Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGGUNAKAN


METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPAS
KELAS V SDIT AL-MADANIY LUBUK BASUNG
KAB.AGAM
Digunakan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional

OLEH:
NENO OCTAVIA
856265724

Tutor
Nofriza Efendi, M.Pd.
Id Tutor: 14004476

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
TERBUKA
UPBJJ - PADANG
POKJAR BAWAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan pendidikan di zaman modern ini semakin hari semakin maju,
begitupun pola dan metode pembelajaran juga terus mengalami pembaharuan. Salah
satunya pembaharuan terhadap kurikulum, yaitu kurikulum merdeka. Dalam penerapan
kurikulum ini, proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna,
tidak terburu-buru dan sesuai dengan minat bakat siswa. (Purbasari et al., 2022).
Pembaharuan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya
tujuan pendidikan dari sebuah kurikulum pendidikan, yang mana pendidikan
merupakan hal yang begitu dibutuhkan dalam hidup terutama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (Ahmad, 2017).
Selanjutnya “pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
”Kemudian pendidikan adalah jalur yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. (Teguh Triwiyanto,
2015).
Dalam diri setiap siswa mengandung banyak potensi, nilai karakter inti yang
harus dikembangkan dengan baik. Dengan berkembangnya potensi prinsip aktif dalam
diri siswa tentu akan melahirkan nilai kerja keras, kemandirian, tanggung jawab dan
rasa ingin tahu yang tinggi dalam belajar. (Suryadi, 2020).
Pembelajaran IPAS di kelas V Sekolah Dasar bertujuan untuk membantu siswa
menguasai, memahami sejumlah fakta dan konsep IPAS mengenai fenomena alam dan
sosial serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
mengembangkan dan menanamkan sikap ilmiah pada diri siswa, terkhusus pada materi
sistem pencernaan. Materi ini sangat erat kaitannya dengan diri siswa itu sendiri. Pada
pembelajaran IPAS banyak konsep yang harus dimengerti oleh siswa, karena
berpengaruh terhadap siswa untuk mengerti konsep pada pelajaran dan benar-benar
paham materi yang sudah dijelaskan. (Yusuf, Nadziroh, & Tyas, 2021).
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada hari Senin, 9 Oktober 2023 di
kelas V SDIT Al Madaniy pada pembelajaran sistem pencernaaan dengan
menggunakan metode ceramah. Banyak dari siswa yang merasa bosan dan kurang
memahami materi yang telah jelaskan oleh guru, siswa belum mampu menjelaskan
kembali materi yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri, siswa belum dapat
mengklasifikasikan materi dengan tepat, siswa belum mampu memberikan contoh lain
dari materi yang sudah dipelajari, sehingga sangat berpengaruh kepada tingkat
pemahaman siswa dalam memahami materi sistem pencernaan tersebut.
2. Analisis Masalah
Dari pemaparan pembahasan di atas pengamat melihat kondisi tersebut
disebabkan oleh (1) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik
(2) kurangnya alat peraga yang digunakan guru dalam materi sistem pencernaan
sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran (3) guru lebih aktif dari pada
siswa (4) Guru sering menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa merasa
jenuh atau bosan. Dari beberapa faktor di atas hal tersebut mempengaruhi tingkat
pemahaman siswa pada materi pembelajaran sistem pencernaan sehingga berdampak
pada kurang memuaskannya hasil nilai evaluasi belajar siswa.
3. Alternatif Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari uraian pembahasan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
metode ceramah kurang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi
sistem pencernaan. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Oleh sebab
itu upaya yang dilakukan seorang guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa
pada materi sistem pencernaan ini yaitu dengan menggunakan berbagai macam metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa salah satunya dengan
menggunakan metode demonstrasi. Dengan menerapkan metode ini diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem pencernaan.
Metode demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan oleh guru kepada
siswa dengan menggunakan alat peraga. Penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan proses interaksi belajar mengajar dikelas dan siswa dapat memusatkan
perhatian pada pelajaran yang diberikan. Selain itu siswa dapat berpatisipasi aktif dan
memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapnnya sehingga
siswa dapat lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan dengan baik. ‘‘Metode
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik, memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga pembelajaran
lebih bermakna dan memudahkan dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. (Huda, 2015)
Menurut Wina Sanjaya (2015:153) langkah-langkah pelaksanaan metode
demonstrasi adalah (a) mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan
demonstrasi, (b) ciptaan suasana yang menyenangkan dengan menghindari suasana
yang menegangkan, (c) yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi
dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa, (d) memberikan kesempatan untuk secara
aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
itu, (e) mengakhiri metode demonstrasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian di kelas
V SDIT Al-Madaniy Lubuk Basung dengan mengunakan metode demonstrasi dengan
judul penelitian yaitu “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Menggunakan
Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPAS Kelas V SDIT Al-Madaniy Lubuk
Basung Kab. Agam”
B. Rumusan Masalah
Dari masalah di atas dapat dirumuskan permasalahannya adalah
“Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi
pada pembelajaran IPAS kelas V SDIT Al Madaniy Lubuk Basung Kab. Agam ?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
upaya meningkatkan pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi pada
pembelajaran IPAS kelas V SDIT Al Madaniy Lubuk Basung Kab. Agam.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai
pihak.
Manfaat penelitian ini bagi siswa diantaranya yaitu:
1. Bagi Siswa:
a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari materi sistem pencernaan.
b. Meningkatkan motivasi siswa dalam menngkatkan pemahaman pada materi
sistem pencernaan.
c. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemukan hal-hal barubagi dirinya dalam
materi sistem pencernaan.
d. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Bagi Guru:
Manfaat penelitian ini bagi guru diantaranya yaitu:
a. Dengan adanya penelitian tindakan kelas, guru dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, sehingga guru bisa merasa puas karena guru sudah melakukan
tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Melakukan perbaikan melaui penelitian tindakan kelas ini guru dapat
berkembang secara profesional dan dapat meningkatkan hasil kinerjanya karena
seorang guru mampu melakukan perbaikan terhadap kelas yang dikelolanya.
c. Dengan adanya penelitian tindakan kelas, seorang guru dapat menemukan
kelemahan dan kekurangannya sendiri, sehingga seorang guru lebih percaya diri
dalam menjalankan profesinya.
d. Memperluas wawasan guru tentang penerapan metode pembelajaran dikelas,
serta dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru sehingga dapat
meningkatkan kualitas profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran
di kelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Bagi Sekolah:
Manfaat penelitian ini bagi sekolah diantaranya yaitu:
a. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa disekolah.
b. Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pembelajaran disekolah.
c. Sebagai bahan pertimbangan dan penentu kebijakan dalam usaha penyediaan
sarana pembelajaran yang bervariasi selain dari kreativitas guru sendiri.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pemahaman Siswa


1. Pengertian Pemahaman di Sekolah Dasar
Pemahaman adalah suatu proses, sebuah cara, suatu perbuatan dalam
memahami atau memahamkan sesuatu. Dalam pembelajaran, pemahaman
dimaksudkan sebagai kemampuan atau keahlian yang dimiliki seseorang
untuk dapat mengerti apa yang telah diajarkan oleh seseorang. Dengan
kata lain, pemahaman merupakan hasil dari proses sebuah pembelajaran.
Istilah pemahaman berasal dari asal kata paham yang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia terjemahkan sebagai pengetahuan banyak,
pendapat, aliran, mengerti benar, paham betul. (KBBI,2016)
Menurut ahli, pemahaman adalah hasil sebuah pembelajaran dalam
proses belajar yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami sesuatu
apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci
tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri.(Sudjana, 2017)
Selain itu menurut ahli lainnya, pemahaman adalah suatu
kemampuan diri dalam pemahaman dan penjelasan suatu keadaan atau
situasi tertentu yang bersifat umum untuk diketahui. Peserta didik yang
telah paham dan mengerti jika dalam situasi sudah mengetahui dan
mampu mengingat kembali pelajaran yang sudah pernah dipelajari dan
mampu menerapkannya dengan baik. (Gilang & Zuliana, 2018)
Berdasarkan pemaparan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa,
pemahaman merupakan kemampuan atau kecakapan peserta didik dalam
memahami atau menguasai suatu bahan ajar atau materi pembelajaran
dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Pemahaman disini bukan hanya
sekedar mengetahui saja, tetapi dapat menerapkan apa-apa saja yang telah
dipahaminya sehingga menjadi suatu hal yang bermanfaat.
2. Pengertian Metode Demonstrasi di Sekolah Dasar
Metode belajar yaitu cara menerapkan rencana atau keinginan yang
telah rancang dan disusun kegiatannya secara nyata agar bisa mencapai
tujuan yang optimal dan tepat sasaran. (Sanjaya, 2016)
Metode pembelajaran yang akan dituju atau dicapai direalisasikan
dengan menggunakan berbagai macam metode yang tepat, sesuai dengan
standar atau ketentuan batas keberhasilan. Kehadiran seorang pendidik
alias seorang guru di kelas, diharapkan dapat menumbuhkan dan
menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan nyaman, yang
mana situasi tersebut dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran dengan efektif dan efesien sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. (Djamarah, 2016)
Metode demonstrasi adalah cara menyajikan bahan ajar dengan
teknik peraga atau dengan kata lain memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi atau sebuah benda yang sedang
dipelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang disertai dengan penjelasan
lisan. (Senjaya, 2016)
Metode demonstrasi adalah sebuah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang sesuai dengan bentuk asli atau sesuatu yang
menyerupai, berdasarkan kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang sesuai dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
ajarkan kepada siswa. (Huda, 2017)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
adalah sebuah metode atau cara seorang guru dalam mengajar dengan
memperagakan suatu alat atau benda untuk melakukan kegiatan
pembelajaran dengan maksud agar peserta didik paham dengan materi
yang sedang diajarkan.
Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman
langsung kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan
memudahkan dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk
aktif dalam pembelajaran. (Huda, 2016)
3. Langkah-langkah dalam Penerapan Metode Demonstrasi
Langkah - langkah dalam penerapan metode demonstrasi
diantaranya yaitu, (a) Merumuskan kecakapan atau keterampilan yang
hendak dicapai setelah demonstrasi. (b) Mempertimbangkan penggunaan
metode yang tepat dan efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. (c)
Melihat alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelumnya
didemontrasikan sehingga tidak gagal saat diadakan demonstrasi. (d)
Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan. (e) Menghitung
waktu yang tersedia (f) Pelaksanaan demonstrasi. (g) Membuat
perencanaan penilaian terhadap kemajuan siswa. (h) Anda perlu
mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu berhasil
dan bila perlu demonstrasi bisa diulang. (Huda, 2017)
4. Kelebihan Metode Demonstrasi
Adapun kelebihan pembelajaran metode demonstrasi diantaranya
sebagai berikut: (a) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan
lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara
kata-kata atau kalimat). (b) Siswa lebih mudah memahami apa yang
dipelajari. (c) Proses pengajaran lebih menarik. (d) Siswa dirangsangkan
untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan
mencoba melakukannya sendiri. (Djamarah, 2016)
5. Kelemahan Metode Demonstrasi
Adapun kelemahan pembelajaran dengan metode demonstrasi
diantaranya yaitu sebagai berikut: (a) Metode ini memerlukan
keterampilan guru secara khusus, karena tanpa di tunjang dengan hal itu,
pelaksanaan metode demonstrasi akan tidak efektif. (b) Fasilitas seperti
peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik. (c) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran yang lainnya.
(Djamarah, 2016)
6. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi
Cara mengatasi kelemahan metode pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi diantaranya ialah sebagai berikut: (a)
Tentukan kelebihan dahulu hasil yang ingin dicapai dalam pertemuan itu.
(b) Guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehinga murid-
murid memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan
sikap dan kecakapan praktis. (c) Pilih dan kumpul kan alat-alat
demonstrasi yang akan dilaksanakan. (d) Usahakan agar seluruh murid
dapat mengikuti pelaksanaan demontrasi itu sehingga memperoleh
pengertian dan pemahaman yang sama. (e) Berikan pengertian yang
sejelas-jelasnya tentang landasan teori yang didemonstrasikan. Hindari
pemakaian istilah yang tidak dipahami murid. (f) Sedapat mungkin bahan
pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-hal yang bersifat praktis dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari. (g) Menetapkan secara garis besar
langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. (Djamarah, 2016)
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, tempat, waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Adapun subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDIT Al-
Madaniy dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang , yang terdiri dari 13 siswa laki-
laki dan 15 siswa perempuan. Dengan materi “Sistem Pencernaan” mata pelajaran
IPAS.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas V SD IT AL-Madaniy, Kecamatan Lubuk
Basung, Kabupaten Agam. Adapun pemilihan tempat penelitian ini karena peneliti
bertugas sebagai wali kelas di kelas tersebut.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2023 dengan
materi pembelajaran sistem pencernaan, yang dilakukan dengan 2 siklus. Dengan
waktu penelitian sebagai mana tertera pada tabel berikut:

