A. Informasi Umum
Pemahaman Bermakna
1. Siswa mampu mengidentifikasi identitas atau jati diri
2. Siswa mampu mengidentifikasi identitas individu dan identitas kelompok terbentuk
3. Siswa mampu menjelaskan konsep identitas kaitannya dengan Pancasila
Pertanyaan Pemantik
1. Apakah identitas atau jati diri itu? Bagaimana identitas individu dan identitas
kelompok terbentuk?
2. Bagaimana menjelaskan konsep identitas ini kaitannya dengan Pancasila?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi
sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Pendahuluan 3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat
(10 menit) mempelajari materi Identitas individu dan identitas kelompok
serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, apabila materi/
tema/ proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang identitas individu dan identitas kelompok
serta kaitannya dengan Pancasila
4. Pemberian Acuan: Memberitahu materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung, tujuan
mempelajari materi, KKM, pembagian kelompok belajar (jika
diperlukan), sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan 1) Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul
Inti/Utama “Mengidentiikasi Identitas Individu dan Identitas Kelompok”.
2) Pada tahap ini, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran he
Power of Two dan Gallery Walk.
3) Guru menjelaskan tema yang akan dipelajari pada pertemuan
pertama.
4) Guru meminta peserta didik mencari pasangan yang memiliki
latar belakang. yang beragam dari sisi gender, agama, etnis,
(40 menit) maupun isik (warna kulit, rambut, bentuk hidung, dll).
5) Guru meminta peserta didik mengidentiikasi pasangannya
masingmasing secara rinci, seperti jenis kelaminnya,
agamanya, latar belakang suku atau etnisnya, bahasa
daerahnya, hingga ciri-ciri fisik yang melekat pada pasangan
tersebut dalam waktu 15-20 menit.
6) Guru meminta salah satu pasangan maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil identiikasi terhadap pasangannya.
1. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta
Kegiatan Penutup mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi
(10 menit) menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami.
2. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom releksi (Buku
Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan 1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
(10 menit) dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan
fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
2. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi
sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi Identitas individu dan identitas kelompok
serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, apabila materi/
tema/ proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang identitas individu dan identitas
kelompok serta kaitannya dengan Pancasila sebagai Identitas
bangsa
4. Pemberian Acuan: Memberitahu materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung, tujuan
mempelajari materi, KKM, pembagian kelompok belajar (jika
diperlukan), sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
1) Guru meminta peserta didik membaca materi subjudul tentang
“Identitas Kelompok yang Terbentuk Secara Sosial dan
Pancasila sebagai Jati diri Bangsa” (di Buku Siswa).
2) Pada tahap ini, guru dan peserta didik bersamasama menonton
ilm pendek terbitan Arsip Nasional Republik Indonesia berjudul
“Kembali Kepada Karakter dan Jati diri Bangsa” yang bisa
dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=VvFPpArDSLQ
3) Sebelum ilm dimulai, guru memberikan beberapa pertanyaan
sebagai panduan peserta didik dalam menonton ilm tersebut.
Kegiatan
a) Bagaimana keragaman dikelola agar bisa mencapai tujuan
Inti/Utama
yang dicitacitakan?
(40 menit)
b) Apa saja peristiwa yang menjadi tonggak keberhasilan
dalam upaya menyatukan perbedaan-perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan dalam sejarah Indonesia?
c) Bagaimana jati diri bangsa Indonesia dalam bidang
pendidikan?
d) Bagaimana relevansi film tersebut dengan Pancasila sebagai
identitas bangsa Indonesia?
4) Setelah peserta didik selesai menonton ilm tersebut, guru dapat
memandu diskusi melalui pertanyaan-pertanyaan di atas.
Asesmen/Penilaian Pembelajaran
1. Asesmen Diagnostik/Nonkognitif
1. Coba, amati lingkungan rumahmu saat ini! Kemudian, pilihlah emoji berikut yang
mewakili perasaanmu!
A B C
2. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
3. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui
lebih dalam tentang ...
4. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari
2. Asesmen Formatif
1. Apa yang kalian ketahui tentang identitas atau jati diri?
2. Bagaimana identitas individu dan identitas kelompok terbentuk?
3. Bagaiaman kaitan Pancasila sebagai identitas Bangsa?
3. Asesmen Sumatif
Uraian!
