DISUSUN OLEH :
2011101010137
DISUSUN OLEH :
2011101010137
i
Lembar Pengesahan
ii
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucaokan ouji syukur kepada Akkah SWT ats Rahmat dan
Hidayah – Nya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan MBKM yang
berjudul “ Analisis dan Identifikasi Abrasi dan Akresi Pada Pesisir Pantai di Aceh
Jaya” guna memenuhi syarat penyelesaian Program MBKM Riset Ilmu Kelautan
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. Shalawat beserta salam
senantiasa kita junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan
senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi umat manusia.
Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besar nya
kepada Bapak Dr. Ir. Muhammad Irham, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing saya
dan Ibu Sofyatuddin Karina M. Sc sebagai ketua prodi Ilmu Kelautan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada saya sebagai penulis dan kepada teman
teman yang juga mengikuti program MBKM sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan program MBKM ini. Saya sebgai penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan saya dukungan dan juga doa,
serta saya juga berterima kasih kepada teman teman saya gati, husnul, rahmat, rifqhi,
roline, thariq yang telah membantu saya dalam melaksanakan program MBKM,
pemetaan, pengambilan data, memberikan masukan dalam pembelajaran baik di
lapangan dan di ruangan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan laporan MBKM ini maka dari itu saya sebagai penulis
mengharapkan adanya masukan saran dan juga kritikan yang membangun dari
pembaca sehingga saya dapat membuat laporan penelitian yang lebih baik kedepan
nya dan kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
4.2.5 Nilai Perubahan Garis Pantai Tahun 2022 ............................................... 15
4.2.6 Nilai Perubahan Garis Pantai Tahun 2018-2022 ...................................... 16
4.2.7 PETA SEBARAN AKRESI ABRASI ..................................................... 17
BAB V................................................................................................................ 18
PENUTUP .......................................................................................................... 18
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18
5.2 Saran ......................................................................................................... 18
BAB VI .............................................................................................................. 19
REFLEKSI DIRI................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 20
LAMPIRAN ....................................................................................................... 21
Lampiran Kegiatan .......................................................................................... 21
Lampiran Log book ......................................................................................... 23
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Alat dan Software .................................................................................. 7
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan ................................................................................ 13
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena abrasi maupun akresi disebabkan oleh faktor alami dan manusia.
Proses-proses alami dapat berupa proses hidro-oseanoografi, dari laut misalnya
akibat hempasan gelombang, perubahan pola arus, angin dan fenomena pasang surut
yang kesemuanya dapat menyebabkan abrasi pantai. Disamping itu, kenaikan
permukaan air laut akibat pemanasan global semakin memperparah kondisi perairan
pantai(Munandar dan Ika Kusumawati, 2017).
1.3 Manfaat
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RISET
2.1 Lokasi Studi
Penelitian ini di lakukan dari kota calang hingga kota teunom kabupaten
aceh jaya pada bulan maret 2023.
2
2.2 Mitra Riset
Penilitian kali ini peniliti berkerja sama dengan Teuku Ridwan, S.pi.,M.Si
selaku kepala dinas kalautan dan parikanan Kabupaten Aceh Jaya, yang mana
berkerja sama dengan pembimbing riset MBKM saya Dr. Ir. Muhammad Irham,
S.Si, M.Si. Peneliti selain dituntut untuk senantiasa menghasilkan karya secara
mandiri juga dituntut untuk dapat melakukan kerjasama penelitian dengan peneliti
lainnya, terutama dengan peneliti mitra di dalam negeri sehingga penelitian yang
dilakukan dapat lebih komprehensif. DKP Kabupaten Aceh Jaya memegang peranan
dan tanggung jawab yang penting dalam upaya peningkatan dan pengembangan
pembangunan yang berkelanjutan terutama dalam hal pengawasan pengelolaan
wilayah pesisir guna mewujudkan terlaksananya penataan secara tepat dan
berkesinambungan sesuai dengan PERMEN KP Nomor 12 tahun 2013 tentang
Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kabupaten Aceh Jaya.
