Anda di halaman 1dari 7

LK. 3.

1 Menyusun Best Practice

Penggunaan LKPD berbasis Literasi


untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada materi Koloid
Kelas XI IPA1 di SMA Negeri 1 Pardamean

Lokasi SMA Negeri 1 Pardamean


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan Yang Ingin Penggunaan LKPD berbasis Literasi Untuk meningkatkan
Dicapai Hasil Belajar siswa pada materi Koloid Kelas XI IPA1 di
SMA Negeri 1 Pardamean

Nama Mahasiswa Juli Hartati Saragih, S.Pd


Nama Guru Pamong Eva Theresia Marbun, S.Pd, M.Pd
Nama Dosen Dr. Iis Siti Jahro, M.Si
Tanggal Aksi 1 : Senin, 25 Januari 2024
Aksi 2 : Kamis, 29 Januari 2024
Situasi : Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran pada tahun pembelajaran
Kondisi yang menjadi 2022/2023 dalam pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Pardamean,
latar belakang masalah, masih banyak hasil belajar peserta didik rendah hal ini disebabkan
mengapa praktik ini karena masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan
penting untuk dibagikan, belajar. Peserta didik juga cenderung enggan bertanya apabila
apa yang menjadi peran mengalami kesulitan.
dan tanggung jawab anda Berdasarlan pengalaman dan pengamatan penulis sebagai guru
dalam praktik ini. kimia, salah satu penyebab dari rendahnya hasil belajar peserta
didik tersebut dikarenakan rendahnya minat literasi peserta didik.
Terlebih setelah pandemi dimana pembelajaran dilaksanakan secara
jarak jauh dan relative tidak ada interaksi langsung. Meskipun di
dalam pembelajaran sudah terdapat peserta didik yang minat
terhadap pembelajaran kimia, namun banyaknya hanya sekitar
sepertiga dari seluruh peserta didik di dalam kelas.
Peserta didik lebih senang melihat video dibandingkan membaca
buku. Penerapan model, metode atau strategi pembelajaran yang
tidak sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik akan
menimbulkan hasil belajar peserta didik rendah.
Rendahnya hasil belajar peserta didik juga dapat disebabkan oleh
peserta didik kurang tertarik untuk membaca materi pada buku teks
yang tebal pada saat proses pembelajaran, pemahaman konsep
peserta didik untuk menerjemahkan soal cerita ke dalam bentuk
variable matematis masih kurang, kurangnya waktu yang
disediakan untuk peserta didik untuk membaca, kurangnya
pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan soal literasi, peserta didik kesulitan dalam memahami
simbol-simbol dalam rumus dan istilah-istilah ilmiah dalam konteks
materi kimia, belum maksimalnya pembiasaan membaca di kelas
atau di sekolah, program gerakan literasi disekolah belum optimal,
ketersediaan buku-buku yang ada disekolah kurang memadai, hal
ini diketahui berdasarkan wawancara dengan rekan sejawat.
Menurut Novike Bela Sumanik(2021), faktor yang mempengaruhi
rendahnya literasi sains diantaranya faktor minat belajar, rasa ingin
tahu, kebiasaan belajar, gaya belajar, minat membaca dan teknik
mengajar seorang guru dan dosen.
(https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/quantum/article/view/1021
5)
Bukan hanya itu, rendahnya kemampuan literasi numerasi juga
disebabkan oleh banyak hal, seperti kurangnya pembiasaan dari
guru untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan soal
literasi numerasi. Kenyataan tersebut membuat peserta didik
kesulitan dalam menyelesaikan soal literasi numerasi (Diyarko dan
Waluyo, 2016). Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang
menarik demi meningkatkan hasil belajar peserta didik perlu di
lakukan perencanaan dan persiapan yang matang sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Penggunaan metode yang
tepat juga akan meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta
didik. Oleh karena itu guru harus mampu mendesain pembelajaran
yang menarik minat peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif, salah satunya adalah Project Based Learning
(PBL) berbasis literasi.
Untuk itu praktik pembelajaran ini perlu dibagikan karena
untuk refleksi dan memotivasi terutama untuk diri sendiri agar
dapat melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
pada pembelajaran selanjutnya, serta dapat menjadi bahan referensi
bagi teman sejawat atau rekan pendidik lain yang mengalami
permasalahan yang sama sehingga pendidik dapat menggali
potensi diri untuk menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi
siswa. Kedua, praktik ini juga penting untuk dibagikan karena
melalui praktik ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk
membantu peserta didik agar lebih memiliki minat dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran, model pembelajaran ini juga
melibatkan peserta didik untuk berdiskusi, berfikir kritis untuk
memecahkan masalah, membuat proyek yang mengasah kreatifitas
peserta didik dan melatih peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya di depan umum. Sehingga guru tidak lagi
mendominasi dalam pembelajaran dan peserta didik akan lebih
mudah mengingat materi esensial yang sedang dipelajari.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, peran dan tanggung jawab guru
adalah sebagai fasilitator dan merancang pembelajaran yang
menarik dan membuat peserta didik senang belajar kimia agar
motivasi belajar eserta didik dalam mata pelajaran kimia
khususnya pada materi sistem koloid dapat
meningkat. Salah satu caranya adalah dengan cara menyajikan
pembelajaran yang inovatif agar motivasi belajar peserta didik
bagus, menyediakan media dan bahan ajar serta LKPD berbasis
literasi yang menarik, serta berperan untuk membuat peserta didik
menikmati/enjoy terhadap proses pembelajaran sehingga peserta
didik dapat mengetahui pengertian koloid dan jenis-jenis koloid dan
berbagai macam produk koloid dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam produk makanan, membimbing penyelidikan
peserta didik dalam diskusi kelompok.
Tantangan : Dalam praktik ini tantangan yang dihadapi adalah Peserta didik
Apa saja yang menjadi selama ini terbiasa menjadi pembelajar yang pasif, di mana peserta
tantangan untuk mencapai didik hanya mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru.
tujuan tersebut? Siapa saja Ketika dihadapkan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta
yang terlibat, didik yang mengharuskan peserta didik aktif dalam mencari
informasi (membaca sumber belajar), serta gagasan/ide, peserta
didik memerlukan waktu relatif cukup lama, peserta didik kurang
terbiasa dalam menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat
peserta lain, sehingga pada saat presentasi hasil diskusi kurang bisa
berjalan dengan baik, selain itu ada siswa dalam kelompok yang
kurang minat berliterasi. Peserta Didik memiliki waktu yang
terbatas untuk menyelesaikan LKPD berbasis literasi, dibutuhkan
strategi memotivasi peserta didik untuk berliterasi yang tertera pada
LKPD tepat waktu, peserta didik merasa belum terbiasa dengan
model pembelajaran selain ceramah, kurangnya kepercayaan diri
peserta didik saat mengemukakan pendapatnya dan saat
mempresentasikan hasil diskusi.
Pihak yang terlibat yang terlibat dalam praktik ini yakni Dosen,
Guru Pamong, Teman Mahasiswa, Kepala Sekolah, Guru, Teman
Sejawat,peserta didik
Aksi : Tantangan yang ada diatas tersebut harus segera diselesaikan
Langkah-langkah apa dengan baik oleh guru, strategi yang digunakan diantaranya yaitu
yang dilakukan untuk berkaitan dengan pembelajaran Untuk meningkatkan hasil belajar
menghadapi tantangan peserta didik utamanya dalam materi sistem koloid adalah
tersebut/ strategi apa yang memberikan pengalaman belajar secara konkret dengan
digunakan/bagaimana menugaskan peserta didik membuat percobaan sederhana
prosesnya, siapa saja yang membedakan koloid, suspensi, dan larutan, dan menyebutkan jenis-
terlibat / Apa saja sumber jenis koloid dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan media
daya atau materi yang ajar, Media yang digunakan oleh guru harus menarik agar mampu