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Aspek Perilaku yang
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap Nilai
Br KG GR Mn
1 Ilham Ali 75 75 75 75 300 75 B
2 ... ... ... ... ... ... ...
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Keterangan :
Br : Beriman
KG : Kebhinekaan Global
GR : Gotong Royong
Mn : Mandiri
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya. Namun, agar penilaian tetap bersifat
objektif, guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaiannya.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian (Tes Subyektif)
- Tes Lisan/Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
Contoh Penilaian Aspek Percakapan
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Siswa mempresentasikan hasil karyanya dihadapan guru dan teman-teman/ Efektivitas peyajian
infografis kepada publik
Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :[
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
2. Refeksi Guru
1. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran?
2. Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
3. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
4. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
5. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran?
6. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil
pembelajaran?
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja 1
Nama : ..........................
Kelas : ...........................
No. Absen : ………………….
Keterangan
1. Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang Pancasila (diisi
di awal pembelajaran).
2. Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu lebih banyak
tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran)
3. Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari
tentang Pancasila (diisi di akhir pembelajaran).
Lembar Kerja 2
Nama : ..........................
Kelas : ...........................
No. Absen : ………………….
Tanggal:
Dari Proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih
dalam tentang ...
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari ...
C. Informasi Umum
Fase Capaian E
Deskripsi CP Peserta didik diharapkan dapat mengenali dan
membangun kesadaran bahwa ada keragaman identitas
yang kita miliki sebagai sebuah bangsa. Pembelajaran
bagian ini juga ditujukan agar peserta didik dapat
menunjukkan penghargaannya terhadap keragaman
budaya, baik yang ada di Indonesia maupun dunia.
D. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengenali keragaman identitas yang dimiliki oleh bangsa
2. Peserta didik sadar terhadap keragaman identitas yang dimiliki oleh bangsa
3. Peserta didik mampu menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia maupun dunia
Pemahaman Bermakna
1. Siswa mampu mengenali keragaman identitas yang dimiliki oleh bangsa
2. Siswa sadar terhadap keragaman identitas yang dimiliki oleh bangsa
3. Siswa mampu menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia maupun dunia
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana sikap kita atas keragaman di negara Indonesia?
2. Mengapa penghargaan atas kebudayaan masyarakat lain harus dilakukan?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
2. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya,
Kegiatan mengingatkan kembali materi dengan bertanya, mengajukan
Pendahuluan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
(10 menit) dilakukan.
3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang keanekaragaman yang
ada di Indonesia
4. Pemberian Acuan: Memberitahu materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung, tujuan
mempelajari materi, KKM, pembagian kelompok belajar (jika
diperlukan.
Guru membagi kelas menjadi tiga sampai empat kelompok besar yang
terdiri dari tujuh hingga sepuluh peserta didik.
1) Guru meminta setiap kelompok memberi nama pada kelompoknya.
2) Guru meminta setiap kelompok membuat gambar sebagai lambang
atau symbol bagi kelompoknya.
3) Guru meminta peserta didik mendiskusikan ilosoi dari gambar yang
Kegiatan menjadi lambang atau simbol bagi kelompok tersebut.
Inti/Utama 4) Guru meminta setiap kelompok membuat aturan yang boleh
(45 menit) dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh semua anggota kelompok
5) Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
secara bergantian di depan kelas.
6) Guru menjelaskan maksud dari aktivitas yang telah dilakukan oleh
peserta didik merupakan gambaran dari wajah Indonesia yang
beragam kemudian disatukan dalam satu wadah negara bangsa yang
bernama Indonesia.
Kegiatan Penutup Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan Bahasa
(10 menit) sederhana yang mudah dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di
kolom releksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
2. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan dengan pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya,
Pendahuluan mengingatkan kembali materi dengan bertanya, mengajukan
(11 menit) pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang keanekaragaman yang
ada di Indonesia
4. Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu
Bangsa” bersamasama.
Kegiatan 1) Guru membagi peserta didik menjadi delapan kelompok yang diberi
Inti/Utama nama-nama pulau di Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa,
(45 menit) Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara, Lombok, Sumbawa,
Mentawai dan lainnya sesuai konteks wilayah sekolah
masingmasing). Satu kelompok terdiri dari lima peserta didik.
2) Guru meminta peserta didik berkumpul dengan kelompoknya untuk
mendiskusikan tentang keragaman etnis, bahasa, ras, agama,
kesenian, dan tradisi/budaya, yang ada di setiap pulau yang diwakili.