Pantai merupakan suatu daerah pertemuan daratan dan lautan dimana daerah
tersebut dipengaruhi oleh parameter oseanografi yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Faktor oseanografi seperti arus, pasang surut, gelombang dan
angin mempengaruhi bentuk pantai seperti akresi dan abrasi. Perubahan garis pantai
abrasi terjadi akibat arus laut dan ombak laut yang terus menerus menghantam bibir
pantai. Akresi pantai disebabkan oleh penumpukan sedimen dari daratan yang
terendapkan di pantai terutama di muara sungai. Degradasi garis pantai juga dapat
3
disebabkan oleh angin, arus, hujan, gelombang dan juga akibat aktivitas manusia
(Faradila et al., 2017).
Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana
posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan
erosi pantai yang terjadi(Triatmodjo, 1999). Sedangkan pengertian garis pantai
menurut IHO (1970) merupakan garis pertemuan antara pantai (daratan) dan air
(lautan). Walaupun secara periodik permukaan garis pantai selalu berubah, suatu
tinggi muka air tertentu yang tetap harus dipilih untuk menjelaskan posisi garis
pantai. Pada peta laut, garis pantai yang digunakan adalah muka air tinggi (High
Water Level). Sedangkan untuk acuan kedalaman menggunakan muka air rendah
(Low Water Level) sebagai garis pantai (Poerbandono, 2005).
Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana
posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan
erosi pantai yang terjadi (Wilisandy dan Saputro, 2006). Citra terkoreksi akan
menampilkan objek daratan dan lautan di lokasi studi dengan sistem koordinat dan
proyeksi yang sama. Garis pantai di digitasi secara visual dengan memperhatikan
batasan antara darat dan laut.
Abrasi atau erosi adalah kerusakan garis pantai akibat dari terlepasnya
material pantai, seperti pasir atau lempung yang terus menerus dihantam oleh
gelombang laut atau dikarenakan oleh terjadinya perubahan keseimbangan
angkutan sedimendi perairan pantai atau hilangnya daratan di wilayah pesisir,
sedangkan akresi atau sendimentasi adalah timbulnya daratan baru di wilayah
pesisir.Fenomena abrasi maupun akresi disebabkan oleh faktor alami dan
4
manusia. Proses-proses alami dapat berupa proses , dari laut misalnya akibat
hempasan gelombang, perubahan pola arus, angin dan fenomena pasang surut
yang kesemuanya dapat menyebabkan abrasi pantai. Disamping itu, kenaikan
permukaan air laut akibat pemanasan global semakin memperparah kondisi
perairan pantai.(Munandar et al., 2017).
Akresi pantai adalah perubahan garis pantai menuju laut lepas karena adanya
proses sedimentasi dari daratan atau sungai menuju arah laut. Proses sedimentasi di
daratan dapat disebabkan oleh pembukaan areal lahan, limpasan air tawar dengan
volume yang besar karena hujan yang berkepanjangan dan proses transport sedimen
dari badan sungai menuju laut. Akresi pantai juga dapat menyebabkan terjadi
pendangkalan secara merata ke arah laut yang lambat laun akan membentuk suatu
dataran berupa delta atau tanah timbul. Proses akresi pantai biasanya terjadi di
perairan pantai yang banyak memiliki muara sungai dan energi gelombang yang
kecil serta daerah yang jarang terjadi badai.Perubahan daratan pantai terjadi akibat
dua peristiwa penting, yaitu akresi (penambahan) dan abrasi (pengikisan). Akresi
pantai adalah kondisi dimana semakin majunya pantai karena penambahan material
dari hasil endapan sungai dan pengangkatan (emerge) sedimen oleh arus dan
gelombang laut, sedangkan abrasi adalah kerusakan pantai yang mengakibatkan
semakin mundurnya pantai akibat kegiatan air laut. Perubahan yang terjadi pada
wilayah pantai akan mengakibatkan perubahan yang nyata pada kondisi lingkungan
fisik dan komponen yang berinteraksi didalamnya (Istiqomah et al., 2016).