diperlukan untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Guru mengusahakan
melaksanakan strategi ini fasilitas dan sumber literasi seperti bahan ajar yang sesuai dengan
materi yang diajarkan dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang sesuai dengan materi yang sedang dikerjakan untuk
peserta didik sehingga membantu peserta didik dalam
menyelesaikan LKPD.
Strategi yang digunakan yaitu pembelajaram dengan model
Based Learning berbasis literasi dengan pendekatan kontekstual
pada materi koloid yang diawali dengan kegiatan pembuka yang
terdiri dari orientasi, motivasi dimana guru memberikan fun
greating untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam
belajar, dan apersepsi dimana guru memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi sebelumnya. Sintak PBL berbasis literasi
yang dipilih memiliki lima fase sebagai berikut.
Fase I : orientasi peserta didik pada masalah.
Pada fase ini guru menayangkan video yang terkait materi koloid
dalam kehidupan sehari- hari, memberikan pertanyaan mendasar
terkait video yang ditayangkan, peserta didik diminta berpendapat
menjawab pertanyaan, peserta didik diminta untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai literatur terkait pertanyaan mendasar,
peserta didik diminta berdiskusi dalam kelompok dan tanya jawab
dengan guru mengeksplorasi dan mengidentifikasi koloid dalam
kehidupan sehari- hari. Guru menggunakan media PowerPoint
(PPt), video, bahan ajar dan LKPD.
Fase II : Mengorganisasikan peserta didik
Pada fase ini gurumengelompokkan peserta didik menjadi 6
kelompok, dengan kategori kelompok heterogen. Gu ru
m em ba gi k a n L KP D l i t e r asi k e pa d a s e t i a p k el om po k
se rt a g u ru menjelaskan mekanisme penggunaan LKPD berbasis
literasi. Peserta didik diminta berdiskusi kelompok.
Fase III : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
1. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi tentang
koloid, melalui sumber ajar yang diberikan oleh guru maupun
melalui bahan ajar lain seperti buku dan atau bahan ajar dari
internet (Literasi)
2. guru membimbing peserta didik untuk membaca narasi yang
ada pada LKPD dan membimbing siswa untuk menciptakan
satu syair lagu (literasi)
3. peserta didik berdiskusi untuk menciptakan lagu yang
bersyairkan koloid, serta memberikan penjelasan isi syair lagu
tersebut.(literasi dan kerjasama)
4. masing-masing peserta didik menganalisis masalah yang ada
pada LKPD dengan diskusi
Fase IV : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil
diskusi yang terdapat di LKPD kepada teman sekelasnya
melalui karton secara random/silang
2. Peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi yang
terdapat di LKPD kepada teman sekelasnya
3. Peserta didik dari kelompok lain bertanya dan
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
4. Aktivitas presentasi kelompok dipantau oleh guru
menggunakan rubrik yang telah disiapkan
5. Guru memberikan informasi sebagai penguatan dan peserta
didik menyimak penguatan materi dalam masalah yang telah
didiskusikan
Fase V :Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Peserta didik bersama guru menganalisis koloid, jenis-jenis
koloid dalam kehidupan sehari-hari
2. Peserat didik mengerjakan soal evaluasi pada LKPD
3. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan LKPD yang telah
mereka isi bersama teman kelompoknya
4. Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat mengevaluasi
jawaban secara bergantian
5. Berkaitan dengan penilaian :
Penilaian yang dilakukan dengan mengaitkan LKPD berbasis
literasi yang dilakukan dengan soal-soal dalam evaluasi. Soal
evaluasi dalam bentuk pilihan ganda yang ada pada LKPD. Selain
soal evaluasi, untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar yaitu dengan
menggunakan pre test dan post test.
Instrumen disusun secara lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator
ketercapaian setiap ranah dan rubrik penilaian dalam
pembelajaran.