3) Guru mempersilakan peserta didik untuk mencari informasi tentang
keragaman dari berbagai sumber, seperti buku, ensiklopedi, surat
kabar, dan internet.
4) Guru mempersilakan peserta didik mengerjakan tugas ini di
manapun, asalkan masih di lingkungan sekolah.
5) Guru meminta peserta didik menuliskan hasil diskusinya dalam
bentuk konsep map di kertas plano dan ditempelkan di dinding.
6) Guru meminta setiap kelompok menunjuk dua orang sebagai
penunggu galeri yang bertugas menjelaskan kepada kelompok lain
yang datang berkunjung secara bergantian. Penunggu galeri bertugas
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan menjawab setiap
pertanyaan dari para pengunjung.
7) Guru meminta anggota kelompok yang tidak bertugas menjadi
penunggu galeri untuk berkeliling mengunjungi galerigaleri
kelompok lain.
8) Guru meminta para pengunjung untuk menyimak presentasi dari
kelompok-kelompok tersebut dan dipersilakan untuk mengajukan
pertanyaan.
9) Guru menjelaskan maksud dan tujuan dari aktivitas pembelajaran 2
Stay 3 Stray tersebut bahwa Indonesia adalah negeri multikultural
yang terdiri dari beragam etnis, bahasa, ras, agama, kesenian, dan
tradisi/budaya.
1) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran.
Kegiatan Penutup
2) Guru dan peserta didik melakukan releksi .
(10 menit)
3) Guru dapat memberikan penugasan dan informasi lain sebagai tindak
lanjut proses pembelajaran.
Asesmen/Penilaian Pembelajaran
4. Asesmen Diagnostik/Nonkognitif
1. Coba, amati lingkungan rumahmu saat ini! Kemudian, pilihlah emoji berikut yang mewakili
perasaanmu!
A B C
5. Berikan pendapatmu tentang kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu!
6. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
7. Apakah lingkungan di sekitarmu telah menerapkan sikap menghormati terhadap hak dan
kewajiban?
8. Apa yang bisa kamu lakukan untuk menghormati hak dan kewajiban orang lain?
2. Asesmen Formatif
1. Bagaimana sikap kita atas keragaman di negara Indonesia?
2. Mengapa penghargaan atas kebudayaan masyarakat lain harus dilakukan?
3. Asesmen Sumatif
Uraian!
1. Bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi atau budaya masyarakat
di Indonesia?
2. Indonesia adalah negara dengan keragaman karakter dan sifat yang ada pada masing-masing
masyarakatnya. Apa yang kamu lakukan jika kamu menemukan masyarakat yang memiliki
pandangan atau sikap yang tidak sama dengan adat atau tradisimu?
1. Teknik Penilaian
d. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap Nilai
Br KG GR Mn
1 Ilham Ali 75 75 75 75 300 75 B
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
Br : Beriman
KG : Kebhinekaan Global
GR : Gotong Royong
Mn : Mandiri
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya. Namun, agar penilaian tetap bersifat
objektif, guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaiannya.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e. Pengetahuan
- Pilihan Ganda (Tes Obyektif)
- Tertulis Uraian (Tes Subyektif)
- Tes Lisan/Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
f. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Siswa mempresentasikan hasil karyanya dihadapan guru dan teman-teman
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
4 Pelafalan
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
A. Lampiran
Lembar Kerja Siswa Ke-1
Agama-Agama di Indonesia
Nama Agama Rumah Ibadah Pemuka Agama
Suku-Suku di Indonesia
Nama Suku Wilayah Ciri-ciri (Rumah, Pakaian, dll)
E. Informasi Umum
Fase Capaian E
Deskripsi CP Peserta didik memahami kolaborasi budaya dilakukan
dalam sebuah negara yang majemuk, seperti Indonesia
sebagai kekuatan bangsa.
F. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan Indonesia sebagai sebuah negara yang terbentuk dari
keragaman budaya. Melalui pembelajaran di Unit 3, peserta didik juga diharapkan mampu
mengidentiikasi pentingnya melakukan kolaborasi budaya yang ada di Indonesia. Selain itu,
peserta didik diharapkan mampu memberikan respons atas kondisi dan keadaan tidak baik yang
ada di lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik.
