TERHADAP MATERI BENTUK MOLEKUL MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERORIENTASI HOTS PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X SMAN 1 KATEMAN TAHUN AJARAN 2019/2020 ZULKIFLI, S.Pd
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI (PKP) BERBASIS ZONASI
GURU MATA PELAJARAN KIMIA LATAR BELAKANG METODE YANG DIGUNAKAN TIDAK MEMILIKI SULIT PEMAHAMAN DASAR
PELAJARAN PESERTA DIDIK
PEMAHAMAN PESERTA KIMIA KURANG AKTIF DIDIK MEINGKAT
PESERTA DIDIK DISCOVERY LEARNING
TERLIBAT AKTIF JENIS KEGIATAN Kegiatan Pembelajaran Bentuk Molekul melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada kelas X SMA Negeri 1 Kateman Tahun Pelajaran 2019/2020. MANFAAT KEGIATAN Meningkatkan kompetensi guru atau penulis dalam melaksanakan pembelajaran Kimia yang berorientasi HOTS yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Selain itu juga untuk meningkatkan pencapaian kompetensi mata pelajaran kimia pada peserta didik berorientasi HOTS. TUJUAN DAN SASARAN
mendeskripsikan praktik baik penulis dalam
menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah siswa
Kelas X MIPA 1 semester 1 di SMAN 1 KATEMAN yang berjumlah 36 siswa. BAHAN DAN MATERI
Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini
adalah materi kelas X untuk tema Bentuk Molekul METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran Inquiry Learning MEDIA DAN INSTRUMEN Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah 1. Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD) 2. Buku Kimia Pegangan Siswa Instrumen penilaian yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu 1. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan jurnal 2.Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda uraian singkat. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Best Practise ini dilaksanakan pada tanggal 4 -8 November 2019 bertempat di Kelas X MIPA 1 SMAN 1 Kateman. Hasil Jika sebelumnya penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa, maka dengan kegiatan ini perlu melakukan perencanaan pembelaran dengan membuat RPP yang disesuaikan dengan kondisi kelas yang akan diajar. Selain itu juga disiapkan perangkat pembelajaran yang lain seperti bahan ajar, lembar kerja peserta didik, alat dan bahan praktik, instrumen penilaian dan media pembelajaran. Jika sebelumnya sumber belajar yang digunakan peserta didik hanyalah buku pegangan siswa, makan dengan kegiatan ini sumber belajar dan media belajar bisa menggunakan power point, video dan sumber lain yang menggunakan internet. Secara keseluruhan proses pembelajaran membuat peserta didik aktif atau berpusat pada peserta didik. Penulis menjadi fasilitator pembelajaran. Penulis tidak harus memberikan ceramah terus menerus dan bisa fokus pada penilaian. Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model discovery learning.Selama ini peserta didik belajar dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik, guru selalu menggunakan metode ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lain yang dihadapi adalah peserta didik tidak terbiasa berkomunikasi di depan kelas, sehingga guru perlu melakukan motivasi terus menerus agar peserta didik percaya diri untuk bisa berbicara di depan kelas. Selain itu kebiasaan literasi yang masih rendah membuat proses pembelajaran menjadi lebih lambat, sehingga guru perlu terus mengarahkan langkah literasi yang harus dilakukan peserta didik. Kemudian peserta didik menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan kegaduhan didalam kelas. CARA MENGATASI MASALAH Untuk meyakinkan peserta didik bahwa pembelajaran discovery learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS. Untuk mengatasi rendahnya rasa percaya diri dan kemampuan literasi peserta didik, guru terus menerus memotivasi peserta didik dan memberikan pengarahan tentang teknik membaca, menyimak dan menulis. Guru juga bisa memberi contoh terlebih dahulu kepada siswa. Guru juga perlu memberikan penghargaan kepada peserta didik yang sudah meningkat kemampuannya. KESIMPULAN Pembelajaran bentuk molekul dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan Best Practise pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaranDiscovery Learningyang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21. REKOMENDASI Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS. DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional