Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SMAN 4 Blitar


Mata Pelajaran / Kelas/ Semester Bahasa Indonesia / X (Sepuluh) / Ganjil
Materi Pokok / Alokasi Waktu Teks Anekdot / 8 Jam Pelajaran (360 Menit)
Kondisi Pembelajaran Belajar dari Rumah (BDR) / Daring (Online)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menganalisis dan menciptakan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis
2. Mengevaluasi dan mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoauntuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.(Media: Zoom Meeting)
2. Apersepsi: Mengaitkan materipembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik terhadap
materisebelumnya, mengingatkan kembali materidengan bertanya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan
3. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi teks anekdot dalam kehidupan sehari-
Pendahulua
hari, apabila materi/ tema/ proyek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh dikuasai dengan baik,
n
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materiteks anekdot, menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung, dan mengajukan pertanyaan stimulus secara interaktif.
4. PemberianAcuan: Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang sedang
berlangsung, memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang sedang berlangsung, pembagian kelompok belajar (jika diperlukan), menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajarsecara daring (online)sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

1. Literacy (Literasi): Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
teks anekdotmelalui pendekatan saintifik seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen,
mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan. (Media: Zoom Meeting)
2. Critical Thinking (Berpikir Kritis):Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
aneka pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui kegiatan pembelajaran.
3. Collaboration (Kerja Sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
Kegiatan
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai teks anekdot.
Inti / Utama
4. Communication (Komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan menyampaikan hasil
diskusi tentang teks anekdot, mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang teks anekdot dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan, bertanya atas presentasi tentang teks anekdot yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.(Media: Google Classroom)
5. Creativity (Kreativitas):Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru menyampaikan
beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan teks anekdot yang akan selesai dipelajari.

1. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan pendidik tentang hal-hal penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran teks anekdot yang baru dilakukan, mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi teks
Kegiatan anekdot yang baru diselesaikan, mengagendakan materi atau tugas yang harus dipelajari pada pertemuan
Penutup berikutnya di luar jam daring atau dirumah.(Media: Google Classroom)
2. Pendidik:memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan diberi paraf/ tanda serta diberi nomor urut
peringkat, memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik dalam
kegiatan pembelajaran secara daring.(Media: Google Classroom)

PENILAIAN PEMBELAJARAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan

1. Kerja sama dalammenganalisis teks 1. Menganalisis kaidah kebahasan 1. Mendemonstrasikanteks anekdot.


Anekdot. (Media: Zoom Meeting) teksanekdot. (Media: Google (Media: Zoom Meeting)
2. Tanggung jawab dalampenyelesaian Classroom) 2. Membuat teks anekdot dengan
tugasmembuat teks anekdot 2. Menentukan struktur yang terdapat pada memerhatikan kaidah penulisan,
teks anekdot.

Mengetahui, Blitar, Juli 2020


Kepala SMAN 4 Blitar Guru Mata Pelajaran

Drs. Sutrisno MS Orienda Wulansari, S.Pd.


NIP 19630909 198803 1 008
LAMPIRAN 1. MATERI PEMBELAJARAN

1.  Isi  Teks Anekdot


Teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang didalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk
melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial. Anekdot
terkadang bersifat menghibur, namun bukanlah hanya suatu lelucon. Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap
kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Untuk mengkritisi teks anekdot dapat
berdasarkan makna tersirat yang terkandung di dalam teks tersebut. Makna tersirat adalah arti dar sebuah bacaan
yang tidak tertulis secara langsung dalam bacaan. Teks anekdot juga memiliki tujuan, antara lain sebagai berikut:
a. Menghibur
b. Membangkitkan tawa
c. Menggambarkan suatu karakter secara singkat dan ringan
d. Menggambarkan sisi unik/sisi lain dari orang-orang penting

2. Ciri-ciri teks anekdot


a. Bersifat humor, menyindir, dan lelucon
b. Secara umum biasanya menceritakan hewan dan manusia
c. Berdasarkan kejadian yang sebenarnya, terkadang juga berasal dari imajinasi
d. Beberapa menyerupai dongeng
e. Biasanya berkaitan dengan orang-orang penting
f. Memiliki tujuan tertentu dan bertujuan untuk mengkritik

3. Penyebab kelucuan teks anekdot


Penyebab kelucuan dapat dilihat pada aspek kebahasaannya yang singkat namun mengena. Kelucuan-kelucuan
tersebut dapat dilihat dari aspek seperti kebodohan, kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan,
kesombongan, atau kecelakaan akibat ulah sendiri.

