TUGAS AKHIR
Oleh :
FAISAL RUSLI
1622020284
Saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Yang menyatakan,
Faisal Rusli
vi
KATA PENGANTAR
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan terbaik bagi
umatnya sehingga bisa meniru kegigihan dan kesungguhan beliau dalam berjuang.
Pada kesempatan ini, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya baik
2. Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep.
3. Bapak Syamsul Marlin, ST., M.Si. selaku Ketua Jurusan Penangkapan Ikan.
4. Bapak Ir. Muhammad Nadir, M.Si. dan Ir. Muslimin, M.P selaku dosen
Akhir ini.
XXIX.
vii
Dalam menyusun dan menulis laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karenanya, berbagai bentuk
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Hal.
PERNYATAAN..................................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
2.5 SKKNI Perawatan dan Perbaikan Alat Tangkap Purse Seine .......... 14
ix
BAB IV. KEADAAN UMUM LOKASI .............................................................. 19
L A M P I R A N ................................................................................................... 27
x
DAFTAR GAMBAR
Hal.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
xii
ABSTRAK
xiii
14
BAB I. PENDAHULUAN
Perikanan purse seine sebagai salah satu usaha yang berorintasi pada
agar dapat mengekploitasi sumber daya alam laut demi tercapainya peningkatan
produksi perikanan. Suatu peningkatan produksi perikanan ini tidak lepas dari
sumber daya alam tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu
sumber daya alam tersebut adalah perikanan. Dimana sumber alam ini merupakan
diperlukan alat yang efesien untuk mendapatkan hasil laut dengan jumlah yang
maksimal dan aman. Sumber daya perikanan pelagis kecil di duga merupakan
kekuatan, sebagaimana bahwa setiap alat tangkap yang dipergunakan dalam suatu
usaha penangkapan ikan akan berkurang kekuatannya dan dalam waktu yang
tertentu akan rusak dan sama sekali tidak dapat dipergunakan lagi jika tidak
mendapatkan pemeliharaan.
Karena umumnya alat tangkap setelah pengoperasian dan hauling selesai
pasti akan mengalami kerusakan baik kerusakan dalam skala kecil maupun besar
faktor manusia itu sendiri. Untuk itu apabila ada jaring mengalami kerusakan
ataupun sobek, setelah pemakaian alat tangkap perlu diperbaiki, dirajut ataupun
ditambal agar alat tangkap tersebut tidak terjadi kerusakan yang lebih besar. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Sadhori (1983) yang mengatakan bahwa, pada
umunya alat penagkapan ikan setelah digunakan operasi pasti akan mengalami
kerusakan yang disebakan oleh pergesekan antara benda lain seperti kapal dan
sebagainya, digigit atau terkena sirip ikan yang akan melepas diri atau sengaja
judul dalam Tugas Akhir ini yaitu Perawatan dan Perbaikan Alat Tangkap Purse
Seine di KM. IMJ LIMA PT. Cilacap Samudera Fisheries Industry, Kendari.
Kegunaan dari Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai bahan informasi
dan acuan dalam perawatan dan perbaikan alat tangkap purse saine.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Purse seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan kedalam
gerombolan ikan, baik dari bagian samping maupun dari bagian bawah, sehingga
gerombolan ikan tersebut tidak dapat meloloskan diri dari jaring. Purse seine
perairan Indonesia dikarenakan alat tangkap ini cukup efisien dalam menangkap
Purse seine disebut juga pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi
dengan cincin dan tali kolor. Fungsi cincin dan tali kerut/tali kolor ini penting
terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut
tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir
suatu gelombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah
kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak dapat
melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah
sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan (Ayodhyoa, 1981).
Panjang jaring purse seine dipengaruhi oleh ukuran dan kecepatan kapal
yang digunakan, tingkah laku jenis ikan yang akan di tangkap khususnya
sama dengan 15 kali panjang kapal. Untuk menangkap ikan pelagis kecil seperti
ikan layang, ikan kembung, atau pelagis besar seperti ikan cakalang dan ikan tuna,
apabila menggunakan rumpon atau lampu dalam pengoprasian purse seine maka
panjang jaring yang dianjurkan 400 meter, tetapi apabila dalam operasianya
memburu gerombolan ikan (scouting) maka panjang jaring yang di anjurkan 850
Lebar jaring atau tinggi jaring ditentukan berdasarkan juga tingkah laku
ikan, dan kedalaman perairan. Tinggi jaring harus selalu lebih tinggi atau
minimum sama dengan kemampuan menyelam ikan (swimming depth) dan tinggi
jaring harus lebih kecil dari kedalaman perairan. Jumlah pemberat (sinker) dan
pelampung (float) yang dipasang pada jaring purse seine harus memenuhi
perbandingan tertentu, dimana daya apung pelampung harus lebih besar dibanding
satu kapal.
3. Pukat cincin berukuran besar: panjang lebih dari 600 – 1000 m, yang
menarik purse line di antara cincin-cincin yang ada, sehingga jaring akan
dapat meloloskan diri. Setelah ikan berada di dalam mangkuk jaring, lalu
pada siang hari sering menggunakan rumpon atau payaos sebagai alat bantu
kecepatan penarikan tali kolor. Pengaturan jaring harus tepat dan cepat
sehingga gerombolan atau kawanan ikan tidak punya kesempatan untuk keluar
Hasil tangkapan utama adalah ikan pelagis antara lain: ikan kembung,
selar kuning, parang-parang, layang, senuk, tongkol, cucut, tenggiri papan dan
kenyar. Penyuluh dapat memilih alat tangkap apa yang sesuai dengan kondisi
karena itu, jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah jenis ikan pelagis yang
yang tertangkap dengan purse seine tersebut dikurung oleh jaring sehingga
Adapun beberapa bagian alat tangkap Purse Seine menurut Usemahu, (2003)
1. Jaring Utama
Bahan jaring utama pukat cincin terbuat dari bahan nylon atau vinylon,
dengan ukuran mata jaring yang disesuaikan dengan jenis ikan yang akan
ditangkap, semakin besar jenis ikan yang akan ditangkap semakin besar pula
ukuran mata jaring (mesh size) yang digunakan. Ukuran mata jaring pada tiap-tiap
Bagian yang memiliki ukuran yang sama pada bagian sayap dengan
ukuran mata yang besar. Sementara pada bagian kantong ukuran matanya lebih
kecil, karena pada bagian ini merupakan tempat berkumpulnya ikan-ikan yang
tertangkap sebelum ikan diangkat ke permukaan. Untuk ukuran mata jaring yang
terkecil adalah 2,5 cm. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
dituangkan dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia no: 85, tahun
1982.
Yang dimaksudkan dengan kantong adalah bagian jaring yang pada waktu
penarikan tali kolor dengan serentaknya membentuk suatu kantong, yang nantinya
berfungsi sebagai penadah maka kantong memiliki ukuran mata jaring yang lebih
kecil dibandingkan dengan mata jaring yang terletak pada kantong dan sayap
sehingga diharapkan ikan-ikan yang telah terkumpul pada bagian kantong tidak
3. Srampat (Salvage)
Pada tali ris bawah maupun tali ris atas, selvage merupakan mata jaring
penguat yang dipasang untuk melindungi bagian pinggir dari jaring utama agar
tidak mudah rusak atau robek pada saat operasi penangkapan. Bahan jaring
srampat biasanya lebih kaku dari bahan jaring utama seperti polyethylene (PE).
Ukuran matanya selalu lebih besar dari jaring utama, demikian juga dengan
nomor benangnya.
4. Tali Ris (Float Line)
mencegah agar jaring tidak terbelit atau melintir. Biasanya tali ris menggunakan
bahan kuralon atau polyethylene, dengan ukuran diameter 8-10 mm. (Usemahu,
2003).
5. Pelampung (Float)
Pelampung berguna untuk memberikan daya apung pada alat tangkap, agar
alat tangkap dapat terbentang dengan sempurna pada saat dioperasikan. Bahan
yang d igunakan adalah bahan yang berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air
laut. Pada saat ini bahan yang banyak digunakan adalah dari busa plastik yang
2003).
cincin pada tali ris bawah. Tali ini menghubungkan antara cincin dengan tali ris
bawah. Biasanya tali cincin ini terbuat dari bahan yang sama dengan bahan tali ris
atas atau tali ris bawah. Bahan yang digunakan untuk tali cincin ini adalah bahan
kuralon atau polyethylene dengan diameter yang lebih kecil dengan tali ris.
Usemahu, (2003).
7. Cincin (Ring)
Alat ini berguna untuk jalannya tali kerut (purse line) pada waktu jaring
ditarik sehingga bagian bawah jaring dapat terkumpul dan membentuk kantong.
Bahan yang digunakan untuk cincin biasanya terbuat dari bahan tembaga atau
kuningan namun ada pula yang terbuat dari bahan besi yang dilapisi dengan
8. Pemberat (Sinker)
sehingga jaring dapat terbentang dengan sempurna. Pemberat terbuat dari bahan
yang tidak mudah berkarat, harganya murah dan mudah didapat misalnya timah.
Tali kerut yang dilewatkan pada cincin digunakan untuk menutup bagian
bawah jaring pada saat dioperasikan. Dengan ditariknya tali kerut ini maka tali
cincin akan terkumpul yang kemudian jaring akan membentuk sebuah kantong.
sehingga tali kerut biasanya dipilih dari tali yang permukaannya licin, kaku dan
Sebenarnya jurai jaring adalah bagian dari perbaikan jaring dan setiap nelayan di
indonesia pandai dalam menjurai jaring. Kerusakan pada jaring harus cepat di
dari belajar dengan nelayan atau mengikuti Diklat perikanan atau diklat nelayan.
mengetahui tekniknya maka kondisi jaring akan rusak dan tidak bisa digunakan
1. Menyambung jaring
mempunyai jumlah mata yang akan disambung sama banyaknya dan sama
mempunyai jumlah mata yang akan disambung sama jumlahnya dan sama
mesh atau point dengan point yang jumlah mata kedua sisi yang akan
disambungkan tidak sama. Misalnya dari dua lembar jaring yang akan
= 200 mata sedangkan untuk lembaran B = 300 mata. Ada beberapa contoh
sisi yang akan disambung tadi, misalnya sisi A = 200 mata dan sisi B =
bahwa tiap-tiap 2 mata pada harus disambung dengan 3 mata dari jaring
dengan 2 mata jarring A. Seperti pada gambar 2.4. dari dua jaring yang
akan disambung.
(a)
(b)
dengan cara ini memang dapat dilakukan dengan cepat akan tetapi hasilnya
sangat kasar. Oleh karena itu penyambungan cara lashing ini biasanya
hanya dilakukan untuk menyambung dua bagian jaring yang telah dijelaskan
sebelumnya. Hal ini dapat terjadi bila kedua sisi atau salah satu dari sisi
yang akan disambungkan tadi terdiri dari hasil potongan campuran atau
potongan-potongan jaring yang teratur all mesh atau all point bila mana
penyambungan dengan cara mesh dengan mesh atau point dengan point atau
keadaaan darurat misalnya menambal jaring yang rusak atau robek pada saat
operasi dimana jaring yang akan kembali segera diopersikan. Bila operasi
serta sikap kerja yang revelen dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
suatu hubungan timbal balik antara dunia usaha dengan lembaga diklat yaitu bagi
purse saine saat di laut atau dikapal. Sebelum pengoprasian alat tangka purse
bersihkan dari sisa-sisa ikan kemudian di susun rapi kembali ke buritan kapal.
penangkap ikan.
darat.
- Cara penyimpanan dan penyebab dan kerusakan alat tangkap ikan di
darat ditentukan.
penangkap ikan.
diidentifikasi.
jaring agar mudah diperbaiki. Karena dalam memperbaiki jaring apabila tidak
teliti dan mengetahui tekniknya maka kondisi jaring akan rusak dan tidak bisa
- Catatan penting lainnya dari alat penangkap ikan dan komponen yang
rusak dilakukan.
- Penjuraian dilakukan.
sebagian komponen tali ris atas (float line) dan ris bawah (sinker line) alat
- Tindakan pengantian seluruh atau sebagian atas ris bawah yang rusak dan
Metode yang digunakan dalam pengambilan data Tugas Akhir ini adalah
wawancara langsung dengan ABK, Nakhoda dan sumber lain yang dapat
dipercaya serta dari pengalaman yang penulis dapatkan pada saat mengikuti
praktek laut. Adapun sumber informasi lainnya penulis dapatkan dari studi