Pemahaman Bermakna
1. Siswa mampu memahami kebudayaan yang sudah ada sebelumnya
2. Siswa memaknai keragaman budaya yang ada di Indonesia
Pertanyaan Pemantik
1. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945, bagaimana eksistensi
kebudayaan-kebudayaan yang sudah ada sebelumnya?
2. Apa yang dilakukan terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia setelah kita
menghargainya?
3. Bagaimana memaknai keragaman budaya yang ada di Indonesia? Kekuatan atau
Tantangan?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
1. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengingat dan
menyampaikan apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan
Kegiatan sebelumnya. (5’)
Pendahuluan 2. Guru menyampaikan kepada peserta didik mengenai materi yang
(10 menit) akan dipelajari dan hubungannya dengan materi-materi sebelumnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyampaikan peta konsep yang
telah dituliskan di atas. (5’)
Kegiatan 1) Guru bersama peserta didik mendiskusikan topik bacaan pada unit ini.
Inti/Utama 2) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi di
(65 menit) kelompok kecil dengan panduan pertanyaan, “Bagaimana hubungan
antara keragaman suku dan agama anggota BPUPK terhadap
pembentukan Dasar Negara Indonesia?"
3) Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan diskusinya
di kelompok kecil untuk disampaikan di kelas besar.
4) Guru memberikan penekanan pada aspek demograi anggota BPUPK
kepada peserta didik.
5) Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi tentang hubungan
antara keragaman suku dan agama serta pembentukan negara
Indonesia.
6) Indonesia adalah negara di mana di dalamnya ada penganut agama
yang beragam, juga suku dan bahasa.
7) Tindakan diskriminatif terhadap sesama anak bangsa yang berbeda
suku, bahasa, golongan, dan agama hakikatnya menyakiti diri kita
sendiri.
Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
Kegiatan Penutup
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa
(15 menit)
sederhana yang mudah dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di
kolom releksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.
Asesmen/Penilaian Pembelajaran
Asesmen Diagnostik/Nonkognitif
1. Coba, amati lingkungan rumahmu saat ini! Kemudian, pilihlah emoji berikut yang mewakili
perasaanmu!
A B C
2. Berikan pendapatmu tentang kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu!
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
Asesmen Formatif
1. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945, bagaimana eksistensi
kebudayaan-kebudayaan yang sudah ada sebelumnya?
2. Apa yang dilakukan terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia setelah kita
menghargainya?
3. Bagaimana memaknai keragaman budaya yang ada di Indonesia? Kekuatan atau Tantangan?
Asesmen Sumatif
Soal Uraian!
1. Mengapa pada sidang BPUPKI, anggota yang hadir tidak menghasilkan kesepakatan untuk
menjadikan Islam sebagai dasar negara, padahal mayoritas anggotanya beragama Islam?
2. Berikan analisismu atas konlik bernuansa suku dan agama yang pernah terjadi di Indonesia?
Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Keterangan :
Br : Beriman
KG : Kebhinekaan Global
GR : Gotong Royong
Mn : Mandiri
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya. Namun, agar penilaian tetap bersifat
objektif, guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaiannya.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tes subjektif (Tertulis Uraian)
Tes objektif (Pilihan Ganda)
Tes Lisan/Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Siswa mempresentasikan hasil karyanya dihadapan guru dan teman-teman
Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Pengayaan dan Remidial
3. Pengayaan
Jelaskan apakah yang dimaksud kelompok minoritas?
4. Remidial
1. Mengapa pada sidang BPUPK, anggota yang hadir tidak menghasilkan kesepakatan untuk
menjadikan Islam sebagai dasar negara, padahal mayoritas anggotanya beragama Islam?
2. Berikan analisismu atas konlik bernuansa suku dan agama yang pernah terjad di
Indonesia?
Refleksi Peserta Didik dan Guru
5. Refleksi Peserta Didik
a. Menurut pendapatmu, apakah yang perlu disempurnakan dari pembelajaran kolaborasi
antarbudaya di Indonesia
b. Apakah kamu senang dengan pembelajaran mengenai kolaborasi antarbudaya di
Indonesia?
6. Refeksi Guru
Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih kurang
sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini.
1. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran?
2. Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
3. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
4. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
5. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran?
6. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil
pembelajaran?
7. Dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut
B. Lampiran
Lembar Kerja Siswa
Isilah Jurnal Harian Penerapan Pancasila
Hari/ Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi Kegiatan
4. Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Kemendikbud.
G. Informasi Umum
Profil Pelajar Pancasila Peserta didik dapat menjelaskan tradisi kearifan serta
kebudayaan masyarakat di negara lain dengan berfikir
kritis dan mandiri, serta mampu mempromosikan
budaya, tradisi atau nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia ke masyarakat dunia sebagai bentuk
berkebhinekaan global, berakhlak mulia dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sarana dan Prasarana Handphone/ Leptop, buku guru, internet, LCD
Target Peserta Didik Siswa mampu memahami mengenai pertukaran budaya
di pentas global
Model Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Infografis/ Poster, Presentasi, Tanya Jawab, Refleksi.
Fase Capaian E
Deskripsi CP Peserta didik dapat mengenali adat, tradisi, dan
kebudayaan bangsa lain, serta pentingnya membangun
kesadaran dan penghargaan tentang kekayaan
kebudayaan di dunia.
H. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentiikasi tradisi, kearifan, serta kebudayaan masyarakat di
negara lain.
2. peserta didik diharapkan mampu menampilkan atau mempromosikan budaya, tradisi atau
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ke masyarakat dunia.
Pemahaman Bermakna
1. Siswa mampu mengidentifikasi tradisi, kearifan, serta kebudayaan masyarakat di negara lain.
2. Siswa mampu mempromosikan budaya, tradisi atau nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia ke masyarakat dunia.
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana mengenali tradisi dan kearifan masyarakat di negaranegara lain?
2. Bagaimana mengenalkan atau mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki di pentas dunia
serta melakukan kolaborasi dengan kebudayaan bangsa lain?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Guru membimbing peserta didik untuk mengenali kebudayaan, tradisi
atau kearifan negara lain (bisa juga dalam bentuk budaya populer seperti
olahraga, musik dan sejenisnya). Salah satu yang bisa dibaca adalah
Kegiatan
tentang aktivitas pendukung tim sepak bola Jepang seusai menonton
Pendahuluan
sepak bola di stadion.
(10 menit)
https://www.panditfootball.com/cerita/211668/RPU/180704/
menan%20gataukalahtetappungutsampah
1. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari 5-6 orang.
2) Melalui handphone, peserta didik mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang kearifan masyarakat di berbagai belahan negara di
dunia.
3) Masing-masing kelompok menggambarkan tentang kearifan di satu
Kegiatan negara. Agar setiap kelompok mendeskripsikan negara yang berbeda,
Inti/Utama guru bisa membaginya berdasarkan benua. Misalnya, kelompok A
(75 menit) untuk salah satu negara di Benua Asia, Kelompok B untuk salah satu
negara di Benua Afrika, dan seterusnya.
4) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk power
point atau dalam kertas. Informasi harus memuat setidaknya empat
aspek mengenai kearifan tersebut; jenis kearifan/tradisi/budaya,
keunikannya, makna serta filosoinya.
5) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Kegiatan Penutup Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
(5 menit) menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa
sederhana yang mudah dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di
kolom releksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
Kegiatan Guru menuntun peserta didik mengulas materi Mengenali Kearifan
Pendahuluan Masyarakat Dunia dengan memberikan beberapa pertanyaan kunci
(10 menit) “Kebudayaan apa yang kalian kenali dari negara lain?”
Asesmen/Penilaian Pembelajaran
Asesmen Diagnostik/Nonkognitif
1. Coba, amati lingkungan rumahmu saat ini! Kemudian, pilihlah emoji berikut yang mewakili
perasaanmu!
A B C
2. Berikan pendapatmu tentang kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu!
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
4. Apakah lingkungan di sekitarmu telah kearifan masyarakat negara lain?
5. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mempromosikan budaya bangsa lain?
Asesmen Formatif
1. Bagaimana cara mengenali tradisi dan kearifan masyarakat di negara-negara lain?
2. Bagaimana mengenalkan atau mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki di pentas
dunia serta melakukan kolaborasi dengan kebudayaan bangsa lain?
Asesmen Sumatif
Soal Uraian
1. Jika ada keragaman dalam sebuah negara, apa yang perlu dilakukan agar negara itu
menjadi kuat? Kolaborasi, kompetisi atau negasi?