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak (Setiyono, 1996). Akresi pantai adalah perubahan garis
pantai menuju laut lepas karena adanya proses sedimentasi dari daratan atau sungai
menuju arah laut. Proses sedimentasi di daratan dapat disebabkan oleh pembukaan
areal lahan, limpasan air tawar dengan volume yang besar karena hujan yang
berkepanjangan dan proses transport sedimen dari badan sungai menuju laut. Akresi
5
pantai juga dapat menyebabkan terjadi pendangkalan secara merata ke arah laut yang
lambat laun akan membentuk suatu dataran berupa delta atau tanah timbul. Proses
akresi pantai biasanya terjadi di perairan pantai yang banyak memiliki muara sungai
dan energi gelombang yang kecil serta daerah yang jarang terjadi badai.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN RISET
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini di lakukan pada bulan februari sampai bulan april 2023 dengan
mengaati perubahan garis pantai kota calang hingga kota teunom kabupaten aceh
jaya melalui Citra Satelit Google Earth. Pemrosesan dan pengolahan data di lakukan
di laboratorium sistem informasi geografis di gedung prodi fakultas kelautan dan
perikanan, universitas syiah kuala.
3.2 Alat dan Software
Alat dan software yang digunakan dalam penelitian ini di sajikan di dalam
tabel seperti dibawah berikut :
Metode yang digunakan berdasarkan analisis data google earth ada beberapa
tahap yang dilakukan yaitu tahap persiapan dan tahap pengolahan data
3.3.2 Penempatan Sel
7
sehingga akan di dapatkan nilai perubahan garis pantai yang nantinya akan di
kategorikan sebagai abrasi atau akresi.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan abrasi dan akresi pada garis pantai kota
calang hingga kota teunom dari tahun 2018-2022 di dapatkan adanya perubahan
garis pantai yang terjadi akibat dari abrasi dan akresi di kota calang hingga kota
teunom yang dapat pada tabel di bawah berikut ini :
9
32 7,54 4,86 8,05 8,28 6,49 7,044
33 -5,83 0,22 -0,55 6,17 3,64 0,73
34 -5,44 -1,85 -1,02 5,01 2,61 -0,138
35 6,44 19,17 19,6 12,54 18,37 15,224
36 5,66 21,76 21,03 18,24 18,84 17,106
37 3,67 15,47 16,21 26,13 25,8 17,456
38 -9,24 13,57 14,43 18,14 13,74 10,128
39 12,68 8,26 7,53 12,94 13,52 10,986
40 -17,29 -4,91 -8,29 4,59 2,28 -4,724
41 -11,9 -10,43 -12,61 8,45 8,84 -3,53
42 -24,1 -22,03 -19,24 10,64 0 -10,946
43 -19,45 15,07 -17,3 23,31 -4,68 -0,61
44 -1,11 -24,08 -23,15 -17,09 0 -13,086
45 -57,19 -37,17 -35,5 -36,03 -45,75 -42,328
46 -36,39 -24,77 -24,41 -20,18 24,08 -16,334
47 5,69 7,03 7,98 5,19 3,64 5,906
48 -4,8 18,44 14,91 6,06 5,55 8,032
49 11,95 8,97 10,46 6,79 10,41 9,716
50 -4,14 -1,44 2,49 5,51 4,7 1,424
51 6,77 5,25 7,13 4,72 2,25 5,224
52 6,35 11,49 10,75 -2,58 6,41 6,484
53 12,46 13,21 15,6 -0,92 5,55 9,18
