‬ ‭Panggilan‬ ‭Tuhan‬ ‭atas‬ ‭laki-laki‬ ‭atau‬ ‭perempuan‬ ‭adaalah:‬
‭masing-masing‬ ‭berkembang‬ ‭dan‬ ‭memperkembangkan‬ ‭diri‬ ‭menjadi‬
‭laki-laki‬ ‭sejati‬ ‭dan‬ ‭perempuan‬ ‭sejati.‬ ‭Dan‬ ‭melalui‬ ‭puisinya,‬ ‭Maudy‬
‭Ayunda‬ ‭berharap‬ ‭semua‬ ‭wanita‬ ‭di‬ ‭Indonesia‬ ‭akan‬ ‭tetap‬ ‭kuat,‬ ‭menjadi‬
‭dirinya‬ ‭sendiri‬ ‭dan‬ ‭mampu‬ ‭mengejar‬ ‭mimpinya‬ ‭tanpa‬ ‭takut‬ ‭mereka‬ ‭itu‬
‭wanita. Karena wanita itu pasti bisa.‬
‭b.‬ ‭Aksi‬

‭1)‬ P ‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭mebuat‬ ‭sebuah‬ ‭refleksi‬ ‭tentang‬ ‭kedudukan‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬
‭perempuan di hadapan Allah.‬
‭2)‬ ‭Peserta‬‭didik‬‭membuat‬‭slogan‬‭yang‬‭berisi‬‭tentang‬‭niat‬‭untuk‬‭menjunjung‬
‭tinggi‬‭kesetaraan‬‭laki-laki‬‭dan‬‭perempuan‬‭dan‬‭menempelkannya‬‭di‬‭kamar‬
‭atau‬ ‭meja‬ ‭belajar.‬ ‭Slogan‬ ‭tersebut‬ ‭diupload‬ ‭di‬ ‭medsos‬ ‭masing‬ ‭dan‬
‭menjadi niat yang betul-betul akan dilakukannya.‬

‭Kegiatan Penutup: 20 Menit‬

‭7.‬ a‭ .‬ G‭ uru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran‬


‭b.‬ ‭Peeserta didik merefleksikan tentang manfaat tema pelajaran.‬
‭c.‬ ‭Guru‬ ‭bersama‬ ‭peserta‬‭didik‬‭menutup‬‭pertemuan‬‭dengan‬‭doa‬‭penutup‬‭dari‬
‭Mazmur‬ ‭113‬ ‭yang‬ ‭dibacakan‬ ‭secara‬ ‭bergantian‬ ‭dan‬ ‭menginformasikan‬
‭rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.‬

‭10.‬ ‭Refleksi Guru:‬


‭ pakah‬ ‭kegiatan‬ ‭belajar‬ ‭berhasil?‬ ‭Apa‬ ‭yang‬‭menurut‬‭ibu/bapak‬‭berhasil?‬‭Kesulitan‬‭apa‬
A
‭yang‬ ‭dialami?‬ ‭Apa‬ ‭langkah‬ ‭yang‬ ‭perlu‬ ‭dilakukan‬ ‭untuk‬ ‭memperbaiki‬ ‭proses‬ ‭belajar?‬
‭Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?‬
‭11.‬ ‭Refleksi siswa:‬
‭ agian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? Apa yang akan kamu‬
B
‭lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? Kepada siapa kamu akan meminta bantuan‬
‭untuk memahami pelajaran ini?‬

‭12.‬ ‭Rubrik Penilaian:‬


‭a.‬ ‭Pengetahuan‬

‭ o‬ S
N ‭ oal‬ ‭Jawaban‬
‭1‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭a.‬ ‭Kesetaraan‬ ‭gender‬ ‭adalah‬ ‭suatu‬ ‭kondisi‬ ‭di‬‭mana‬‭semua‬
‭dimaksud‬ ‭manusia‬ ‭(baik‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭perempuan)‬ ‭bebas‬
‭dengaqn‬ ‭mengembangkan‬ ‭kemampuan‬ ‭personal‬ ‭mereka‬ ‭dan‬
‭kesetaraan‬ ‭membuat‬ ‭pilihan-pilihan‬ ‭tanpa‬ ‭dibatasi‬ ‭oleh‬ ‭stereotype,‬
‭gender?‬ ‭peran‬ ‭gender‬ ‭yang‬ ‭kaku.‬ ‭Hal‬ ‭ini‬ ‭bukan‬ ‭berarti‬ ‭bahwa‬
p‭ eran‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭perempuan‬‭harus‬‭selalu‬‭sama,‬‭tetapi‬
‭hak,‬ ‭tanggung‬ ‭jawab‬ ‭dan‬ ‭kesempatannya‬ ‭tidak‬
‭dipengaruhi‬ ‭oleh‬ ‭apakah‬ ‭mereka‬ ‭dilahirkan‬ ‭sebagai‬
‭laki-laki dan perempuan.‬
‭b.‬ ‭Kesetaraan‬ ‭gender‬ ‭memberikan‬ ‭penghargaan‬ ‭dan‬
‭kesempatan‬ ‭yang‬ ‭saa‬ ‭pada‬ ‭perempuan‬ ‭dan‬ ‭laki-laki‬
d‭ alam‬ ‭menentukan‬ ‭keinginannya‬ ‭dan‬ ‭menggunakan‬
‭kemampuannya secara maksimal di berbagai bidang.‬
‭2‬ ‭Bagaimana‬ ‭pesan‬ ‭Pria‬ ‭dan‬ ‭wanita‬ ‭diciptakan‬ ‭Tuhan‬ ‭untuk‬ ‭saling‬ ‭melengkapi,‬
‭kitab‬ ‭suci‬ ‭untuk‬ ‭menjadi‬ ‭teman‬ ‭hidup.‬ ‭Pria‬ ‭saja‬ ‭tidaklah‬ ‭lengkap.‬
‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭Allah‬ ‭sendiri‬ ‭berkata:‬ ‭“Tidaklah‬ ‭baik,‬ ‭kalau‬ ‭manusia‬ ‭itu‬
‭kesetaraan‬ ‭seorang‬ ‭diri‬ ‭saja.‬ ‭Aku‬ ‭akan‬ ‭menjadikan‬ ‭seorang‬ ‭penolong‬
‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭baginya,‬‭yang‬‭sepadan‬‭dengan‬‭dia”‬‭(Kejadian‬‭2:‬‭18).‬‭Untuk‬
‭perempuan?‬ ‭menyatakan‬ ‭bahwa‬ ‭wanita‬ ‭sungguh-sungguh‬ ‭merupakan‬
‭kesatuan‬ ‭dengan‬ ‭pria,‬ ‭maka‬ ‭Tuhan‬ ‭menciptakan‬ ‭wanita‬ ‭itu‬
‭bukan‬ ‭dari‬ ‭bahan‬ ‭lain,‬ ‭tetapi‬ ‭dari‬ ‭tulang‬ ‭rusuk‬ ‭pria‬ ‭itu.‬
‭Maka,‬ ‭pria‬ ‭itu‬ ‭kemudian‬ ‭berkata‬ ‭tentang‬ ‭wanita‬ ‭itu‬
‭demikian:‬ ‭“Inilah‬ ‭dia,‬ ‭tulang‬ ‭dari‬ ‭tulangku‬ ‭dan‬‭daging‬‭dari‬
‭dagingku”‬ ‭(Kejadian‬ ‭2:‬ ‭23).‬ ‭Dari‬ ‭kutipan‬ ‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭ini‬
‭jelaslah‬ ‭bahwa‬ ‭hubungan‬ ‭pria‬ ‭dan‬ ‭wanita‬ ‭adalah‬‭hubungan‬
‭yang suci dan sepadan.‬

‭3‬ ‭Upaya‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭Upaya‬ ‭untuk‬ ‭mewujudkan‬ ‭kesetaraan‬ ‭dalam‬ ‭masyarakat‬ ‭yang‬
‭dapat‬ ‭kita‬ ‭dapat kita lakukan adalah;‬
‭lakukan‬ ‭untuk‬ ‭a)‬ ‭Mengakhiri‬ ‭diskriminasi‬ ‭terhadap‬ ‭semua‬ ‭wanita‬ ‭dan‬ ‭anak‬
‭mewujudkan‬ ‭perempuan.‬
‭kesetaraan‬ ‭b)‬ ‭Meningkatkan‬ ‭pemberdayaan‬ ‭perempuan‬ ‭dalam‬ ‭berbagai‬
‭dalam‬ ‭kegiatan.‬
‭masyarakat‬ ‭c)‬ ‭Menghilangkan‬‭segala‬‭bentuk‬‭kekerasan‬‭terhadap‬‭perempuan‬
‭yang‬ ‭dapat‬‭kita‬ ‭dan‬ ‭anak‬ ‭baik‬ ‭di‬ ‭ranah‬ ‭publik‬ ‭maupun‬ ‭pribadi.‬ ‭Hal‬ ‭ini‬
‭lakukan?‬ ‭termasuk‬ ‭perdagangan‬ ‭manusia‬ ‭dan‬ ‭eksploitasi‬ ‭seksual‬‭pada‬
‭perempuan dan anak.‬
‭d)‬ ‭Meningkatkan‬ ‭pelayanan‬ ‭umum‬ ‭dan‬ ‭kebijakan‬ ‭publik‬ ‭yang‬
‭lebih pro terhadap perempuan‬

‭Lembar pengamatan diskusi‬

‭N‬ ‭Nam‬ M ‭ elaksanaka‬ M ‭ enjawab‬ M ‭ engharga‬ B ‭ erpartisipa‬ M ‭ erespon‬ ‭Jumla‬


‭a‬ ‭n‬ ‭tugas‬ ‭pertan‬ ‭i‬ ‭si‬ ‭aktif‬ ‭penjel‬ ‭h‬
‭S‬ ‭kelompo‬ ‭yaan‬ ‭pendap‬ ‭dalam‬ ‭asan‬ ‭S‬
‭i‬ ‭k‬ ‭at‬ ‭kelompo‬ ‭guru‬ ‭c‬
‭s‬ ‭teman‬ ‭k‬ ‭or‬
‭w‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭e‬
‭a‬
‭1‬
‭2‬
‭3‬
‭4‬
‭b.‬ ‭Penilaian Sikap‬

‭1)‬ S‭ ikap Spiritual:‬


‭Nama‬ ‭: ...............................................‬
‭Kelas/Semester : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a)‬ ‭Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai‬
‭dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b)‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬
‭No‬ ‭Butir Instrumen Penilaian‬ ‭Jarang‬ ‭Tidak‬
‭selalu‬ ‭sering‬ ‭perna‬
‭h‬
‭Aku‬ ‭bersyukur‬ ‭karena‬ ‭Tuhan‬ ‭telah‬
‭1‬ ‭menciptakan‬ ‭diriku‬ ‭sebagai‬ ‭laki-laki‬
‭atau perempuan‬

‭Aku‬ ‭menyadari‬ ‭bahwa‬ ‭apapun‬ ‭yang‬


‭melekat‬‭pada‬‭diriku‬‭merupakan‬‭bukti‬
‭2‬
‭bahwa‬ ‭Tuhan‬ ‭mencintai‬ ‭diri‬ ‭saya‬
‭secara istimewa‬
‭Aku‬‭merasa‬‭bangga‬‭terhadap‬‭keadaan‬‭diri‬
‭3‬ ‭saya‬ ‭seperti‬ ‭yang‬ ‭nampak‬ ‭saat‬
‭sekarang ini‬
‭Aku‬ ‭menghormati‬ ‭keberadaan‬ ‭lawan‬
‭4‬ ‭jenis‬ ‭sebagai‬ ‭sesama‬ ‭ciptaan‬ ‭Allah‬
‭yang perlu dihargai dan dihormati‬
‭Aku‬ ‭merawat‬ ‭tubuh‬ ‭sebaik‬ ‭mungkin‬
‭5‬ ‭sebagai‬ ‭ungkapan‬ ‭syukur‬ ‭saya‬ ‭atas‬
‭kebaikan Tuhan terhadap diri saya‬

‭2)‬ ‭Sikap Sosial:‬


‭ ama‬
N ‭: ...............................................‬
‭ elas/Semester
K : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a)‬ B ‭ acalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai‬
‭dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b)‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬

‭No‬ ‭Butir Instrumen‬ ‭selalu‬ ‭sering‬ ‭jarang‬ ‭ idak‬


T
‭pernah‬
‭1‬ ‭a.‬ S ‭ aya‬ ‭bergaul‬ ‭dengan‬ ‭semua‬ ‭teman‬ ‭tanpa‬
‭bertindak diskriminatif‬
‭b.‬ ‭Aku‬ ‭menerima‬ ‭dan‬ ‭menghormati‬ ‭sesama‬
‭apa‬ ‭adanya‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi‬ ‭entah‬ ‭sebagai‬
‭laki-laki‬ ‭atau‬ ‭perempuan,‬ ‭yang‬ ‭memiliki‬
‭ke-mampuan dan kekurangannya.‬
‭c.‬ ‭Saya‬ ‭menerima‬ ‭mereka‬ ‭dengan‬ ‭segala‬
‭kekurangannya.‬
‭d.‬ ‭Saya‬ ‭tidak‬ ‭memilih-milih‬ ‭dalam‬
‭pertemanan‬

‭Skor =‬‭jumlah nilai‬ ‭X 100%‬

‭ .‬ ‭Penilaian Keterampilan‬‭; Guru meminta peseta‬


C
‭didik untuk membuat refleksi tentang kedudukan laki-laki dan perempuan di hadapan‬
‭Allah.‬
‭ edoman penilaian untuk refleksi‬
P

‭ riteria‬
K ‭ (4)‬
A ‭ (3)‬
B ‭ (2)‬
C ‭ (1)‬
D
‭Struktur‬ ‭Menggunak‬ M ‭ enggunakan‬ ‭Menggunakan‬ ‭Menggunakan‬
‭Refleksi‬ ‭an‬ ‭struktur‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬
‭yang‬‭sangat‬ ‭cukup‬ ‭sistematis‬ ‭kurangsistem‬ ‭tidak‬
‭sistematis‬ ‭(Dari‬ 3
‭ ‬ ‭bagian,‬ ‭atis‬ ‭(Dari‬ 3 ‭‬ ‭sistematis‬
‭(Pembukaa‬ ‭terpenuhi 2).‬ ‭bagian,‬ ‭(Dari‬ ‭struktur‬
‭n‬ ‭–‬ ‭Isi‬ ‭–‬ ‭terpenuhi 1).‬ ‭tidak‬
‭Penutup)‬ ‭terpenuhi‬
‭sama sekali).‬
‭Isi‬ ‭Refleksi‬ ‭ engungka‬
M ‭Mengungkapkan‬ K ‭ urang‬ ‭Tidak‬
(‭ Mengungkap‬ ‭pkan‬ ‭syukur‬ ‭kepada‬ ‭mengungkap‬ ‭mengungkapk‬
‭kan‬‭tema‬‭yang‬ ‭syukur‬ ‭Allah,‬ ‭tapi‬ ‭tidak‬ ‭kan‬ ‭syukur‬ ‭an‬ ‭syukur‬
‭dibahas)‬ ‭kepada‬ ‭menggunakan‬ ‭kepada‬‭Allah,‬ ‭kepada‬
‭Allah‬ ‭dan‬ ‭refrensi‬ ‭Kitab‬ ‭tidak‬ ‭ada‬ ‭Alllah.‬
‭ enggunak‬
m ‭ uci‬
S ‭secara‬ r‭ efrensi‬‭Kitab‬
‭an‬ ‭refrensi‬ ‭signifikan.‬ ‭Suci.‬
‭Kitab Suci.‬
‭ ahasa‬
B ‭yang‬ ‭Menggunak‬ ‭MenggunakanBa‬ ‭Menggunakan‬ ‭ enggunakan‬
M
‭digunakan‬ ‭an‬ ‭Bahasa‬ ‭ asa‬ ‭yang‬ ‭jelas‬
h ‭Bahasa‬ ‭yang‬ ‭Bahasa‬ ‭yang‬
‭dalam refleksi‬ ‭yang‬ ‭jelas‬ ‭namun‬ ‭ada‬ ‭kurang‬ ‭jelas‬ ‭tidak‬ ‭jelas‬
‭dan‬ ‭sesuai‬ ‭beberapa‬ ‭dan‬ ‭banyak‬ ‭dan‬ ‭tidak‬
‭dengan‬ ‭kesalahan‬ ‭kesalahan‬ ‭sesuai‬‭dengan‬
‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬ ‭Umum‬ ‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬
‭Umum‬ ‭Penggunaan‬ ‭Umum‬ ‭Umum‬
‭Penggunaa‬ ‭Bahasa Indonesia.‬ ‭Penggunaan‬ ‭Penggunaan‬
‭n‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬
‭Indonesia.‬ ‭Indonesia .‬ ‭Indonesia .‬

‭13.‬ ‭ ahan Bacaan untuk Siswa:‬


B
‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa)‬
‭b.‬ ‭Iota Tatsunari dan Takahata Masao; Pria Begini, Wanitu Begitu: Bagaiman sih Biar‬
‭Nyambung. Gudang Penerbit 2021‬

‭14.‬ ‭ ahan Bacaan untuk Guru: Buku Guru dan Buku Siswa dan buku penunjang‬
B
‭yang lain.‬
‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran (Buku Guru)‬
‭b.‬ ‭Iota Tatsunari dan Takahata Masao; Pria Begini, Wanitu Begitu: Bagaiman sih Biar‬
‭Nyambung. Gudang Penerbit 2021‬

‭15.‬ ‭ ateri Pengayaan‬


M
‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mencari‬ ‭dari‬ ‭berbagai‬ ‭sumber‬ ‭(mass‬ ‭media‬ ‭cetak‬
‭maupun‬ ‭elektronik,‬ ‭tokoh‬ ‭agama,‬ ‭tokoh‬ ‭masyarakat,‬ ‭teman‬ ‭sebaya,‬
‭orang‬ ‭tua,‬ ‭dan‬ ‭sebagainya)‬ ‭untuk‬ ‭memperoleh‬ ‭informasi,‬ ‭atau‬
‭pengalaman‬ ‭atau‬ ‭paham/‬ ‭pandangan,‬ ‭yang‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭tema:‬
‭relasi‬ ‭dan‬ ‭kesederajatan‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭perempuan.‬ ‭Hal‬ ‭itu‬ ‭dapat‬
‭dilakukan‬ ‭dengan‬ ‭studi‬‭literatur,‬‭pengamatan,‬‭survei,‬‭wawancara‬‭dan‬
‭teknik‬ ‭pengumpulan‬ ‭data‬ ‭yang‬ ‭dikuasai‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭(Format‬
‭Terlampir).‬

‭16.‬ ‭Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar‬‭(Format‬‭Terlampir)‬‭.‬


‭ emedial‬ ‭diberikan‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭dapat‬ ‭mencapai‬
R
‭ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:‬
‭a)‬ G ‭ uru‬ ‭bertanya‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭tentang‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬
‭pahami.‬
‭b)‬ ‭Berdasarkan‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬ ‭pahami‬ ‭tersebut,‬ ‭guru‬
‭mengadakan‬ ‭pembelajaran‬ ‭ulang‬ ‭(remidial‬ ‭teaching)‬ ‭baik‬ ‭dilakukan‬ ‭oleh‬
‭guru secara langsung atau dengan tutor teman sebaya.‬
‭c)‬ G
‭ uru‬‭mengadakan‬‭kegiatan‬‭remedial‬‭dengan‬‭memberikan‬‭pertanyaan‬‭atau‬
‭soal yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remidial test).‬

‭17.‬ ‭Daftar Pustaka‬


‭-‬ ‭Komkat‬ ‭KWI,‬ ‭Perutusan‬ ‭Murid-Murid‬ ‭Yesus‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭untuk‬
‭SMA/K‬‭Kelas X. Yogyakarta: Kanisius, 2008.‬
‭-‬ ‭Kristianto.‬ ‭Yoseph,‬ ‭dkk.‬ ‭2010.‬ ‭Menjadi‬ ‭Murid‬ ‭Yesus,‬ ‭Buku‬ ‭Teks‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬
‭Katolik untuk SMA/K‬‭Kelas X. Yogyakarta: Kanisius‬
‭-‬ ‭Maman‬ ‭Sutarman‬ ‭dan‬ ‭Sulis‬ ‭Bayu‬ ‭Setyawan,‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭katolik‬ ‭dan‬ ‭Budi‬
‭Pekerti untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.‬
‭-‬ ‭Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.‬
‭-‬ ‭Internet:‬
‭•‬‭https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-anak-di-keluarga-denga‬
‭n-bermain-peran/full&view=ok‬
‭•‬‭https://kumparan.com/pencerah-nusantara/bagaimana-cara-terbaik-mewujudkan-kese‬
‭taraan-gender-dalam-pembangunan-1t2fR7y5OrH/full‬
‭•‬‭https://kumparan.com/the-shonet/wow-maudy-ayunda-bikin-puisi-untuk-para-wanita‬
‭-yang-sedang-berjuang-dengan-kesetaraan-gender-1541933379992619260‬

‭18.‬ ‭Lampiran:‬
‭a.‬ ‭Artikel‬

‭ jarkan Kesetaraan pada Anak di Keluarga dengan Bermain Peran‬


A
‭Reporter: Antara Editor: Mitra Tarigan‬
‭Jumat, 3 Juli 2020 19:43 WIB‬

‭Gambar 1.3. Ilustrasi keluarga sedang BBQ. bbqsingapore.sg‬

‭ EMPO.CO‬‭, ‬‭Jakarta‬‭–‬ ‭Deputi‬ ‭Tumbuh‬ ‭Kembang‬ ‭Anak‬ ‭Kementerian‬‭Pemberdayaan‬


T
‭Perempuan‬‭dan‬‭Perlindungan‬‭Anak‬‭(KPPPA),‬‭Lenny‬‭N‬‭Rosalin‬‭mengatakan ‭a‬ nak‬‭perlu‬
‭dididik ‬‭kesetaraan‬ ‭gender‬‭antara‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬ ‭perempuan‬ ‭sejak‬ ‭dini.‬ ‭"Usia‬ ‭di‬ ‭bawah‬
‭enam‬ ‭tahun‬ ‭adalah‬ ‭golden‬ ‭age‬ ‭ketika‬ ‭pertumbuhan‬ ‭dan‬ ‭perkembangan‬ ‭anak‬ ‭sangat‬
‭pesat‬ ‭dan‬ ‭tidak‬ ‭bisa‬ ‭digantikan‬ ‭pada‬ ‭masa‬ ‭mendatang,"‬ ‭kata‬ ‭Lenny‬ ‭dalam‬ ‭seminar‬
‭daring yang diikuti di Jakarta, Jumat 3 Juli 2020.‬
‭ enny‬‭mengatakan‬‭keluarga‬‭dan‬‭orang‬‭tua‬‭adalah‬‭tempat‬‭pertama‬‭dan‬‭utama‬‭bagi‬‭anak‬
L
‭mendapatkan‬ ‭pendidikan.‬ ‭Anak‬ ‭belajar‬ ‭dengan‬ ‭melihat‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭dilakukan‬ ‭orang‬ ‭tua‬
‭dan menirunya, sehingga orang tua berperan sebagai guru pada usia awal anak.‬
‭Karena‬ ‭itu,‬ ‭untuk‬ ‭mengajarkan‬ ‭kesetaraan‬ ‭kepada‬ ‭anak‬ ‭sejak‬ ‭dini,‬ ‭orang‬ ‭tua‬ ‭harus‬
‭membangun‬‭kesetaraan‬‭dalam‬‭keluarga‬‭dengan‬‭memberikan‬‭akses‬‭dan‬‭partisipasi‬‭yang‬
‭setara‬‭bagi‬‭suami,‬‭istri,‬‭dan‬‭anak,‬‭serta‬‭memastikan‬‭keputusan‬‭diputuskan‬‭bersama‬‭oleh‬
‭suami dan istri.‬
‭"Orang‬ ‭tua‬ ‭dan‬ ‭keluarga‬ ‭juga‬ ‭harus‬ ‭memastikan‬ ‭kesetaraan‬ ‭antara‬ ‭anak‬ ‭laki-laki‬ ‭dan‬
‭perempuan‬ ‭dalam‬ ‭berbagai‬ ‭hal.‬ ‭Misalnya‬ ‭di‬ ‭bidang‬ ‭pendidikan,‬ ‭jangan‬ ‭membedakan‬
‭antara anak laki-laki dan perempuan," katanya.‬
‭Kesetaraan‬ ‭dalam‬ ‭keluarga‬‭bisa‬‭dibangun‬‭dengan‬‭mengembangkan‬‭perilaku,‬‭sikap‬‭dan‬
‭komitmen‬ ‭sebagai‬ ‭atribut‬ ‭perempuan‬ ‭dan‬ ‭laki-laki‬ ‭yang‬ ‭bisa‬ ‭diterima.‬ ‭"Pengenalan‬
‭gender‬ ‭kepada‬ ‭anak‬ ‭harus‬ ‭ditanamkan‬ ‭sejak‬ ‭dini.‬ ‭Pembelajaran‬ ‭mengenai‬ ‭kesetaraan‬
‭gender merupakan tanggung jawab orang tua di rumah," katanya.‬
‭Kesetaraan‬ ‭gender‬ ‭bisa‬ ‭diajarkan‬ ‭melalui‬ ‭kegiatan‬ ‭bermain‬ ‭peran.‬ ‭Anak-anak‬ ‭berhak‬
‭menentukan peran apa yang dia inginkan.‬
‭Saat‬ ‭bermain,‬ ‭orang‬ ‭tua‬ ‭jangan‬ ‭membatasi‬ ‭peran‬ ‭tertentu‬ ‭lebih‬ ‭pantas‬ ‭untuk‬ ‭laki-laki‬
‭atau‬ ‭perempuan.‬ ‭Semua‬ ‭orang‬ ‭berhak‬ ‭bekerja‬‭menjadi‬‭apa‬‭yang‬‭dia‬‭inginkan.‬‭"Dalam‬
‭jangka‬ ‭panjang,‬‭memperkenalkan‬‭kesetaraan‬‭gender‬‭kepada‬‭anak‬‭usia‬‭dini‬‭tidak‬‭hanya‬
‭menumbuhkan‬ ‭kepercayaan‬ ‭diri,‬ ‭tetapi‬ ‭juga‬ ‭membangun‬ ‭pola‬ ‭pikir‬ ‭yang‬ ‭tidak‬
‭membedakan antara laki-laki dan perempuan," katanya‬
‭https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-anak-di-keluarga-dengan-ber‬
‭main-peran/full&view=ok‬

‭b.‬ ‭Puisi‬
‭Menghapus “Katanya”‬
‭Oleh: Maudy Ayunda‬

‭ empat dunia berbisik‬


S
‭Katanya perempuan tegas itu mengintimidasi‬
‭Katanya perempuan kritis itu lancang‬
‭Katanya perempuan ekspresif itu berlebihan‬
‭Katanya perempuan emosional itu tidak bisa berpikir logis‬
‭Katanya perempuan yang berkarier pasti bukan ibu yang baik‬
‭Katanya perempuan yang sekolah tinggi akan sulit mendapatkan jodoh‬
‭Tapi hari ini‬
‭Aku berhenti mendengar‬
‭Segala katanya yang menggema‬
‭di pikiranku‬
‭‬
‭Yang aku tahu‬
‭Perempuan lugas, kritis, ekspresif, emosional‬
‭Adalah sosok yang berani menjadi diri mereka sendiri‬
‭‬
‭Yang aku tahu‬
‭Perempuan bisa mengejar mimpinya tanpa batas‬
‭‬
‭Yang aku tahu‬
‭ erempuan tidak harus terperangkap dalam definisi-definisi yang menyempitkan‬
P
‭‬
‭Yang aku tahu‬
‭Perempuan berhak atas kesetaraan di mana pun‬
‭‬
‭Yang aku tahu‬
‭Perempuan itu kuat‬
‭https://kumparan.com/the-shonet/wow-maudy-ayunda-bikin-puisi-untuk-para-wanita-y‬
‭ang-sedang-berjuang-dengan-kesetaraan-gender-1541933379992619260‬

‭c.‬ ‭Materi:‬

‭1)‬ K
‭ esetaraan‬ ‭gender‬ ‭adalah‬ ‭suatu‬ ‭kondisi‬ ‭dimana‬ ‭semua‬ ‭manusia‬ ‭(baik‬ ‭laki-laki‬
‭maupun‬ ‭perempuan)‬ ‭bebas‬ ‭mengembangkan‬ ‭kemampuan‬ ‭personal‬ ‭mereka‬ ‭dan‬
‭membuat‬ ‭pilihan-pilihan‬ ‭tanpa‬ ‭dibatasi‬ ‭oleh‬ ‭stereotype,‬ ‭peran‬ ‭gender‬ ‭yang‬‭kaku. ‬
‭Hal‬‭ini‬‭bukan‬‭berarti‬‭bahwa‬‭perempuan‬‭dan‬‭laki-laki‬‭harus‬‭selalu‬‭sama,‬‭tetapi‬‭hak,‬
‭tanggung‬ ‭jawab‬ ‭dan‬ ‭kesempatannya‬ ‭tidak‬ ‭dipengaruhi‬ ‭oleh‬ ‭apakah‬ ‭mereka‬
‭dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan.‬

‭2)‬ ‭Kesetaraan‬ ‭gender‬ ‭memberikan‬ ‭penghargaan‬ ‭dan‬ ‭kesempatan‬ ‭yang‬ ‭sama‬ ‭pada‬
‭perempuan‬ ‭dan‬ ‭laki-laki‬ ‭dalam‬ ‭menentukan‬ ‭keinginannya‬ ‭dan‬ ‭menggunakan‬
‭kemampuannya secara maksimal di berbagai bidang.‬

‭3)‬ ‭PBB‬ ‭bahkan‬ ‭menekankan‬ ‭kesetaraan‬ ‭gender‬ ‭bagi‬ ‭semua‬ ‭adalah‬ ‭hak‬ ‭fundamental‬
‭yang‬ ‭dimiliki‬ ‭oleh‬ ‭setiap‬ ‭manusia.‬ ‭Pernyataan‬ ‭itu‬ ‭mengakar‬ ‭dari‬ ‭Deklarasi‬
‭Universal‬‭Hak‬‭Asasi‬‭Manusia‬‭ayat‬‭pertama‬‭yang‬‭jelas‬‭menyatakan‬‭bahwa,‬‭“Setiap‬
‭manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.”‬

‭4)‬ ‭Upaya‬ ‭untuk‬ ‭mewujudkan‬ ‭kesetaraan‬ ‭dalam‬ ‭masyarakat‬ ‭yang‬ ‭dapat‬ ‭kita‬ ‭lakukan‬
‭adalah:‬
‭a)‬ ‭Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak perempuan.‬
‭b)‬ ‭Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam berbagai kegiatan.‬
‭c)‬ ‭Menghilangkan‬ ‭segala‬ ‭bentuk‬ ‭kekerasan‬ ‭terhadap‬ ‭perempuan‬‭dan‬‭anak‬‭baik‬
‭di‬ ‭ranah‬ ‭publik‬ ‭maupun‬‭pribadi.‬‭Hal‬‭ini‬‭termasuk‬‭perdagangan‬‭manusia‬‭dan‬
‭eksploitasi seksual pada perempuan dan anak.‬
‭d)‬ ‭Meningkatkan‬‭pelayanan‬‭umum‬‭dan‬‭kebijakan‬‭publik‬‭yang‬‭lebih‬‭pro‬‭terhadap‬
‭perempuan.‬

‭5)‬ P ‭ ria‬ ‭dan‬ ‭wanita‬ ‭diciptakan‬ ‭Tuhan‬ ‭untuk‬ ‭saling‬ ‭melengkapi,‬‭untuk‬‭menjadi‬‭teman‬


‭hidup.‬ ‭Pria‬ ‭saja‬ ‭tidaklah‬ ‭lengkap.‬ ‭Allah‬ ‭sendiri‬ ‭berkata:‬ ‭“Tidaklah‬ ‭baik,‬ ‭kalau‬
‭manusia‬ ‭itu‬ ‭seorang‬ ‭diri‬ ‭saja.‬ ‭Aku‬ ‭akan‬ ‭menjadikan‬ ‭seorang‬ ‭penolong‬ ‭baginya,‬
‭yang‬ ‭sepadan‬ ‭dengan‬ ‭dia”‬ ‭(Kejadian‬ ‭2:‬ ‭18).‬ ‭Untuk‬ ‭menyatakan‬ ‭bahwa‬ ‭wanita‬
‭sungguh-sungguh‬ ‭merupakan‬ ‭kesatuan‬ ‭dengan‬ ‭pria,‬ ‭maka‬ ‭Tuhan‬ ‭menciptakan‬
‭wanita‬ ‭itu‬ ‭bukan‬ ‭dari‬ ‭bahan‬ ‭lain,‬ ‭tetapi‬ ‭dari‬ ‭tulang‬ ‭rusuk‬ ‭pria‬ ‭itu.‬ ‭Maka,‬‭pria‬‭itu‬
‭kemudian‬ ‭berkata‬ ‭tentang‬ ‭wanita‬ ‭itu‬ ‭demikian:‬ ‭“Inilah‬ ‭dia,‬ ‭tulang‬ ‭dari‬ ‭tulangku‬
‭dan‬ ‭daging‬ ‭dari‬ ‭dagingku”‬ ‭(Kejadian‬ ‭2:‬ ‭23).‬ ‭Dari‬ ‭kutipan‬ ‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭ini‬‭jelaslah‬
‭bahwa hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.‬
‭6)‬ ‭Dalam‬ ‭Katekismus‬ ‭Gereja‬ ‭Katolik‬ ‭Artikel‬ ‭370‬ ‭-‬ ‭371‬ ‭disebutkan‬ ‭bahwa‬ ‭pria‬ ‭dan‬
‭wanita‬ ‭diciptakan‬ ‭“satu‬ ‭untuk‬ ‭yang‬ ‭lain”,‬ ‭bukan‬ ‭seakan-akan Allah‬ ‭membuat‬
‭mereka‬ ‭sebagai‬ ‭manusia‬ ‭setengah-setengah‬ ‭dan‬ ‭tidak‬ ‭lengkap, melainkan‬ ‭Ia‬
‭ enciptakan‬ ‭mereka‬ ‭untuk‬ ‭satu‬ ‭persekutuan‬ ‭pribadi,‬ ‭sehingga kedua‬ ‭orang‬ ‭itu‬
m
‭dapat‬ ‭menjadi‬ ‭“penolong”‬ ‭satu‬ ‭untuk‬ ‭yang‬ ‭lain,‬ ‭karena‬ ‭di‬ ‭satu pihak‬ ‭mereka‬ ‭itu‬
‭sama‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi‬ ‭(“tulang‬ ‭dari‬ ‭tulangku”),‬ ‭sedangkan di‬ ‭lain‬ ‭pihak‬ ‭mereka‬
‭saling‬ ‭melengkapi‬ ‭dalam‬ ‭kepriaan‬ ‭dan‬ ‭kewanitaannya. Dalam‬ ‭perkawinan‬ ‭Allah‬
‭mempersatukan‬ ‭mereka‬ ‭sedemikian‬ ‭erat,‬ ‭sehingga‬ ‭mereka‬ ‭“menjadi‬ ‭satu‬‭daging”‬
‭(Kej.‬ ‭2:24)‬ ‭dan‬ ‭dapat‬ ‭meneruskan‬ ‭kehidupan manusia:‬ ‭“Beranak-cuculah‬ ‭dan‬
‭bertambah‬ ‭banyaklah;‬ ‭penuhilah‬ ‭bumi”‬ ‭(Kej. 1:28).‬ ‭Dengan‬ ‭meneruskan‬
‭kehidupan‬ ‭kepada‬ ‭anak-anaknya,‬ ‭pria‬ ‭dan‬ ‭wanita sebagai‬ ‭suami‬ ‭isteri‬ ‭dan‬
‭orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat khusus.‬
‭ )‬ ‭Panggilan‬‭Tuhan‬‭atas‬‭laki-laki‬‭atau‬‭perempuan‬‭adalah:‬‭masing-masing‬‭berkembang‬
7
‭dan memperkembangkan diri menjadi laki-laki sejati dan perempuan sejati.‬
‭8)‬ ‭Penolong‬ ‭itu‬‭adalah‬‭yang‬‭“sepadan”‬‭dengan‬‭dia,‬‭artinya‬‭yang‬‭memliki‬‭kedudukan‬
‭yang‬‭sama‬‭dan‬‭itu‬‭adalah‬‭MANUSIA‬‭YANG‬‭LAIN.‬‭Dengan‬‭adanya‬‭manusia‬‭yang‬
‭lain memungkinkan manusia membangun relasi dengan yang lain.‬

‭d.‬ ‭Format Remedial dan Pengayaan‬

‭Program Remedial dan Pengayaan‬


S‭ ekolah‬ ‭: ……………………………..‬
‭Mata Pelajaran‬ ‭: ……………………………….‬
‭Kelas‬ ‭: ………………………………‬
‭Semester‬ ‭: ……………………………..‬
‭Tahun‬ ‭: ………………………………‬

‭ ama‬
N ‭Rencana Program‬ ‭Tanggal‬ ‭Hasil‬
‭No‬ ‭Materi‬ ‭Peserta Didik‬ ‭Pelaksan‬ ‭Simpulan‬
‭Pengayaan‬ ‭Remedial‬ ‭Sebelum‬ ‭Sesudah‬
‭aan‬
‭‬
1
‭2‬
‭3‬
‭4‬
‭5‬
‭6‬
‭7‬
‭KEGIATAN PEMBELAJARAN TOPIK 3. KELUHURAN MANUSIA SEBAGAI CITRA‬
‭ALLAH‬

‭1.‬ ‭ ujuan Pembelajaran Topik 3:‬


T
‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mampu‬ ‭memahamai‬ ‭diri‬ ‭dan‬ ‭sesamanya‬ ‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah‬ ‭yang‬
‭bersaudara‬ ‭satu‬ ‭sama‬ ‭lain,‬ ‭sehingga‬ ‭mampu‬ ‭menghargai‬ ‭sesamanya‬ ‭seperti‬‭menghargai‬
‭dirinya sendiri.‬

‭2.‬ ‭ rofil‬‭Pelajar‬‭Pancasila‬‭:‬‭Beriman,‬‭Bertakwa‬‭kepada‬‭Tuhan‬‭YME,‬‭dan‬‭Berakhlak‬‭Mulia‬
P
‭– Kreatif – Gotong Royong.‬

‭3.‬ ‭Indikator Ketercapaian Tujuan‬

a‭ .‬ M‭ anusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat.‬


‭b.‬ ‭Pesan‬ ‭yang‬ ‭hendak‬ ‭disampaikan‬ ‭dalam‬ ‭Mazmur‬ ‭8:1‬ ‭–‬ ‭10‬ ‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭keluhuran‬
‭manusia sebagai Citra Allah.‬
‭c.‬ H
‭ al‬ ‭yang‬ ‭mencirikan‬ ‭bahwa‬ ‭manusia‬ ‭bermartabat‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi‬
‭berdasarkan KGK 357?‬

‭4.‬ ‭Media Pembelajaran/Sarana:‬‭Alkitab, Buku Siswa, Laptop,‬‭Proyektor.‬


‭5.‬ ‭ endekatan:‬‭Pendekatan Kateketis‬
P
‭Melalui‬ ‭pendekatan‬ ‭yang‬ ‭diawali‬ ‭dengan‬ ‭pengalaman‬ ‭sehari-hari‬ ‭yang‬ ‭dialami‬ ‭oleh‬
‭peserta‬ ‭didik‬ ‭baik‬ ‭secara‬ ‭langsung‬ ‭maupun‬ ‭melalui‬ ‭pengamatan,‬ ‭pengalaman,‬ ‭cerita‬
‭kehidupan‬‭orang‬‭lain.‬‭Selanjutnya‬‭pengalaman‬‭tersebut‬‭direfleksikan‬‭dalam‬‭terang‬‭Kitab‬
‭Suci‬ ‭atau‬ ‭ajaran‬ ‭Gereja,‬ ‭sehingga‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dapat‬ ‭mengaplikasikan‬ ‭dalam‬ ‭hidup‬
‭sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.‬

‭6.‬ ‭Metode:‬‭Dialog partisipatif, Sharing pengalaman, Diskusi‬‭kelompok, Refleksi dan aksi.‬

‭7.‬ ‭ umber Belajar:‬‭Artikel :‬


S
‭a.‬ ‭Pertemuan‬ ‭Santo‬ ‭Fransiskus‬ ‭dengan‬ ‭Sultan‬ ‭Malek‬ ‭Al-Kamil‬
‭(Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al-kamil/).‬
‭b.‬ ‭Teks‬‭Kitab‬‭Suci‬‭Kitab‬‭Suci‬‭Mzm‬‭8:‬‭2‬‭–‬‭10‬‭dan‬‭Katekismus‬‭Gereja‬‭Katolik‬‭357,‬‭358‬
‭dan 360.‬
‭c.‬ ‭Teks dari kitab Mazmur 139: 7 – 17.‬
‭d.‬ ‭Rangkuman pembelajaran materi.‬

‭8.‬ ‭Persiapan Guru:‬


‭a.‬ ‭Guru membuat ringkasan materi pembelajaran‬
‭b.‬ ‭Lembar observasi diskusi kelompok‬

‭9.‬ ‭Alur Kegiatan Pembelajaran:‬

‭KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit‬


‭Guru‬‭mengawali‬‭kegiatan‬‭pembelajaran‬‭dengan‬‭mengucapkan‬‭salam,‬‭doa‬‭pembuka‬
‭1.‬
‭dan mengecek kesiapan siswa.‬
‭2.‬ ‭Guru menjelaskan tujuan pembelajaran‬
‭3.‬ ‭Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan‬

‭KEGIATAN INTI : 100 menit‬


‭4‬ ‭Menggali‬ ‭pengalaman‬ ‭hidup‬ ‭dengan‬ ‭mengamati‬ ‭kisah‬ ‭dalam‬
‭memperjuangkan hak asasi manusia‬
‭a.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mengamati‬ ‭kasus‬ ‭pelanggaran‬ ‭terhadap‬ ‭martabat‬ ‭kemanusiaan‬
‭melalui artikel “Pertemuan Santo Fransiskus denga Sultan Malik Al-Kamil.‬
‭b.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭mengungkapkan‬ ‭tanggapannya‬ ‭terhadap‬ ‭kasus‬ ‭di‬ ‭atas‬ ‭dalam‬
‭bentuk‬ ‭pertanyaan‬ ‭untuk‬ ‭didiskusikan,‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭tema‬ ‭keluhuran‬
‭martabat manusia sebagai citra Allah, misalnya:‬
‭1)‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭mendasari/‬ ‭menggerakkan‬ ‭hati‬ ‭santo‬ ‭Fransiskus‬ ‭menemui‬
‭Sultan Malik Al-Kamil?‬
‭2)‬ ‭Pilihlah‬ ‭salah‬ ‭satu‬ ‭kalimat‬ ‭dalam‬ ‭kisah‬ ‭tersebut‬ ‭yang‬ ‭paling‬ ‭menarik‬
‭bagimu! Dan berikan alasannya!‬
‭3)‬ ‭Nilai‬ ‭apa‬ ‭yag‬ ‭dapat‬ ‭kalian‬ ‭ambil‬ ‭dan‬ ‭perjumpaan‬ ‭Santo‬ ‭Fransiskus‬
‭dengan Sultan Malek Al-Kamel di atas? Beri penjelasan singkat!‬

‭c.‬ P‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭melakukan‬ ‭diskusi‬ ‭kelompok‬ ‭untuk‬ ‭menjawab‬


‭pertanyaan-pertanyaan‬ ‭tersebut‬ ‭dan‬ ‭mengemukakan‬ ‭contoh‬ ‭pelanggaran‬
‭martabat manusia yang terjadi di daerahnya!‬

‭e.‬ S ‭ etelah‬ ‭diskusi‬ ‭selesai,‬ ‭guru‬ ‭memberi‬ ‭kesempatan‬ ‭kepada‬ ‭masing-masing‬


‭kelompok‬ ‭untuk‬ ‭mempresentasikan‬ ‭hasilnya.‬ ‭Kelompok‬ ‭lain‬ ‭dapat‬ ‭memberi‬
‭tanggapan‬ ‭berupa‬ ‭pertanyaan‬ ‭atau‬ ‭komentar‬ ‭kepada‬ ‭kelompok‬ ‭lain‬ ‭setelah‬
‭semua kelompok selesai presentasi.‬
‭f.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭menggali‬ ‭informasi‬ ‭dari‬ ‭berbagai‬ ‭sumber‬ ‭tentang‬ ‭tokoh-tokoh‬
‭yang‬ ‭dianggap‬ ‭punya‬ ‭kepedulian‬ ‭dalam‬ ‭memjaga‬ ‭keluhuran‬ ‭martabat‬
‭manusia,‬‭misalnya‬‭Mahatma‬‭Gandi,‬‭Mother‬‭Theresa,‬‭Romo‬‭Mangun,‬‭Gus‬‭Dur‬
‭dll.‬

‭g.‬ G‭ uru‬ ‭memberikan‬ ‭peneguhan‬ ‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭pentingnya‬ ‭menjaga‬ ‭keluhuran‬


‭martabat manusia.‬

‭5‬ ‭Mendalami‬‭Kitab‬‭Suci‬‭dan‬‭Ajaran‬‭Gereja‬‭yang‬‭tentang‬‭Keluhuran‬‭Martabat‬
‭Manusia sebagai Citra Allah.‬

‭a.‬ P‭ eserta‬‭didik‬‭mendalami‬‭teks‬‭Kitab‬‭Mazmur‬‭8:‬‭2‬‭-‬‭10‬‭dan‬‭Katekismus‬‭Gereja‬
‭Katolik‬ ‭artikel‬ ‭357,‬ ‭358‬ ‭dan‬ ‭360‬ ‭yang‬ ‭menunjukkan‬ ‭keluhuran‬ ‭martabat‬
‭manusia sebagai citra Allah.‬

‭b.‬ P ‭ eserta‬ ‭didik‬ ‭berdiskusi‬ ‭dalam‬ ‭kelompok‬ ‭untuk‬ ‭merumuskan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭atau‬
‭ajaran‬ ‭yang‬ ‭hendak‬ ‭diwartakan‬ ‭melalui‬ ‭kutipan-kutipan‬ ‭di‬ ‭atas.‬ ‭Dalam‬
‭kelompok,‬‭peserta‬‭didik‬‭diminta‬‭menanggapi‬‭keterkaitan‬‭teks-teks‬‭Kitab‬‭Suci‬
‭dan‬ ‭ajaran‬ ‭Gereja‬ ‭di‬ ‭atas,‬ ‭dengan‬ ‭pemahaman‬ ‭tentang‬ ‭manusia‬ ‭Citra‬ ‭Allah,‬
‭misalnya dengan pertanyaan berikut:‬
‭1)‬ ‭Apa keunggulan manusia dibandingkan ciptaan Allah yang lain?‬
‭2)‬ ‭Berdasarkan‬ ‭kutipan‬ ‭di‬ ‭atas,‬ ‭siapa‬ ‭yang‬ ‭dimaksud‬ ‭dengan‬ ‭saudara?‬
‭Bagaimana‬ ‭pandangan‬ ‭kalian‬ ‭dengan‬ ‭pernyataan‬ ‭bahwa‬ ‭semua‬ ‭manusia‬
‭satu saudara?‬
‭3)‬ ‭Buatlah‬ ‭sebuah‬ ‭rumusan‬ ‭yang‬ ‭menunjukkan‬ ‭sejauh‬ ‭mana‬ ‭kalian‬ ‭sudah‬
‭menghayati keberadaan dirinya sebagai Citra Allah!‬
‭4)‬ ‭Jelaskan‬ ‭konsep‬ ‭bermartabat‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi‬ ‭berdasarkan‬ ‭Katekismus‬
‭Gereja Katolik?‬

‭c.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬‭mencatat‬‭hasil‬‭yang‬‭diperoleh‬‭dalam‬‭kelompok‬‭dan‬‭perwakilan‬


‭kelompok melaporkan hasilnya dalam pleno.‬

‭d.‬ ‭Guru‬ ‭memberikan‬ ‭peneguhan‬ ‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭keluhuran‬ ‭martabat‬ ‭manusia‬


‭sebagai citra Allah.‬

‭6‬ ‭Refleksi dan Aksi:‬


‭a.‬ ‭Refleksi‬
‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭membaca‬ ‭kitab‬ ‭mazmur‬ ‭139:‬ ‭7‬ ‭–‬ ‭17‬ ‭dalam‬ ‭suasana‬ ‭hening‬
‭diiringi‬‭dengan‬‭musik‬‭yang‬‭lembut.‬‭Peserta‬‭didik‬‭diminta‬‭untuk‬‭memilih‬‭satu‬
‭ayat‬‭yang‬‭paling‬‭menyentuh‬‭hatinya‬‭dan‬‭kembali‬‭merenungkan‬‭dalam‬‭hatinya‬
‭mengapa mengambil ayat tersebut.‬

‭b.‬ ‭Aksi‬

‭1)‬ P ‭ eserta‬‭didik‬‭diminta‬‭mebuat‬‭sebuah‬‭refleksi‬‭tentang‬‭kedudukan‬‭laki-laki‬
‭dan perempuan di hadapan Allah.‬
‭2)‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭membuat‬ ‭sebuah‬ ‭doa‬ ‭berdasarkan‬ ‭ayat‬ ‭yang‬‭sudah‬‭dipilih‬
‭dalam‬ ‭refleksi‬ ‭di‬ ‭atas.‬ ‭Doa‬ ‭ditulis‬ ‭pada‬ ‭selembar‬ ‭kertas‬ ‭dan‬ ‭dihias‬
‭semenarik‬‭mungkin‬‭dan‬‭ditempel‬‭pada‬‭meja‬‭belajar‬‭dalam‬‭kamarnya‬‭atau‬
‭tempat yang sering dilihat.‬