2. Mengapa kolaborasi dan kerja sama itu penting bagi sebuah bangsa?
3. Apa contoh atau model kolaborasi kebudayaan yang ideal menurut kalian?
Teknik Penilaian
Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Keterangan :
Br : Beriman
KG : Kebhinekaan Global
GR : Gotong Royong
Mn : Mandiri
Catatan :
2. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya. Namun, agar penilaian tetap bersifat
objektif, guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaiannya.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
c. Pengetahuan
1. Tes subjektif (Tertulis Uraian)
2. Tes objektif (Pilihan Ganda)
3. Tes Lisan/Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
Instrumen Penilaian
7. Remidial
1. Bagaimana mengenalkan atau mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki di pentas
dunia serta melakukan kolaborasi dengan kebudayaan bangsa lain?
2. Jika ada keragaman dalam sebuah negara, apa yang perlu dilakukan agar negara itu
menjadi kuat? Kolaborasi, kompetisi atau negasi?
3. Mengapa kolaborasi dan kerja sama itu penting bagi sebuah bangsa?
4. Apa contoh atau model kolaborasi kebudayaan yang ideal menurut kalian?
9. Refeksi Guru
Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih
kurang sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran?
2. Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
3. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
4. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
5. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran?
6. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil
pembelajaran?
B. Lampiran
Lembar Kerja Siswa
Ceritakan pengalaman terlibat dalam rapat bersama
Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Kemendikbud
I. Informasi Umum
Profil Pelajar Pancasila Peserta didik dapat menjelaskan makna dan manfaat
hidup dalam kebhinekaan dengan berfikir kritis dan
mandiri, serta mampu menunjukkan produk dan
kearifan lokal kebanggan bangsa Indonesia untuk
mengantisipasi tindakan-tindakan intoleransi atau
deskriminasi sebagai wujud berkebhinekaan global,
berakhlak mulia dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Sarana dan Prasarana Handphone/ Leptop, buku guru, internet, LCD
Target Peserta Didik Siswa mampu memahami mengenai kekayaan tradisi
dalam kebhinekaan
Model Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Infografis/ Poster, Presentasi, Tanya Jawab, Refleksi.
Fase Capaian E
Deskripsi CP Makna serta pelajaran yang bisa dipetik dari keragaman
tradisi dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Masing-masing masyarakat memiliki kebudayaannya
sendiri-sendiri yang posisinya sama dengan kebudayaan
lainnya. Pada setiap produk tersebut, ada nilai yang
dikandung. Nilai itulah yang kemudian membentuk ke-
Indonesiaan.
J. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan
2. Peserta didik dapat menunjukkan kearifan local dalam negeri
3. Peserta didik memiliki kebanggaan atas produk dalam negeri.
4. Peserta didik mampu menunjukkan produk dan kearifan lokal kebanggaan bangsa
Indonesia yang bisa digunakan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan intoleransi atau
diskriminasi.
Pemahaman Bermakna
1. Siswa mampu menjelaskan makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan
2. Siswa mampu menunjukkan produk dan kearifan lokal kebanggaan bangsa Indonesia yang
bisa digunakan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan intoleransi atau diskriminasi.
Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana agar kebudayaan bangsa yang dimiliki tidak hanya dikenali tetapi juga
didalami manfaat serta maknanya dalam kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana kekayaan budaya yang dimiliki bisa digunakan untuk mengantisipasi ancaman
intoleransi dan diskriminasi?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Kegiatan Guru bersama peserta didik mengulas ulang materi pada Unit 4.
Pendahuluan “Pertukaran Budaya di Pentas Global”.
(10 menit)
1) Guru memandu peserta didik untuk menggabungkan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a) Apakah manfaat yang kita dapatkan hidup di sebuah negara yang
majemuk seperti Indonesia?
Kegiatan
b) Nilai apa yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Inti/Utama
kaitannya dengan penghargaan atas keragaman.
(75 menit)
2) Peserta didik membuat grais atau diagram sebagai jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3) Peserta didik, secara individu maupun berkelompok,
mempresentasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
A B C
2. Berikan pendapatmu tentang kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu!
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di
rumah?
4. Apakah lingkungan di sekitarmu telah menunjukkan sikap toleransi keberagaman?
5. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi ancaman intoleransi?
Asesmen Formatif
1. Bagaimana agar kebudayaan bangsa yang dimiliki tidak hanya dikenali tetapi juga didalami
manfaat serta maknanya dalam kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana kekayaan budaya yang dimiliki bisa digunakan untuk mengantisipasi ancaman
intoleransi dan diskriminasi?
