LAPORAN MAGANG
Di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana
Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan
Oleh :
Oleh:
MIKE LILIANA
NIM. 1311211024
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
MIKE LILIANA
NIM. 1311211024
Padang,
November 2016
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
Dra. Indriati
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia
Nya hingga saya dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul Gambaran
Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kampung Keluarga
Berencana Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2016
Saya menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sangat
sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Defriman Djafri SKM, MKM, PhD selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang
2. Bapak Ratno Widoyo, SKM, MKM selaku Koordinator Magang.
3. dr. Adila Kasni Astiena, MARS selaku Pembimbing Akademik
Magang
4. Ibu Muji Susilawati, SH, MM selaku Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Padang.
5. Ibu Dra. Indriati selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera sekaligus pembimbing lapangan yang telah banyak
membimbing.
6. Ibu Dra. Elviana.M selaku Ka.UPT Kampung KB Kecamatan Koto
Tangah.
7. Seluruh staf Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan
Keluarga Berencana Kota Padang.
Mike Liliana
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
DAFTAR ISTILAH............................................................................................viii
BAB 1 : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum.........................................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus.........................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup...................................................................................................5
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6
2.1 Keluarga Berencana...........................................................................................6
2.1.1 Program Keluarga Berencana.................................................................6
2.1.2 Tujuan Program Keluarga Berencana.....................................................6
2.1.3 Sasaran Program Keluarga Berencana....................................................7
2.1.4 Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana.......................................7
2.1.5 Strategi Pendekatan Program Keluarga Berencana.................................7
2.1.6 Kegiatan Program Keluarga Berencana..................................................9
2.1.7 Methode Kontrasepsi yang Ada dalam Program Keluarga Berencana. 14
2.2 Kampung Keluarga Berencana (KB)...............................................................16
2.3 Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana....................................19
2.3.1 Pengertian Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana.......19
2.3.2 Tujuan Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana.............20
2.3.3 Sasaran Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana............20
2.3.4 Dasar Hukum Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana..20
2.3.5 Jenis Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana................21
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR ISTILAH
Alkont
: Alat Kontrasepsi
APBD
BKKBN
BPMPKB
Dependency Ratio
BKB
BKL
BKR
DPA
IUD
KB
: Keluarga Berencana
KIE
KKBPKK
MKJP
MOP
MOW
PIK R
PKK
PPKBD
PPTK
PUP
PUS
RPK
SKPD
vii
SPJ
TNI
Unmet Need
UPT
UPPKS
viii
BAB 1 : PENDAHULUAN
terdapat di Indonesia adalah laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi.
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini adalah sebesar 1,49%, dengan laju
pertumbuhan penduduk yang demikan maka penduduk Indonesia bertambah
sebayak 4,5 juta jiwa setiap tahunnya.
(2)
Terwujudnya
Pemberdayaan
Masyarakat
Melalui
Peningkatan
Partisipasi
Adat,
Sosial
Budaya
Masyarakat,
Bidang
gambaran
institusi
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
gambaran
perencanaan
(planing)
kegiatan
Pelayanan
No.
10
Tahun
1992
tentang
Perkembangan
b.
langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan
kontrasepsi
secara
berkelanjutan.
Sedangkan
sasaran
tidak
10
memecahkan
sesuatu
melalui
pemahaman
terhadap
11
kapan
pemeriksaaan
klien
lanjutan
akan
atau
kembali
permintaan
untuk
melakukan
kontrasepsi
jika
dibutuhkan.
Contoh : Konseling KB
3. Pelayanan kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah/
menghalangi dan Konsepsi yang berarti pembuahan atau pertemuan
antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai
suatu cara untuk mencegah
12
Generasi
Berencana
yang
dicanangkan
oleh
Badan
13
komponen-komponen
dari
aspek-aspek
konseling
yang
dimensi-dimensi keagamaan, 5.
Masalah seks
UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 seperti yang termuat dalam pasal 1 ayat
2 perkawinan didefinisikan sebagai: Ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa
Konsultasi perkawinan adalah proses bimbingan kepada pasangan suamiistri yang mempunyai permasalahan dalam menjalankan pernikahan.
Konsultasi pernikahan terjadi apabila ada permasalahan di dalam rumah
tangga.