4. Langkah-langkah menyimpulkan
1) Membaca cerita dari awal hingga akhir
2) Mengerti tema dari isi cerita
3) Mengambil bagian-bagian yang penting untuk disimpulkan
4) Membuat kesimpulan dengan baik dan benar

Contoh Teks Anekdot


Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin
menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari
terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak
sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang
akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah,
namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai.
Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai
membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman
terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi
bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada
Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku.
Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa
makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah
yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu”.
Sumber:http://-apik1.blogspot.co.id
5. Kritik dalam anekdot
Kritik dalam anekdot diungkapkan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Tujuannya untuk
menghindari konflik dari pihak yang disindir. Maka dari itu pencerita menggunakan ungkapan yaitu kata, frasa, atau
kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya.
a) Makna kata
Makna kata terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi. Makna denotasi dapat kita temukan dalam
kamus bahasa karemna makna denotasi adalah makna harfiah yang sebenarnya dari suatu kata. Namun,
makna konotasi tidak dapat ditemukan dalam kamus bahasa. Makna konotasi adalah makna yang
berdasarkan pada latar belakang emosi tertentu.
Contoh :
1. Pak Kamil memelihara 5 kambing hitam.
2. Dia merasa sudah dijadikan kambing hitam dalam peristiwa kebakaran semalam.
Kambing hitam pada kalimat pertama bermakna denotasi yang artinya kambing yang berwarna hitam. Kata
kambing hitam dalam kalimat kedua bermakna konotasi yaitu dipersalahkan atau dijadikan tumpuan
kesalahan.
b) Istilah
Istilah dalam bahasa Indonesia adalah kata yang merujuk pada konsep yang khas dari bidang tertentu.
Contoh :
1. Benalu artinya tanaman yang menempel pada tanaman lain dan mengambil makanan dari tanaman yang
dijadikan inangnya.
2. Suku cadang artinya komponen kendaraan yang dicadangkan untuk perbaikan kerusakan.
c) Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan kata yang menghasilkan makna baru.
Contoh :
1) tangan besi artinya memerintah dengan keras
2) bertangan dingin artinya selalu berhasil dalam melakukan sesuatu

6. Makna tersirat dalam anekdot


Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat makna tersirat, pesan
moral, ataupun kebenaran secara umum. Meskipun makna tersirat, pesan moral atau kebenaran secara umum
anekdot adalah sindiran dan kritikan, tetapi hanya lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si
pembuat kritik.
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

a. Observasi
Tabel 1. Kompetensi Sikap Spiritual
Berdoa Memberi salam
No Nama Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Jumlah skor
Tabel 2. Kompetensi Sikap Sosial
Tanggung
Disiplin
No Nama Siswa jawab
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
Jumlah skor
Keterangan:
4 = jika indikator selalu terlihat
3 = jika indikator sering terlihat
2 = jika indikator kadang-kadang terlihat
1 = jika indikator tidak pernah terlihat
Petunjuk penskoran:
Skor x 4 = skor akhir
skor tertinggi
Predikat nilai peserta didik:
Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik : apabia memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup : apabila memperoleh skor 2,40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2,40 (kurang dari 60)

b. Penilaian diri sendiri


Nama Peserta Didik : .......................................................................
Kelas : .......................................................................
Petunjuk
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi diri Anda
N Pernyataan Penilaian
o SS S TS STS
1 Saya dapat memahami materi pembelajaran dengan baik
2 Saya dapat mempresentasikan hasil kegiatan belajar dengan baik
3 Saya dapat merumuskan permasalahan dalam video menjadi topik
teks
4 Saya dapat menyusun kerangka teks dengan langkah-langkah
yang telah ditentukan
5 Saya dapat mengembangkan kerangka menjadi teks utuh secara
sistematis
Keterangan:
Skor 4= sangat setuju
Skor 3= setuju
Skor 2= tidak setuju
Skor 1= sangat tidak setuju
Skor maksimum= 20
Nilai maksimum= 100
Nilai sikap= skor perolehan x 100
skor maksimum
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
Soal Uraian
Topik : Teks Anekdot
KD : 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat
Indikator : Disajikan sebuah teks anekdot, peserta didik dapat :
1. menyimpulkan permasalahan yang dibahas, pokok-pokok isi tersirat,tujuan;
2. menjelaskan alasan teks yang dibaca merupakan teks anekdot;
3. membuktikan penyebab kelucuan.

