Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGELOLAAN KELAS

Ice Breaking
DOSEN: Dra. Hj. Fadhilatul Ismah,M.Pd

DISUSUN OLEH :

Suparyati
Tholut
Wafda Milati Salsabila
Zahara El Syifa

SEMESTER 5 PAI B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN

2021
KATA PENGANTAR

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫ال‬
‫ت‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬
ِ ‫سيِّئَا‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنف‬
ُ ْ‫وذ بِاهللِ ِمن‬ ُ ‫ َونَ ُع‬،ُ‫ستَ ْغفِ ُره‬ ْ َ‫إِنَّ ا ْل َح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
ْ َ‫ست َِع ْينُهُ َون‬
ُ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َده‬ ْ َ‫َأ‬،ُ‫ي لَه‬ َ ‫ضلِ ْل فَالَ هَا ِد‬ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َمنْ ي‬ ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫أَ ْع َمالِنَا‬
‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬،.ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
ْ َ‫ َوأ‬،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬
َ َ‫ال‬

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat beryukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas mata kuliah Pengelolaan Kelas dengan Judul Ice Breaking. Disamping itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik demi memperbaiki makalah ini di
masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak.

Balikpapan, 11 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Lalar Belakang Masalah ...........................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ice Breaking............................................................................3


B. Tujuan Ice Breaking .................................................................................4
C. Metode Ice Breaking ................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................................6
B. Saran .........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kodrat kehidupan manusia di dunia ini,manusia bukan hanya
makhluk biologis seperti halnya dengan hewan. Manusia adalah makhluk sosial
dan budaya. Ada titik dimana manusia berbeda dengan makhluk lainnya, yakni
dimana manusia bisa menggunakan akal fikiran untuk belajar dari hal-hal
sebelumnya tidak diketahui sampai mengetahuinya. Jelaslah kiranya, belajar
sangatlah penting bagi kehidupan seorang manusia.
Berbicara tentang belajar, “belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih
baik, “pada Olimpiade Sains Kuark dimana kesenangan belajar sains majalah
komil Kuark membuat Emilia Anagya, finalis dari Blora Jawa tengah, tidak jijik
bermain cacing dengan teman-temannya. Mereka asyik menggali tanah basah
disekitar rumah untuk bisa mempelajari soal cacing yang beremanfaat untuk
kesuburan tanah.
Dari penjelasan diatas, dapat kita cermati bahwa manusia dan mahkluk
hidup lain membutuhkan dunia untuk mengembangkan dan melangsungkan
hidupnya. Dengan kegiatan belajar atau menyesuaikan diri, maka berbagai macam
cara mereka gunakan sebagai pembelajaran diri, salah satunya pembelajaran yang
ada di sekolah.
Dengan demikian, seorang guru harus menjadi motivasi bagi diri dan
peserta didiknya dengan memberikan suguhan model dan materi pembelajaran
secara aktif salah satunya dengan cara menerapkan model pembelajaran ice
breaking di dalam pembelajaran.
Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang sederhana, ringan
dan ringkas yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan, kekakuan rasa
bosan atau mengantuk dalam mata pelajaran. Sehingga bisa membangun suasana
belajar yang dinamis penuh semangat dan antusias yang dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, serius tapi santai. Dengan demikian,

1
disinilah peran ice breaking sangat diperlukan untuk menghilangkan situasi yang
membosankan bagi pengajar dan siswa, serta kembali segar dan menyenangkan.
Dalam melakukan ice breaking, guru melakukan panduan-panduan atau cara
untuk menjalankannya agar ice breaking berjalan optimal yang hasilnya juga akan
dirasakan oleh guru dan siswa. Salah satunya dengan cara mengingat panduan
atau cara yang sudah disiapkan terlebih dahulu, agar tidak lupa dan tersalurkan
kepada tujuannya, yaitu peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka Rumusan Makalah pada Makalah
ini adalah:
1. Apa Ice Breaking/Ice Breaker itu?
2. Apa tujuan dilaksanakan Ice Breaking/Ice Breaker?
3. Apa saja metode yang dapat dilakukan dalam Ice Breaking/Ice Breaker?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini berdasarkan Rumusan makalah diatas
adalah :
1. Untuk Mengetahui Ice Breaking/Ice Breaker itu.
2. Untuk Mengethaui tujuan dilaksanakan Ice Breaking/Ice Breaker.
3. Untuk Mengetahui metode yang dapat dilakukan dalam Ice Breaking/Ice
Breaker.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ice Breaking


Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makna
“memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam training dengan maksud
menghilangkan kebekuan-kebekuan di antara peserta latihan, sehingga mereka
saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan status, usia,
pekerjaan, penghasilan, jabatan dan sebagainya akan menyebabkan terjadinya
dinding pemisah antara peserta yang satu dengan yang lainnya. untuk melebur
dinding-dinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah proses ice breaking.
Menurut Syam Mahfud (2010) ice breaking adalah suatu aktivitas kecil
dalam suatu acara yang bertujuan agar peserta mengenal peserta lain dan
merasa nyaman dengan lingkungan barunya. Kegiatan ini biasanya berupa
suatu humor, kadang berupa kegiatan yang cenderung memalukan, kegiatan
berupa informasi, pencerahan, atau dapat juga dalam bentuk permainan
sederhana. Selanjutnya ice breaking bisa diartikan sebagai usaha untuk
memecahan atau mencairkan suasana yang kaku seperti es agar menjadi lebih
nyaman mengalir dan santai. Hal ini bertujuan agar materi-materi yang
disampaikan dapat diterima (Nida, 2011).
Menurut Dryden dan Vos (2000) belajar akan efektif bila proses
pembelajaran dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan (joyfull
learning). Ada beberapa hal yang mendukung efektivitas hasil belajar siswa
diantaranya siswa belajar dalam kondisi senang, guru menggunakan berbagai
fariasi metode dan teknik, mengggunakan media belajar menarik dan
menantang, penyesuaian dengan konteks, pola induktif, dan siswa sebagai
subjek dalam pembelajaran. Ice breaker dalam pembelajaran, perkuliahan, atau
pelatihan sangat membantu dalam membuat suasana belajar yang
menyenagkan. Caranya dapat secara interegatif atau secara khusus diberikan
dalam sela atau jeda dalam proses pembelajaran.

3
Dari beberapa pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa ice breaking
merupakan suatu aktivitas kecil dalam suatu kegiatan sebagai usaha untuk
memecah suasana beku/ kaku agar peserta merasa nyaman dengan
lingkungannya dan meningkatkan motivasi peserta untuk mengikuti kegiatan
yang sedang dijalani.

B. Tujuan Ice Breaking

Tujuan dilaksanakan ice breaking adalah :


1.  Terciptanya kondisi-kondisi yang equal (setarap) antara sesama peserta
dalam kegiatan training.
2. Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara peserta, sehingga tidak ada
lagi anggapan si anu pintar, si anu bodoh, si anu kaya, si anu bos dan lain
sebagainya, yang ada hanyalah kesamaan kesempatan untuk maju.
3. Terciptanya kondisi yang dinamis di antara peserta.
4. Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama peserta untuk melakukan
aktivitas selama training berlangsung.

C. Metode Ice Breaking


Banyak metode yang dapat dilakukan dalam ice breaking ini, di antaranya :
1. Metode Ceramah
Trainer terlebih dahulu melakukan ceramah pembuka yang pada hakikatnya
menjelaskan tentang beberapa hal, antara lain : pentingnya kesatuan dalam suatu
komunitas, persamaan hak di antara sesama peserta, perlakukan yang sama, tim
building, kesadaran potensi, kerjasama antar kelompok dll.
2. Metode Studi Kasus
Trainer memberikan kesempatan kepada peserta untuk ikut andil memecahkan
persoalan-persoalan praktis sehari-hari yang ditawarkan oleh pelatih, tujuannya
adalah ;
a. Untuk melihat potensi awal yang dimiliki masing-masing peserta baik dari
segi afektif, kognitif maupun psikomotornya.