Contoh Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan :
a) Konsultasi UU Perkawinan dan Munakahat
b) Konsultasi Keluarga Sakinah
c) Konsultasi KB dan Imunisasi TT
d) Konsultasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Ibu Hamil
e) Konsultasi Keluarga sejahtera
14
15
terjadinya
ovulasi
(pelepasan
sel
telur).
Kelebihan
16
suntikan KB pada uji coba hewan bisa meningkatkan terjadi resiko kanker.
(9)
e. Pil
Pil KB disebut juga kontrasepsi oral. Pil KB berisi hormone yang
menghambat pengeluaran sel telur. Keunggulan menggunakan Pil KB
adalah bisa mengatur kehamilan sekaligus efektif mencegah kanker
ovarium dan endometrium. Sedangkan kelemahan penggunaan Pil KB
adalah harus diminum oleh wanita secara rutin. Bila tidak diminum secara
rutin dan disiplin maka kemungkinan hamil akan terjadi. (9)
2.2 Kampung Keluarga Berencana (KB)
Kampung Keluarga Berencana adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun
atau setara, yang memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat keterpaduan program
kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan
sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. (2)
Kampung Keluarga Berencana direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi
oleh dan untuk masyarakat. Pemerintah, Pemerintah daerah, lembaga non
pemerintah dan swasta berperan dalam fasilitasi, pendampingan dan pembinaan.
Target program kampung KB yang dicanangkan oleh pemerintah adalah
pembentukan 1000 kampung KB di 34 provinsi di seluruh kabupaten/kota yang
ada di Indonesia. Sampai saat ini Program Kampung KB telah terbentuk di 135
Kampung pada 27 Provinsi yang ada di Indonesia dan kedepannya masih ada 220
Kampung KB yang masih dalam proses pembentukan. (2)
Salah satu provinsi yang telah membentuk kampung KB adalah Provinsi
Sumatera Barat dengan 11 kampung Keluarga Berencana yang berada di tingkat
RW yang terletak di 11 kecamatan yang ada di Kota Padang, salah satu nya yaitu
kampung Keluarga Berencana Bangau Putih RW XVII yang terletak di Kelurahan
Perupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah. (Terlampir)
Tujuan dibentuknya kampung Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan Umum
17
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non
pemerintah
dan
swasta
dalam
memfasilitasi,
pendampingan
dan
(pesantren,
kelompok
ibadah/kelompok
doa/ceramah
18
dengan remaja, keluarga dengan lansia, dan sasaran sector sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.
Sedangkan pelaksana dari program kampung Keluarga Berencana ialah
kepala Desa/Lurah, ketua RW, ketua RT, PKB/PLKB/TPD, petugas lapangan
sector terkait, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Desa/Kelurahan,
Institusi Masyarakat Pedesaan (PPKBD dan Sub PPKBD), Tokoh Masyarakat
(Tokoh Adat/Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat di desa/kelurahan), kader.
19
Jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) di atas rata-rata Pra KS- dan KS-1
tingkat desa/kelurahan dimana kampung tersebut berada.
b.
20
Panjang
(MKJP)
lebih
rendah
dari
capaian
rata-rata
tingkat
desa/kelurahan; 3) Tingkat Unmet Need lebih tinggi dari capaian rata-rata tingkat
desa/kelurahan. (2)
Kegiatan yang dilaksanakan di setiap kampung keluarga berencana di
Indonesia tentunya berbeda-beda sesuai dengan kondisi masyarakat dan wilayah
di Indonesia. Di 11 kampung keluarga berencana yang ada di Kota Padang
memiliki berbagai kegiatan yang salah satunya adalah Kegiatan Pelayanan
Kontrasepsi Keluarga Berencana. (Terlampir)
2.3 Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana
2.3.1 Pengertian Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana
Kegiatan Pelayanan Konntrasepsi Keluarga Berencana (KB) merupakan
salah satu kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
Berencana Kota Padang khususnya bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera.
Pelayanan Keluarga Kontrasepsi Berencana merupakan salah satu kegiatan dari
program kampung Keluarga Berencana yang rutin dilaksanakan setiap bulannya di
masing-masing kecamatan yang ada di Kota Padang.
2.3.2 Tujuan Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ber-KB dan menciptakan
keluarga
kecil
sejahtera
dan
berkualitas
melalui
pengendalian
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana baru;
b. Meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana aktif modern;
21
KIE
Komunikasi Informasi Edukasi merupakan suatu proses penyampaian
informasi seputar Keluarga Berencana baik langsung maupun tidak langsung
yang di berikan oleh kader kepada PUS yang dilakukan sebelum pelayanan
kontrasepsi keluarga berencana dilaksanakan. KIE ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB di masyarakat sehingga
tercapai penambahan peserta KB baru.
2.
22
Dana
Kegiatan pelayanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) bersumber dari
APBD Kota Padang Tahun 2016, DPA kegiatan pelayanan keluarga berencana
pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
(BPMPKB).
2.
Sarana
Sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan kontrasepsi
23
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan
pekerjaan
24
Langkah ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh
organisasi (data primer) atau mengkaji laporan lembaga lain (data
sekunder) yang datanya dibutuhkan. Analisis situasi bisa dilakukan
dengan cara wawancara dan observasi. Data yang diperlukan sebagai
berikut :
a. Data kependudukan
b. Data potensi organisasi
c Keadaan lingkungan dan demografi
d. Sarana dan prasarana
e. Data mengenai masalah yang berkembang dimasyarakt
2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
Masalah adalah kesenjangan yang dapat diamati antara situasi atau
kondisi yang diamati dengan situasi/ kondisi yang diharapkan, atau
kesenjangan dapat diukur antara lain yang mampu dicapai dengan
tujuan/target yang ingin dicapai. Maslaah juga dapat dirumuskan
dalam bentuk hambatan kerja dan kendala yang dihadapi dalam
kegiatan pelaksanaan program. Melalui analisis situasi dapat dilakukan
identifikasi masalah dan dapat melakukan rumusan masalah serta
selanjutnya dilakukan prioritas masalah.
3. Menentukan tujuan program
Syarat tujuan sebuah program adalah sebagai berikut :
a. Dipakai untuk mengukur keberhasilan kegiatan sebuah program
b. Harus sesuai dengan masalah dan ditetapkan sesuai dengan
c.
kemampuan organisasi
Ditingkat pelaksana tujuan dijabarkan dalam bentuk tujuan
operasional, biasanya ditetapkan dengan waktu dan hasil akhir
d.
program.
Dalam perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus
bersifat SMART yaitu :
Spesific
Measurable
pelaksana
: Dapat diukur kemajuannya
Achievable
25
Realistic
Time Bound
dicapai.
Tujuan kegiatan
Sasaran
Kegiatan program dan cara mengerjakannya
Pelaksanaan
Rencana anggaran
Sumber daya pendukung
Waktu pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi
2.4.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokkan berbagai kegiatan yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan. Unsur-unsur pokok
dalam pengorganisasian ada tiga macam, yaitu : (14)
1.
26
Proses Pengorganisasian
Proses yang dimaksud dalam pengorganisasian di sini adalah yang
menyangkut pelaksanaan langkah-langkah yang harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan dilaksanakan
serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan, mendapatkan pengaturan
yang sebaik-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut memiliki penanggung jawab pelaksana.
3. Hasil Pengorganisasian
Hasil yang dimaksud di sini adalah terbentuklah suatu wadah yang
pada dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan
dilaksanakan
serta
tenaga
pelaksana
yang
dibutuhkan
untuk
b.
c.
d.
organisasi.
Pendelegasian wewenang.
Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang diiliki organisasi.
27
batas-batas
wewenangnya
dapat
menimbulkan
kebingungan pelaksana.
2.4.3 Pelaksanaan
Aktuasi merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf
pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Aktuasi lebih memusatkan perhatian pada pengelolaan sumber daya
manusia.
28
2.4.4 Pengawasan
1.
Monitoring
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu
program atau kegiatan. Fungsi monitoring adalah : (13)
2.
a.
b.
c.
d.
e.
ukuran kemajuan.
Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
pelaksanaan/hasil
kerja secara
pelaksanaan,
pemantauan
dan
pengendalian
program
29
2.
3.
4.
5.
Bidang
Pengarusutamaan
Gender,
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak
6.
30
2.
3.
masyarakat.
Mengentaskan kemiskinan
4.
ekonomi produktif.
Menciptakan Teknologi Tepat Guna berdasarkan kearifan lokal yang
5.
berwawasan lingkungan.
Menciptakan Pengarusutamaan Gender untuk kesetaraan dan keadilan bagi
6.
7.
8.
perempuan.
Menghapus segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap akseptor KB.
Menyediakan data dan informasi berskala mikro dalam rangka mewujudkan
9.
pemberdayaan masyarakat.
Menciptakan koordinasi yang efektif antar stakeholder dalam melayani
masyarakat
melalui
pengembangan
usaha
31
3.
4.
5.
7.
32
10
11
12
13
33
15
16
34
b.
c.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
4.
5.
Tepat Guna
Bidang Penanggulangan Kemiskinan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Program
b. Sub Bidang Koordinasi dan Pengembangan Jaringan Penanggulangan
Kemiskinan
Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Partisipasi Adat, Sosial
Budaya Masyarakat, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat
b. Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Kehidupan Sosial
Budaya Masyarakat
35
6.
7.
36
Kasubid Pelayanan
Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi
Misnawati, SE
Kasubid Penguatan
Keluarga Kecil
Berkualitas
Muswardi, S.Sos
Staf
Murdif
Staf
Hanurawan, SE,MM
37
38
dan
mengklasifikasikan
data
program
program
evaluasi
hasil
pelaksanaan
program
program
39
pelaksanaan
pengayoman
dan
perlindungan
40
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB & KS) memberikan orientasi
bagaimana mekanisme selama magang, menjelaskan bahwa hari kerja senin
sampai kamis dimulai pukul 07.30-16.00 WIB dan jumat pukul 07.30-16.30
WIB, serta memberikan pengarahan dalam menjalankan kegiatan dilapangan.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama magang, antara lain:
1.
setiap tahun yang telah dilaksanakan sejak dua puluh tiga tahun yang lalu di Kota
Padang. Kegiatan ini bertujuan untuk mencapai Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera, baik orang perorang, keluarga maupun masyarakat. Apabila dikelola
dan dilaksanakan dengan baik maka ekonomi masyarakat juga akan baik sesuai
dengan Perkembangan Program Keluarga Berencana Nasional. Tema peringatan
Harganas XXIII adalah :Hari Keluarga Merupakan Momentum Upaya
Membangun Karakter Bangsa Mewujudkan Indonesia Sejahtera. Bentuk kegiatan
dalam rangka memperingati Harganas XXIII kota Padang tahun 2016 adalah 1.
Seleksi Tingkat Kelurahan dan Kecamatan 2. Seleksi Administrasi peserta
unggulan Kecamatan 3. Kunjungan lapangan dan wawancara 4. Acara Puncak
Peringatan Hari Keluarga Tingkat Kota Padang. Peringatan Harganas XXIII Kota
Padang dilaksanakan di Palanta Kota Padang Jl. A. Yani No. 11 pada tanggal 22
September 2016. Hari Keluarga Nasional sebenarnya jatuh pada tanggal 29 Juni
bersamaan dengan Hari Keluarga Berencana. Dalam kegiatan ini pemagang
melakukan beberapa kegiatan seperti registrasi dan dokumentasi.
2.
41
3.
Berencana Desa) dan Sub PPKBD online, dari tanggal 6 September s/d 15
September 2016. Data PPKBD dan Sub PPKBD yang pemagang input yaitu data
PPKBD dan Sub PPKBD dari kecamatan Nanggalo, Lubuk Begalung, Padang
Selatan, Pauh, Padang Timur dan Padang Utara. Data tersebut paling lama diinput
tanggal 3 Januari.
5.
42
Dalam kegiatan ini pemagang membantu dalam dokumentasi dan mengikuti acara
sosialisasi tersebut.
6.
Inspiratif tingkat Provinsi untuk mewakili Kota Padang. Kegiatan ini merupakan
salah satu kegiatan yang dilakukan BPMPKB khususnya bidang PUG, PP dan PA.
Kami melakukan beberapa kali
terpilih untuk melakukan
sehari-hari. Setelah itu kami juga melihat inovasi beliau terhadap desa yang
tengah dipimpinnya seperti adanya Taman Baca Masyarakat, Bank Sampah Desa,
dan lainnya. Selain itu, kami juga membuat profil beliau sebagai seorang Wanita
Inspiratif berdasarkan pengalaman, dan bukti-bukti prestasi beliau.
Dalam kegiatan ini pemagang melakukan beberapa kegiatan seperti
dokumentasi dan kunjungan ke rumah wanita inspiratif.
7.
