Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FISIKA MATEMATIKA II

PERSAMAAN EULER

DISUSUN OLEH :

Kelompok II

 Roita Meliani Naibaho (17100012)


 Juwita Ratna Sari Sitorus (17100001)

DOSEN PEMBIMBING : Apriani Sijabat, S.Si, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN

2019
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “PERSAMAAN
EULER”. makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
THERMODINAMIKA.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Apriani Sijabat, S.Si, M.Pd
sebagai dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Pematang siantar, 30 April 2019

Penulis

Kelompok VI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KALKULUS VARIASI


Salah satu pemakaian kalkulus variasi adalah untuk menemukan geodesic dari
suatu permukaan, Geodesic merupakan kurva sepanjang suatu permukaan yang
menandai jarak terpendek antara dua titik yang berdekatan. Pemakaian lainnya
adalah berkaitan dengan nilai maksimum dan minimum. Dalam kalkulus variasi,
kita sering menyatakan persoalan-persoalan dengan mengatakan bahwa suatu
besaran tertentu diminimisasi, dengan menaruh 𝑓′(𝑥) = 0, atau membuat besaran
tersebut stasioner.

1.2 Persamaan Euler


Tinjau integral :
x2

𝐼 = ∫ F ( x , y , y ) dx , dengan 𝑦′ = 𝑑𝑦 /𝑑𝑥
'
(1.1)
x1

Persoalannya adalah bagaimana menentukan y(x) agar I stasioner (ekstrem, minimum


atau maksimum). Kita definisikan Y(x) :

𝑌(𝑥) = 𝑦(𝑥) + 𝜖 𝜂(𝑥)

dengan y(x) adalah nilai ekstrem yang dicari, 𝜖 adalah sebuah parameter, dan 𝜂(x)
sebagai fungsi dari x, yang nilainya nol pada x1 dan x2. Juga diperoleh :

𝑌′(𝑥) = 𝑦′(𝑥) + 𝜖 𝜂′(𝑥)

Bila 𝜖 = 0, maka (𝑥) = (𝑥), dan pers.(1.1) menjadi :


x2

𝐼(𝜖) = ∫ F ( x , Y ,Y ) dx
'

x1

Dengan kata lain, (𝜖) minimum bila 𝜖 = 0, atau dapat ditulis : 𝑑𝐼(𝜖)/𝑑𝜖 = 0, bila 𝜖 = 0.
Mengingat bahwa Y dan Y’ sebagai fungsi dari 𝜖, diferensiasi (𝜖) terhadap 𝜖, diperoleh :
x2
dl
=∫ (
∂ F ∂Y ∂ F ∂Y '
+
dϵ x ∂ Y ∂ ϵ ∂ Y ' ∂ ϵ
1
dx )
Substitusi Y dan Y’ akhirnya diperoleh,
x2

( )
dl
dϵ ϵ =0
=∫
x1
( ∂∂ Fy − dxd ∂∂ yF' ) 𝜂(x)dx=0
Karena (𝑥) sembarang, pernyataan ( ∂∂ Fy − dxd ∂∂ yF' ) haruslah sama dengan nol.
atau :

d ∂ F ∂F
− =0 (1.2)
dx ∂ y ' ∂ y

Yang dikenal dengan persamaan Euler atau Euler-Lagrange.

Setiap persoalan dalam kalkulus variasi dipecahkan dengan integralnya menjadi


stasioner. Tuliskan fungsi F, substitusi ke persamaan Euler, dan memecahkan
persamaan diferensial yang dihasilkan.

Contoh 1

Tuliskan dan pecahkan persamaan Euler yang membuat integral berikut stasioner
(geodesic dalam suatu bidang).
x2

∫ √1+ y '2 dx
x1

Jawab :
x2

Kita lakukan penyederhanaan ∫ √1+ y '2 dx


x1

Dalam persoalan ini, 𝐹 = √ 1+ y ' 2, maka

∂F y' ∂F
= =0
∂ y ' √ 1+ y ' 2 dan ∂ y

dan dengan Pers.(1.2), yaitu persamaan Euler ( dxd ∂∂ Fy − ∂∂ Fy =0), memberikan :


'

d
dx (√ y'
1+ y '
2 )
=0

Integrasi terhadap x, diperoleh :


y'
=konstan
√1+ y '2
atau 𝑦′ = konstan. Jadi slope (𝑥) adalah konstan, sehingga (𝑥) adalah berupa sebuah
garis lurus sebagaimana yang diinginkan.

1.3 Pemakaian Persamaan Euler-Lagrange


Dalam koordinat polar (𝑟, 𝜃), penyederhanaan integral (membuatnya stasioner) :
x2

∫ F (𝑟,𝜃,𝜃′) 𝑑𝑟 dimana 𝜃′ =
dr
x1

Kita pecahkan pers Euler :

( )
d ∂F
dr ∂θ '

∂F
∂θ
=0 (1.3)

Untuk menyederhanakan
x2
dx
∫ F ( 𝑡,𝑥,𝑥̇ )𝑑𝑟 di mana 𝑥̇ =
dt
x1

kita pecahkan :

(
d ∂F
dt ∂ x ̇
− )
∂F
∂x
=0 (1.4)

Contoh 2

Tentukan lintasan yang diikuti oleh seberkas cahaya jika indeks biasnya (dalam
koordianat polar) sebanding dengan r −2.

Jawab :

Kita ingin membuat stasioner ∫𝑛 𝑑𝑠 atau

∫ r −2 𝑑𝑠 = ∫ r −2 √ds 2+ r 2 d θ2 =¿∫ r−2 √1+r 2 θ '2 dr .¿


Dalam persoalan ini, 𝐹 = r −2 √ 1+ r 2 θ ' 2 , maka
−1
∂ F 1 −2 r−2 r 2 θ ' θ'
= r ( 1+ r θ ' ) ( 2 r θ ' ) =
2 2 2 2
=
∂θ ' 2 √ 1+r θ' √1+r 2 θ '2
2 2

dan
∂F
=0
∂θ

dan dengan Pers.(1.3), yaitu persamaan Euler :

d ∂F
( )
dr ∂θ '

∂F
∂θ
=0

diperoleh :

d
dr (√ θ'
2
1+r θ '
2 )
=0 atau
θ'
√1+r 2 θ '2
=konstan=K

Pemecahan untuk 𝜃′dengan mengkuadratkan ruas kiri dan kanan, diperoleh :

θ ' =K ( 1+r θ ' ) =K + K r θ ' sehingga θ ' ( 1−K r )=K


2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

dθ K
𝜃′ = dr =
√ 1−K 2 r 2
Integrasi terhadap r (gunakan tabel integral), diperoleh :

𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 sin𝐾𝑟 + 𝐶.

Contoh 3

Tentukan integral pertama dari persamaan Euler untuk membuat stasioner integral

I =∫ √
2
1+ y '
dx
√y
Jawab :

Karena 𝑥 tidak ada dalam integral, kita mengubahnya menjadi 𝑦 sebagai variabel
integrasi.

( )
−1
dx dx ' 1 dx
Dengan Pers : 𝑥′ = = ,y= , dx= dy=x ' dy
dy dy x' dy

√ 1+ y ' 2dx = √ 1+ y ' 2 x ' dy=∫ F ( y , x' ) dy .


Sehingga

𝐼=∫
√1+ x ' 2 dy=∫ F ( y , x ' ) dy .
√y
Dalam persoalan ini, 𝐹 =
√1+ x ' 2 , maka
√y
−1
∂F 1 1 x' ∂F
= ( 1+ x ' 2 ) 2
( 2 x ' )= dan =0 ,
∂x ' 2 √ y √ y √1+ y ' 2 ∂x

Dan dengan persamaan Euler :

d ∂F
( )
dy ∂ x '

∂F
∂x
=0

diperoleh :

(√ )
d x'
=0.
dy y √ 1+ y '
2

Integral pertama dari persamaan Euler, yaitu :

x'
=konstan.
√ y √ 1+ y ' 2

Anda mungkin juga menyukai