Keterangan
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran
Siklus
1 Jumat, 20 Oktober 2023 IPAS Pra Siklus
2 Senin, 23 Oktober 2023 IPAS Siklus 2
3 Jumat, 27 Oktober 2023 IPAS Siklus 2

4. Pihak yang membantu


Penelitian yang saya lakukan ini tidak terlepas dari peranan penting teman
sejawat, dan juga Kepala Sekolah yang sudah memfasilitasi peneliti dalam
melakukan penelitian tindakan kelas ini. Guru yang saling bekerja sama dalam
penyelenggaraan penelitian yang saya laksanakan serta peserta didik saya sebagai
informan yang memberikan saya data dalam pelaksanaan penelitian ini.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Deskripsi Per Siklus
Penelitian ini dilaksanakan pada 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari
beberapa rangkaian yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
1. Tahap Pra Siklus
Pada kegiatan pra siklus ini dilaksanakan kegiatan observasi sebelum
melakukan penelitian, yaitu dengan melakukan wawancara terhadap rekan
sejawat dan siswa kelas V SDIT Al Madaniy Lubuk basung. Serta
melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/ Modul Ajar, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1) Melakukan kegiatan Apersepsi dan memberi semangat kepada
siswa.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas.
3) Menyampaiankan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi tentang sistem pencernaan pada manusia.
2) Guru meminta siswa menyebutkan alat sistem pencernaan manusia
dengan tepat dan benar.
3) Guru meminta siswa mengulang kembali penjelasan yang telah
diberikan guru yaitu tentang organ sistem pencernaan pada manusia.
4) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
5) Guru membahas soal yang telah diberikan kepada siswa secara
bersama-sama.
c. Kegiatan penutup
1) Siswa diberi kesempatan menanyakan hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan pertanyaan dan penguatan terhadap materi yang
sudah dipelajari kepada siswa serta memberikan kesimpulan
terhadap pembelajaran yang telah dipelajari.
3) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama siswa.
2. Tahap Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1) Peneliti menentukan kapan penelitian dilaksanakan.
2) Peneliti membahas materi sistem pencernaan manusia yang akan
disampaikan kepada siswa.
3) Peneliti menyusun perangkat penelitian berupa RPP, LKPD yang akan
digunakan saat pembelajaran.
4) Peneliti menyusun dan menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan
kepada siswa diakhir pembelajaran.
5) Peneliti mempersiapkan peralatan dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan, peneliti sebagai guru
menerapkan model pembelajaran sesuai dengan metode yang sudah di
rencanakan yaitu menggunakan metode demonstrasi dalam materi
pembelajaran sistem pencernaan manusia. Langkah-langkah yang dilakukan
pada tahap pelaksanaan yaitu :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Kelas dimulai dan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
b. Berdoa sebelum memulai pembelajaran dengan dipimpin oleh salah
seorang siswa. Dilanjutkan dengan memuraja’an surah secara
bersama-sama.
c. Menyanyikan salah satu lagu nasional. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat nasionalisme
dan cinta tanah air.
d. Siswa menyimak informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan, serta tujuan yang diharapkan akan dicapai setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
e. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan melakukan tanya
jawab, mengulas kembali beberapa hal tentang kegiatan pada
pertemuan sebelumnya berkaitan dengan sistem pencernaan
manusia, dikaitkan dengan asal sumber energi yang kita dapatkan.
f. Guru memberikan pertanyaan pemantik guna untuk menstimulus
rasa keingintahuan siswa terhadap topik sistem pencernaan pada
manusia.
2. Kegiatan Inti
a. Guru memperlihatkan gambar dan alat peraga dari sistem
pencernaan manusia secara langsung di depan kelas, dan meminta
siswa menyebutkan masing-masing nama organ sistem pencernan
serta fungsinya masing-masing.
b. Guru menutup nama-nama organ pencernaan manusia, kemudian
siswa secara acak diminta menuliskan nama organ pencernaan yang
ditunjuk oleh guru.
c. Guru menjelaskan proses dan cara kerja dari sistem pencernaan
manusia di depan kelas. Beberapa siswa diberi kesempatan
melakukan peragaan tersebut.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem
pencernaan manusia kepada siswa guna untuk melihat sejauh mana
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari
tersebut.
e. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan siswa. Siswa
diminta berdiskusi dengan teman sebangku tentang proses apa saja
yang terjadi di dalam sistem pencernaan manusia.
f. Siswa mencatat hasil diskusi pada lembar tugas dan
membacakannya di tempat duduk masing-masing.
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab terkait materi pembelajaran
yang belum dipahami.
b. Guru bertanya tentang perasaan siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
c. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran tentang sistem pencernaan
manusiadengan bahasa yang udah dipahami oleh siswa.
d. Guru memberikan penguatan dan menjelaskan keterkaitan materi
dengan lingkungan kehidupan siswa.
e. Kegiatan siswa diakhiri dengan melakukan doa secara bersama-
sama.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan.
Pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, dokumentasi, dan tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini adalah tes tertulis dan observasi keaktifan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas V dengan menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi dengan bantuan media alat peraga gambar sistem pencernaan
manusia.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk menganalisis kegiatan yang telah
selesai dilaksanakan pada siklus 1. Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil
data observasi keaktifan siswa secara deskriptif kualitatif, dan analisis hasil
belajar siswa secara deskriptif kuantitatif. Hasil refleksi digunakan sebagai
tahap evaluasi dan menetapkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini
dan menjadi solusi dan masukan untuk rancangan tindakan selanjutnya.
3. Tahap Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1) Peneliti menentukan kapan penelitian dilaksanakan.
2) Peneliti membahas materi sistem pencernaan manusia yang akan
disampaikan kepada siswa.
3) Peneliti menyusun perangkat penelitian berupa RPP, LKPD yang akan
digunakan saat pembelajaran.
4) Peneliti menyusun dan menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan
kepada siswa diakhir pembelajaran.
5) Peneliti mempersiapkan peralatan dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan, peneliti sebagai guru
menerapkan model pembelajaran sesuai dengan metode yang sudah di
rencanakan yaitu menggunakan metode demonstrasi dalam materi
pembelajaran sistem pencernaan manusia. Langkah-langkah yang dilakukan
pada tahap pelaksanaan yaitu :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Kelas dimulai dan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
b. Berdoa sebelum memulai pembelajaran dengan dipimpin oleh salah
seorang siswa. Dilanjutkan dengan memuraja’an surah secara
bersama-sama.
c. Menyanyikan salah satu lagu nasional. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat nasionalisme
dan cinta tanah air.
d. Siswa menyimak informasi kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan, serta tujuan yang diharapkan akan dicapai setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
e. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan melakukan tanya
jawab, mengulas kembali beberapa hal tentang kegiatan pada
pertemuan sebelumnya berkaitan dengan sistem pencernaan
manusia, dikaitkan dengan asal sumber energi yang kita dapatkan.
f. Guru memberikan pertanyaan pemantik guna untuk menstimulus
rasa keingintahuan siswa terhadap topik sistem pencernaan pada
manusia.
2. Kegiatan Inti
a. Guru memperlihatkan gambar dan alat peraga dari sistem
pencernaan manusia secara langsung di depan kelas, dan
meminta siswa menyebutkan masing-masing nama organ sistem
pencernan serta fungsinya masing-masing.
b. Guru menutup nama-nama organ pencernaan manusia,
kemudian siswa secara acak diminta menuliskan nama organ
pencernaan yang ditunjuk oleh guru.
c. Guru menjelaskan proses dan cara kerja dari sistem pencernaan
manusia di depan kelas. Beberapa siswa diberi kesempatan
melakukan peragaan tersebut.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem
pencernaan manusia kepada siswa guna untuk melihat sejauh
mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah
dipelajari tersebut.
e. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan siswa. Siswa
diminta berdiskusi dengan teman sebangku tentang proses apa
saja yang terjadi di dalam sistem pencernaan manusia.
f. Siswa mencatat hasil diskusi pada lembar tugas dan
membacakannya di tempat duduk masing-masing.
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab terkait materi pembelajaran yang
belum dipahami.
b. Guru bertanya tentang perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran.
c. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran tentang sistem pencernaan
manusiadengan bahasa yang udah dipahami oleh siswa.
d. Guru memberikan penguatan dan menjelaskan keterkaitan materi dengan
lingkungan kehidupan siswa.
e. Kegiatan siswa diakhiri dengan melakukan doa secara bersama-sama.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan.
Pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, dokumentasi, dan tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini adalah tes tertulis dan observasi keaktifan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas V dengan menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi dengan bantuan media alat peraga gambar sistem pencernaan
manusia.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk menganalisis kegiatan yang telah
selesai dilaksanakan pada siklus 2. Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil
data observasi keaktifan siswa secara deskriptif kualitatif, dan analisis hasil
belajar siswa secara deskriptif kuantitatif. Hasil refleksi digunakan sebagai
tahap evaluasi dan menetapkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini
dan menjadi solusi dan masukan untuk rancangan tindakan selanjutnya.

C. Analisis Data
Data yang diambil pada penelitian ini diperoleh dengan cara kuantitatif dan
kualitatif. Adapun metode yang digunakan yaitu metode kuantitafif dan kualitatif
dalam bentuk pendekatan deskriptif. Digunakannya metode kuantitatif dikarenakan
data yang dikumpulkan berbentuk angka-angka, sedangkan kualitatif digunakan
dikarenakan angka-angka tersebut dipaparkan dalam bentuk deskripsi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada pembahasan ini berisi tentang data-data hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Data hasil penelitian ini berbentuk tabel. Pada bagian bawah tabel
terdapat penjelasan mengenai data hasil penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat
dan disertai gambar diagram batang.

Pada penelitian ini aktivitas siswa diamati oleh supervisor. Hasil pengamatan
aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pra Siklus Tanpa Menggunakan
Metode Demonstrasi

Nilai
Aspek yang Diamati
4 3 2 1
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan penuh semangat. √
2. Siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. √
3. Siswa memperhatikan dengan baik materi yang diajarkan. √
4. Siswa aktif bertanya jawab di dalam proses pembelajaran. √
Jumlah 8
Kegiatan Inti
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik. √
2. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan tepat dan antusias. √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi sistem

pencernaan manusia.
4. Siswa menyebutkan nama-nama organ sistem pencernaan

manusia dengan tepat dan benar.
5. Siswa menuliskan nama-nama sistem pencernaan manusia √
6. Siswa mengerjakan tugas pada LKPD √
7. Siswa bersemangat memaparkan hasil LKPD √
8. Siswa dan guru membahas hasil LKPD √
Jumlah 16
Kegiatan Penutup
1. Mengerjakan tugas-tugas/menjawab pertanyaan √
2. Mendengarkan penguatan dan kesimpulan dari guru √
Jumlah 4
Jumlah Keseluruhan 28
Rata-rata 57,14%

𝐹
𝑃 = 𝑁 𝑥 100%

28
= 𝑥 100%
56

=50%

Keterangan : P = Angka Presentase


F = Frekuensi yang akan dicari presentasenya
N = Number Of Cases (Jumlah Frekuensi)

Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Metode


Demonstrasi.

Nilai
Aspek yang Diamati
4 3 2 1
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan penuh semangat. √
2. Siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti √
pembelajaran.
3. Siswa memperhatikan dengan baik materi yang diajarkan. √
4. Siswa aktif bertanya jawab di dalam proses pembelajaran. √
Jumlah 13
Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan dengan baik materi yang dijelaskan guru √
2. Siswa memperhatikan dengan saksama alat peraga sistem √
pencernaan manusia yang dijelaskan guru.
3. Siswa antusias untuk mencobakan alat peraga sistem √
pencernaan manusia ke depan kelas.
4. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru tentang sistem √
pencernaan pada manusia.
5. Siswa bersemangat dalam mencatat hasil diskusi tentang sistem √
pencernaan pada manusia.
Jumlah 17
Kegiatan Penutup
1. Mengerjakan tugas-tugas/menjawab pertanyaan √
2. Mendengarkan penguatan dan kesimpulan dari guru √
Jumlah 6
Jumlah Keseluruhan 36
Rata-rata 81,81%

𝐹
𝑃 = 𝑁 𝑥 100%

36
= 44 𝑥 100%

=81,81%

Skala Hasil :

4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Berdasarkan tabel di atas didapatkan perbedaan hasil pengamatan aktivitas


siswa pada pra siklus pada tabel 4.1 (belum menerapkan metode demonstrasi)
dengan siklus 1 dan 2 pada tabel 4.2 (menggunakan metode demonstrasi) yang
mana perbandingan kedua hasil siklus tersebut dipaparkan pada tabel 4.3 berikut
ini :
Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Pemahaman Siswa

