Anda di halaman 1dari 70

Nuclear

Magnetic
Resonance
Oleh :
MANNINGARA, S.Si

SMK – SMAK BOGOR


2018
Ruang Lingkup Pembahasan

Cara
Instrumentasi Interpretasi
NMR NMR

1 3
2 4
Teori
Dasar Karakteristik
NMR Spektra NMR
Teori Dasar
NMR
SEJARAH
Blonch dan Purcell menemukan
bahwa inti atom berorientasi terhadap
medan magnet. Setiap proton di dalam
molekul yang sifat kimianya berbeda akan
memberikan garis-garis resonansi orientasi
magnet yang berbeda. Ini adalah awal
lahirnya Nuclear Magnetic Resonance (NMR).
PENGERTIAN

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (Nuclear


Magnetic Resonance/NMR) adalah salah satu
cabang dari spektroskopi berdasarkan absorbsi
yang dilakukan oleh inti atom pada frekuensi
gelombang radio.
TEORI Inti yang dapat diukur dengan NMR yaitu :
Bentuk bulat
Berputar
Bilangan kuantum spin = ½
Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H,
19F, 31P, 11B, 13C

Untuk setiap inti yang memiliki spin, jumlah


kedudukan spin adalah tertentu dan ditentukan
oleh bilangan kuantum spin inti I. Bilangan ini
adalah tetap untuk setiap inti.
SIFAT MAGNETIK INTI DAN RESONANSI
Suatu inti dengan jumlah proton ganjil mempunyai muatan dan spin, mempunyai
momen magnetik. Dalam sekumpulan atom, orientasi spinnya dalam ruang berada
dalam keadaan acak. Namun demikian, jika diletakkan dalam medan magnet
momen magnet tersebut akan terorientasi. Umpamanya inti hidrogen mempunya
dua orientasi yang mungkin, yaitu satu spin searah dan yang lainnya berlawanan
arah dengan medan magnet luar.
 Penyerapan energi dalam bentuk gelombang radio oleh
inti-inti atom tertentu dalam molekul organik,apabila
molekul tersebut berada dalam medan magnet yang
kuat.
 Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR)
memberikan gambaran mengenai jenis atom, jumlah,
maupun lingkungan atom hidrogen (1H NMR) maupun
karbon (13C NMR).
Unsur Penting dalam Kimia Organik

 1H mempunyai
kelimpahan di alam
sebesar 99%
 13C mempunyai
kelimpahan di alam
sebesar 1,1%
 Keduanya memiliki
spin inti (I) sebesar
1
+2
Syarat Inti Atom
Berbentuk bulat

Berputar atau
memiliki spin
Bilangan kuantum
spin kelipatan ½
atau ≠0

Jumlah proton dan


neutron (nomor massa)
ganjil, contoh : 1H, 19F,
31P, 11B, 13C
Spin & Inti Atom

Mempunya Spin Tidak Mempunya Spin


• Menimbulkan medan • Tidak menimbulkan
magnet kecil medan magnet kecil
• Aktif NMR • Tidak aktif NMR
Tabel Prediksi Bilangan Kuantum Spin
Contoh 12C : no atom 6, no massa 12  ada 6 proton (genap) dan 6 neutron
(genap). spin inti = 0  tidak ada spin  tidak ada momen magnetik
Fenomena NMR
Sebelum ada medan magnet Setelah diberi medan magnet

+
β
+ B0

α α α

Bila medan magnet digunakan, maka setiap inti yang


berputar menghasilkan medan magnet, dengan arah
momen magnet menjadi searah (α atau + 1/2) atau
berlawanan arah (β atau -1/2) terhadap Bo (medan
magnet luar)
Fenomena NMR

Kedudukan spin + ½ (α) mempunyai tenaga rendah


karena ia searah dengan medan, sedangkan kedudukan
spin – ½ (β ) mempunyai tenaga tinggi karena ia
berlawanan dengan medan yang digunakan.
Fenomena NMR
Medan magnet (Bo) yang
sangat besar digunakan untuk
menjamin didapatnya
pemisahan tingkat energi yang
dapat diukur.
Makin besar medan magnet
yang digunakan, makin besar
perbedaan tenaga antara
kedudukan-kedudukan spin
yang ada
Perbedaan energi antara dua keadaan
diberikan oleh persamaan :

∆E =
γhH/2π

γ : tetapan khas bagi jenis inti tertentu.