‭Kegiatan Penutup: 20 Menit‬

‭7.‬ a‭ .‬ G‭ uru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran‬


‭b.‬ ‭Guru‬ ‭mengajak‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭merefleksikan‬ ‭tentang‬ ‭manfaat‬ ‭tema‬
‭pelajaran.‬
‭c.‬ ‭Guru‬ ‭bersama‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭menutup‬ ‭pertemuan‬ ‭dengan‬ ‭doa‬ ‭penutup‬
‭dengan‬ ‭doa‬ ‭“Jadikanlah‬ ‭Aku‬‭Pembawa‬‭Damai”‬‭(Doa‬‭St.‬‭Fransiskus)‬‭dari‬
‭PS‬ ‭122‬ ‭dan‬ ‭menginformasikan‬ ‭rencana‬ ‭kegiatan‬ ‭pembelajaran‬ ‭untuk‬
‭pertemuan berikutnya.‬

‭10.‬ ‭Refleksi Guru:‬


‭ pakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil? Kesulitan apa‬
A
‭yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?‬
‭Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?‬

‭11.‬ ‭Refleksi Siswa‬


‭ agian‬ ‭mana‬ ‭yang‬ ‭menurutmu‬ ‭paling‬ ‭sulit‬ ‭dari‬ ‭pelajaran‬ ‭ini?‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭akan‬ ‭kamu‬
B
‭lakukan‬‭untuk‬‭memperbaiki‬‭hasil‬‭belajarmu?‬‭Kepada‬‭siapa‬‭kamu‬‭akan‬‭meminta‬‭bantuan‬
‭untuk memahami pelajaran ini?‬

‭12.‬‭Rubrik Penilaian:‬
‭a.‬ ‭Pengetahuan‬
‭1)‬ ‭Pilihan Ganda‬

‭1.‬ B
‭ acalah Katekismus Gereja Katolik 357 berikut ini!‬
‭“Karena‬ ‭ia‬ ‭diciptakan‬ ‭menurut‬ ‭citra‬ ‭Allah,‬ ‭manusia‬ ‭memiliki‬ ‭martabat‬ ‭sebagai‬
‭pribadi:‬ ‭ia‬ ‭bukan‬ ‭hanya‬ ‭sesuatu,‬ ‭melainkan‬ ‭seorang.‬ ‭Ia‬ ‭mampu‬ ‭mengenal‬ ‭diri‬
‭sendiri,‬ ‭menjadi‬ ‭tuan‬ ‭atas‬‭dirinya,‬‭mengabdikan‬‭diri‬‭dalam‬‭kebebasan‬‭dan‬‭hidup‬
‭dalam‬ ‭kebersamaan‬ ‭dengan‬ ‭orang‬ ‭lain,‬ ‭dan‬‭karena‬‭rahmat‬‭ia‬‭sudah‬‭dipanggil‬‭ke‬
‭dalam‬‭perjanjian‬‭dengan‬‭Penciptanya,‬‭untuk‬‭memberi‬‭kepada-Nya‬‭jawaban‬‭iman‬
‭dan cinta, yang tidak dapat diberikan suatu makhluk lain sebagai penggantinya.”‬
‭Berdasarkan‬ ‭kutipan‬ ‭Katekismus‬ ‭Gereja‬ ‭Katolik‬ ‭357‬ ‭tersebut,‬ ‭kalimat‬ ‭yang‬
‭menegaskan manusia sebagai citra Allah adalah… .‬
‭A.‬ ‭Manusia‬ ‭mampu‬ ‭mnegenal‬ ‭dirinya‬ ‭dan‬ ‭berhak‬ ‭melakukan‬ ‭segala‬ ‭sesuatu‬
‭sesuai keinginannya‬
‭B.‬ ‭Manusia‬ ‭memiliki‬ ‭martabat‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi‬ ‭dan‬ ‭mampu‬ ‭mengenal‬ ‭diri‬ ‭dan‬
‭Penciptanya‬
‭C.‬ ‭Manusia‬ ‭menjadi‬ ‭tuan‬ ‭atas‬ ‭ciptaan‬ ‭lain‬ ‭dan‬ ‭diberi‬ ‭kuasa‬ ‭memanfaatkan‬
‭ciptaan sesuai dengan kemauannya sendiri‬
‭D.‬ ‭Manusia menjadi tuan atas dirinya dan orang lain yang ada di sekitarnya.‬
‭E.‬ ‭Manusia‬ ‭diberi‬ ‭karunia‬ ‭berupa‬ ‭akal‬ ‭budi,‬ ‭hati‬ ‭nurani‬ ‭dan‬ ‭kebebasan‬ ‭mutlak‬
‭yang tidak terbatas‬

‭2.‬ ‭Bacalah dokumen Gaudium et Spes art 12 berikut ini!‬


‭Kitab‬ ‭Suci‬ ‭mengajarkan‬ ‭bahwa‬ ‭manusia‬ ‭diciptakan‬ ‭“menurut‬‭gambar‬‭Allah”;‬
‭ia‬‭mampu‬‭mengenal‬‭dan‬‭mengasihi‬‭Penciptanya;‬‭oleh‬‭Allah‬‭manusia‬‭ditetapkan‬
‭sebagai‬‭tuan‬‭atas‬‭semua‬‭makhluk‬‭di‬‭dunia‬‭ini‬‭(lih.‬‭Kej‬‭1:‬‭26;‬‭Keb‬‭2:‬‭23),‬‭untuk‬
‭menguasainya‬ ‭dan‬ ‭menggunakannya‬ ‭sambil‬ ‭meluhurkan‬ ‭Allah‬ ‭(lih.‬ ‭Sir‬ ‭17:‬
‭3-10).‬
‭Kemudian perhatikan data berikut ini!‬
‭1)‬ ‭Memiliki akal budi‬
‭2)‬ ‭Diciptakan menurut gambar Allah‬
‭3)‬ ‭Diciptakan dengan suara hati‬
‭4)‬ ‭Mampu mengenal dan mengasihi Penciptanya‬
‭5)‬ ‭Memiliki martabat yang sama dengan Penciptanya‬
‭6)‬ ‭Ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk‬

‭Makna‬ ‭manusia‬ ‭sebagai‬ ‭Citra‬ ‭Allah‬ ‭berdasarkan‬ ‭dokumen‬ ‭Gaudium‬ ‭et‬‭Spes‬


a‭ rt 12 tersebut terdapat pada nomor... .‬
‭A.‬ ‭1, 3 dan 4‬
‭B.‬ ‭1, 2 dan 5‬
‭ .‬ ‭2, 4 dan 6‬
C
‭D.‬ ‭3, 4, dan 5‬
‭E.‬ ‭3, 5 dan 6‬

‭3.‬ P
‭ erhatikan data berikut ini!‬
‭1)‬ ‭Membuat penemuan baru‬
‭2)‬ ‭Membuat pilihan hidup‬
‭3)‬ ‭Membedakan baik dan buruk‬
‭4)‬ ‭Memutuskan sesuatu‬
‭5)‬ ‭Mempermudah hidup manusia‬
‭6)‬ ‭Mengikuti kehendak Tuhan‬

‭ ang termasuk fungsi suara hati ditunjukkan pada nomor... .‬


Y
‭A.‬ ‭1 dan 2‬
‭B.‬ ‭1 dan 4‬
‭C.‬ ‭2 dan 4‬
‭D.‬ ‭3 dan 5‬
‭E.‬ ‭3 dan 6‬

‭4.‬ S‭ alah‬ ‭satu‬ ‭contoh‬ ‭perwujudan‬ ‭tugas‬ ‭manusia‬ ‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah‬ ‭dalam‬
‭kehidupan sehari-hari ditengah-tengah keluarga adalah... .‬
‭A.‬ ‭Taat dengan ajaran orang tua‬
‭B.‬ ‭Hormat terhadap guru‬
‭C.‬ ‭Menjenguk teman yang sakit‬
‭D.‬ ‭Rukun dengan tetangga‬
‭E.‬ ‭Menerima orang lain seperti adanya‬
‭5.‬ K‭ ita‬‭sadar‬‭akan‬‭cinta‬‭Allah‬‭yang‬‭luar‬‭biasa‬‭dan‬‭menempatkan‬‭manusia‬‭di‬‭tempat‬
‭yang‬ ‭sangat‬ ‭istimewa,‬ ‭yakni‬ ‭secitra‬ ‭dengan-Nya.‬ ‭Dalam‬ ‭membangun‬ ‭relasi‬
‭dengan‬ ‭orang‬ ‭lain,‬ ‭kesadaran‬ ‭ini‬ ‭mendorong‬ ‭kita‬ ‭untuk‬ ‭mengembangkan‬
‭sikap….‬
‭ .‬
A ‭ engasihi semua orang karena mereka semua saudara di hadapan Allah‬
M
‭B.‬ ‭Mengasihi semua saudara seiman dihadapan Allah‬
‭C.‬ ‭Rendah diri di tengah-tengah pergaulan dengan semua bangsa‬
‭D.‬ ‭Menjadikan diri sebagai tolok ukur kebenaran bagi semua orang‬
‭E.‬ ‭Memegahkan diri di tengah-tengah kehidupan maysrakat yang majemuk‬

‭2)‬ ‭Uraian‬

‭No‬ S
‭ oal‬ ‭Jawaban‬
‭Manusia‬ ‭adalah‬ ‭a.‬‭Istilah‬ ‭martabat‬ ‭berasal‬ ‭dari‬ ‭kata‬ ‭dignitas-dignus‬
‭makhluk‬ ‭(latin),‬ ‭dignity‬ ‭yang‬ ‭berarti‬ ‭layak,‬ ‭patut,‬ ‭wajar.‬
‭ciptaan‬ ‭Tuhan‬ ‭Secara‬ ‭singkat‬ ‭martabat‬ ‭berarti‬ ‭konsep‬ ‭moralitas‬
‭ ang‬
y ‭ ang‬ ‭menyatakan‬ ‭tingkat‬ ‭nilai‬ ‭atau‬‭bobot‬‭seorang‬
y
‭bermartabat.‬ ‭pribadi.‬ ‭Karena‬ ‭bernilai‬ ‭itulah,‬ ‭maka‬ ‭manusia‬
‭Apa‬ ‭artinya‬ ‭tidak‬ ‭dapat‬‭dijadikan‬‭obyek,‬‭diperalat,‬‭diperbudak‬
‭bermartabat?‬ ‭atau‬ ‭dijadikan‬ ‭sarana‬ ‭untuk‬ ‭mencapai‬ ‭tujuan‬
‭tertentu‬ ‭baik‬ ‭oleh‬ ‭dirinya‬ ‭sendiri‬ ‭maupun‬ ‭oleh‬
‭orang lain.‬
‭b.‬‭Manusia‬ ‭adalah‬ ‭makhluk‬ ‭ciptaan‬ ‭Tuhan‬ ‭yang‬
‭bermartabat.‬ ‭Sebagai‬ ‭makhluk‬ ‭yang‬ ‭bermartabat,‬
‭manusia‬‭memiliki‬‭di‬‭dalam‬‭dirinya‬‭akal‬‭budi,‬‭rasa,‬
‭hati‬ ‭dan‬ ‭kehendak.‬ ‭Manusia‬ ‭menggunakan‬ ‭akal‬
‭budi‬ ‭untuk‬ ‭menemukan‬ ‭kebenaran.‬ ‭Manusia‬
‭menggunakan‬ ‭perasaan‬ ‭untuk‬ ‭menilai‬ ‭kebaikan.‬
‭Manusia‬ ‭menggunakan‬ ‭hatinya‬ ‭untuk‬
‭memutuskan‬ ‭yang‬ ‭baik.‬ ‭Dan‬ ‭menusia‬
‭menggunakan‬ ‭hatinya‬ ‭untuk‬ ‭memilih‬ ‭kebaikan.‬
‭Antara‬ ‭akal‬ ‭budi,‬ ‭rasa,‬ ‭hati,‬ ‭hati‬ ‭dan‬ ‭kehendak‬
‭ada‬ ‭penyatuan‬ ‭mutlak‬ ‭bagi‬ ‭manusia‬ ‭dalam‬
‭mencapai‬ ‭kebaikan‬ ‭umum,‬ ‭yaitu‬ ‭nilai-nilai‬
‭keutamaan hidup yang berlaku bagi semua orang.‬

‭c.‬ ‭St.‬ ‭Thomas‬ ‭Aquinas‬ ‭memandang‬‭manusia‬‭sebagai‬


‭makluk‬ ‭bermartabat‬ ‭karena‬ ‭statusnya‬ ‭sebagai‬
‭citra‬ ‭Allah‬ ‭yang‬ ‭memiliki ‬‭similitudo‬‭dan ‬‭imago‬‭Dei‬‭.‬
‭Similitudo‬ ‭adalah‬ ‭keluhurannya‬ ‭atas‬ ‭makluk‬
‭ciptaaan‬ ‭yang‬ ‭lain,‬ ‭sedangkan‬ ‭imago‬ ‭lebih‬
‭menunjuk‬ ‭pada‬‭panggilan‬‭terdalam‬‭untuk‬‭bersatu‬
‭dalam‬ ‭hidup‬ ‭Ilahi. Yang‬ ‭mencirikan‬ ‭manusia‬
‭sebagai makhluk bermartabat‬