No. Keterangan Pra Siklus Siklus 1


1. Jumlah 28 36
2. Rata-rata 50% 81,81%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diamati bahwa keaktifan pemahaman siswa


mengalami peningkatan pada siklus 1 dan 2 pada saat pelaksanaan penelitian.
Nilai rata-rata keaktifan siswa pada Pra siklus sebesar 50%, sedangkan pada
siklus 1 nilai rata-ata keaktifan pemahaman siswa meningkat secara signifikan
menjadi 81,81%. Peningkatan persentase keaktifan pemahaman siswa dari pra
siklus ke siklus 1 ternyata mengalami peningkatan sebesar 31,81%. Data ini
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Untuk lebih jelasnya
peningkatan keaktifan pemahaman siswa dapat dilihat pada diagram batang
dibawah ini:

Persentase (%)
90
80
70
60
50
40 Presentase
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 & 2

Gambar 3. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi


pada materi sistem pencernaan manusia di kelas V Darussalam 3 SDIT Al
Madaniy Lubuk Basung, berhasil dan efektif dalam meningkatkan keaktifan
pemahaman siswa kelas V Darussalam 3 SDIT Al Madaniy Lubuk Basung.

Data selanjutnya diperoleh melalui tes yang dilaksanakan pada akhir siklus.
Tes yang diberikan kepada siswa berupa soal evaluasi dalam bentuk
mengelompokkan organ pencernaan sesuai fungsinya. Skor tes belajar siswa
pada pra siklus, siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Pra Siklus

No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan


1. Afifah Fitiya Humaira 82 Tuntas
2. Airlangga Mahesa 50 Tidak Tuntas
3. Albar Tusmen 92 Tuntas
4. Alika Aprilia Kosnangga 82 Tuntas
Tanjung
5. Aliyyah Izzatunnisa Rinzalni 60 Tidak Tuntas
6. Athaya Fredelina Ghani 88 Tuntas
7. Dzaqiya Khairani Asrri 60 Tidak Tuntas
8. Faiz Al Fahrizi 90 Tuntas
9. Farzan Ahza Rabbani 90 Tuntas
10. Fauzan Ramadhan 82 Tuntas
11. Hana Humairah 60 Tidak Tuntas
12. Hanan Farih 60 Tidak Tuntas
13. Irwan Jubara Rizki 90 Tuntas
14. Jihandra Fahrisa 55 Tidak Tuntas
15. Kirana Afiqah Fitri 90 Tuntas
16. Lakeisha Aliyah Legawa 90 Tuntas
17. Muhammad Albirruni Satri 92 Tuntas
18. Muhammad Azam 45 Tidak Tuntas
19. Muhammad Fattan Delvano 90 Tuntas
20. Muhammad Syaaddad 80 Tuntas
Dzakwan
21. Nafisha Zakiyyah Zharif 50 Tidak Tuntas
22. Nayla Dzakira Aftani 82 Tuntas
23. Nikesya Zakiyah 82 Tuntas
24. Nurfahma Kamila 82 Tuntas
25. Raffa Kenzio Vidian 60 Tidak Tuntas
26. Rihanna Almahyra 90 Tuntas
27. Saskia Widila 90 Tuntas
28 Ziyadlana Fayyadhi 95 Tuntas
F
KKM = N 𝑥 100%

18
= 28 𝑥 100%

= 64,27%

Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar


secara individu sebanyak 18 orang atau 64,27%. Sedangkan 9 lainnya atau
35,73% belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan KKM yang telah
ditetapkan sekolah, setiap siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran jika bobot
nilai jawaban dan kemampuan belajar siswa ≥70. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan belajar siswa pada pra siklus belum tercapai dan perlu perbaikan pada
siklus 1 dan 2

Berikut hasil yang sudah dicapai pada siklus 1 dan 2:

