Oleh :
Kelompok 6
Eka Aprianti
917842020005
Hardiyanti indra nirwana
917842020008
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Persamaan Differensial Biasa orde 1 dengan pemisah peubah”. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperdalam materi pembelajaran Matematika
khususnya tentang Persamaan Differensial Biasa orde 1 dengan pemisah peubah dan
menyelesaikan tugas yang diberikan Dosen. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Ibu Firdha Razak S,pd. M,pd selaku dosen mata kuliah Persamaan
Differensial Biasa yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan berlangsung.
Saya menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itu kritik dan saran saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Tetapi
saya berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan differensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih,
yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Persamaan
diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai
macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi,
bilamana hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai turunan
diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik, di mana gerakan
sebuah benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap waktu. Hukum Newton
memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi, kecepatan, percepatan dan berbagai gaya
yang bertindak terhadap benda tersebut, dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial
posisi sebagai fungsi waktu. Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan
secara eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak. Contoh pemodelan masalah dunia nyata
menggunakan persamaan differensial adalah penentuan kecepatan bola yang jatuh bebas di
udara, hanya dengan memperhitungkan gravitasi dan tahanan udara. Percepatan bola tersebut
ke arah tanah adalah percepatan karena gravitasi dikurangi dengan perlambatan karena gesekan
udara. Mencari kecepatan sebagai fungsi waktu mensyaratkan pemecahan sebuah persamaan
differensial.
Teori persamaan differensial sudah cukup berkembang, dan metode yang digunakan
bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan differensial biasa (PDB) adalah persamaan
differensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel
bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil
atau fungsi kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks.
Lebih jauh lagi, persamaan differensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari
turunan terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut. Persamaan
differensial parsial (PDP) adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui
adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan
parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan differensial biasa, namun
klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama untuk
persamaan differensial linear orde dua, sangatlah penting. Beberapa pesamaan differensial
4
parsial tidak dapat digolongkan dalam kategori-kategori tadi, dan dinamakan sebagai jenis
campuran. Baik persamaan differensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier
atau nonlinier. Sebuah persamaan differensial disebut linier apabila fungsi yang tidak diketahui
dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi
syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier. Melihat seberapa besar penting persamaan
differensial dari berbagai macam ilmu, baik dalam bidang SAINS maupun teknologi. Maka
kami menulis makalah yang berjudul persamaan differensial linier orde satu. Tidak hanya itu
makalah ini dibuat sebagai salah satu kelengkapan mengikuti mata kuliah persamaan
differensial biasa yang telah ditugaskan oleh dosen pengasuh mata kuliah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Persamaan Differensial Orde 1 dengan pemisah peubah beserta
contohnya ?
2. Menjelaskan Klasifikasi Persamaan Differensial ?
3. Menjelaskan Jenis-jenis Persamaan Differensial ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian persamaan differensial orde 1 dengan pemisah peubah
beserta contohnya.
2. Untuk mengetahui Klasifikasi persamaan differensial orde
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis Persamaan Differensial
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3
dy d y
2
3. 2 0 PD tingkat 2
dx dx
Menurut derajat : derajat suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari turunan
fungsi orde tertinggi. Contohnya :
3
dy d y
2
1. 0 PD tingkat 2, pangkat 1
dx dx
2
4
dy d y
4 2
2. 2
PD tingkat 2, pangkat 4
dt dt
2
d3y
3
dy
3. 3 t sin t PD tingkat 3, pangkat 2
dt dt
C. Persamaan Diferensial Biasa Orde Satu dengan pemisah peubah
Persamaan Diferensial (PD) orde satu merupakan bentuk PD yang paling sederhana,
karena hanya melibatkan turunan pertama dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Jika dalam
persamaan tersebut variabel bebas dan variabel terikatnya berada pada sisi yang berbeda dari
tanda persamaannya, maka disebut PD peubah terpisah dan untuk menentukan
penyelesaiannya, tinggal diintegralkan. Jika tidak demikian, maka disebut PD peubah tak
terpisah. Suatu PD orde satu yang peubahnya tak terpisah biasanya dapat dengan mudah
dijadikan PD peubah terpisah melalui penggantian (substitusi) dari salah satu variabelnya.