54 12,21 8,23 7,1 -8,46 1,19 4,054
55 -4,37 1,54 -7,5 -18,34 -10,48 -7,83
56 -1,31 -6,35 -8,85 -17,43 -9,87 -8,762
57 -1,74 7,4 5,26 0 0,55 2,294
58 1,17 3,55 6,47 6,43 4,01 4,326
59 -3,53 6,69 4,64 2,38 5,13 3,062
60 -6,02 10,72 9,42 -0,79 2,73 3,212
61 0,91 3,66 -29,6 -4,66 8,51 -4,236
62 -8,37 4,46 6,47 -3,7 7,97 1,366
63 -8,62 6,34 8,71 -3,16 13,09 3,272
64 -15,38 -16,61 -18,83 -3,8 2,07 -10,51
65 -15,67 -1,24 -7,31 -8,94 4,47 -5,738
66 -18,06 -2,19 -3,52 -5,85 5,24 -4,876
67 -14,73 8,43 8,58 7,25 8,45 3,596
68 -17,21 -15,68 -17,32 -16,59 8,07 -11,746
69 -17,44 -12,83 -14,92 3,85 6,83 -6,902
70 -7,07 3,83 2,95 10,26 18,22 5,638
71 -20,44 -2,89 -6,78 1,41 7,18 -4,304
72 -17,34 -9,62 -8,16 1,65 17,5 -3,194
73 -26,53 -9,66 -16,45 -9,75 1,2 -12,238
74 -19,39 -9,38 -10,64 -0,84 6,21 -6,808
75 -22,57 -6,24 -6,69 8,05 12,33 -3,024
10
76 -26,76 -2,6 -5,98 17,56 9,17 -1,722
77 -12,4 4,21 4,73 0,54 18 3,016
78 -35,29 -14,45 -15,03 -9,77 -2,49 -15,406
79 -15,53 -1,73 -2,17 3,9 -8,6 -4,826
80 16,71 -23,07 -21,76 -16,92 -4,04 -9,816
81 -21,57 -10,11 -9,67 7,65 10,28 -4,684
82 -18,72 -3,67 -3,74 -20,74 9,81 -7,412
83 -11,33 -6,02 -8,65 -9,22 18,64 -3,316
84 -7,74 -1,73 4,12 1,53 19,22 3,08
85 -14,7 -14,76 -14,08 -20,2 0,98 -12,552
86 2,5 8,4 11,75 8,45 6,22 7,464
87 -17,35 -12,89 6,1 -18,96 7,63 -7,094
88 -26,29 -17,93 -13,18 6,3 24,44 -5,332
89 -6,56 -8,89 -9,21 15,04 17,68 1,612
90 -6,53 -9,64 -10,43 -27,08 7,43 -9,25
91 -34,17 -17,9 -17,76 15,04 16,86 -7,586
92 -25,16 -4,57 -4,36 0,76 13,87 -3,892
93 -27,1 -15,55 -10,46 23,98 10,15 -3,796
94 -27,15 ESTUAR ESTUAR ESTUAR 3,07 -12,04
I I I
95 -2,4 ESTUAR ESTUAR ESTUAR 25,12 11,36
I I I
96 -35,06 -19,83 -14,98 -2,01 24,21 -9,534
97 15,21 -23,01 -17,5 -13,38 19,36 -3,864
98 -42,48 -14,07 -14,35 -19,68 17,57 -14,602
99 -9,39 -9,91 -7,8 -16,8 17,79 -5,222
100 2,44 -21,7 -18,94 3,31 12,52 -4,474
101 -9,13 -13,92 -13,06 -24,36 14,93 -9,108
102 -18,77 -11,36 -12,01 16,73 10,76 -2,93
103 -15,36 -8,24 -9,11 -15,63 10,33 -7,602
104 -2,48 -8,24 -8,61 5,23 16,04 0,388
105 6,74 -6,05 -5,59 12,28 15,15 4,506
106 -24,69 -16,65 -8,07 24,1 17,71 -1,52
107 -16,22 -27,32 -25,43 -35,12 3,75 -20,068
108 -34,85 -19,8 -16,91 -17,97 9,89 -15,928
109 -9,85 -11,36 -10,42 9,03 18,24 -0,872
110 -4,59 -4,4 0,71 -12,29 12,27 -1,66
111 -22,43 8,62 9,69 7,62 30,02 6,704
112 -10,67 -11,48 -6,7 9,35 14,05 -1,09
113 -3,11 5,07 5,88 17,19 31,49 11,304
114 -3,89 -6,3 6,68 26,35 23,34 9,236
115 -27,98 1,46 2,15 10,74 21,87 1,648
116 -19,6 -7,5 -7,47 -10,85 13,84 -6,316
117 -28,08 -22,77 -21,94 -35,44 0 -21,646
11
118 -8,74 -4,14 -2,91 10,87 11,7 1,356
119 -12 -17,23 -16,17 39,04 9,24 0,576
120 -30,61 -19,73 -19,99 4,59 7,28 -11,692
121 -8,31 -8,57 -7,98 25,25 17,61 3,6