‭Pesan‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭Mazmur‬ ‭8:‬ ‭1‬ ‭-‬ ‭10‬ ‭ini,‬ ‭menggambarkan‬ ‭bagaimana‬ ‭Allah‬
‭hendak‬ ‭menciptakan‬ ‭manusia‬ ‭dan‬ ‭menempatkan‬ ‭manusia‬ ‭secara‬
‭istimewa‬ ‭di‬ ‭antara‬ ‭semua‬ ‭ciptaan‬ ‭dan‬ ‭merefleksikan‬
‭disampaikan‬ ‭kemuliaan‬‭manusia. Mazmur‬‭ini‬‭merupakan‬‭kidung‬‭pujian‬
‭dalam‬ ‭Mazmur‬ ‭kepada‬ ‭Allah‬ ‭karena‬ ‭telah‬ ‭memberikan‬ ‭kepada‬ ‭manusia‬
‭8:1‬‭–‬‭10‬‭terkait‬ ‭tanggung‬ ‭jawab‬ ‭dan‬ ‭martabat.‬ ‭Kej‬ ‭1:1-2:3.‬ ‭Manusia‬
‭dengan‬ ‭ditempatkan‬ ‭Allah‬ ‭pada‬‭kedudukan‬‭yang‬‭sangat‬‭istimewa.‬
‭keluhuran‬ ‭Ia‬‭diciptakan‬‭menurut‬‭gambar‬‭dan‬‭rupa‬‭sang‬‭Pencipta‬‭(Kej‬
‭manusia‬ ‭1:26). ‬
‭sebagai‬ ‭Citra‬
‭Allah ?‬

‭Hal‬ ‭apa‬ ‭saja‬ ‭yang‬ Y ‭ ang‬ ‭mencirikan‬ ‭bahwa‬ ‭manusia‬ ‭bermartabat‬ ‭sebagai‬‭pribadi‬
‭mencirikan‬ ‭berdasarkan KGK 357?‬
‭bahwa‬
‭manusia‬ ‭a.‬‭Ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang.‬
‭bermartabat‬ ‭b.‬‭Ia mengenal diri sendiri.‬
‭sebagai‬‭pribadi‬ ‭c.‬ ‭Ia dapat menjadi tuan atas diri sendiri.‬
‭berdasarkan‬
‭KGK 357?‬ ‭d.‬‭Selalu mengabdikan diri dalam kebebasan.‬
‭e.‬ ‭Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain.‬
‭Lembar pengamatan diskusi‬

‭N‬ ‭Nam‬ M ‭ elaksanaka‬ M ‭ enjawab‬ M ‭ engharga‬ B ‭ erpartisipa‬ M ‭ erespon‬ ‭Jumla‬


‭a‬ ‭n‬ ‭tugas‬ ‭pertan‬ ‭i‬ ‭si‬ ‭aktif‬ ‭penjel‬ ‭h‬
‭S‬ ‭kelompo‬ ‭yaan‬ ‭pendap‬ ‭dalam‬ ‭asan‬ ‭S‬
‭i‬ ‭k‬ ‭at‬ ‭kelompo‬ ‭guru‬ ‭c‬
‭s‬ ‭teman‬ ‭k‬ ‭or‬
‭w‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭3‬ ‭4‬ ‭e‬
‭a‬
‭1‬
‭2‬
‭3‬
‭4‬

‭b.‬ ‭Penilaian Sikap‬

‭1)‬ ‭Sikap Spiritual:‬


‭ ama‬
N ‭: ...............................................‬
‭Kelas/Semester : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a.‬ ‭Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai‬
‭dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b.‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬
‭No‬ ‭Butir Instrumen Penilaian‬ ‭Jarang‬ ‭Tidak‬
‭selalu‬ ‭sering‬ ‭perna‬
‭h‬
‭Aku‬ ‭bersyukur‬ ‭dan‬ ‭berdoa‬ ‭secara‬ ‭rutin‬
‭1‬ ‭kepada‬ ‭Allah‬ ‭karena‬ ‭diciptakan‬
‭secitra dengan Allah.‬
‭Aku‬‭merasa‬‭bangga‬‭terhadap‬‭keadaan‬‭diri‬
‭2‬ ‭saya‬ ‭seperti‬ ‭yang‬ ‭nampak‬ ‭saat‬
‭sekarang ini‬
‭Aku‬ ‭mensyukuri‬ ‭apapun‬ ‭yang‬ ‭ada‬ ‭/‬
‭3‬
‭melekat pada diri saya‬
‭Aku‬ ‭merawat‬ ‭tubuh‬ ‭sebaik‬ ‭mungkin‬
‭4‬ ‭sebagai‬ ‭ungkapan‬ ‭syukur‬ ‭saya‬ ‭atas‬
‭kebaikan Tuhan terhadap diri saya‬
‭2)‬ ‭Sikap Sosial: Penilaian diri:‬

‭ ama‬
N ‭: ...............................................‬
‭Kelas/Semester : ..................../..........................‬
‭Petunjuk:‬
‭a)‬ ‭Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang‬
‭sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.‬
‭b)‬ ‭Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.‬

‭No‬ ‭Butir Instrumen‬ ‭selalu‬ ‭sering‬ ‭jarang‬ ‭ idak‬


T
‭pernah‬
‭1‬ ‭ aya‬ ‭bergaul‬ ‭dengan‬ ‭semua‬ ‭teman‬ ‭tanpa‬
S
‭bertindak diskriminatif.‬
‭2‬ ‭ ku‬ ‭bersedia‬ ‭bergaul‬ ‭dengan‬ ‭temanku‬ ‭yang‬
A
‭mrmiliki‬‭kebutuhan‬‭khususd‬‭(catat),‬‭karena‬‭dia‬
‭juga adalah citra Allah.‬
‭3‬ ‭Saya‬ ‭menerima‬ ‭mereka‬ ‭dengan‬ ‭segala‬
‭kekurangannya.‬

‭4‬ ‭Saya tidak memilih-milih dalam pertemanan‬

‭5‬ ‭Aku‬ ‭bersikap‬ ‭hormat‬ ‭terhadap‬ ‭yang‬ ‭tua‬ ‭dan‬


s‭ antun kepada yang lebih muda‬

‭Skor =‬‭jumlah nilai‬ ‭X 100%‬

c‭ .‬ ‭Penilaian‬ ‭Keterampilan‬‭;‬ ‭Guru‬ ‭meminta‬ ‭peseta‬


‭didik‬ ‭untuk‬ ‭membuat‬ ‭sebuah‬ ‭doa‬ ‭berdasarkan‬ ‭ayat‬ ‭yang‬ ‭sudah‬ ‭dipilih‬ ‭dalam‬ ‭kegiatan‬
‭refleksi‬ ‭di‬ ‭atas.‬ ‭Doa‬ ‭ditulis‬ ‭pada‬ ‭selembar‬ ‭kertas‬ ‭dan‬ ‭dihias‬ ‭semenarik‬ ‭mungkin‬ ‭dan‬
‭ditempel pada meja belajar dalam kamarnya atau tempat yang sering dilihat‬

‭ riteria‬
K ‭ (4)‬
A ‭ (3)‬
B ‭ (2)‬
C ‭ (1)‬
D
‭Struktur doa‬ ‭Menggunak‬ M ‭ enggunakan‬ ‭Menggunakan‬ ‭Menggunakan‬
‭an‬ ‭struktur‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬ ‭struktur‬ ‭yang‬
y‭ ang‬‭sangat‬ c‭ ukup‬ ‭sistematis‬ ‭ urangsistem‬
k t‭idak‬
‭sistematis‬ ‭(Dari‬ ‭3‬ ‭bagian,‬ ‭atis‬ ‭(Dari‬ ‭3‬ ‭sistematis‬
‭(Pembukaa‬ ‭terpenuhi 2).‬ ‭bagian,‬ ‭(Dari‬ ‭struktur‬
‭n‬ ‭–‬ ‭Isi‬ ‭–‬ ‭terpenuhi 1).‬ ‭tidak‬
‭Penutup)‬ ‭terpenuhi‬
‭sama sekali).‬
‭Isi‬ ‭ oa‬
d
‭ engungka‬
M ‭ engungkapkan‬
M ‭ urang‬
K ‭Tidak‬
‭(Mengungkap‬ ‭pkan‬ ‭syukur‬ ‭kepada‬ ‭mengungkap‬ ‭mengungkapk‬
‭syukur‬
‭kan‬‭tema‬‭yang‬ ‭Allah,‬ ‭tapi‬ ‭tidak‬ ‭kan‬ ‭syukur‬ ‭an‬ ‭syukur‬
‭dibahas)‬ ‭kepada‬ ‭menggunakan‬ ‭kepada‬‭Allah,‬ ‭kepada‬
‭Allah‬ ‭dan‬ ‭refrensi‬ ‭Kitab‬ ‭tidak‬ ‭ada‬ ‭Alllah.‬
‭menggunak‬ ‭Suci‬ ‭secara‬ ‭refrensi‬‭Kitab‬
‭an‬ ‭refrensi‬ ‭signifikan.‬ ‭Suci.‬
‭Kitab Suci.‬
‭ ahasa‬
B ‭yang‬ ‭Menggunak‬ ‭ enggunakanBa‬ ‭Menggunakan‬
M ‭ enggunakan‬
M
‭digunakan‬ ‭an‬ ‭Bahasa‬ ‭hasa‬ ‭yang‬ ‭jelas‬ ‭Bahasa‬ ‭yang‬ ‭Bahasa‬ ‭yang‬
‭dalam doa‬ ‭yang‬ ‭jelas‬ ‭namun‬ ‭ada‬ ‭kurang‬ ‭jelas‬ ‭tidak‬ ‭jelas‬
‭dan‬ ‭sesuai‬ ‭beberapa‬ ‭dan‬ ‭banyak‬ ‭dan‬ ‭tidak‬
‭dengan‬ ‭kesalahan‬ ‭kesalahan‬ ‭sesuai‬‭dengan‬
‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬ ‭Umum‬ ‭Pedoman‬ ‭Pedoman‬
‭Umum‬ ‭Penggunaan‬ ‭Umum‬ ‭Umum‬
‭Penggunaa‬ ‭Bahasa Indonesia.‬ ‭Penggunaan‬ ‭Penggunaan‬
‭n‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬ ‭Bahasa‬
‭Indonesia.‬ ‭Indonesia .‬ ‭Indonesia .‬

‭13.‬ B ‭ ahan Bacaan untuk Siswa:‬


‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa).‬
‭b.‬ ‭Tim Redaksi: Mereka Yang Dicintai Allah, Lentera Hati 2014‬

‭14.‬ B ‭ ahan Bacaan untuk Guru: Buku Guru dan Buku Siswa dan buku penunjang yang‬
‭lain.‬
‭a.‬ ‭Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa).‬
‭b.‬ ‭Tim Redaksi: Mereka Yang Dicintai Allah, Lentera Hati 2014.‬
‭c.‬ ‭G. Budi Subanar, SJ; Soegija, Catatan Seorang Pejuang Kemanusiaan, Galang Press,‬
‭2012‬

‭15.‬ M ‭ ateri Pengayaan‬


‭Peserta‬‭didik‬‭mencari‬‭dari‬‭berbagai‬‭sumber‬‭(mass‬‭media‬‭cetak‬‭maupun‬
‭elektronik,‬ ‭tokoh‬ ‭agama,‬ ‭tokoh‬ ‭masyarakat,‬ ‭teman‬ ‭sebaya,‬ ‭orang‬ ‭tua,‬
‭dan‬ ‭sebagainya)‬ ‭untuk‬ ‭memperoleh‬ ‭informasi,‬ ‭atau‬ ‭pengalaman‬ ‭atau‬
‭paham/‬ ‭pandangan,‬ ‭yang‬ ‭berkaitan‬ ‭dengan‬ ‭tema:‬ ‭keluhuran‬‭martabat‬
‭manusia‬ ‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah.‬ ‭Hal‬ ‭itu‬ ‭dapat‬ ‭dilakukan‬ ‭dengan‬ ‭studi‬
‭literatur,‬‭pengamatan,‬‭survei,‬‭wawancara‬‭dan‬‭teknik‬‭pengumpulan‬‭data‬
‭yang dikuasai peserta didik (Format Terlampir)..‬

