No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
diidentifikasi masalah
1. pemanfaatan model – ➢ kajian literatur : Setelah dilakukan analisis terhadap
model pembelajaran hasil kajian.Literatur dan hasil wawan
yang belum inovatif Kajian Literatur cara dari berbagai pihak tentang
materi perpindahan Mislinawati, Nurmasyitah (2019) mengatakan bahwa kendala pemanfaatan model – model
kalor yang dihadapi guru dalam memanfaatkan model pembelajaran pembelajaran yang belum inovatif
inovatif adalah guru kurang memahami langkah-langkah sesuai dapat di simpulkan bahwa
sintak yang ada pada model pembelajaran dan guru menuliskan 1. guru kurang memahami
model pada RPP tetapi dalam langkah- langkah pembelajaran langkah- langkah
tidak ada sintak yang sesuai dengan model yang dimaksud. pembelajaran sesuai sintak
yang ada pada model
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/viewFile/12194/ pembelajaran,
9462 2. Sarana prasarana kurang
memadai untuk menunjang
Indah Fajar Friani, dkk (2017) kendala yang dihadapi guru penerapan model pembelajaran
dalam memanfaatkan model pembelajaran diantaranya dalam
3. Guru kurang menggunakan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru kurang
model pembelajaran yang
memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang
menyenangkan bagi siswa.
ada pada model pembelajaran, guru kurang mampu dalam
menstimulus siswa untuk menemukan sendiri masalah yang ada
pada materi pembelajaran, pengelolaan dan pengawasan kelas
guru kurang mampu mengarahkan siswa yang kurang pintar
untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok,
terkendala dalam menyediakan alat dan bahan jika diperlukan
dalam melakukan proyek, dan guru kurang menyiasati waktu
yang tersedia
(https://media.neliti.com/media/publications/188143-ID-
kendala-guru-dalammenerapkan-model-pembe.pdf)
Wawancara
Hasil wawancara dengan kepala sekolah :
(Ibu Suharti Dama, S. Pd):
➢ Guru masih nyaman dengan gaya mengajar lama
➢ Kurangnya pemahaman
Hasil Wawancara dengan Guru IPA
(Ibu Nurnanelis j Arsyad, M. Pd):
➢ penyebab guru belum memanfaatkan model
pembelajaran karena guru tersebut belum memahami
langkah langkah pembelajaran inovatif , dan guru
mengajar selalu berpatokan pada RPP yang didalamnya
tidak tertuang langkah langkah pembelajaran inovatif
Hasil wawancara dengan Pakar :
( Wisma Zakaria S. Pd )
➢ Model pembelajaran masih bersifat monoton
➢ Proses pembelajaran masih terpusat pada guru
Hasil wawancara dengan teman sejawat :
( I Made Ngurah Saputra, S. Pd )
➢ Sarana prasarana kurang memadai
➢ Peserta didik kurang antusias pada materi yang
diajarkan
Hasil wawancara dengan Pengawas :
( Nita Lamohamad. M Pd )
➢ Belum adanya penerapan model dalam pembelajaran
➢ Sarana prasarana kurang memadai untuk menunjang
penerapan model pembelajaran
➢ Guru kurang menggunakan model dan strategi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
2 Minat baca siswa yang 1. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap
rendah pada materi Guru tidak memberikan bahan referensi yang tepat bagi siswa kajian literatur dan hasil wawancara
perubahan zat dalam menumbuhkan minat baca siswa dalam menIngkatkan serta melalui observasi/pengamatan
hasil belajar IPA. menumbuhkan minat baca serta dapat diketahui bahwa penyebab Minat
meningkatkan literasi sains khususnya hasil belajar IPA. baca peserta didik yang rendah pada
bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengembangkan pelajaran IPA khususnya materi
fasilitas sekolah terutama dalam penyediaan sumber belajar. perubahn zat adalah:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPPII/article/do
wnload/56548/24284 1.Tidak adanya pembiasaan
(Zakirman, et.al., 2020). Rendahnya minat baca siswa 2. Sarana Literasi yang terbatas buku
dipengaruhi oleh penerapan metode ceramah yang dominan sains yang tersedia diperpustakaan
dalam pembelajaran IPA. serta belum optimalnya guru tidak memenuhi kebutuhan siswa
mengenali gaya belajar siswa 3. peserta didik yang lebih memilih
Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah juga memiliki mencari informasi secara instan (HP).