122 -14,32 -12,3 -9,14 3,86 11,2 -4,14
123 -25,46 -12,57 -11,7 14,08 1,98 -6,734
124 -21,67 -20,06 -20,33 4,1 8,35 -9,922
125 -35,15 -24,47 -26,61 41,77 -11,48 -11,188
126 -29,27 -33,47 -32,07 56,53 -6,99 -9,054
127 -29,94 -31,38 -31,69 -35,64 -13,59 -28,448
128 -15,54 -20,34 -21,28 -24,79 -8,81 -18,152
129 -21,26 -27,39 -26,22 -23 -10,3 -21,634
130 -8,47 -19,33 -18,77 -14,32 -8,98 -13,974
131 -18,17 -26,44 -27,45 43,86 -9,23 -7,486
132 -12,27 -25,22 -24,48 -15,38 -3,53 -16,176
133 -16,47 -26,12 -27,07 -13,8 -10,99 -18,89
134 -9,19 -14,13 -15,53 -20,96 -6,89 -13,34
135 -6,34 -13,82 -12,54 -42,76 -1,54 -15,4
136 -23,3 -15,25 -13,96 -23,48 2,5 -14,698
137 -10,47 -13,79 -11,56 19,8 0,83 -3,038
138 -30,39 -19,1 -20,22 -32,58 -5,06 -21,47
139 -20,15 -17,09 -16,91 -25,42 5,94 -14,726
140 -11,73 -3,65 -4,42 -17,47 -9,92 -9,438
141 -25,3 -13,85 -21,49 -31,45 -9,45 -20,308
142 -9,7 -9,05 -24,19 -28,66 4,19 -13,482
143 -5,29 -10,98 -13,26 -25,48 -2 -11,402
144 -11,57 -7,18 -17,97 -20,22 6,82 -10,024
145 0 -12,19 0 -21,39 8,41 -5,034
146 -20,41 -8,47 -19,76 -20,02 11,2 -11,492
147 -10,72 -6,92 -8,2 -19,98 11,2 -6,924
148 0 -8,73 -6,46 -28,04 1,84 -8,278
149 -10,67 -5,2 -6,13 -21,89 3,54 -8,07
150 -7,97 -4,46 -6,31 -11,97 7,42 -4,658
151 -5,73 -1,07 -10,31 -5,32 17,83 -0,92
152 -2,98 -2,28 -2,17 2 25,89 4,092
153 -15,06 3,97 13,17 8,72 32,29 8,618
154 -8,24 1,29 -1,76 12,29 38,32 8,38
155 -5,02 5,38 -13,1 7,12 37,23 6,322
156 -4,04 4,41 5,08 11,01 38,44 10,98
157 -6,49 10,43 5,08 22,98 45,24 15,448
158 11,31 19,15 15,8 36,93 54,78 27,594
159 19,52 18,92 8,96 27,03 45,72 24,03
160 6,77 26,56 17,56 21,2 39,84 22,386
161 24,23 15,8 15,62 13,32 26,03 19
12
162 -6,7 21,82 9,14 20,29 28,03 14,516
163 35,97 39,01 32,6 38,31 42,71 37,72
164 53,44 54,5 42,83 57,44 55,69 52,78
165 ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR
I I I I I I
166 ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR ESTUAR
I I I I I I
167 -11,44 -12,59 -16,41 3,87 6,05 -6,104
168 6,29 1,18 9,07 14,84 19,22 10,12
169 7,28 4,54 -8,55 15,64 23,4 8,462
170 42,43 26,53 15,5 36,48 52,39 34,666
171 15,58 25,69 11,24 27,68 48,96 25,83
172 2,08 5,76 4,9 23,5 46,13 16,474
173 -31,33 -21 42,73 -28,1 -17,89 -11,118
-4,93146 -2,68651 -3,64627 1,067751 8,863333 -0,2567
Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2018 dapat dilihat bahwa
garis pantai pada 2018 mengalami perubahan yang menandakan ada terjadinya
abrasi dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa dari 173 sel, 109
sel mengalami abrasi, 60 sel mengalami akresi, 2 sel tidak mengalami abrasi dan
akresi, dan 2 sel telah terbentuk estuari,dengan nilai rata rata perubahan -4,93146
yang menandakan terjadi nya abrasi di sepanjang garis pantai kota calang hingga
kota teunom di tahun 2018.
13
Nilai Perubahan Garis Pantai 2018
100
50
Nilai
13
79
145
1
7
19
25
31
37
43
49
55
61
67
73
85
91
97
103
109
115
121
127
133
139
151
157
163
169
-50
-100
SEL
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2019 dapat dilihat bahwa
garis pantai pada 19 mengalami perubahan yang menandakan ada terjadinya abrasi
dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa dari 173 sel, 98 sel
mengalami abrasi , 71 sel mengalami akresi, 4 sel telah terbentuk estuari, dengan
rata rata nilai perubahan -2,68651 yang menandakan terjadi nya abrasi di sepanjang
garis pantai kota calang hingga kota teunom di tahun 2019.
50
NILAI
0
139
43
91
103
109
115
121
127
133
145
151
157
163
169
1
7
13
19
25
31
37
49
55
61
67
73
79
85
97
-50
Sel
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2020 dapat dilihat bahwa
garis pantai pada 2020mengalami perubahan yang menandakan ada terjadinya abrasi
dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa dari 173 sel, 98 sel
mengalami abrasi , 69 sel mengalami akresi, 2 sel tidak mengalami abrasi dan akresi,
4 sel telah terbentuk estuari ,dengan rata rata nilai perubahan -3,64627 yang
menandakan terjadi nya abrasi di sepanjang garis pantai kota calang hingga kota
teunom di tahun di tahun 2020.
14
50 Nilai Perubahan Garis Pantai 2020
Nilai
25
49
79
103
157
1
7
13
19
31
37
43
55
61
67
73
85
91
97
109
115
121
127
133
139
145
151
163
169
-50 Sel
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2021 dapat dilihat bahwa
garis pantai pada 2021 mengalami perubahan yang menandakan ada terjadinya
abrasi dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa dari 173 sel, 69
sel mengalami abrasi, 98 sel mengalami akresi, 2 sel tidak mengalami abrasi dan
akresi 4 sel telah terbentuk estuari, dengan rata rata nilai 1,067751 yang menandakan
terjadi nya akresi di sepanjang garis pantai kota calang hingga kota teunom di tahun
2021.
50
Nilai
0
19
55
91
127
163
1
7
13
25
31
37
43
49
61
67
73
79
85
97
103
109
115
121
133
139
145
151
157
169
-50
Sel
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2022 dapat dilihat bahwa
garis pantai pada 2022 mengalami perubahan yang menandakan ada terjadinya
abrasi dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa dari 173 sel, 69
sel mengalami abrasi, 98 sel mengalami akresi, 2 sel tidak mengalami abrasi dan
akresi 4 sel telah terbentuk estuari, dengan rata rata nilai 8,84322 yang menandakan
terjadi nya akresi di sepanjang garis pantai kota calang hingga kota teunom di tahun
2022.
15
Nilai Perubahan Garis Pantai 2022
100
NIlai
0
49
97
145
1
7
13
19
25
31
37
43
55
61
67
73
79
85
91
103
109
115
121
127
133
139
151
157
163
169
-100
Sel
Pada grafik nilai perubahan garis pantai di tahun 2018-2022 dapat dilihat
bahwa garis pantai pada tahun 2018-2022 mengalami perubahan yang menandakan
ada terjadinya abrasi dan akresi. Nilai garis pantai pada grafik menunjukan bahwa
dari 173 sel, 89 sel mengalami abrasi, 82 sel mengalami akresi, 2 sel telah terbentuk
estuari, dengan rata rata nilai perubahan -0,2567 m yang menandakan terjadi nya
abrasi di sepanjang garis pantai kota calang hingga kota teunom di selama lima tahun
terakhir dari tahun 2018-2022.
0
145
37
91
103
109
115
121
127
133
139
151
157
163
169
1
7
13
19
25
31
43
49
55
61
67
73
79
85
97
-100
SEL
48% -52%
ABRASI AKRESI
16
4.2.7 PETA SEBARAN AKRESI ABRASI
Pada Peta perubahan garis pantai pada tahun 2018-2022 di ketahui bahwa
terdapat Abrasi dan akresi yang terjadi pada garis pantai kabupaten aceh jaya dapat
dilihat dalam gambar berikut ini :
Pada Gambar peta di atas kita dapat melihat bahwa terdapat perubahan garis
pantai pada kabupaten aceh jaya yang terjadi dari tahun 2018 sampai dengan 2022 .
Perubahan garis pantai umum nya dapat di akibatkan oleh abrasi dan akresi ,
Perubahan daratan pantai terjadi akibat dua peristiwa penting, yaitu akresi
(penambahan) dan abrasi (pengikisan). Akresi pantai adalah kondisi dimana semakin
majunya pantai karena penambahan material dari hasil endapan sungai dan
pengangkatan (emerge) sedimen oleh arus dan gelombang laut, sedangkan abrasi
adalah kerusakan pantai yang mengakibatkan semakin mundurnya pantai akibat
kegiatan air laut. Perubahan yang terjadi pada wilayah pantai akan mengakibatkan
perubahan yang nyata pada kondisi lingkungan fisik dan komponen yang
berinteraksi didalamnya. Perubahan daratan pantai dapat disebabkan oleh faktor
alam dan faktor manusia
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengamatan abrasi dan akresi dapat dilihat dengan membandingkan garis pantai
melalui citra satelit
2. Dalam lima tahun terakhir pesisir pantai kota calang hingga kota teunom telah
mengalami abrasi dengan nilai rata rata abrasi -0,2567 m.
3. Nilai rata rata perubahan garis pantai yang di sebabkan oleh abrasi paling tinggi
terjadi pada tahun 2018 dengan nilai -4,93146 m dalam satu tahun
4. Nilai rata rata perubahan garis pantai yang di sebabkan oleh akresi paling tinggi
terjadi pada tahun 2022 dengan nilai 8,84322 m dalam satu tahun
5. Garis Pantai kabupaten aceh jaya lebih dominan terjadinya abrasi dibandingkan
dengan akresi
5.2 Saran
Saran saya untuk masyarakat dan pemerintah kabupaten aceh jaya agar lebih
peka kepada peristiwa abrasi dan juga akresi yang cepat atau lambat akan berdampak
pada masyarakat yang memiliki di sekitar pesisir pantai .Adapun saran untuk
Program MBKM ini adalah untuk pencairan dana mohon di percepat dikarenakan
mahasiswa butuh uang pegangan untuk melakukan penelitian lapangan
18
BAB VI
REFLEKSI DIRI
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
Riset/Penelitian ini. Sholawat beserta salam tak lupa saya panjatkan kepada baginda
Rasulullah Saw. Perkenalkan nama saya Muhammad Ivandi Rafiqi program studi
Ilmu Kelautan semester 6 pada Universitas Syiah Kuala, angkatan 2020. Dimana
pada kesempatan ini saya telah mengikuti kegiatan Riset/Penelitian sebagai bentuk
mengikuti program mbkm riset.
19
DAFTAR PUSTAKA
data_base_dkp_20211. (n.d.).
Faradila, C., Setiawan, I., Miswar Program Studi Ilmu Kelautan, E., Kelautan dan
Perikanan, F., Syiah Kuala, U., Aceh, B., & Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, A.-I. (2017). Diterima (received) 10 Januari 2017;
disetujui (accepted) 15. In Journal of Marine and Aquatic Sciences (Vol. 3,
Issue 1).
Nurmalia Permatasari, I., Sains Kebumian, P., & Teknologi Bandung, I. (2021).
Kajian Resiko, Dampak, Kerentanan dan Mitigasi Bencana Abrasi Dibeberapa
Pesisir Indonesia (A literatur Review). 3(1).
Okta Setyawan, F., Kartika Sari, W., Aliviyanti Program Studi Ilmu Kelautan, D.,
Perikanan dan Ilmu Kelautan, F., Brawijaya, U., Veteran Malang, J., &
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, I. (n.d.). Article history.
http://jfmr.ub.ac.id
Perikanan Tropis, J., Kusumawati, I., Studi Sumberdaya Akuatik, P., & Perikanan
dan Ilmu Kelautan, F. (2017). STUDI ANALISIS FAKTOR PENYEBAB DAN
PENANGANAN ABRASI PANTAI DI WILAYAH PESISIR ACEH BARAT. 4.
http://jurnal.utu.ac.id
20
LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan
21
Lampiran 7 : Kunjungan ke tpi Lamno
22
Lampiran Log book
23
Lampiran logbook minggu ke 7 Lampiran logbook minggu ke 8
24
Lampiran logbook minggu ke 13 Lampiran logbook minggu ke 14
25