Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SMA Negeri 10 Pekanbaru


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas / Semester X (Sepuluh) / Ganjil
Materi Pokok Teks Anekdot
Alokasi Waktu 4 Jam Pelajaran (180 Menit)
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
teks anekdot. dengan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi dan
mempresentasikan struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot, menganalisis dan menulis
teks anekdot dengan memerhatikan kaidah kebahasaan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan 1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
Pendahuluan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pegalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya,
mengingatkan kembali materi dengan bertanya, mengajukan
pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi teks anekdot dalam kehidupan sehari-hari, apabila
materi/tema/proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi teks anekdot, menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung, dan mengajukan
pertanyaan stimulus secara interaktif.
4. Pemberian Acuan: Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung, memberitahkan
tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang sedang berlangsung, pembagian kelompok belajar
(jika diperlukan), menjelaskan mekanismen pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan 1. Literacy (Lierasi): Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan
Inti / Utama untuk memusatkan perhatian pada materi teks anekdot melalui
pendekatan saintifik seperti mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eskperimen, mengasosiasikan mengolah informasi, dan
mengomunikasikan.
2. Critical Thinking (Berpikir Kritis): Guru memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk mengidentifikasi aneka pertanyaan yang
berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui
kegiatan pembelajaran.
3. Collaboration (Kerja Sama):Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
teks anekdot.
4. Communication (Komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk
menyimpulkan dan menyampaikan hasil diskusi tentangstruktur dan
kebahasaanteksanekdot, mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentang struktur dan kebahasaanteks anekdot dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan bertanya atas
presentasi tentang teks anekdot yang dilakukan, dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Creativity (Kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang
belum dipahami atau guru menyampaikan beberapa pertanyaan
pemicu kepada siswa berkaitan dengan teks anekdot yang akan
selesai dipelajari.
Kegiatan 1. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru tentang
Penutup hal-hal penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran teks
anekdot yang baru dilakukan, mengagendakan pekerjaan rumah
untuk materi teks anekdot yang baru diselesaikan, mengagendakan
materi atau tugas yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam pelajaran atau di rumah.
2. Pendidik: Memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan diberi
paraf/tanda serta diberi nomor urut peringkat, memberikan
penghargaan pada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama
yang baik dalam kegiatan pembelajaran.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1. Kerja sama dalam 1. Menentukan struktur 1. Mendemonstrasikan teks
menganalisis teks yang terdapat pada teks anekdot
anekdot (laporan anekdot 2. Membuat teks anekdot
observasi) 2. Menganalisis kebahasaan dengan memerhatikan
2. Tanggung jawab dalam yang terdapat pada teks struktur dan kebahasaan
penyelesaian tugas anekdot
membuat teks anekdot
(laporan observasi)
REMEDIAL DAN PENGAYAAN (TERLAMPIR)

Mengetahui, Pekanbaru, Juli 2022

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Tuti Aryati, S.Pd. Alfiaturrosyidah

Lembar Kerja Peserta Didik


BAB 3

Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran bab 3 ini diharapkan siswa mampu menentukan


struktur dan kaidah kebahasaan dalam teks anekdot dengan cermat, kritis, dan bertanggung
jawab.

Ringkasan Materi

Struktur Teks Anekdot

Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya.


Teksanekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau


gambaran umum tentang isi suatu teks.
2. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis,
konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya
krisis.
3. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada
bagian krisis itulah terdapat kekonnyolan yang menggelitik dan mengundang
tawa.
4. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan
sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau
menertawakan.
5. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di
dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud
dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-
kata , seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional;
bisa ada ataupun tidak ada.
Aksi Maling Tertangkap CCTV
Isi Struktur
Seorang warga melapor kemalingan. Abstraksi
Pelapor : “Pak, saya kemalingan.” Orientasi
Polisi : “Kemalingan apa?”
Pelapor: “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..”
Polisi : “Kemalingan kok beruntung?” Krisis
Pelapor: Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan
jelas. Saya bias melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi :Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”
Pelapor:Belum…” (Sambil menatap polisi dengan penuh Reaksi
keheranan)
Polisi : “Itu illegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor :(Hanya bias pasrah) Koda

Pola Penyajian Anekdot

Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog dan narasi. Salah satu ciri dialog adalah
menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang merupakan hasil
kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang
dikatakannya.

Perhatikan kutipan berikut.

Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu


duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Kutipan teks anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.

1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“...”)


2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital.
3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua (;).

Kebahasaan Teks Anekdot

Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu (a)
menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu; (b) menggunakan kalimat
retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban; (c) menggunakan konjungsi
(kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, dan lalu; (d)
menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; (e)
menggunakan imperative sentence (kalimat perintah); (f) menggunakan (kalimat seru).

Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan
kalimat langsung sangat dominan.

Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat


Kalimat yang menyatakan peristiwa masa Pada puncak pengadilan korupsi politik,
lalu Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa
Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”
Penggunaan konjungsi yang menyatakan Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong
hubungan waktu jawab pertanyaan Jaksa.”
Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah
tidak mendengar pertanyaan.
Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.”

Langkah-Langkah Memproduksi Teks Anekdot

Dalam menyusun teks anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu,
yaitu:

a. Tema
b. Kritik
c. Kelucuan
d. Tokoh
e. Struktur
f. Pola Penyajian

Instrumen Penilaian Pengetahuan

A. Tugas Kelompok

Menganalisis struktur anekdot yang berjudul “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” berikut
ini.

Dosen yang juga Menjadi Penjabat


Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
B. Tugas Mandiri

Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang
Menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel
berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu.

Instrumen Penilaian Keterampilan

Adapun langkah-langkah dalam menyusun teks anekdot sebagai berikut.


a. Baca teks anekdot dengan seksama
b. Pahami alur ceritanya
c. Pahami struktur dan kebahasaan teks anekdot
d. Susunlah teks anekdot (ubah pola narasi ke dialog)
e. Lengkapilah paragraf yang rumpang
f. Suntinglah dengan memerhatikan struktur dan kebahasaannya
g. Tulislah teks anekdot yang telah sempurna

Tugas Kelompok

1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.


2. Siswa membuat teks anekdot dengan tema pilihannya sendiri.
3. Teks anekdot ditampilkan di depan kelas.
4. Setiap kelompok mempresentasikan isi teks anekdot di depan kelas.
5. Setiap kelompok harus membuat komentar terhadap karya kelompok lain.

No. Aspek Isi


1. Menyusun tema
2. Masalah yang dikritik
3. Humor/kelucuan
4. Tokoh
5. Struktur Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
10. Alur
11. Susunan Anekdot

C. Refleksi
Setelah kamu mempelajari materi pembelajaran pada Bab 3 ini, berikut diberikan
tabel untuk mengukur diri kamu terhadap materi yang sudah dipelajari. Isilah dengan
mencentang (V) pada refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel pada halaman berikut!

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya sangat senang belajar tentang menganalisis struktur teks anekdot.
2 Penjelasan materi menganalisis struktur teks anekdot pada modul ini
bagi saya sangat jelas.
3 Saya memahami tentang struktur yang terdapat dalam teks anekdot
4 Saya mampu memahami pengertian teks anekdot
5 Penjelasan materi menganalisis kaidah kebahasaan teks anekdot pada
modul ini bagi saya sangat jelas.
6 Saya mampu menganalisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot
7 Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam
memahami struktur teks anekdot.
8 Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam
memahami kaidah kebahasaan teks anekdot.
9 Saya mampu memproduksi teks anekdot dari segi strukturnya.
10 Saya mampu memproduksi teks anekdot dari segi kebahasaannya.

Anda mungkin juga menyukai