43
peserta dan pemateri, membuat notulen, serta dokumentasi pada saat kegiatan
pelatihan berlangsung.
8.
yang ada di Kota Padang khususnya bagi kelurahan percontohan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 27 September 2016 di aula Axana Hotel. Kegiatan ini
dihadiri oleh Ketua PKK Provinsi Sumatera Barat, Ketua PKK Kota Padang, dan
pengurus PKK se-Kota Padang.
9.
44
Input
a. Man (Manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai
tujuan.
Dilihat dari unsur man yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah
BPMPKB khususnya bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,
BKKBN provinsi, UPT Kecamatan Koto Tangah, Kader, Tenaga Medis
(bidan, dokter), PKK, mitra (TNI, Brimob) dan Pasangan Usia Subur
(PUS) sebagai akseptor KB .
b. Money (Dana)
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang
akan dicapai dari suatu organisasi.
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kontrasepsi keluarga berencana
di kampung KB Kecamatan Koto Tangah Kota Padang bersumber dari
APBD Kota Padang Tahun 2016, DPA kegiatan pelayanan KB pada Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan
dan
Keluarga
Berencana
45
digunakan dalam
penyelenggaran
kegiatan
Pelayanan
kepada
sasaran,
fasilitas-fasilitas
yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan.
Perencanaan kegiatan pelayanan kontrasepsi keluarga berencana di
kampung keluarga beren berpedoman pada rencana kerja Bidang Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB dan KS) tahun 2016.
2.
Process (Proses)
Proses dari perencanaan pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kontrasepsi
Keluarga Berencana di Kampung Keluarga Berencana yaitu dengan
melakukan pendataan jumlah penduduk yang kemudian dikelompokan
berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah keluarga pra-
46
sejahtera, dan jumlah anak serta pendataan jumlah PUS yang ada di Kampung
Keluarga Berencana. Setelah dilakukan pendataan dan di dapatkan hasil maka
dilakukanlah rapat koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, kader,
medis, UPT, BPMPKB, BKKBN serta mitra lainnya seperti TNI dan Brimob.
Rapat koordinasi tersebut membahas perencanaan kegiatan, target pelayanan
MKJP, jumlah alkon yang dibutuhkan serta waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan.
3.
Output (Keluaran)
Setelah rapat koordinasi yang direncanakan terlaksana dengan baik. Keluaran
yang di peroleh dari rapat koordinasi tersebut adalah :
a. Ditetapkannya target MKJP yang hendak dicapai dalam pelayanan
kontrasepsi KB. Target MKJP kegiatan pelayanan kontrasepsi KB di
kampung KB Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang pada bulan Sepetember 2016 adalah pemasangan IUD kepada 10
akseptor dan pemasangan Implant kepada 20 akseptor.
b. Ditetapkannya jumlah alkon yang dibutuhkan selama pelayanan.
c. Ditetapkannya waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan
kontrasepsi KB.
3.5.2 Pengorganisasian
Dalam
rangka
mencapai
tujuan
pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
47
Kepala UPT
Kecamatan Koto
Tangah
Ka. TU UPT
(Sekretaris)
Kader
PKB
Medis
Mitra
(TNI, Brimob)
48
1.
KIE
Komunikasi Informasi Edukasi merupakan suatu proses penyampaian
informasi seputar KB baik langsung maupun tidak langsung yang di
berikan oleh kader kepada PUS yang dilakukan beberapa hari sebelum
pelayanan KB dilaksanakan. KIE ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik KB di masyarakat sehingga tercapai
penambahan peserta KB baru. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi
mengenai KB, jenis alat kontrasepsi, manfaat KB, serta dampak KB bagi
kesehatan PUS. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam
ber-KB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
2.
49
50
BAB 4 : PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan
pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik. Misi BPMPKB adalah
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap akseptor KB. Misi ini
direalisasikan dalam bentuk kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana
di Kampung Keluarga Berencana.
Tujuan yang
51
52
bahwa harus ada suatu struktur yang tersistematis dengan pembagaian hak dan
kewajiban yang jelas sehingga kegiatan yang direncanakan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
4.3 Pelaksanaan
Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kampung
Keluarga Berencana Kecamatan Koto Tangah Kota Padang merupakan kegiatan
rutin yang dilakukan oleh BPMPKB setiap bulannya. Kegiatan ini dibagi menjadi
dua sesi yaitu :
3.
