Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


(Mengidentifikasi Identitas Individu dan Identitas Kelompok)

A. Komponen Umum
1. Identitas Modul : a. Penyusun : Risti Sriwahyuni, S.Pd
b. Sekolah : SMKN 1 Bandung
c. Tahun : 2021
d. Fase / Kelas / Semester : E/X/I (Ganjil)
e. Alokasi : 90 Menit ( 2 x Pertemuan)

2. Kompetensi Awal :  Peserta didik mampu menjelaskan apa yang dimaksud identitas, baik pada aspek
jenis maupun pembentuknya.
 Peserta didik mampu memberikan contoh tentang masing-masing jenis identitas.
 Peserta didik mampu mengaitkan konsep identitas tersebut dengan Pancasila

3. Profil Pelajar Pancasila : Peserta didik dapat berfikir kritis dan berkebhinnekaan global dalam mengidentifikasi
Identitas Individu dan Identitas Kelompok

4. Sarana dan Prasarana : a. Alat dan bahan:


▪ Laptop
b. Materi: dibuat dalam bentuk PPT atau aplikasi Presntasi online
c. Sumber belajar:
▪ Buku Peserta didik PPKn untuk Kelas X
▪ Buku Guru PPKn untuk Kelas X
▪ Chanel YouTube:
▪ Sumber lain bahan ajar lain yang relevan
▪ Jaringan Internet
▪ Media aplikasi yang relevan

5. Target Peserta didik :  Peserta Didik Reguler


 Peserta didik dengan hambatan belajar
 Peserta didik Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)

6. Model Pembelajaran : Melalui model menyimak Film pendek, diskusi kelompok dalam pembelajaran tatap
yang digunakan muka;
1. Peserta didik menyimak materi ajar dari video pembelajaran yang telah diberikan.
2. Peserta didik dan guru melakukan brainstorming melalui pembelajaran tatap muka
mengenai materi ajar yang sudah disampaikan.
3. Peserta didik mengerjakan LKPD yang sudah dibuat oleh guru.
B. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan apa yang dimaksud identitas, baik
pada aspek jenis identitas maupun pembentuknya. Peserta didik juga diharapkan
mampu memberikan contoh tentang masing-masing jenis identitas dan mengaitkan
konsep identitas tersebut dengan Pancasila.

b. Pemahaman Bermakna : a. Peserta didik mampu menjelaskan apa yang dimaksud identitas, baik pada
(Hikmah mempelajarai ini) aspek jenis maupun pembentuknya.
b. Peserta didik mampu memberikan contoh tentang masing-masing jenis identitas.
c. Peserta didik mampu mengaitkan konsep identitas tersebut dengan Pancasila

c. Pertanyaan Pemantik : a. Apakah identitas atau jati diri itu? Bagaimana identitas individu dan identitas
kelompok terbentuk?
b. Bagaimana menjelaskan konsep identitas ini kaitannya dengan Pancasila?

d. Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan ke 1


A. Kegiatan awal:
1. Melakukan pembukaan dengan menyapa peserta didik, serta memeriksa
kehadiran untuk menerapkan sikap disiplin dilanjutkan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Menyampaikan capaian materi ajar yang akan dipelajari.
3. Melakukan tes diagnostic kognitif atau non kognitif dengan berdiskusi atau
tanya jawab melalui pertanyaan pemantik:
 Apakah identitas atau jati diri itu? Bagaimana identitas individu dan
identitas kelompok terbentuk?
 Bagaimana menjelaskan konsep identitas serta kaitannya dengan
Pancasila?

B. Kegiatan Inti:
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca materi yang berjudul “Jenis dan
Pembentukan Identitas”.
2. Guru menerapkan strategi pembelajaran Gallery Walk.
3. Guru menjelaskan tema yang akan dipelajari pada pertemuan pertama.
4. Guru menjelaskan singkat tentang materi identitas individu dan identitas
kelompok.
5. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok dan mendiskusikan materi
yang telah dibaca dan mencari contoh dari materi tersebut.
6. Guru meminta salah satu perwakilan dari anggota kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
7. Guru memberi kesimpulan dari aktivitas yang telah dilakukan peserta didik.

C. Kegiatan Akhir:
1. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi..
2. Guru memberikan refleksi, apresiasi dan motivasi untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya
Pertemuan ke 2
A. Kegiatan Awal:
1. Guru melakukan pembukaan dengan menyapa peserta didik dan mengecek
kehadiran peserta didik.
2. Guru mengingatkan kembali topik pembahasan dari pertemuan
sebelumnya.
3. Guru mengajukan pertanyaan kunci sebagai panduan diskusi.

B. Kegiatan Inti:
1. Guru dan peserta didik Bersama-sama menonton film pendek terbitan Arsip
Nasional Republik Indonesia berjudul “Kemabali Kepada Karakter dan Jati
diri Bangsa”
(https://www.youtube.com/watch?v=VvFPpArDSLQ&t=68s )
2. Sebelum film dimulai, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai
panduan peserta didik dalam menonton film tersebut.
 Bagaimana keragaman dikelola agar bisa mencapai tujuan yang dicita-
citakan?
 Apa saja peristiwa yang menjadi tonggak keberhasilan dalam upaya
menyatukan perbedaan-perbedaan suku, agama, ras, dan golongan
dalam sejarah Indonesia?
 Bagaimana jatidiri bangsa Indonesia dalam bidang Pendidikan?
 Bagaimana relevansi film tersebut dengan pancasila sebagai identitas
bangsa?
3. Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
4. Guru memandu jalannya diskusi
5. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya.

C. Kegiatan Akhir:
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran.
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi.

e. Asesmen : Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman tentang unit ini, jawablah pertanyaan
berikut:
1. Bagaimana sebuah identitas terbentuk?
2. Sebutkan jenis identitas individu dan identitas kelompok selain yang sudah
dicontohkan dalam materi pembelajaran?
3. Berikan analisis atas jenis dan pembentukan identitas dalam pernyataan berikut
ini;
a) masyarakat Eropa mayoritas berkulit putih.
b) Brazil dikenal sebagai negara penghasil pemain sepak bola berbakat. Dan
c) Indonesia merupakan negara Maritim.

f. Pengayaan dan Remedial : a. Pengayaan : Peserta didik diberikan Kembali materi pembelajaran melalui
video yang relevan dengan materi ajar.
b. Remedial : Peserta didik diberikan Kembali soal-soal asesmen formatif yang
belum tuntas.

g. Refleksi Peserta Didik Dari proses belajar hari ini,


a. Hal yang saya pahami dari materi ini adalah
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang?
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta : Peserta didik :
Didik
Diberikan LKPD yang berisi tugas-tugas yang sistematis dan logis serta
simpulan/rangkuman atau Latihan (Tes Formatif) Terlampir

2. Bacaan guru dan Peserta : JUDUL MATERI


didik
Menjaga Tetap Tegaknya Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia
https://indonews.id/artikel/315021/Menjaga-Tetap-Tegaknya-Pancasila-Sebagai-
Jati-Diri-Bangsa-Indonesia/

3. Glosarium : 1. Pancasila
2. Keragaman
3. Identitas
4. Alamiah
5. Kolektif
6. Individu
7. Dibentuk secara Sosial

4. Daftar Pustaka : 1. Buku Peserta didik PPKn untuk Kelas X


2. Buku Guru PPKn untuk Kelas X
3. Chanel youtube
4. https://indonews.id/artikel/315021/Menjaga-Tetap-Tegaknya-Pancasila-
Sebagai-Jati-Diri-Bangsa-Indonesia/

Mengetahui Purwakarta, Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

TANTY ERLIANINGSIH, M.Pd FURI HERMAWAN, M.Pd


NIP. 19751228 200003 2 002 NIP-
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Anggota Kelompok : 1. ............................................................................


2. ............................................................................
3. ............................................................................
4. ............................................................................
dst.
Kelas : .......................
Mata Pelajaran : PPKn

Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini dengan anggota kelompoknya masing-masing!


1. Bagaimana keragaman dikelola agar bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan?
2. Apa saja peristiwa yang menjadi tonggak keberhasilan dalam upaya menyatukan perbedaan-perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan dalam sejarah Indonesia?
3. Bagaimana jatidiri bangsa Indonesia dalam bidang Pendidikan?
4. Bagaimana relevansi film tersebut?

Hasil Diskusi Kelompok:


...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
Lampiran 2

Bacaan guru dan peserta didik


oleh: Letkol Laut (KH/W) Elyah Musarovah
Pabandya Komkinjabstruk Ban VI Spersal

PANCASILA SEBAGAI JATIDIRI BANGSA INDONESIA ARTINYA PANCASILA SEBAGAI SUATU FILSAFAT
YANG MERUPAKAN FUNDAMEN PIKIRAN, JIWA DAN HASRAT YANG SEDALAM-DALAMNYA DAN
DIATASNYA DIDIRIKAN GEDUNG INDONESIA MERDEKA YANG KEKAL DAN ABADI.

(Prof. Sunaryo Wreksosuhardjo, 2008).

Faktanya hari ini Pancasila sebagai jati diri bangsa semakin hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila seolah telah ditinggalkan masyarakat dalam menjalani kehidupan bernegara dan
berbangsa. Lebih fatalnya lagi dalam survey 20 tahun terakhir ini hampir sebagian masyarakat Indonesia yang
tidak mengenal lambang maupun symbol dalam setiap sila dalam Pancasila. Pancasila merupakan sistem
nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia
merdeka, bahkan pada masa kerajaan telah berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan
karaktermasyarakat sebagai bukti bahwa nilai-nilai tersebut berkembang adalah  adanya tulisan dalam kitab
Sutasoma karangan Mpu Prapanca pada jaman kerajaan Majapahit, sedangkan bukti lain adalah adanya
prasasti dan candi-candi yang dipercaya sebagai bukti tumbuh berkembangnya kepercayaan terhadap
Tuhan, musyawarah dan gotong royong juga terlihat dalam setiap relief candi.

Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi suatu tatanan norma mempunyai sejarah yang cukup
panjang sampai pada akhirnya  dijadikan sebagai akta pendirian Negara Indonesia dengan sebutan staat
fundamental norma. Pendapat John Locke mengenai suatu negara Teori kedaulatan rakyat menyatakan
bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada di tangan rakyat, teori ini berusaha mengimbangi
kekuasaan tunggal raja atau pemimpin agama, dengan demikian, teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa
Teori ini menjadi dasar dari negara-negara demokrasi khususnya yang diyakini para raja Inggris bahwa
sumber kekuasaan raja berasal dari Tuhan sendiri (legitimasi teologis) negara itupun ada karena Tuhan.

Apalagi dalam menghadapi tantangan era globalisasi. Era globalisasi adalah sebuah istilah memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan  dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi,perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain
yang melintasi batas negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi pedoman bagi setiap
perilaku bangsa Indonesia. Perilaku setiap warga Negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga
bangsa Indonesia mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakan dengan bangsa- bangsa lain
di dunia. Karakter bangsa Indonesia akan ditentukan oleh implementasi fungsi Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa. Sedangkan Pancasila sebagai Ideologi mempunyai arti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi
sesuatu yang didambakan dan dicita-citakan dalam bentuk kehidupan nyata. Suatu ideologi selain memuat
gambaran tentang kehidupan yang dicita-citakan juga mengandung langkah-langkah untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan tersebut. Setiap ideologi mengandung dimensi realitas, dimensi idealis, dan dimensi cara.
Dimensi realita merupakan pemahaman situasi masyarakat yang sedang dihadapi sebagai produk dari masa
lampau, dimensi idealis merupakan gambaran situasi baru atau kehidupan yang dicita-citakan, sedangkan
dimensi cara adalah langkah-langkah untuk mencapai cita-cita.

Dengan adanya tiga fungsi dasar Pancasila tersebut, diharapkan Pancasila mampu berkembang seiring
dengan perkembangan masyarakat dalam menjawab tantangan jaman. Dan jika dilihat lagi dari berbagai
aspek masalah yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, kita seharusnya kembali menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tersebut, karena Pancasila yang merupakan pondasi bangsa Indonesia untuk
menghadapi bebagai masalah khususnya di era global seperti saat ini, yang membuat rentan dengan
berbagai macam perpecah belahan bangsa atau yang disebut proxy war, dikarenakan semakin memudarnya
nilai-nilai Pancasila dikarenakan perubahan jaman oleh adanya globalisasi.

