Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Anggun
2. Sindi Andriani
3. Priskilia Kelelufna
4. Achmad Febrian
5. Muhammad Averoes Lasaofu
Telah melaksankan praktek kerja lapang di BKPH Pacet pada tanggal 4 September
s/d 26 Oktober 2023
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan
kesehatan dan karunia kepada kita semua sehingga kami mampu membuat
laporan praktik kerja lapangan (PKL) ini.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini kami buat sehubungan dengan
kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan di BKPH Pacet yang berlokasi di
Desa Pacet Kec.Pacet Kab.Mojokerto provinsi Jawa Timur
Penyusun
LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................................................II
KATA PENGANTAR.............................................................................................................III
DAFTAR ISI........................................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................V
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................VI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.1.1 Praktik Kerja Lapangan..............................................................................1
1.1.2 KPH Pasuruan-BKPH Pacet.......................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat............................................................................................2
BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR..................................................................................4
2.1 Penyadapan Getah Pinus....................................................................................4
2.1.1 Pengertian Penyadapan...............................................................................4
2.1.2 Manfaat Getah Pinus..................................................................................4
2.1.3 Metode Penyadapan....................................................................................4
2.1.4 Perencanaan Penyadapan Getah Pinus........................................................4
2.1.5 Jenis Sadapan.............................................................................................6
2.1.6 Petunjuk Teknis Sadapan Sistim Quare......................................................6
2.1.7 Petunjuk Teknis Sadapan Sistim Bor........................................................11
2.2 Klem Penebangan.............................................................................................15
2.2.1 Pengertian Klem.......................................................................................15
2.2.2 Tujuan Klem.............................................................................................15
2.2.3 Petunjuk Teknis Klem Tebangan..............................................................15
2.3 Penilain Tanaman.............................................................................................16
2.3.1 Pengertian Penilain Tanaman....................................................................16
2.3.2 Tujuan Penilain Tanaman.........................................................................16
2.4 Pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP)......................................................17
2.4.1 Penentuan Letak PCP..............................................................................18
2.4.2 Penentuan Pohon Tengah..........................................................................18
2.4.3 Penentuan dan penandaan batas PCP........................................................19
2.4.4 Penentuan Pohon yang masuk dalam PCP................................................19
2.4.5 Penghitungan dan Pemberian Nomor.......................................................20
2.5 Ekowisata.........................................................................................................21
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................21
3.1 Kesimpulan......................................................................................................21
3.2 Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan yang diikuti oleh siswa/i dengan bekerja secara langsung di
dunia usaha atau dunia industri (DU/DI), secara sistematik dan terarah
didampingi oleh pembimbing yang kompeten dibidangnya dengan tujuan
memperoleh pengalaman dan kecakapan penguasaan keahlian di suatu bidang
hingga mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
SMK Kehutanan Negeri Makassar merupakan salah satu sekolah yang berada
di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
diamanahkan untuk mencetak tenaga teknis yang profesional dibidangnya serta
berakhlak mulia. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya praktik kerja
lapangan bagi siswa/i SMK Kehutanan Negeri Makassar pada dunia usaha
yang bergerak di bidang kehutanan.Praktik ini diharapkan dapat menjadi
wadah untuk meningkatkan kemampuan teknis siswa/i pada bidang kehutanan.
1
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
2
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
3
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR
2.1 Penyadapan Getah Pinus
2.1.1 Pengertian Penyadapan
Sadapan getah pinus adalah proses kegiatan pemanfaatan potensi hutan
produksi berupa pemungutan getah pinus melalui beberapa metode,
diantaranya metode quare, metode bor dan metode rill
4
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
5
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
6
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
b) Pembagian Areal
Areal sadapan lebih dahulu dibagi dalam blok-blok sadapan seluas
anatara 2-5 Ha sesuai dengan kemampuan penyadap. Masing-masing
blok sadapan kemudian ditetapkan penyadap sebagai wilayah
sadapannya. Setiap ± 50 Ha areal sadapan diawasi oleh seorang mandor
sadap yang bertugas memberikan petunjuk, bimbingan pengawasan dan
bertanggung jawab atas keamanan areal wilyah sadapan
c) Pembersihan Lapangan
Sebelum diadakan penyadapan, lapangan/areal sadapan harus di
bersihkan dari perdu dan Semak-semak, agar sinar matahri dapat
langsung menyinari pohon pinus serta memudahkan para pekerja dan
petugas untuk mengadakan pengawasan. Untuk pengangkutan getah
perlu pula dibuat jalan setapak.
d) Pembersihan Kulit Pohon
Bagian batang yang akan disadap kulitnya dibersihkan/ dikerok setebal 3
mm, lebar 20 cm Panjang 70 cm diatas tanah tanpa melukai kayunya Hal
tersebut untuk memudahkan pembuatan quare
2. Persiapan Alat-Alat Sadapan Quare
Untuk pelaksanaan kegiatan diperlukan alat-alat dan
perlengkapan sebagai berikut :
Petel Sadap
Keruk Getah
Parang
Talang Seng
Tempurung
Paku Penahan Tempurung
Paku penahan tempurung dan seng
Alat pembuatan bahan rencana Quare
7
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
Keterangan:
4. Pelaksanaan Penyadapan
a) Penyadapan permulaan.