‭16.‬ ‭Materi Untuk Siswa yang Kesulitan Belajar‬‭(Format‬‭Terlampir).‬‭.‬


‭ emedial‬ ‭diberikan‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭dapat‬ ‭mencapai‬
R
‭ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:‬
‭a)‬ G
‭ uru‬ ‭bertanya‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭tentang‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬
‭pahami.‬
‭b)‬ ‭Berdasarkan‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭belum‬ ‭mereka‬ ‭pahami‬ ‭tersebut,‬ ‭guru‬
‭mengadakan‬ ‭pembelajaran‬ ‭ulang‬ ‭(remidial‬ ‭teaching)‬ ‭baik‬‭dilakukan‬‭oleh‬
‭guru secara langsung atau dengan tutor teman sebaya.‬
‭c)‬ ‭Guru‬ ‭mengadakan‬ ‭kegiatan‬ ‭remedial‬ ‭dengan‬ ‭memberikan‬ ‭pertanyaan‬
‭atau‬ ‭soal‬ ‭yang‬ ‭kalimatnya‬‭dirumuskan‬‭dengan‬‭lebih‬‭sederhana‬‭(remidial‬
‭test).‬

‭17.‬ ‭Daftar Pustaka‬

‭-‬ ‭Komkat‬‭KWI,‬‭Perutusan‬‭Murid-Murid‬‭Yesus‬‭Pendidikan‬‭Agama‬‭Katolik‬‭untuk‬‭SMA/K‬
‭Kelas X. Yogyakarta:Kanisius, 2008.‬
‭-‬ ‭Kristianto.‬ ‭Yoseph,‬ ‭dkk.‬ ‭2010.‬ ‭Menjadi‬ ‭Murid‬ ‭Yesus,‬ ‭Buku‬ ‭Teks‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬
‭Katolik untuk SMA/K‬‭Kelas X. Yogyakarta: Kanisius.‬
‭-‬ ‭Maman‬ ‭Sutarman‬ ‭dan‬ ‭Sulis‬ ‭Bayu‬ ‭Setyawan,‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭katolik‬ ‭dan‬ ‭Budi‬
‭Pekerti untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017‬
‭-‬ ‭Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.‬
‭-‬ ‭Puji Syukur 198, 221‬
‭-‬ ‭Internet:‬‭Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al-kamil/‬

‭18.‬ ‭Lampiran:‬
‭a)‬ ‭Artikel:‬

‭Pertemuan Santo Fransiskus dengan Sultan Malek Al-Kamil‬

‭Gambar 1.4. Santo Fransiskus Asisi dengan Sultan Malek Al-Kamil‬

‭ IDUPKATOLIK.com‬‭–‬ ‭Santo‬ ‭Fransiskus‬ ‭dengan‬ ‭berani‬‭mendekati‬


H
‭Sultan‬ ‭Mesir‬ ‭demi‬ ‭mengupayakan‬ ‭perdamaian,‬ ‭sekalipun‬ ‭nyawanya‬
‭menjadi taruhan.‬
‭Di‬ ‭tengah‬ ‭Perang‬ ‭Salib,‬ ‭Sultan‬ ‭Mesir‬ ‭Malek‬ ‭al-Kamil,‬ ‭keponakan‬
‭Saladin,‬ ‭menyatakan‬ ‭bahwa‬ ‭siapa‬ ‭pun‬ ‭yang‬ ‭menyerahkan‬ ‭padanya‬
‭kepala‬ ‭orang‬ ‭Kristen‬ ‭akan‬ ‭diberi‬ ‭imbalan‬ ‭sepotong‬ ‭emas‬ ‭Bizantium.‬
‭ ada‬ ‭Agustus‬ ‭1219,‬ ‭pasukannya‬ ‭berhasil‬ ‭mempertahankan‬ ‭Benteng‬
P
‭Damietta dan menewaskan sekitar 5.000 tentara salib.‬
‭Lalu,‬ ‭datanglah‬ ‭Santo‬ ‭Fransiskus‬ ‭dari‬‭Asisi.‬‭Awalnya,‬‭ia‬‭memohon‬
‭kepada‬ ‭Kardinal‬ ‭Pelagius,‬ ‭komandan‬ ‭pasukan‬ ‭Kristen,‬ ‭untuk‬
‭menghentikan‬ ‭pertempuran‬ ‭ini.‬‭Namun,‬‭Pelagius‬‭menolak.‬‭Fransiskus‬
‭pun‬ ‭mengajak‬ ‭Bruder‬ ‭Illuminatus‬ ‭menemaninya‬ ‭melintasi‬ ‭garis‬
‭pertempuran‬ ‭dengan‬ ‭berani‬ ‭tanpa‬‭senjata.‬‭Tentara‬‭Sultan‬‭menangkap‬
‭Fransiskus‬‭dan‬‭Illuminatus,‬‭memukul‬‭mereka‬‭hingga‬‭babak‬‭belur‬‭lalu‬
‭menyeret keduanya ke hadapan Sultan.‬
‭Dalam‬ ‭tulisannya,‬ ‭St‬ ‭Bonaventura‬ ‭menggambarkan‬ ‭dalam‬
‭pertemuan‬‭itu,‬‭Sultan‬‭mengawali‬‭percakapan‬‭dan‬‭bertanya‬‭oleh‬‭siapa,‬
‭mengapa,‬ ‭dalam‬ ‭kapasitas‬‭apa‬‭mereka‬‭diutus,‬‭dan‬‭bagaimana‬‭mereka‬
‭sampai‬ ‭di‬ ‭sana.‬ ‭Namun,‬ ‭Fransiskus‬ ‭menjawab,‬ ‭mereka‬ ‭diutus‬ ‭oleh‬
‭Allah,‬ ‭bukan‬ ‭oleh‬ ‭manusia,‬ ‭untuk‬ ‭menunjukkan‬ ‭jalan‬ ‭keselamatan‬
‭kepada‬ ‭Sultan‬ ‭dan‬ ‭rakyatnya,‬ ‭serta‬ ‭memberitakan‬ ‭kebenaran‬ ‭Injil.‬
‭Ketika‬ ‭Sultan‬ ‭melihat‬ ‭antusias‬ ‭dan‬ ‭keberaniannya,‬ ‭ia‬ ‭mendengarkan‬
‭Fransiskus dengan sabar dan mendesaknya untuk tetap bersamanya.‬
‭Fransiskus‬ ‭menyapa‬ ‭Sultan‬ ‭dengan‬ ‭salam,‬ ‭“Semoga‬ ‭Tuhan‬
‭memberimu‬ ‭kedamaian.”‬ ‭Ini‬ ‭mirip‬ ‭dengan‬ ‭salam‬ ‭tradisional‬ ‭Muslim‬
‭“assalam‬ ‭o‬ ‭alaikum”‬ ‭atau‬ ‭‘salam‬ ‭bagimu’.‬ ‭Salam‬ ‭yang‬ ‭sontak‬
‭mengejutkan‬ ‭Sultan,‬ ‭yang‬ ‭langsung‬ ‭terpesona‬ ‭oleh‬ ‭kekudusan‬
‭Fransiskus.‬ ‭Fransiskus‬ ‭pun‬ ‭melanjutkan‬ ‭dengan‬ ‭sebuah‬ ‭renungan‬
‭dari Injil.‬
‭Sultan‬‭dapat‬‭melihat‬‭kasih‬‭yang‬‭mengalir‬‭dari‬‭Fransiskus.‬‭Ia‬‭kagum‬
‭akan‬ ‭keberaniannya.‬ ‭Mereka‬ ‭berbicara‬ ‭bersama‬ ‭tentang‬ ‭kehidupan‬
‭spiritual, dan merefleksikan tradisi masing-masing.‬
‭Fransiskus‬ ‭dan‬ ‭Illuminatus‬ ‭kemudian‬ ‭tinggal‬ ‭di‬ ‭kamp‬ ‭Muslim‬
‭selama‬ ‭beberapa‬ ‭hari.‬ ‭Sebelum‬ ‭mereka‬ ‭pergi,‬ ‭Sultan‬‭memberi‬‭banyak‬
‭hadiah‬ ‭berharga.‬ ‭Namun,‬ ‭karena‬ ‭spiritualitas‬ ‭kesederhanaannya,‬
‭Fransiskus‬ ‭menolak‬ ‭semuanya,‬ ‭kecuali‬ ‭satu‬ ‭hadiah‬ ‭istimewa:‬ ‭tanduk‬
‭gading.‬ ‭Tanduk‬ ‭gading‬ ‭itu‬ ‭biasa‬ ‭digunakan‬ ‭oleh‬ ‭muazin‬ ‭untuk‬
‭menandakan‬ ‭azan.‬ ‭Sekembalinya‬ ‭ke‬ ‭Italia,‬ ‭Fransiskus‬ ‭menggunakan‬
‭tanduk‬ ‭gading‬ ‭untuk‬ ‭memanggil‬ ‭umatnya‬ ‭berdoa‬ ‭atau‬ ‭saat‬ ‭ia‬ ‭ingin‬
‭berkhotbah. Tanduk gading itu kini dipajang di Asisi.‬
‭Fransiskus‬ ‭juga‬ ‭membagikan‬ ‭rasa‬ ‭hormatnya‬ ‭yang‬ ‭baru‬ ‭dan‬
‭mendalam‬ ‭terhadap‬ ‭saudara-saudari‬ ‭Muslimnya,‬ ‭menghancurkan‬
‭lingkaran‬ ‭permusuhan‬ ‭dan‬ ‭kesalahpahaman‬ ‭yang‬ ‭memicu‬ ‭Perang‬
‭Salib.‬ ‭Fransiskus‬ ‭terutama‬ ‭dikejutkan‬ ‭oleh‬ ‭Muslim‬ ‭yang‬ ‭berdoa‬ ‭lima‬
‭kali‬ ‭sehari‬ ‭dan‬ ‭bersujud‬ ‭untuk‬ ‭menyembah‬ ‭Allah.‬ ‭Surat-suratnya‬
‭mendesak‬ ‭orang-orang‬ ‭Kristen‬ ‭untuk‬ ‭mengadopsi‬ ‭praktik‬ ‭serupa:‬
‭menjadikan‬ ‭doa‬ ‭sebagai‬ ‭bagian‬ ‭dari‬ ‭kehidupan‬ ‭sehari-hari,‬ ‭untuk‬
‭mengingat Allah dalam segala hal.‬
‭Pertemuan‬‭ini‬‭juga‬‭mengubah‬‭Sultan.‬‭Ia‬‭meminta‬‭prajuritnya‬‭untuk‬
‭mengawal‬ ‭Fransiskus,‬ ‭saat‬ ‭ia‬ ‭harus‬ ‭melalui‬ ‭negara-negara‬ ‭Muslim.‬
‭Sejak‬ ‭saat‬‭itu,‬‭Sultan‬‭memperlakukan‬‭tahanan‬‭perang‬‭Kristen‬‭dengan‬
‭kebaikan dan kemurahan hati.‬
‭Fransiskus‬‭dan‬‭Sultan‬‭tidak‬‭ada‬‭yang‬‭berpindah‬‭keyakinan.‬‭Tetapi,‬
‭mereka‬ ‭bertemu‬ ‭sebagai‬ ‭manusia‬ ‭ciptaan‬ ‭Allah.‬ ‭Tak‬ ‭lama‬ ‭setelah‬‭itu,‬
‭ada‬ ‭beberapa‬ ‭ikonografi‬‭dari‬‭Timur‬‭yang‬‭menunjukkan‬‭kedua‬‭pria‬‭ini.‬
‭ alah‬ ‭satu‬ ‭penasihat‬ ‭spiritual‬ ‭Sultan,‬‭mempunyai‬‭tulisan‬‭di‬‭nisannya‬
S
‭bahwa‬ ‭yang‬ ‭mengubah‬ ‭hidupnya‬ ‭adalah‬ ‭pertemuan‬ ‭antara‬ ‭seorang‬
‭biarawan Kristiani dengan Sultan.‬
‭Hermina Wulohering‬
‭HIDUP NO.08 2019, 24 Februari 2019‬
‭Hidupkatolik.com/2019/03/26/34266/fransiskus-asisi-dan-malek-al-‬
‭kamil/‬

‭e.‬ ‭Materi Pembelajaran:‬

‭1)‬ M ‭ anusia‬ ‭adalah‬ ‭makhluk‬ ‭ciptaan‬ ‭Tuhan‬ ‭yang‬ ‭bermartabat.‬ ‭Sebagai‬