Sudah seharusnya Pancasila sebagai jawaban dalam menghadapi tantangan di era globalisasi, karena dari
implikasi dijadikannya Pancasila sebagai pandangan hidup maka bangsa yang besar ini haruslah mempunyai
sense of belonging dan sense of pride atas Pancasila. Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan  suatu
ideologi akan tetap eksis.

Pertama adalah jumlah penganut atau pengikut. Semakin banyak pengikut dari suatu ideologi, maka ideologi
tersebut akan semakin kuat. Pancasila merupakan ideologi yang diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia.
Secara konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kokoh. Pancasila tidak akan musnah sepanjang masih ada
pengikut yang memperjuangkannya.

Kedua adalah seberapa besar pengikut tersebut mempercayai dan menjadikan ideologi sebagai bagian dari
kehidupannya. Semakin kuat kepercayaan seseorang, maka semakin kuat posisi ideologi tersebut.

Sebaliknya, walaupun banyak pengikut, tetapi apabila pengikut tersebut sudah tidak menjadikan ideologi
sebagai bagian dari kehidupannya, maka ideologi dikatakan lemah.

Pancasila sebagai ideology bangsa dan sekaligus karakteristik Bangsa Indonesia mengandung beberapa
pengertian dalam setiap sila di dalamnya meliputi:
1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa mengandung pengertian Suatu konsep Ketuhanan yang
bersumber dari pemikiran manusia yang bersumber dari CIPTA, RASA dan KARSA. CIPTA yang berarti
manusia berasal dari ciptaan Tuhan harus memiliki kecerdasan, pengetahuan, ilmu yang bermanfaat bagi
diri sendiri dan orang lain. RASA yang berarti manusia memiliki perasan, rasa senang, sedih, mencintai
dicintai menghargai sesama. KARSA yang berarti manusia memiliki semangat, motivasi berbuat lebih
baik mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain .
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa manusia harus memiliki rasa kemanusiaan atau tenggang
rasa terhadap masyarakat sosial di mana ia berada karena manusia bagian dari sosial masyarakat oleh
karena itu harus patuh pada aturan aturan yang berlaku dalam masyarakatnya.
3. Persatuan Indonesia merupakan karakter bangsa Indonesia yang ketiga, hal ini muncul karena rasa
kesadaran satu nasib satu perjuangan,hal ini sudah ada sejak jaman nenek moyang misalnya dalam
berjuang melawan penjajah, di daerah daerah dalam hal bergotong royong.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratandan Perwakilan. Karakter
yang keempat berasal dari filsafat sosial bahwa manusia menghendaki hubungan yang ideal
dengan orang lain. Pengertian yang lain bahwa manusia menghendaki hubungan yang baik saling
menghormati dengan yang lain sehingga dalam komunikasi tidak akan terjadi pertengkaran atau
percekcokan.
5. .Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia Merupakan karakter yang harus diiliki oleh bangsa Indonesia
tanpa kecuali baik dari kelompok penguasa maupun rakyat Indonesia.

Kelima sila dalam Pancasila yang sudah menjadi karakteristik bangsa Indonesia atau jati diri bangsa
Indonesia yang harus dipahami, dihayati, dan diamalkan namun dalam Kenyataannya jaman reformasi
sekarang ini sudah luntur menyebabkan posisi Pancasila di era globalisasi sangat rawan  terhadap ancaman
dan gangguan. Secara formal, Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka,
namun di tataran aplikatif, perilaku masyarakat Indonesia mulai dari kaum elite sampai rakyat jelata telah
banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat
masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila oleh karena itu kita sebagai masyarakat Indonesia untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang besar dan kuat seluruh rakyat Indonesia dari kaum elite sampai rakyat
jelata berkewajiban untuk menjaga tetap tegaknya Pancasila sebagai Jati Diri bangsa Indonesia yang
mampu mendarah daging pada seluruh rakyat dan tumpah darah bangsa Indonesia.

Sumber:
Kaelan. 2005. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Wiyono, Suko. 2013.
Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.Malang:
Universitas Wisnuwardhana Malang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),
Deklarasi Universal lemang Hak-hak Manusia (Universal Declaralion of Human Riglus),
di sahkan oleh Majelis U mllm PBB
tanggal 10 Desember 1948.

Anda mungkin juga menyukai