KISI-KISI SOAL
N Kompetensi Kelas/ Bentuk Nomor
Materi Pokok Indikator Soal Level Kognitif
o Dasar Semester Soal Soal
1 3.5 Isi teks X/1 Disajikan teks C5 Uraian 1, 2, 3, 4,
Mengevaluasi anekdot anekdot, (mengevaluasi) dan 5.
teks anekdot  Ciri-ciri teks peserta didik
dari aspek anekdot dapat
makna  Penyebab menyimpulkan
tersirat kelucuan permasalahan
 Langkah- yang dibahas,
langkah pokok-pokok isi
menyimpulk tersirat, tujuan,
an menjelaskan
alasan teks
yang dibaca
merupakan teks
anekdot, dan
membuktikan
penyebab
kelucuan

Soal :
1. Bacalah teks berikut bersama kelompok kalian!
Jam Kipas Angin
Di sebuah alam lain, sedang berkumpul seorang malaikat dan beberapa mantan pemimpin Negara Asia.
Mereka sedang mengobrol banyak hal. Sampai tiba-tiba, malaikat-malaikat lain datang memmbawa jam dinding.
Pemimpin Singapura : “Untuk apa jam itu malaikat?”
Malaikat : “Oh ini jam sebagai tanda seberapa parah korupsi di dunia. Semakin kencang
putarannya maka semakin parah korupsi di negara itu.”
Tiba-tiba pemimpin Jepang tertawa terbahak-bahak.
Pemimpin Jepang :“Kalian lihatlah jam milik Jepang hampir tidak bergerak sama sekali. Rakyatku memang
anti pada yang namanya.
Pemimpin Singapura : “Hei lihatlah, jam Singapura pun sama lambannya dengan milikmu.”
Pemimpin Hongkong tersenyum simpul, jam Hongkong berputar lumayan kencang tapi makin lama makin
pelan.
Pemimpin Hongkong : “Rakyatku mulai belajar tentang bahaya korupsi.”
Pemimpin lain pun sama mengamati jam milik negara mereka. Hanya ada satu pemimpin yang bingung, yaitu
pemimpin Indonesia.
Pemimpin Indonesia : “Maaf malaikat, saya tidak menemukan jam Indonesia, ada di mana ya?”
Malaikat : “Oh..jam Indonesia, kau lihatlah ke atas. Itu jam milikmu, saking kencang putarannya
akhirnya kita jadikan kipas angin.”
Sumber :http://dosenbahasa.com (dengan pengubahan)
2. Setelah membaca teks anekdot di atas, secara berkelompok simpulkan :
a. masalah yang dibahas dalam teks anekdot di atas!
b. pokok-pokok isi tersirat dalam teks anekdot di atas!
c. tujuan teks anekdot di atas!
3. Jelaskan mengapa teks di atas termasuk teks anekdot
4. Jelaskan penyebab kelucuan dalam teks anekdot di atas kemudian buktikan dengan menuliskan kutipan kalimatnya!
KUNCI JAWABAN
NO SOAL JAWABAN

2a Masalah yang dibahas dalam teks anekdot di atas adalah tentang korupsi di Indonesia yang sudah parah
2b Pokok-pokok isi tersirat :
a. Negara Singapura, Hongkong, dan Jepang tingkat korupsinya sangat rendah karena
masyarakatnya sadar akan bahaya korupsi sehingga bisa menjadi negara maju
b. Negara Indonesia tingkat korupsinya sangat tinggi karena sebagian besar masyarakatnya tidak
menyadari akan bahaya korupsi.
2c Tujuan dari teks anekdot di atas adalah ajakan untuk berhenti melakukan korupsi dan meniru budaya
antikorupsi di negara-negara maju lainnya. Selain itu penulis bertujuan ingin memberikan kesadaran
kepada masyarakat bahwa korupsi di Indonesia sudah semakin parah, maka dari itu korupsi di Indonesia
digambarkan putaran jarum jam yang kencang.
3 Teks tersebut dikategorikan sebagai anekdot karena ceritanya lucu dan menggelitik yang bertujuan
memberikan suatu pelajaran tertentu.
4 Penyebab kelucuan teks anekdot di atas adalah ketika pemimpin Indonesia kebingungan mencari jam
dinding milik Indonesia yang rupanya diletakkan di atas oleh malaikat karena putarannya terlalu kecang
sehingga digunakan sebagai kipas angin.
Kutipan kalimat :
Pemimpin lain pun sama mengamati jam milik negara mereka. Hanya ada satu pemimpin yang
bingung, yaitu pemimpin Indonesia.
Pemimpin Indonesia : “Maaf malaikat, saya tidak menemukan jam Indonesia, ada di mana ya?”
Malaikat : “Oh..jam Indonesia, kau lihatlah ke atas. Itu jam milikmu, saking kencang
putarannya akhirnya kita jadikan kipas angin.”