Asesmen Sumatif
Soal Uraian
1. Bagaimana agar kebudayaan bangsa yang dimiliki tidak hanya dikenali tetapi juga didalami
manfaat serta maknanya dalam kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana kekayaan budaya yang dimiliki bisa digunakan untuk mengantisipasi ancaman
intoleransi dan diskriminasi?
3. Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat
penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan
penjelasan.
4. Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan digandrungi oleh anak-anak muda.
Bagaimana kalian menjelaskan fenomena ini?
Teknik Penilaian
Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Keterangan :
Br : Beriman
KG : Kebhinekaan Global
GR : Gotong Royong
Mn : Mandiri
Catatan :
3. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya. Namun, agar penilaian tetap bersifat
objektif, guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaiannya.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
d. Pengetahuan
4. Tes subjektif (Tertulis Uraian)
5. Tes objektif (Pilihan Ganda)
6. Tes Lisan/Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Pengayaan dan Remidial
12. Pengayaan
Carilah contoh-contoh kegiatan yang dapat mengantisipasi ancaman intoleransi dan
diskriminasi
13. Remidial
1. Bagaimana agar kebudayaan bangsa yang dimiliki tidak hanya dikenali tetapi juga didalami
manfaat serta maknanya dalam kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana kekayaan budaya yang dimiliki bisa digunakan untuk mengantisipasi ancaman
intoleransi dan diskriminasi?
3. Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat
penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan
penjelasan.
4. Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan digandrungi oleh anak-anak muda.
Bagaimana kalian menjelaskan fenomena ini?
C. Lampiran
Lembar Kerja Siswa
Ceritakan pengalaman terlibat dalam rapat bersama
Malongko atau Masiri Toraja, Sulawesi Selatan Filosofi hidup tentang rasa malu Ketika
melakukan hal-hal yang tidak terpuji
7. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Apa arti penting dari keragaman tradisi yang kita miliki? Bagaimana kita memaknai
keragaman dalam kehidupan keseharian?
Mula-mula, tentu saja ada kebanggaan karena bagaimanapun juga keragaman tradisi yang
dimiliki menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kaya. Tak hanya itu, tradisi yang kaya
tersebut pada perkembangannya bisa hidup saling berdampingan, tidak saling menaikan satu
dengan lainnya. Bayangkan, jika satu kebudayaan merasa dirinya lebih adiluhung daripada
kebudayaan lain. Atau, jika ada pemeluk agama yang menganggap ajarannya yang paling
sempurna, sehingga pemeluk agama lain tidak berhak hidup di negara ini. Kalau ada klaim
keunggulan budaya atau agama, sudah pasti kita tidak lagi menjadi negara yang bineka, yang kaya
akan tradisi tersebut.
Di negara Indonesia, semua kebudayaan memiliki posisi yang sama. Tidak ada satu budaya
yang lebih unggul atau lebih superior dibandingkan dengan budaya lainnya. Semua warga negara
dengan segala identitas primordial yang melekat padanya; agama, etnis, bahasa, dan lainnya
berada pada payung yang sama. Mereka dijamin untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya,
dan diberi kesempatan yang sama pula untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan serta
tradisi leluhurnya.
Sebagai sebuah bangsa, kita cukup teruji mengelola keragaman kebudayaan tersebut,
sehingga terhindar dari disintegrasi. Kita telah melewati ujian yang sangat menentukan, terutama
ketika pada masa Reformasi tahun 1998. Konlik bernuansa etnis dan agama, banyak terjadi di
berbagai daerah di Indonesia. Tetapi, fase tersebut bisa dilewati dengan baik, meski tentu saja
tidak sempurna. Kita pun terhindar dari perpecahan.
Kebanggaan akan tradisi dan budaya, sebaiknya tidak berhenti sebatas romantisme saja.
Tradisi tidak hanya perlu dilestarikan agar terjaga dari kerusakan. Lebih dari itu, tradisi harus terus
dihidupkan sekaligus direvitalisasi. Nilainya perlu dipertahankan dalam situasi yang terus
berubah. Tantangan yang dihadapi saat ini datang dari berbagai dimensi (sosial, ekonomi, budaya)
serta berasal dari semua arah (lokal, nasional dan internasional).
Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Kemendikbud