4
b. Membiasakan peserta untuk berinteraksi dengan kelompoknya yang baru,
dengan bertanya, menanggapi atau mengamati peserta lain.
c. Memberikan pengertian bahwa sejak hari itu mereka akan menjadi sebuah
keluarga (sanak famili) sampai kapanpun.
3. Metode Sinetik
Sebuah metode pengembangan sumbang saran, dimana dalam suatu
pemecahan masalah dipadukan berbagai pendapat dari berbagai disiplin ilmu
sehingga memunculkan solusi yang lebih kreatif terhadap persoalan yang muncul.
4. Metode Lorong Penuh Liku
Metode ini dimulai dari membaca beberapa halaman dari buku, kemudian
dipaksa untuk membuat keputusan. Berdasarkan keputusan itu peserta
diinstruksikan untuk membuka pada suatu halaman tertentu yang telah disusun
secara acak. Kemudian diberikan sebuah skenario yang berdasarkan keputusan
yang telah dibuat dan keputusan lebih lanjut akan mengirim anda ke halaman
muka atau halaman-halaman belakang dari buku, sampai akhirnya peserta keluar
dari lorong-lorong tersebut, mungkin setelah melakukan beberapa langkah-
langkah yang salah. (untuk penggunaan teknik ini, pelatih harus terlebih dahulu
mempersiapkan bahan-bahannya).
5. Metode Simulasi dan Permainan
Metode ini merupakan metode yang paling mudah dilakukan, pelatih
mempersiapkan beberapa permainan yang bertujuan untuk memecah kebekuan
(ice breaking games) peserta. Permainan ini banyak sekali bentuknya, di
antaranya adalah ; permainan lempar kokarde, pesan berantai, ziq-zaq dan lain-
lain. Tujuan simulasi ini adalah :
a. Terciptanya keakraban di antara peserta.
b. Masing-masing peserta dapat menghafal nama dan beberapa identitas penting
peserta lainnya.
c. Tertanamnya anggapan bahwa mereka adalah satu kesatuan (solidaritas) “bila
satu sakit, yang lain akan ikut merasakannya”.

5
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, ice breaking/ice breaker merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh guru dalam mengajar dan mendidik para
siswa baik dalam kelas maupun diluar kelas. Ice breaking/ice breaker merupakan
bagian dari sebuah strategi pendukung pembelajaran yang mampu
mengembalikan fokus serta perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
Sehingga belajar tidak mungkin tanpa kemauan untuk belajar, maka
kesukaan siswa terhadap sikap yang dilahirkan guru jelas akan memberikan
motifasi tersendiri dalam belajar.
Oleh karenanya mempelajari lebih dalam apa itu ice breaking/ice breaker
adalah suatu keharusan bagi mereka para guru yang memiliki progres dan
semangat yang tinggi dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif
serta dinamis dalam melahirkan generasi terbaik dimasa yang akan datang.

B. SARAN
Dengan Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
bentuk penyusunan maupun materinya memiliki kekurangan dan masih
memerlukan tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun
tulisannya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Khususnya
kepada bapak dosen kami mohon selalu bimbingan dan arahannya, apabila dalam
pemaparaan makalah ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian, amin ya
rabbal ‘alamin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nida. 2011. “Varian Ice Breaker: SegarkanAktivitasPembelajaran”.


(http://komunikasi.um.ac.id, diakses 28 September 2012).

Sunarto. 2008. “Ice Breaking: Tips MenjadiFasilitatorIdola”.


(http://sunartombs.wordpress.com, diakses 28 September 2012).

Supriadi.2006. “Ice BreakingdanOrientasi”. (http://www.andragogi.com, diakses


28 September 2012)

SyamMahfud. 2010. “Ice Breaking Definition”. (http://akselera.wordpress.com,


diakses 28 September 2012).

7
15

Anda mungkin juga menyukai