PEDOMAN PENSKORAN
Skor
No soal Deskripsi Skor
maksimal
2a Menjawab dengan benar disertai kesimpulan yang  tepat 20 20
Menjawab hampir benar dengan kesimpulan yang kurang 10
tepat
2b Menjawab dengan benar disertai kesimpulan yang  tepat 20 20
Menjawab hampir benar dengan kesimpulan yang kurang 10
tepat
2c Menjawab dengan benar disertai kesimpulan yang  tepat 20 20
Menjawab hampir benar dengan kesimpulan yang kurang 10
tepat
3 Menjawab dengan benar disertai  dengan pendapat yang 20 20
tepat
Menjawab dengan benar disertai dengan pendapat 10
yang  kurang tepat
4 Menjawab dengan benar disertai  dengan kutipan kalimat 20 20
yang tepat
Menjawab dengan benar disertai dengan kutipan kalimat 10
yang  kurang tepat
Total 100

Rumus penilaian:
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal (100)

Skor Uraian Nilai


No Nama Kelompok
1a 1b 1c 1d 2
1.
2.
3.
LAMPIRAN 4. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN
Tes Praktik
Topik : Teks Anekdot
KD : 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis
Indikator : Disajikan dua judul teks anekdot, peserta didik mampu menunjukkan kritik dan
makna tersirat teks anekdot.

KISI-KISI SOAL
Kompetensi Materi Kelas/ Level Bentuk Nomor
No Indikator Soal
Dasar Pokok Semester Keterampilan Soal Soal
1. 4.5. 1. Kritik X/1 Disajikan dua judul P3(menunjukkan) Uraian 1
Mengonstruksi dalam teks anekdot,
makna tersirat anekdot peserta didik
dalam sebuah 2. Makna mampu
teks anekdot tersirat menunjukkan kritik
baik lisan dalam dan makna tersirat
maupun tulis anekdot teks anekdot.

Soal :
Bacalah Teks Anekdot berikut!
Teks 1
“KAOS TAHANAN KPK”
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya ialah danu dan Zaky yang mempunyai niat yang sama
dengan maksud untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Setelah selesai
memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus
meminum kopi di sebuah kantin. Mereka terikat dalamsebuah  percakapan yang sangat seru.
Danu: “Zak, kamu tau kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang  kaya raya?!”
Zaky: “Emm, masalah itu aku juga udah tau, Dan!”
Danu: “Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.”
Zaky: “Lho, maksud kamu apa ya?”
Danu: “Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.”
Zaky: “Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak faham?”
Danu: “Yaiyalah, coba aja deh kamu pikir zak, seorang politis terlebih dahulu  harus bisa mengambil uang negara
minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.”
Wahyu: “Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu dan.”
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah
mengenakan kaos termahal KPK itu.
Sumber : https://moondoggiesmusic.com/contoh-teks-anekdot/