KIE
Komunikasi Informasi Edukasi merupakan suatu proses penyampaian
informasi seputar KB baik langsung maupun tidak langsung yang di
berikan oleh kader kepada PUS yang dilakukan beberapa hari sebelum
pelayanan kontrasepsi KB dilaksanakan. KIE ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB di masyarakat sehingga
tercapai penambahan peserta KB baru. Kegiatan ini dimulai dengan
sosialisasi mengenai KB, jenis alat kontrasepsi, manfaat KB, serta dampak
KB bagi kesehatan PUS. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam
ber-KB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
Pada kegiatan KIE tidak ada penetapan indikator keberhasilan yang
Hanya saja tingkat keberhasilan kegiatan diukur dengan berapa persen
PUS yang datang kemudian menggunakan alat kontrasepsi KB.
4.
53
54
Pelaksanaan kegiatan ini sudah berjalan cukup baik dan sesuai dengan
perencanaan. Namun teknis pelaksanaan di lapangan kurang berjalan dengan
efektif dikarenakan tidak disediakannya fasilitas khusus untuk pelayanan di satu
tempat sehingga pelaksanaan di lapangan kurang terkoordinasi dengan baik.
4.4 Pengawasan
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi. Pada kegiatan pelayanan kontrasepsi keluarga
berencana, monitoring dilakukan oleh BPMPKB yaitu bidang KB dan KS dengan
cara hadir langsung pada kegiatan pelayanan dan memantau jalannya kegiatan
dari awal sampai kegiatan selesai. Sedangkan evaluasi dilaksanakan dari tingkat
bawah ke tingkat atas setiap 3 bulan sekali. Kegiatan evaluasi pertama kali di
lakukan oleh kader dan PKB melalui kunjungan rumah. Dimana tujuan dari
evaluasi ini adalah untuk : 1. Mengevaluasi kesehatan dari akseptor KB, 2.
Mengevaluasi apakah ada atau tidaknya efek samping dari penggunaan alkont, 3.
Mengevaluasi apakah jumlah akseptor KB masih sama dengan data yang ada , 4.
Mengevaluasi apakah ada akseptor yang tiba tiba mencabut alkontnya tanpa
memberi informasi terlebih dahulu kepada kader atau UPT, 5. Mengevaluasi ada
atau tidaknya komplikasi yang terjadi. Jika terjadi komplikasi maka oleh kader di
laporkan ke UPT kemudian UPT melapor ke BPMPKB lalu akseptor di rujuk ke
RS.
Setelah UPT mendapatan data dari kader, selanjutnya data tersebut di
evaluasi oleh BPMBKB. Tujuan evaluasi adalah untuk menemukan solusi dari
permasalahan yang timbul, serta memperbaiki kualitas pelayanan KB. Sehingga
tujuan kegiatan pelayanan KB dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.
Monitoring dan evaluasi pada kegiatan pelayanan KB di Kampung KB sudah
dilakukan sesuai dengan prosedur.
55
5.1 Kesimpulan
1.
Kegiatan Pelayanan
Kontrasepsi
Keluarga
Berencana
di
Kampung
Keluarga
Berencana
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2016 merupakan salah satu
kegiatan rutin bulanan yang dilaksanakan oleh Bidang Keluaga Berencana
dan Keluarga Sejahtera pada Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
2.
Perencanaan kegiatan
Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kampung Keluarga
Berencana Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2016 meliputi target
MKJP yang hendak dicapai dalam pelayanan KB, jumlah alkont yang
dibutuhkan selama kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
Perencanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang spesific,
measurable, achievable, realistic, dan time-bound (SMART). Perencanaan
kegiatan berisifat internal dan eksternal, sehingga dalam perencanaan
melibatkan semua pihak.
3.
Pengorganisasian
berbentuk panitia dimana BPMPKB khususnya bidang Keluarga Berencana
dan
Keluarga
Sejahtera
memiliki
tugas
sebagai
penanggungjawab
Pelaksanaan kegiatan
Pelayanan Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kampung Keluarga
Berencana Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2016 rutin
dilakukan oleh BPMPKB setiap bulannya. Hasil kegiatan pelayanan
56
Monitoring
dan
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
http://bappeda.padang.go.id/up/download/04072014113741RKPD-2014-OK.pdf