Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mahdinian Sri Sultanni

NIM : 1808076019
Prodi : Pendidikan Kimia 5A
Dosem Pembimbing : Mutista Hafshah, M.Si
Tugas : Resume

Spektrofotometri NMR
1. Pengertian
Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang digunakan untuk
mendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang struktur molekul. Dasar
dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi elektromagnetik dengan frekuensi
radio oleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan berkisar dari 0,1 sampai dengan
100 MHz. Bahkan, baru-baru ini ada spektrometer NMR yang menggunakan radio
frekuensi sampai 500 MHz.
Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat
magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkan dalam
bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan radiasi elektromagnetik maka
inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui
suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansi magnetik. Absorpsi radiasi
terjadi bila kekuatan medan magnet sesuai dengan frekuensi radiasi elektromagnetik.
Proton tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini
melimpah hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air. 1H memproses
momen magnetik yang besar dari nuclei yang penting secara biologi. Ketika pada
medan magnet konstan, frekuensi NMR dari nuclei hanya bergantung pada momen
magnetnya, frekuensi 1H paling tinggi pada spektrometer yang sama. Sebagai contoh,
pada spektrometer 360 MHz untuk 1H, frekuensi untuk 31P adalah 145,76 MHz dan
untuk 13C adalah sekitar 90 MHz.
2. Komponen
Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen utama berikut:
a. Magnet
Akurasi dan kualitas suatu alat NMR tergantung pada kekuatan magnetnya.
Resolusi akan bertambah dengan kenaikkan kekuatan medannnya, bila medan
magnetnya homogen elektromagnet dan kumparan superkonduktor (selenoids)..
NMR beresolusi tinggi dan bermagnet superkonduktor dengan frekuensi proton
470 MHz. Pengaruh fluktuasi medan dapat diatasi dengan sistem pengunci
frekuensi, dapat berupa tipe pengunci eksternal atau internal.
b. Generator medan magnet penyapu
Suatu pasangan kumparan terletak sejajar terhadap permukaan magnet,
digunakan untuk mengubah medan magnet pada suatu range yang sempit. Dengan
memvariasikan arus searah melalui kumparan ini, medan efektif dapat diubah-
ubah dengan perbedaan sekitar 10-3 gauss. Untuk alat 60 MHz (proton), range
sapuannya adalah 235 x 10-3 gauss. Untuk F19, C13, diperlukan sapuan frekuensi
sebesar 10 KHz.
c. Sumber frekuensi radio

1
Sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada sepasang kumparan
yang posisinya 90 terhadap jalar dan magnet. Suatu oskilator yang tetap sebesar
60, 90 atau 100 MHz digunakan dalam NMR beresolusi tinggi.
d. Detektor sinyal
Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresolusi dideteksi dengan
kumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus terhadap sumber. Sinyal listrik
yang dihasilkan lemah dan biasanya dikuatkan dulu sebelum dicatat.
e. Perekaman (Rekorder)
Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan, rekorder
mengendalikan laju sapuan spektrum. Luas puncak dapat digunakan untuk
menentukan jumlah relatif inti yang mengabsorpsi.
f. Tempat sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe)
Tempat sampel merupakan tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat diisi cairan
sampai 0,4 ml. Probe sampel terdiri atas tempat kedudukan sampel, sumber
frekuensi penyapu dan kumparan detektor dengan sel pembanding. Detektor dan
kumparan penerima diorientasikan pada 90º. Probe sampel mengelilingi tabung
sampel pada ratusan rpm dengan sumbu longitudinal. Untuk NMR beresolusi
tinggi, sampel tidak boleh terlalu kental. Biasanya digunakan konsentrasi larutan
2-15%. Pelarut yang baik untuk NMR sebaiknya tidak mengandung proton seperti
CS2, CCl4 . Pelarut – pelarut berdeuterium juga sering digunakan seperti CDCl 3 atau
C6D6.

3. Prinsip Kerja Spektrofotometer NMR


Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel
yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai dalam
pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 75-0,5 m atau
pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang diukur. Inti yang
dapat diukur dengan NMR yaitu :
a. Bentuk bulat
b. Berputar
c. Bilangan kuantum spin = ½
d. Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C
Di dalam medan magnet, inti aktif NMR (misalnya 1H atau 13C) menyerap pada
frekuensi karakteristik suatu isotop. Frekuensi resonansi, energi absorpsi dan
intensitas sinyal berbanding lurus dengan kekuatan medan magnet. Sebagai contoh,
pada medan magnet 21 tesla, proton beresonansi pada 900 MHz. nilai magnet 21 T
dianggap setara dengan magnet 900 MHZ, meskipun inti yang berbeda beresonansi
pada frekuensi yang berbeda.
Di medan magnet bumi, inti yang sama beresonansi pada frekuensi audio.
Fenomena ini dimanfaatkan oleh spektrometer NMR medan bumi, yang lebih murah
dan mudah dibawa. Instrumen ini biasa digunakan untuk keperluan kerja lapangan dan
pengajaran.