Tabel 4.5. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siklus 1 dan 2

No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan


1. Afifah Fitiya Humaira 90 Tuntas
2. Airlangga Mahesa 69 Tidak Tuntas
3. Albar Tusmen 88 Tuntas
4. Alika Aprilia Kosnangga 74 Tidak Tuntas
Tanjung
5. Aliyyah Izzatunnisa Rinzalni 82 Tuntas
6. Athaya Fredelina Ghani 92 Tuntas
7. Dzaqiya Khairani Asrri 88 Tuntas
8. Faiz Al Fahrizi 92 Tuntas
9. Farzan Ahza Rabbani 90 Tuntas
10. Fauzan Ramadhan 80 Tuntas
11. Hana Humairah 80 Tuntas
12. Hanan Farih 80 Tuntas
13. Irwan Jubara Rizki 90 Tuntas
14. Jihandra Fahrisa 85 Tuntas
15. Kirana Afiqah Fitri 92 Tuntas
16. Lakeisha Aliyah Legawa 90 Tuntas
17. Muhammad Albirruni Satri 92 Tuntas
18. Muhammad Azam 85 Tuntas
19. Muhammad Fattan Delvano 85 Tuntas
20. Muhammad Syaaddad 87 Tuntas
Dzakwan
21. Nafisha Zakiyyah Zharif 90 Tuntas
22. Nayla Dzakira Aftani 80 Tuntas
23. Nikesya Zakiyah 80 Tuntas
24. Nurfahma Kamila 90 Tuntas
25. Raffa Kenzio Vidian 90 Tuntas
26. Rihanna Almahyra 92 Tuntas
27. Saskia Widila 86 Tuntas
28. Ziyadlana Fayyadhi 98 Tuntas

𝐹
KKM = 𝑁 𝑥100%

26
= 28 𝑥 100%

= 92,86 %

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan jumlah siswa yang


mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 26 orang dari 28
siswa, berarti 92,86 % siswa pada siklus 1 dan 2 sudah mendapatkan hasil
belajar yang baik (TUNTAS), peningkatan hasil belajar siswa dari 64,27%
menjadi 92,86% adalah sebesar 28,59% setelah menerapkan metode
demonstrasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 dan 2 sudah
mencapai target dan sesuai harapan.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil dan data penelitian yang telah dilakukan terhadap
penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman siswa di
kelas V SDIT Al Madaniy Lubuk Basung pada pembelajaran IPAS yaitu
materi tentang sistem pencernaan manusia, didapatkan hasil tingkat
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran meningkat sebesar 31,81%.
dari pra siklus. Kemudian untuk hasil belajar siswa, mengalami peningkatan
hasil belajar dari 64,27% menjadi 92,86% dengan besar peningkatan yaitu
sebesar 28,59% %.
Selaras dengan pendapat Huda (2016) bahwa “metode
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya membuat
pembelajaran menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman langsung
kepada siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna dan memudahkan
dalam memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran”,
Metode demonstrasi ini dapat membuat suasana belajar di kelas
menjadi lebih antusias karena menggunakan media alat peraga yang dapat
dilihat secara visual oleh siswa itu sendiri.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahawa:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mampu


meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas V SDIT AL Madaniy
Lubuk Basung pada pembelajaran IPAS materi sistem pencernaan manusia.
2. Peningkatan keaktifan pemahaman belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1
dan 2 mengalami peningkatan sebesar 31,81%.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 mengalami
peningkatan sebesar 28,59%

B. Saran
Masukan dan saran setelah pembelajaran dengan menerapkan metode
demonstrasi di kelas V SDIT Al Madaniy Lubuk Basung adalah :

1. Saran untuk guru


Guru bisa menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran agar
didapatkan proses pembelajaran yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Saran untuk penelitian selanjutnya
Agar hasil penelitian selanjutnya lebih baik lagi diharapkan agar mengkaji
teori dan penelitian terdahulu dengan seksama, kemudian mencari model
ataupun metode pembelajaran lain yang mampu diterapkan dalam proses
pembelajaran agar dapat dicapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.

Ahmad, Susanto. (2017). Pendidikan anak Usia Dini. Jakarta: PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta :
Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, M. (2016). Model-Model pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Purbasari, A.H., Dewi, C. (2022). Implementasi E-modul “Karyanya Negriku” Berbasis


Flipbook Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Konferensi Ilmiah
Dasar. Retrieved from http://prosiding.unipma.ac.id/inde
x.php/KID/article/view/2670%0Ah ttp://prosiding.unipma.ac.id/index
.php/KID/article/viewFile/2670/20 31.

Sudjana, Nana. 2017. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Triwiyanto, Teguh. (2015). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wina, Sanjaya. (2015). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group.

Yusuf, Nadziroh, & Tyas. (2021). Peningkatan Minat Belajar IPA Menggunakan Website
HTML5 Siswa Kelas IV SDN DEGUNG. Jurnal Ilmiah Profesi Guru.

Anda mungkin juga menyukai