Penyadapan permulaan adalah merupakan pembuatan quare
permulaan setinggi 20 cm dari tanah.
Setelah segala persiapan telah selesai ( akhir bulan desember ), maka
dibuatlah quare permulaan pada bagian pohon yang berukuran 10×10
cm dengan petel sadap.
Dalam quare 2 cm (tidak termasuk tebal kulit) dan lebar quare 10 cm.
Pembuatan quare lebih dalam 2 cm tidak akan menambah hasil getah,
bahkan akan merusak pohon.
b) Pemasangan talang dan tempurung
Talang dipasang menempel pada bagian bawah dengan menggunakan
paku. Pemasangan talang tidak ditanam pada kayu tetapi ditempelkan
saja pada tepi quare dan dipaku pada kedua sisinya agar tidak
mengganggu aliran getah ke bawah. Ukuran talang 10×5 cm dengan
bentuk curve dari senggalvanisir ( tinplat ). Getah akan keluar dari
kayu yang lunak dari atas, samping dan bawah. Tempurung dipasang 5
8
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
5. Pembaharuan quare
Pembaharuan quare ( luka sadap ) dilakukan setiap 3 hari sekali diatas luka
yang telah ada dengan perpanjangan quare 3 – 5 mm.Dengan demikian
luka sadapaan dalam 1 bulan terdapat 30/3×5 mm = 5 cm
( maksimum ),dalam 1 tahun terdapat 12×5 cm = 60 cm dalam 3 tahun
setinggi 190 cm ( termasuk quare permulaan setinggi 10 cm dari
tanah ).Patel sadap di jaga agar tetap tajam ( siap pakai ), karena penyadap
harus siap membawa batu asah,apabila patel kotor karena terkena getah
yang melekat, maka harus dihilangkan dengan minyak tanah.untuk
menghindari kotoran dan air hujan, sebaiknya tempurung penampung
getah diberi tutup.
6. Pemungutan getah
Setiap 9 atau 10 hari getah dipungut dengan mempergunakan alat keruk
dan selanjutnya dikumpulkan dalam kotak kayu atau kaleng ( kapasitas 20-
25 kg ) untuk dipikul kepengumpulan getah. Di TP disediakan bak
penampungan getah terpisah menurut kualitas getah terbuat dari semen
atau kayu/papan dan dilengkapi dengan kran pembuka. Dari sini diangkut
dengan drum bekas/drum plastik ke PGT. Dapat pula dilaksanakan getah
tidak dituang ke dalam bak penampungan di TP tetapi langsung
9
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
10
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
a. Pembersihan Lapangan
11
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
12
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
Mesin Bor
Gerinda
Pipa PVC
Kantong plastic/botol
Tali plastic
Minyak tanah
Jerigen / wadah penampung getah
3. Pelaksanaan Sadapan
a. Pembuatan Lubang
Ketentuan :
13
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
Pada areal sadap mati rencana tebang habis dan penjarangan maka
jumlah lubang lebih dari dua sekali pembaharuan dapat
diperkanankan.
b. Penyemprotan CAS
Ketentuan :
4. Pembaharuan Lubang
5. Pemungutan Getah
14
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
15
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
16
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
17
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
18
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
19
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
20
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
2.5 Ekowisata
Perum Perhutani bekerjasama dengan dinas pariwisata memanfaatkan Kawasan
hutan sebagai wisata alam,hutan memiliki keunikan tersendiri. wisata alam
merupakan salah satu bentuk wisata alternatif. Kualitas kawasan atau objek wisata
hutan adalah unsur penentu dalam memikat daya tarik wisatawan untuk mengunjungi
lokasi wisata hutan.Pada wilayah KPH Pasuruan-BKPH Pacet,terdapat beberapa
destinasi wisata yang bekerja sama dengan Perum Perhutani antara lain :
21
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan secara langsung
pada dunia usaha yang bertempat di KPH Pasuruan-BKPH Pacet, dapat disimpulkan
bahwa :
1.Materi yang kami dapat dari teori di kelas sangat berbeda denga apa yang kami
dapat dilapangan,tidak hanya itu kami juga mendapatkan materi baru yang belum
pernah diajarkan di sekolah.
2.Kami dapat bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung dan dapat
memperluas wawasan guna mengembangkan potensi diri.
3.2 Saran
Agar kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) semakin lebih baik dan efisien, kami
menyarankan mengenai waktu pelaksanaan PKL sebaiknya disesuaikan dengan
lembaga/perusahaan yang akan ditempati.Melihat dari segi kegiatan,jika
dilaksanakan pada akhir tahun maka kegiatan yang akan diikuti mulai berkurang
karena sebagian perusahaan memiliki jadwal kegiatan yang cukup banyak pada awal
tahun
22
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
DAFTAR PUSTAKA
https://www.perhutani.co.id/tentang-kami/struktur-organisasi/divisi-regional/jatim/
23
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR
LAPORAN PKL
DI KPH PASURUAN- BKPH PACET
JAWA TIMUR
24
SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR