Anda di halaman 1dari 14

EFEK ZEEMAN

DAN
KAIDAH SELEKASI
Anggota Mia Setyaningsih (12211193002)

Kelompok Neni Dwi Astuti (12211193007)

Yolanda Mery Saputri (12211193034)

Lukman Arif Muanaf (12211193041)

Yunita Sari (12211193048)

Diana Choirinnisa (12211193076)

Fitriani (12211193098)
Pembahasan 2 Kaidah Seleksi

1 Efek Zeeman 3 Contoh Soal


Efek Zeeman

Akibat dari interaksi antara momen magnet maka spektrum yang


semula satu garis ketika atom tidak berada dalam medan magnet
berubah menjadi sejumlah garis berdekatan ketika atom
ditempatkan dalam medan magnet luar yang cukup kuat.
Pengamatan ini pertama kali dilaporkan oleh Zeeman sehingga
dikenal dengan efek Zeeman
Contoh pengamatan efek Zeeman
pada Gas Neon
Medan magnet Medan magnet
OFF ON

Gas neon memancarkan spektrum pada sejumlah panjang gelombang,


di antaranya adalah pada panjang gelombang 5.852 angstrom dan 6.147
angstrom. Tanpa kehadiran medan magnet maka spektrum tersebut diamati
sebagai sebuat spektrum garis. Namun, ketika diberikan medan magnet yang
sangat kuat maka satu garis berubah menjadi beberapa garis terpisah.

Panjang gelombang 5852 Angstrom


Untuk menjelaskan efek Zeeman secara teoretik maka kehadiran
Medan
magnet
Medan magnet
ON
bilangan kuatum utama n saja. Perlu diperkanalkan bilangan-bilangan
OFF
kuantum lain untuk menjelaskan pengamatan tentang spectrum atom lebih
lengkap. Ternyata kita perlu memperkenalkan empat bilangan kuantum untuk
menjelaskan keadaan atom secara lengkap. Baik untuk atom hidrogen
maupun atom-atom berelektron banyak. Keempat bilangankuantum tersebut
sebagai berikut

Panjang gelombang 6147 Angstrom

Gambar 12.15 Contoh efek Zeeman pada gas neon. (kiri) spectrum dengan panjang gelombang 5.852 anstrom dan (kanan) spectrum dengan
panjang gelombang 6.147 anstrom (www.science-photos.gr)
Bilangan kuantum utama, n. Bilangan ini pertama kali dipernalkan Bohr pada saat merumuskan teori atom hidrogen. Khusus untuk
1 atom hidrogen, bilangan kuantum ini adalah satu-satunya bilangan kuantum yang menyatakan energi elektron atom hidrogen, yaitu

13,56
𝐸𝑛 = −
𝑛2

Dengan n memiliki nilai dari 1 sampai ∞.

Bilangan kuantum orbital, 𝑙. Bilangan ini menyatakan besarnya momentum sudut yang dimiliki elektron.
2 Untuk setiap nilai n, bilangan kuantum orbital memiliki n buah nilai, yaitu dari 0 sampai n-1. Jadi, untuk n = 5, nilai 𝑙
adalah 0, 1, 2, 3, dan 4. Jika nilai bilangan kuantum orbital sebuah elektron 𝑙 maka besar momentum sudut yang
dimiliki elektron tersebut adalah


𝐿= 𝑙 𝑙+1
2𝜋
3
Bilangan kuatum magnetic, Jika sebuah momen magnet
berinteraksi dengan medan magnet maka hanya komponen yang searah
medan yang memberi sumbangan pada energi interaksi sedangkan
kompnen yang tegak lurus medan tidak memberikan sumbangan pada
energi interaksi. Jika elektron dengan bilangan kuantuk orbital
ditempatkan dalam medan magnet, maka arah orientasi orbital tersebut
bisa bermacam-macam. Ada yang hampir sejajar dengan medan magnet
dan ada yang tegak lurus dengan medan magnet. Besarnya kompnen
momentum sudut yang searah dengan medan magnet memenuhi.

adalah ilustrasi arah orientasi momentum sudut elektron.


4
Bilangan kuantum spin, ms. Untuk elektron, bilangan kuantum ini hanya
memiliki dua nilai yaitu ms = -1/2 dan ms = +1/2. Keberdaan bilangan
kuantum ini pertama kali ditunjukkan oleh P.A.M. Dirac setelah
menerapkan teori relativitas Einstein pada teori kuatum. Teori yang ia
bangun dinamakan teori relatitas kuantum. Namun, sebelumnya sudah ada
eksperimen yang menunjukkan keberadaan bilangan kuantum tersebut.
Eksperimen tersebut dilakukan oleh Stern dan Gerlach. Penjelasan secara
teoritik bilangan kuantum tersebut baru diberikan oleh Dirac.
Kaidah Seleksi
Secara umum, keadaan elektron dalam atom
dinyatakan oleh empat bilangan kuantum yakni utama,
orbital, magnetik, dan spin. Tiap keadaan berkaitan dengan
energi tertentu.
Elektron akan menyerap energi jika berpindah dari
keadaan dengan energi rendah ke keadaan dengan energi
tinggi. Sebaliknya elektron akan memancarkan energi ketika
berpindah dari keadaan dengan energi tinggi ke keadaan
energi yang rendah.
Lalu, apakah elektron dapat berpindah dari satu
keadaan ke sembarang keadaan lain? Ternyata
jawabannya tidak. Elektron hanya dapat berpindah dari
satu keadaan ke keadaan lain yang memenuhi syarat
tertentu. Syarat inilah yang dinamakan dengan kaidah
seleksi.
Kaidah seleksi ini menyatakan bahwa elektron
hanya dapat berpindah diantara dua keadaan dengan
selisih bilangan kuantum orbital kurang lebih 1. Jika
mula-mula elektron memiliki 𝐼 = 4, maka transisi yang
diijinkan adalah pada keadaan dengan 𝐼 = 3 atau
𝐼 = 5 . Selain keadaan tersebut maka tidak
diperolehkan.
Contoh soal!
Bilangan kuantum utama elektron adalah 𝑛 = 3.
tentukan semua bilangan kuantum orbital dan
bilangan kuantum magnetik yang mungkin dimiliki
elektron tersebut?

Jawab :
Untuk 𝑛 = 3, maka bilangan kuantum orbital uang
mungkin 𝑙 = 0,1 dan 2.
Bilangan kauntum magnetik yang berkaitan dengan
bilangan-bilangan kuantum orbital diatas adalah
Untuk 𝑙 = 0, 𝑚𝑙 = 0 saja
Untuk 𝑙 = 1, 𝑚𝑙 = −1, 0, 𝑑𝑎𝑛 + 1
Untuk 𝑙 = 2, 𝑚𝑙 = −2, −1, 0, +1, 𝑑𝑎𝑛 + 2
Thank you for
joining today's class.

Anda mungkin juga menyukai