2
4. Skema spektometer NMR
Spektrometri NMR ini memberikan banyak informasi mengenai
kedudukan gugus fungsi. Ada empat parameter yang dapat membantu
menginterpretasi spektra NMR. (1) pergeseran kimia, (2) penjodohan spin, (3)
tetapan penjodohan dan pola penjodohan, dan (4) integrasi. Untuk memastikan
kebenaran struktur yang dianalisis, metode ini sering dibantu dengan
spektroskopi 2-D yaitu HMQC (Heteronuclear Multiple Quantum Coherence),
HMBC (Heteronuclear Multi Bond Coherence), COSY (Correlation Spectroscopy)
dan NOESY (Nuclear Overhauser Effect Spectroscopy).
Prinsip dalam spektrometri NMR yaitu bila sampel yang mengandung1H
atau 13C (bahkan semua senyawa organik) ditempatkan dalam medan magnet,
akan timbul interaksi antara medan magnet luar tadi dengan magnet kecil (inti).
Karena adanya interaksi ini, magnet kecil akan terbagi atas dua tingkat energi
(tingkat yang sedikit agak lebih stabil (+) dan keadaan yang kurang stabil (-))
yang energinya berbeda. Karena inti merupakan materi mikroskopik, maka
energi yang berkaitan dengan inti ini terkuantisasi, artinya tidak kontinyu.
Perbedaan energi antara dua keadaan diberikan oleh persamaan.
∆E = γhH/2π
H yaitu kuat medan magnet luar (yakni magnet spektrometer), h yaitu
tetapan Planck, γ yaitu tetapan khas bagi jenis inti tertentu, disebut dengan
rasio giromagnetik dan untuk proton nilainya 2,6752 x 108 kg-1 s A (A=
amper).Bila sampel disinari dengan gelombang elektromagnetik (ν) yang
berkaitan dengan perbedaan energi (∆E),
∆E = hν
Inti dalam keadaan (+) mengabsorbsi energi ini dan tereksitasi ke tingkat
energi (-). Proses mengeksitasi inti dalam medan magnetik akan mengabsorbsi
energi (resonansi) disebut nuclear magnetic resonance(NMR). Frekuensi
gelombang elektromagnetik yang diabsorbsi diungkapkan sebagai fungsi H.
ν = γH/2π
Bila kekuatan medan magnet luar, yakni magnet spektrometer, adalah
2,3490 T(tesla; 1 T = 23490 Gauss), ν yang diamati sekitar 1 x 108 Hz = 100
MHz. Nilai frekuensi ini di daerah gelombang mikro.
Secara prinsip, frekuensi gelombang elektromagnetik yang diserap
ditentukan oleh kekuatan magnet dan jenis inti yang diamati. Namun,
perubahan kecil dalam frekuensi diinduksi oleh perbedaan lingkungan kimia
tempat inti tersebut berada. Perubahan ini disebut pergeseran kimia. Dalam
spektrometri 1H NMR, pergeseran kimia diungkapkan sebagai nilai relatif
terhadap frekuensi absorpsi (0 Hz) tetrametilsilan standar (TMS) (CH3)4Si.
Frekuensi resonansi (frekuensi absorpsi) proton (atau inti lain) sebanding
dengan kekuatan magnet spektrometer. Perbandingan data spektrum akan
sukar bila spektrum yang didapat dengan magnet berbeda kekuatannya. Untuk

3
mencegah kesukaran ini, skala δ, yang tidak bergantung pada kekuatan medan
magnet, dikenalkan. Nilai δ didefinisikan sebagai berikut.
δ = (∆ν/ν) x 106 (ppm)
ppm = geseran kimia inti senyawa
Δv = frekuensi sampel – 0 (frekuensi senyawa pembanding biasanya nol)
v = frekuensi yang dipasang atau digunakan
ν merupakan perbedaan frekuensi resonansi (dalam Hz) inti yang
diselidiki dari frekuensi standar TMS (dalam banyak kasus) dan ν frek uensi
(dalam Hz) proton ditentukan oleh spektrometer yang sama. Karena nilai ν/ν
sedemikian kecil, nilainya dikalikan dengan 106. Jadi nilai δ diungkapkan dalam
satuan ppm.

Anda mungkin juga menyukai