Pihak yang terlibat:


Kepala Sekolah, Guru, Teman Sejawat, Dosen Pembimbing, Guru
Pamong, Mahasiswa Lain dan peserta didik
Sumber daya dan materi yang digunakan : Materi koloid pada
mata pelajaran kimia kelas XI. Sumber daya yang digunakan yakni
Bahan ajar, LKPD, Internet, PPt, Instrumen Evaluasi,
karton.
Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi yang sudah guru lakukan ialah Peserta
dampak didik menjadi lebih bersemangat dan tidak bosan dalam
Bagaimana dampak dari pembelajaran kimia khususnya materi koloid, keaktifan peserta
aksi dari Langkah- didik meningkat, keterampilan berpikir kritis peserta didik
langkah yang dilakukan? meningkat (Hal ini terlihat dari pertanyaan dan tanggapan yang
Apakah hasilnya efektif? muncul pada saat kelompok lain melakukan presentasi),
Atau tidak efektif? pembelajaran menjadi berpusat pada siswa dan guru bisa
Mengapa? Bagaimana memaksimalkan diri sebagai fasilitator, pada saat proses
respon orang lain terkait pembelajaran, peserta didik mendapatkan pengetahuan lebih
dengan strategi yang karena mencari informasi dari berbagai sumber, Guru dapat
dilakukan, Apa yang mengembangkan potensi peserta didik dan memaksimalkan
menjadi faktor tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta menjalankan proses
keberhasilan atau pembelajaran abad 21.
ketidakberhasilan dari Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata peserta
strategi yang dilakukan? didik pada saat pretest dilakukan adalah 19 dengan nilai terendah 0 dan
Apa pembelajaran dari nilai tertinggi 40. Saat pretest dilakukan semua peserta didik belum tuntas
keseluruhan proses dengan KKM 70. Jumlah seluruh peserta didik ada 24 orang. Setelah
tersebut dilakukan pembelajaran dan dilakukan post test diperoleh nilai rata-rata
peserta didik 79 dikarenakan peserta didik yang mendapat nilai diatas
KKM sebanyak 22 peserta didik dengan persentase 91,6 % dan peserta
didik yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 2 peserta didik
dengan presentase 8,4%. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendahnya
65. Data pada tabel (terlampir) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta
didik sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis LKPD literasi.

Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata peserta


didik dari lembar LKPD adalah 82 dikarenakan semua peserta didik aktif
melakukan diskusi mengerjakan LKPD Koloid. Semua peserta didik
mencapai nilai diatas nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Nilai
tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 80. Data pada tabel
menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik sudah mengalami
perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning berbasis LKPD literasi dalam pembelajaran di lihat dari
perolehan peserta didik yang mencapai KKM.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu Usaha


guru dalam mempersiapkan pembelajaran agar dapat berjalan baik
dan lancar, kesungguhan peserta didik dalam menyelesaikan LKPD
berbasis literasi, Kerjasama yang baik antar peserta didik dalam
berdiskusi
Respon dari responden dari strategi yang digunakan ialah
Penggunaan LKPD memang menjadi alat utama dalam
pembelajaran, namun media PPt juga tidak kalah penting. Meskipun
berfokus pada peserta didik melalui diskusi, namun PPt digunakan
dari awal pembelajaran hingga akhir. PPt digunakan sebagai media
visual untuk menyajikan judul materi, tujuan pembelajaran,
memberikan konfirmasi jawaban, menyajikan simpulan, termasuk
pada saat refleksi pembelajaran dengan latihan soal yang ada pada
LKPD. Guru dan peserta didik bersama- sama menyimpulkan
pembelajaran dan guru memberikan penguatan.
Pelaksanaan refleksi berjalan dengan lancar dan peserta didik
antusias meskipun baru kali pertama menggunakan mentimeter.
Berdasarkan hasil refleksi peserta didik menunjukkan bahwa
pembelajaran PBL berbantuan LKPD menyenangkan dan materi
yang disampaikan terkesan tidak sulit.
Pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu pembelajaran yang
guru peroleh dari proses ini adalah saat guru bersemangat untuk
menjadi fasilitator peserta didik pada proses pembelajaran, maka
peserta didik pun akan bersungguh-sunggug menjalankan
pembelajaran tersebut. Kedua hal ini saling berkaitan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik terbukti mampu mengembangkan
potensi yang ada dalam diri peserta didik, serta penerapan model
pembelajaran PBL berbasis literasi dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik

Anda mungkin juga menyukai