Adapun bentuk umum dari Persamaan Diferensial (PD) orde satu yaitu sebagai berikut :
M( x , y ) dx + N( x , y ) dy = 0
7
2. Reduksi ke Persamaan Differensial Variabel Terpisah
Adapun bentuk umum dari Reduksi ke Persamaan Differensial Variabel Terpisah :
f1(x) g1(y) dx + f2(x) g2(y) dy = 0
direduksi dengan mengalikan :
1
g1 ( y ) f 2 ( x)
PD diatas menjadi :
f1 ( x) g ( y)
dx 2 dy o
f 2 ( x) g1 ( y )
karena telah menjadi PD variabel terpisah, maka solusi PD diatas :
f1 ( x) g ( y)
f 2 ( x)
dx 2
g1 ( y )
dy c
E. Contoh Soal
𝑑𝑦
1. + 2𝑦 = 1 dimana, 𝑦(0) = 0
𝑑𝑥 4. (2𝑥 + 𝑥𝑦 2 )𝑑𝑥 + (𝑦 + 𝑥 2 𝑦)𝑑𝑦 = 0
Penyelesaian:
𝑑𝑦 Penyelesaian:
𝑑𝑥
+ 2𝑦 = 1 dimana, 𝑦(0) = 0 (2𝑥 + 𝑥𝑦 2 )𝑑𝑥 + (𝑦 + 𝑥 2 𝑦)𝑑𝑦 = 0
𝑑𝑦
= 1 − 2𝑦 𝑥(2 + 𝑦 2 )𝑑𝑥 + 𝑦(1 + 𝑥 2 )𝑑𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑥 𝑦
𝑑𝑦
= 𝑑𝑥 1+𝑥 2
𝑑𝑥 + 2+𝑦2 𝑑𝑦 = 0
1−2𝑦
Lalu kita integralkan kedua ruas : Lalu kita integralkan kedua ruas :
𝑥 𝑦
𝑑𝑦 ∫ 1+𝑥2 𝑑𝑥 + ∫ 2+𝑦2 𝑑𝑦 = 0
∫ 1−2𝑦 = ∫ 𝑑𝑥
1 Sehingga:
− 2 ln(1 − 2𝑦) = 𝑥+𝑐 1 1
2
ln(1 + 𝑥 2 ) + 2 ln(2 + 𝑦 2 ) = 𝑐
karena 𝑦(0) = 0 1
1 ln[(1 + 𝑥 2 ) (2 + 𝑦 2 )] = 𝑐
− 2 ln(1) = 0 + 𝑐 2
2 (2 2 )]
ln[(1 + 𝑥 ) + 𝑦 = 2𝑐
= 0+𝑐
(1 + 𝑥 )(2 + 𝑦 ) = 𝑒 2𝑐
2 2
Jadi ,
1 (1 + 𝑥 2 )(2 + 𝑦 2 ) = 𝑐
− 2 ln(1 − 2𝑦) = 𝑥
ln(1 − 2𝑦) = −2𝑥
1 − 2𝑦 = 𝑒 −2𝑥
1 − 𝑒 −2𝑥 = 2𝑦
1
𝑦= 2
(1 − 𝑒 −2𝑥 )
2. 𝑃𝐷𝐵 𝑦𝑦’ + 4𝑥 = 0
Penyelesaian :
8
𝑑𝑦
𝑦 . 𝑑𝑥 + 4𝑥 = 0 5. Tentukan penyelesaian masalah nilai awal
𝑑𝑦 dari suatu PD
𝑦 . 𝑑𝑥 = −4
Penyelesaian :
∫ 𝑦. 𝑑𝑦 = ∫ −4𝑥. 𝑑𝑥
1 2 𝑥𝑦 ′ + 𝑦 = 0 dimana 𝑦(1) = 1
2
𝑦 + 𝑐 = −2𝑥 2 + 𝑐 𝑑𝑦
1 2
𝑥. 𝑑𝑥 + 𝑦 = 0
2
𝑦 + 2𝑥 2 + 𝑐 = 0 𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑥. 𝑑𝑥 = −𝑦 ‖𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑥
3. Tentukan penyelesaian PD 𝑦 ′ − 𝑦. 𝑠𝑖𝑛 𝑥 = 0 (𝑥. 𝑑𝑥 . 𝑥𝑦) (−𝑦. 𝑥𝑦)
Penyelesaian : 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑦
= 𝑥
𝑑𝑦
𝑑𝑥
− 𝑦. sin 𝑥 = 0 𝑑𝑦 𝑑𝑥
∫ 𝑦 = −∫ 𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑥
= 𝑦. sin 𝑥 ‖ 𝑦
𝑑𝑥 ln 𝑦 + 𝑐 = − ln 𝑥 + 𝑐
𝑑𝑦
∫ 𝑦 = ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 𝑦 = 𝑒 − ln 𝑥+𝑐
ln 𝑦 = − cos 𝑥
𝑦 = 𝑒 −𝑐𝑜𝑠𝑥 + 𝑐
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi
dan berbagai macam disiplin ilmu. Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan
metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan diferensial terbagi
menjadi dua yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Persamaan
diferensial biasa (PDB) adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui
(variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Persamaan diferensial parsial
(PDP) adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari
banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Didalam
persamaan diferensial biasa, dipelajari tentang konsep persamaan diferensial linear dan
Persamaan diferensial linear orde satu. Persamaan diferensial linear adalah persamaan yang
mengandung turunan tingkat satu yaitu turunan dengan satu peubah bebas. Sedangkan
Persamaan diferensial linear orde satu adalah persamaan yang mengandung turunan tingkat
satu dimana turunan tertinggi yang terdapat dalam persamaan tersebut adalah satu. Bentuk
persamaan diferensial linear orde satu Persamaan diferensial sangat menarik dipelajari, karena
persamaan diferensial memegang peranan penting dalam berbagai macam ilmu. Oleh karena
itu sangatlah penting bagi kita untuk memahami persamaan diferensial, khususnya persamaan
diferensial linear orde satu.
B. Saran
Sebaiknya kita harus memahami dan mengerti tentang persamaan diferensial linear orde
satu baik dari bentuk umumnya sampai pada penyelesaiannya. Karena dengan
menguasai persamaan diferensial linear orde satu, kita akan lebih mudah menyelesaikan
permasalahan dalam persamaan diferensial biasa. Selain itu, kita juga harus paham tentang
teknik – teknik turunan maupun teknik pengintegralan yang pernah dipelajari pada mata kuliah
kalkulus sebelumnya. Hal ini agar dapat mempermudah dalam menyelesaikan soal – soal
persamaan diferensial biasa, karena dalam persamaan diferensial sangat berkaitan dengan
turunan dan integral.
10
DAFTAR PUSTAKA
Edward, C.H. & penney, David E,; 1993; Elementary differensial Equations with
BoundaryValue Problems; 3rd sedition; prentice-hall international. (Diakses 19 Maret 2019)
http://indahnisya.blogspot.com/2018/07/makalah-matematika-persamaan-diferensial.html.
(Diakses 19 Maret 2019)
11