Teks 2
Jam Kipas Angin
Di sebuah alam lain, sedang berkumpul seorang malaikat dan beberapa mantan pemimpin Negara Asia. Mereka
sedang mengobrol banyak hal. Sampai tiba-tiba, malaikat-malaikat lain datang membawa jam dinding.
Pemimpin Singapura : “Untuk apa jam itu malaikat?”
Malaikat : “Oh ini jam sebagai tanda seberapa parah korupsi di dunia. Semakin kencang putarannya
maka semakin parah korupsi di negara itu.”
Tiba-tiba pemimpin Jepang tertawa terbahak-bahak.
Pemimpin Jepang :“Kalian lihatlah jam milik Jepang hampir tidak bergerak sama sekali. Rakyatku memang anti
pada yang namanya korupsi.
Pemimpin Singapura : “Hei lihatlah, jam Singapura pun sama lambannya dengan milikmu.”
Pemimpin Hongkong tersenyum simpul, jam Hongkong berputar lumayan kencang tapi makin lama makin pelan.
Pemimpin Hongkong : “Rakyatku mulai belajar tentang bahaya korupsi.”
Pemimpin lain pun sama mengamati jam milik negara mereka. Hanya ada satu pemimpin yang bingung, yaitu
pemimpin Indonesia.
Pemimpin Indonesia : “Maaf malaikat, saya tidak menemukan jam Indonesia, ada di mana ya?”
Malaikat : “Oh..jam Indonesia, kau lihatlah ke atas. Itu jam milikmu, saking kencang putarannya akhirnya
kita jadikan kipas angin.”
Sumber :http://dosenbahasa.com (dengan pengubahan)

Setelah membaca dua teks anekdot di atas, kerjakan soal berikut bersama kelompok kalian!
1. Tunjukkan kritik/sindiran dalam teks anekdot di atas!
2. Tentukan makna tersirat dari teks anekdot di atas!

KUNCI JAWABAN
Soal No. 1
Judul Teks Anekdot 1 : Kaos Tahanan KPK
Kata, frasa, atau kalimat yang menunjukkan
Makna sindiran
sindiran
Kaos termahal Baju tahanan KPK
“Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka Seseorang yang melakukan korupsi dan dipenjara
semua sanggup untuk membeli baju yang termahal
di Indonesia”
“Yaiyalah, coba aja deh kamu pikir zak, seorang Pejabat yang mengambil uang rakyat dan ditahan
politis terlebih dahulu  harus bisa mengambil uang KPK
negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa
menggunakan kaos tersebut”

Judul Teks Anekdot 2 : Jam Kipas Angin


Kata, frasa, atau kalimat yang menunjukkan
Makna sindiran
sindiran
Jam Dinding Simbol tingkat korupsi
Kipas angin Korupsi yang semakin parah
“Oh..jam Indonesia, kau lihatlah ke atas. Itu jam Tingkat korupsi di Indonesia yang semakin parah
milikmu, saking kencang putarannya akhirnya kita
jadikan kipas angin.”

Soal No 2
Judul Anekdot Kritikan/Sindiran Makna Tersirat
Kaos Tahanan KPK Sindiran kepada para pejabat Sebagai pejabat/wakil rakyat
yang suka mengambil uang seharusnya memperjuangkan,
rakyatnya. melindungi, dan mengayomi
masyarakat bukan malah
mengambil uang/hak rakyat
Jam Kipas Angin Sindiran kepada negara Indonesia harus meniru negara-
Indonesia yang tingkat negara maju lainnya yang tingkat
korupsinya masih tinggi korupsinya sangat rendah jika
dibanding negara-negara lain ingin menjadi negara maju
yang sudah maju

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


Aspek Keterampilan
Nama Peserta Didik Menunjukan Menentukan makna Jumlah
No Predikat
/ Kelompok kritik/sindiran dari teks tersirat dari teks Skor
anekdot anekdot

PEDOMAN PENILAIAN KETERAMPILAN


No Aspek Deskripsi Bobot Skor

1. Menunjukkan Menunjukkan 6 kritik/sindiran dariteks anekdot 10 10


kritik/sindiran dari dengan benar
teks anekdot Menunjukkan 5 kritik/sindiran dari teks anekdot 8
dengan benar
Menunjukkan 4 kritik/sindiran dariteks anekdot 6
dengan benar
Menunjukkan 3 kritik/sindiran dari teks anekdot 4
dengan benar
Menunjukkan 2 kritik/sindiran dari teks anekdot 2
dengan benar
Menunjukkan 1 kritik/sindiran dari teks anekdot 1
dengan benar
2. Menentukan makna Menentukan2 makna tersirat dari teks anekdot 10 10
tersirat dari teks dengan benar
anekdot Menentukan1 makna tersirat dari teks anekdot 5
dengan benar
JUMLAH SKOR 20
Pedoman penskoran
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal (20)

Skala Penilaian : KI-4


Nilai Keterangan Predikat
86 - 100 Sangat Baik A
72 - 85 Baik B
71 - 56 Cukup C
0 - 55 Kurang E

Anda mungkin juga menyukai