Rasio giromagnetik dan untuk proton
nilainya 2,6752 x 108 kg-1 s A (A= amper)
Instumentasi
NMR
Instrumentasi NMR
Magnet biasa atau elektromagnet yang mampu menghasilkan medan
1 magnet kuat, setabil dan homogen untuk memisahkan tingkat energi inti. Magnet
Menghasilkan energi radiasi RF. Kumparan ini letaknya tegak
2 lurus pada kumpulan penyapu (sweep coils).
Kumparan transmiter

3 Menyapu medan magnet melalui daerah resonansi untuk


menghasilkan spektrum.
Sweep generator

Mengelilingi tempat sampel untuk merangkaikan sampel dengan


4 penerima RF Kumparan penerima

5 Memproses signal-signal NMR. Detektor

6 Menggambar spektrum, baik mode absorbsi maupun integrasi. Rekorder


Karakteristik
NMR
Daerah Panjang Gelombang

1nm 10 102 103 104 105 106 107

(the wave) X-ray UV/VIS Infrared Microwave Radio


Frequency
(the transition) electronic Vibration Rotation Nuclear
(spectrometer) X-ray UV/VIS Infrared/Raman NMR
Fluorescence
Interpretasi
NMR
Cara Interpretasi
01 Jumlah Sinyal Proton

02 Pergeseran Kimia

03 Integritas Sinyal

04 Splitting Sinyal
1 Jumlah sinyal proton
2 Pergeseran Kimia
Bilangan untuk
menunjukkan sejauh
mana resonansi
proton digeserkan
dari standar (TMS)
dengan satuan ppm
terhadap frekuensi
spektrometer yang
dipakai.

𝑓𝑟𝑎𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑥 106


𝑃𝑒𝑟𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑚𝑖𝑎 (𝑝𝑝𝑚) =
𝑓𝑟𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑁𝑀𝑅
TMS (Tetrametilsilan)

Sifat TMS :
• Bersifat Inert
• Puncak spektra mudah
diidentifikasi
• Tidak menganggu spektra lain
• Inti atom yang mempunyai nilai geseran kimia (δ) daerah
rendah (dekat TMS) disebut high shielded field (daerah
medan magnet tinggi), sedangkan daerah makin jauh
dari TMS disebut low shielded field ( daerah medan
rendah).
TMS

12 0
high shielded field
low shielded field ( daerah
(daerah medan magnet tinggi)
medan rendah)
Kerapatan elektron disekeliling proton
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:
Ikatan
hidrogen
Efek induksi

Pelarut
Efek anisotropi
suatu ikatan kimia

Temperatur
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)

Atom elektronegatif dalam menarik electron dari atom


tetangganya, peristiwa ini disebut efek induksi.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)

Efek Induksi
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)
Efek Induksi
Jumlah atom elektronegatif yang meningkat
menyebabkan efek induksi semakin besar.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)
Efek Induksi
Semakin jauh atom
elektronegatif, semakin kecil
efek induksi yang dirasakan inti
atom.
Pergeseran kimia dari C-H meningkat dengan
peningkatan jumlah alkil.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)
Efek Anisotropi
Efek anisotropi adalah efek yang disebabkan
oleh adanya pergerakan electron π di sekitar
inti atom. Efek ini terjadi pada gugus C=C,
C≡C, dan aromatik
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)

Efek Anisotropi Gugus Aromatik


Elektron π yang berputar
menghasilkan cincin arus
Medan magnet terinduksi dari gugus aromatic yang
dirasakan oleh atom H searah dengan medan magnet
eksternal, sehingga medan magnet efektif yang
dirasakan inti atom H meningkat

Proton tidak terlindungi (deshielded).


Absorpsi terjadi pada daerah
downfield 6,5-8 ppm.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)

Efek Anisotropi Gugus Alkena

Medan magnet terinduksi dari gugus


alkena meningkatkan medan magnet
efektif yang dirasakan inti atom H.

Proton tidak terlindungi (deshielded).


Absorpsi terjadi pada daerah downfield
4,5-6 ppm.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)

Efek Anisotropi Gugus Alkuna


Medan magnet terinduksi dari gugus alkuna yang dialami
oleh atom H berlawanan arah dengan medan magnet
eksternal, sehingga mennurunkan medan magnet efektif.
Proton terlindungi (shielded).
Absorpsi terjadi pada daerah
upfield ~2,5 ppm.
Pergeseran Kimia (Chemical Shift)
Integritas Sinyal
3

Banyak
proton dari
setiap macam
proton yang
ada
Integrasi (Intensitas Sinyal)

42
Integrasi (Intensitas Sinyal)
Spektrum C9H10O2

Total integrasi =
54+23+33 = 110
Total proton = 10
Dibagi -> 110/10 = 11
satuanproton
Jumlah per proton
pada
masing-masing sinyal

43
4 Splitting Sinyal
Pemecahan
puncak spektrum
atom H terjadi
karena interaksi
dengan atom
hidrogen
tetangga
(coupling)
Aturan n+1
Splitting Sinyal
Splitting terjadi karena terdapat proton yang tidak
ekuivalen pada karbon yang sama atau bertetangga
dengan proton yang menghasilkan sinyal

46
Splitting Sinyal

Splitting sinyal Memiliki 1 atom Jumlah peak :


mengikuti aturan H tetangga n + 1 = 1 +1 =
2 (doublet)

Di mana n
adalah jumlah
dari atom H
tetangga yang
tidak ekuivalen Memiliki 2 atom Jumlah peak :
H tetangga n+1=2+1=
3 (triplet)
47
Splitting Sinyal

Splitting tidak terjadi diantara atom


yang terpisah sebanyak 3 ikatan .