‭makhluk‬ ‭yang‬ ‭bermartabat,‬ ‭manusia‬ ‭memiliki‬ ‭di‬ ‭dalam‬ ‭dirinya‬ ‭akal‬
‭budi,‬‭rasa,‬‭hati‬‭dan‬‭kehendak.‬‭Manusia‬‭menggunakan‬‭akal‬‭budi‬‭untuk‬
‭menemukan‬‭kebenaran.‬‭Manusia‬‭menggunakan‬‭perasaan‬‭untuk‬‭menilai‬
‭kebaikan.‬ ‭Manusia‬ ‭menggunakan‬ ‭hatinya‬ ‭untuk‬ ‭memutuskan‬ ‭yang‬
‭baik.‬ ‭Dan‬ ‭menusia‬ ‭menggunakan‬ ‭hatinya‬ ‭untuk‬ ‭memilih‬ ‭kebaikan.‬
‭Antara‬ ‭akal‬ ‭budi,‬ ‭rasa,‬ ‭hati,‬ ‭hati‬‭dan‬‭kehendak‬‭ada‬‭penyatuan‬‭mutlak‬
‭bagi‬ ‭manusia‬ ‭dalam‬ ‭mencapai‬ ‭kebaikan‬ ‭umum,‬ ‭yaitu‬ ‭nilai-nilai‬
‭keutamaan hidup yang berlaku bagi semua orang.‬
‭2)‬‭Istilah‬ ‭martabat‬ ‭berasal‬ ‭dari‬ ‭kata‬ ‭dignitas-dignus‬ ‭(latin),‬ ‭dignity‬ ‭yang‬
‭berarti‬ ‭layak,‬ ‭patut,‬ ‭wajar.‬ ‭Secara‬ ‭singkat‬ ‭martabat‬ ‭berarti‬ ‭konsep‬
‭moralitas‬ ‭yang‬ ‭menyatakan‬ ‭tingkat‬ ‭nilai‬ ‭atau‬ ‭bobot‬ ‭seorang‬ ‭pribadi.‬
‭Karena‬ ‭bernilai‬ ‭itulah,‬ ‭maka‬ ‭manusia‬ ‭tidak‬ ‭dapat‬ ‭dijadikan‬ ‭obyek,‬
‭diperalat,‬ ‭diperbudak‬ ‭atau‬ ‭dijadikan‬ ‭sarana‬ ‭untuk‬ ‭mencapai‬ ‭tujuan‬
‭tertentu baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.‬

‭3)‬ S ‭ t.‬ ‭Thomas‬ ‭Aquinas‬ ‭memandang‬‭manusia‬‭sebagai‬‭makluk‬‭bermartabat‬


‭karena‬‭statusnya‬‭sebagai‬‭citra‬‭Allah‬‭yang‬‭memiliki ‭s ‬ imilitudo‬‭dan ‬‭imago‬
‭Dei‬‭.‬ ‭Similitudo‬ ‭adalah‬ ‭keluhurannya‬ ‭atas‬ ‭makluk‬ ‭ciptaaan‬ ‭yang‬ ‭lain,‬
‭sedangkan‬ ‭imago‬ ‭lebih‬ ‭menunjuk‬ ‭pada‬ ‭panggilan‬ ‭terdalam‬ ‭untuk‬
‭bersatu‬ ‭dalam‬ ‭hidup‬ ‭Ilahi. Yang‬ ‭mencirikan‬ ‭manusia‬ ‭sebagai‬ ‭makhluk‬
‭bermartabat.‬
‭4)‬ ‭Mazmur‬ ‭8:‬ ‭1‬ ‭-‬ ‭10‬ ‭ini,‬ ‭menggambarkan‬ ‭bagaimana‬ ‭Allah‬ ‭menciptakan‬
‭manusia‬ ‭dan‬ ‭menempatkan‬ ‭manusia‬ ‭secara‬ ‭istimewa‬ ‭di‬ ‭antara‬ ‭semua‬
‭ciptaan‬ ‭dan‬ ‭merefleksikan‬ ‭kemuliaan‬‭manusia. Mazmur‬‭ini‬‭merupakan‬
‭kidung‬ ‭pujian‬ ‭kepada‬ ‭Allah‬ ‭karena‬ ‭telah‬ ‭memberikan‬‭kepada‬‭manusia‬
‭tanggung‬ ‭jawab‬ ‭dan‬ ‭martabat.‬ ‭Kej‬ ‭1:1-2:3.‬‭Manusia‬‭ditempatkan‬‭Allah‬
‭pada‬ ‭kedudukan‬ ‭yang‬ ‭sangat‬ ‭istimewa.‬ ‭Ia‬ ‭diciptakan‬ ‭menurut‬‭gambar‬
‭dan rupa sang Pencipta (Kej 1:26). ‬
‭5)‬ ‭Manusia‬ ‭sebagai‬ ‭citra‬ ‭Allah‬ ‭berarti‬ ‭manusia‬ ‭diberi‬ ‭tugas‬ ‭untuk‬
‭melakukan‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭Allah‬ ‭buat‬ ‭yaitu‬ ‭berkuasa‬ ‭atas‬ ‭ciptaan‬ ‭lain.‬
‭Manusia‬ ‭sungguh‬ ‭akan‬ ‭menjadi‬ ‭gambar‬ ‭Allah‬ ‭kalau‬ ‭ia‬ ‭sungguh‬
‭melaksanakan‬ ‭tugasnya‬ ‭itu‬ ‭sesuai‬ ‭dengan‬ ‭kehendak‬ ‭yang‬ ‭pencipta.‬
‭Maka‬‭tugas‬‭manusia‬‭ialah‬‭meneruskan‬‭karya‬‭penciptaan‬‭Allah‬‭di‬‭dunia‬
‭ini‬ ‭dengan‬ ‭meneruskan‬ ‭dan‬ ‭melestarikan‬ ‭kehidupan‬ ‭serta‬
‭melaksanakan‬‭kekuasaan‬‭atas‬‭ciptaan‬‭lain.‬‭Untuk‬‭dapat‬‭melaksanakan‬
‭tugas‬ ‭itu‬ ‭manusia‬ ‭dibekali‬ ‭oleh‬ ‭Allah‬ ‭yaitu‬ ‭berkat-Nya‬ ‭dan‬ ‭terutama‬
‭dengan kemampuan intelektual.‬
‭6)‬ ‭Karena‬ ‭manusia‬ ‭diciptakan‬ ‭sebagai‬ ‭Citra‬ ‭Allah,‬ ‭manusia‬ ‭memiliki‬
‭martabat‬ ‭sebagai‬ ‭pribadi:‬ ‭ia‬ ‭bukan‬ ‭hanya‬ ‭sesuatu,‬ ‭melainkan‬
‭seseorang.‬ ‭Ia‬ ‭mengenal‬ ‭diri‬ ‭sendiri,‬ ‭menjadi‬ ‭tuan‬ ‭atas‬ ‭diri‬ ‭sendiri,‬
‭ engabdikan‬ ‭diri‬ ‭dalam‬ ‭kebebasan,‬ ‭dan‬ ‭hidup‬ ‭dalam‬ ‭kebersamaan‬
m
‭dengan‬ ‭orang‬ ‭lain,‬ ‭dan‬ ‭dipanggil‬ ‭membangun‬ ‭relasi‬ ‭dengan‬ ‭Allah,‬
‭pencipta-Nya (KGK 357).‬
‭ )‬ ‭Persaudaraan‬ ‭sejati‬ ‭tidak‬ ‭membedakan‬ ‭orang‬ ‭berdasarkan‬ ‭agama,‬
7
‭suku,‬ ‭ras,‬ ‭ataupun‬ ‭golongan,‬ ‭karena‬ ‭semua‬ ‭manusia‬ ‭adalah‬
‭sama-sama‬ ‭umat‬ ‭Tuhan‬ ‭dan‬ ‭sama-sama‬ ‭dikasihi‬ ‭Tuhan.‬ ‭Maka‬ ‭setiap‬
‭orang yang membenci sesamanya, ia membenci Tuhan.‬

‭f.‬ ‭Format Remedial dan Pengayaan‬

‭Program Remedial dan Pengayaan‬


S‭ ekolah‬ ‭: ……………………………..‬
‭Mata Pelajaran‬ ‭: ……………………………….‬
‭Kelas‬ ‭: ………………………………‬
‭Semester‬ ‭: ……………………………..‬
‭Tahun‬ ‭: ………………………………‬

‭ ama‬
N ‭Rencana Program‬ ‭Tanggal‬ ‭Hasil‬
‭No‬ ‭Materi‬ ‭Peserta Didik‬ ‭Pelaksan‬ ‭Simpulan‬
‭Pengayaan‬ ‭Remedial‬ ‭Sebelum‬ ‭Sesudah‬
‭aan‬
‭‬
1
‭2‬
‭3‬
‭4‬
‭5‬
‭6‬
‭7‬

‭BIODATA PENULIS‬

‭ ulis‬ ‭Bayu‬ ‭Setyawan,‬ ‭lahir‬ ‭di‬ ‭Klaten‬ ‭-‬ ‭Jawa‬


S
‭Tengah,‬ ‭17‬ ‭Mei‬ ‭1970,‬ ‭Setelah‬ ‭lulus‬ ‭D3‬ ‭di‬ ‭STKIP‬
‭Widya‬ ‭Yuwana‬ ‭Madiun‬ ‭1993‬ ‭kemudian‬ ‭mengajar‬
‭di‬ ‭SMA‬ ‭Regina‬ ‭Pacic‬ ‭Bogor‬ ‭sampai‬ ‭sekarang;‬
‭Melanjutkan‬ ‭S-1‬ ‭Ilmu‬ ‭Pendidikan‬ ‭Teologi‬
‭Universitas‬ ‭Atma‬ ‭Jaya‬ ‭Jakarta‬ ‭dan‬ ‭lulus‬ ‭1999.‬
‭Tahun‬ ‭2006‬ ‭–‬ ‭2009‬ ‭mengajar‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬
‭Katolik‬ ‭di‬ ‭Bogor‬ ‭Hotel‬ ‭Institute.‬ ‭Terlibat‬ ‭secara‬
‭aktif‬ ‭dalam‬ ‭perubahan‬ ‭kurikulum‬ ‭2013‬ ‭bersama‬
‭dengan‬ ‭Puskurbuk‬ ‭dan‬ ‭menjadi‬ ‭bagian‬ ‭dari‬ ‭Tim‬
‭Pengembang‬ ‭kurikulum,‬ ‭serta‬ ‭Instruktur‬ ‭Nasional‬
‭dalam‬ ‭sosialisasi‬ ‭kurikulum‬ ‭yang‬ ‭dilaksanakan‬ ‭oleh‬ ‭Direktorat‬ ‭P-SMA.‬
‭Tahun‬ ‭2015‬ ‭–‬ ‭2019‬ ‭menjadi‬ ‭tenaga‬ ‭pengajar‬ ‭tidak‬ ‭tetap‬ ‭untuk‬ ‭Pendidikan‬
‭Agama‬‭Katolik‬‭di‬‭STIPAN‬‭Abdi‬‭Negara‬‭di‬‭Lenteng‬‭Agung,‬‭Jakarta.‬‭Buku‬‭yang‬
‭ ernah‬ ‭ditulis,‬ ‭yakni‬ ‭BukuTeks‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭dan‬‭Budi‬‭Pekerti‬
p
‭untuk‬ ‭SMA/K‬ ‭Kurikulum‬ ‭2013‬ ‭Kemendikbud,‬ ‭Modul‬ ‭Pelatihan‬ ‭Kurikulum‬
‭2013‬ ‭untuk‬ ‭Direktorat‬ ‭P-SMA,‬ ‭Modul‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭dan‬ ‭Budi‬
‭Pekerti‬‭Kelas‬‭X‬‭untuk‬‭SMA‬‭Terbuka,‬‭2014‬‭dan‬‭Buku‬‭Teks‬‭Pendidikan‬‭Agama‬
‭Katolik dan Budi Pekerti kelas XI untuk SMALB (Tuna Daksa), 2015.‬
‭ enulis‬ ‭aktif‬ ‭dalam‬ ‭kegiatan‬ ‭Gereja‬ ‭sebagai‬ ‭Ketua‬ ‭Lingkungan‬ ‭Rasamala,‬
P
‭Wlayah‬ ‭Ciomas‬ ‭1,‬ ‭Paroki‬‭Katedral‬‭Bogor‬‭mulai‬‭tahun‬‭2009‬‭–‬‭2019‬‭dan‬‭aktif‬
‭membantu‬ ‭di‬ ‭seksi‬‭pewartaan.‬‭Penulis‬‭sampai‬‭saat‬‭ini‬‭masih‬‭aktif‬‭mengajar‬
‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭dan‬ ‭Budi‬ ‭Pekerti‬ ‭di‬ ‭SMA‬ ‭Regina‬‭Pacis‬‭Bogor‬‭dan‬
‭sebagai‬ ‭Ketua‬ ‭MGMP‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Katolik‬ ‭Keuskupan‬ ‭Bogor.‬ ‭Penulis‬
‭dapat‬ ‭dihubungi‬ ‭melalui‬ ‭email‬ ‭sulisbayu70@gmail.com‬ ‭atau‬ ‭ke‬ ‭nomor‬
‭08170036387‬

Anda mungkin juga menyukai