48
Splitting Sinyal
Intensitas relative dari berbagai peak pada
sinyal yang mengalami splitting

33

1 1

49
Splitting Sinyal
Beberapa contoh konstanta kopling

50
1H NMR Spectroscopy

Jumlah sinyal resonansi Pergeseran kimia


menunjukkan jumlah atom mengungkapkan
hidrogen yang berbeda. lingkungan ikatan

1 2
elektronik dari hidrogen

4
Pembelahan memberikan
3 Integrasi puncak
jumlah hidrogen yang memberikan jumlah relatif
terikat pada atom yang hidrogen yang
berdekatan. menyebabkan resonansi.
I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
o Hitung jumlah sinyal pada spektrum untuk menentukan
jumlah proton yang berbeda.
o Tentukan integrasi relatif dari masing-masing sinyal, lalu
bandingkan dengan sinyal lain untuk menentukan
jumlah dari masing-masing proton yang menghasilkan
sinyal.
o Amati splitting pada sinyal untuk menentukan jumlah
atom hidrogen yang ada pada karbon tetangga dengan
hidrogen yang menghasilkan sinyal, gambarkan fragmen
yang mungkin.
o Gunakan data pergeseran kimia untuk menghubungkan
fragmen sehingga sesuai dengan data pada spektrum.
55
I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
Contoh soal :
Berdasarkan spectrum 1H NMR di samping, tentukan struktur dari senyawa
tersebut jika diketahui rumus empirisnya C4H8O2 dan mempunyai gugus
karbonil.

56
I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
Step 1 :
Pada spektrum soal terdapat 3 sinyal, maka terdapat 3 jenis proton
pada molekul senyawa tersebut yang diberi lambang Ha, Hb, Hc.

Hc Ha
Hb

57
I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
Step 2 :

Total integrasi =
14+11+15 =
40 Hc Ha
Hb
Total proton = 8,

40/8 = 5 (5 unit
per proton)

CH3- -CH2- -CH3


I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
Step 3 :
Quartet -> Triplet ->
Memiliki 3H pada Memiliki 2H pada
C tetangga C tetangga
Kemungkinan
memiliki gugus etil
(CH3CH2-)

Kemungkinan adalah
Singlet -> tidak gugus CH3- seperti
memiliki H pada
C tetangga
I n t e r p r e t a s i S p e k t r u m 1H N M R
Step 4 : Dengan menggunakan table pergeseran
kimia, didapatkan kemungkinan struktur
sebagai berikut

Struktur A -> Hc berada pada downfield (karena


karbonnya berikatan dengan atom O).
Struktur B -> Hb berada pada downfield (karena
karbonnya berikatan dengan atom O).
Berdasarkan spectrum, Hc berada pada daerah
yang lebih downfield, maka struktur yang benar Etil propanoat
adalah A.
O

3
1
3

2
1C NMR Spectroscopy

Jumlah sinyal resonansi Saturated carbons


menunjukkan jumlah atom mengabsorb upfield
karbon yang berbeda yang (ppm lebih rendah)
ada
1 2
relatif pada unsaturated
carbons mengabsorb
downfield (ppm lebih
tinggi).

4
Pemisahan sinyal
3 Pergeseran kimia
memberikan jumlah menunjukkan lingkungan
hidrogen yang terikat pada ikatan elektronik karbon
setiap karbon
DEPT 13C NMR
Karbon dapat berinteraksi dengan proton yang diikat oleh masing-
masing karbon menyebabkan terjadinya spliting yang menunjukkan
puncak (n + 1), n = jumlah H, oleh karena itu sinyal masing- masing
karbon dari :
• karbon metil (CH3-C) akan muncul 4 puncak (quartet)
• karbon metilen (-CH2-) akan muncul 3 puncak (triplet)
• karbon metil (-CH- ) akan muncul 2 puncak (doublet)
• karbon kuarterner (-C-) akan muncul 1 puncak (singlet)
Untuk membedakan jenis karbon, metil, metilen, metin, dan karbon
kuarterner digunakan analisis spektrum DEPT 13C NMR atau NMR dua
dimensi (HMQC = korelasi antara proton-karbon satu ikatan)
DEPT 13C NMR

C3H5Cl3 Cl

1 2
Cl 3

Cl
2
C5H10O 2 4
4

55

1
1
Thank you

Anda mungkin juga menyukai