pengaruh penting terhadap minat baca siswa. Guru seharunya
mampu menyadarkan siswa betapa pentingnya manfaat
membaca. Memberi motivasi kepada siswa untuk sering
membaca sehingga mampu menumbuhkan minat baca
merupakan tugas guru sebagai motivator.
Dewi et al. (2021) mengatakan bahwa guru kurang
memberikan motivasi secara terus menerus sehingga tidak dapat
menumbuhkan kesadar siswa terhadap pentingnya manfaat
membaca dan tidak mampu menumbuhkan minat baca siswa.
2. Wawancara
Hasil Wawancara dengan ibu kepsek
(Ibu Suharti Dama, S. Pd):
➢ Tidak adanya pembiasaan literasi sejak dini baik dari
lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.
➢ Peserta didik tidak mendapatkan tantangan dari kegiatan
literasi membaca khususnya materi perubahan zat
Hasil Wawancara dengan Guru IPA
(Ibu Nurnanelis j Arsyad, M. Pd):
➢ Teman sejawat mengatakan bahwa guru belum memanfaat
model pembelajaran karena guru belum memahami
langkah langkah model pembelajaran dan guru jarang
mengikuti diklat diklat yang membahas pembelajaran
inovatif
Hasil wawancara dengan teman sejawat :
( I Made Ngurah Saputra, S. Pd ):
➢ Sarana prasarana kurang memadai Untuk memenuhi
kebutuhan siswa khususnya materi Perubahan zat
➢ Peserta didik kurang antusias pada materi yang diajarkan
➢ Anak anak lebih suka membaca informasi yang ada di HP
Hasil wawancara dengan Pakar :
( Wisma Zakaria S. Pd )
➢ Sarana prasarana kurang memadai Untuk memenuhi
kebutuhan siswa
➢ Kurang membiasaan membaca sejak dini
Hasil wawancara dengan Pengawas :
( Nita Lamohad. M Pd )
➢ Guru kurang menbiasakan siswa untuk selalu membaca,
sehingga kebiasaan membaca tidak tertanam di dalam diri
siswa
➢ Tidak Menyediakan sudut baca yang berisi materi tentang
IPA spy daya tarik membaca pada mapel IPA sangat tinggi
3 siswa tidak mampu 1. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap
menerapkan langkah- Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat temuan kajian literatur dan hasil wawancara
langkah penyelesaian berupa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan serta dapat diketahui bahwa penyebab
suatu yang terdapat numerasi yang ditemukan pada tahap wawancara pada siswa tidak mampu menerapkan
komponen numerasi subjek berkemampuan awal sedang. Subyek kemampuan langkah-langkah penyelesaian suatu
pada materi kalor awal sedang sebenarnya telah memahami dan mampu yang terdapat komponen numerasi
menyelesaikan soal soal. Namun untuk menarik kesimpulan adalah:
masih menemui kendala. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir Kurangnya kemampuan pemecahan
dan penalaran seseorang. masalah dapat mempengaruhi
kecemasan yang berlebihan,
Cakrawala Jurnal Ilmiah Bidang Sains ISSN: 2964-075X kurangnya latihan soal-soal numerasi,
(Print) pemahaman tentang konsep dasar
perhitungan masih kurang
Maulidina Hartatik ,2021 Kemampuan numerasi siswa dalam
memecahkan masalah.
Hasil kajian dalam menerapkan langkah-langkah
penyelesaian suatu yang terdapat komponen numerasi
ditunjukkan masih kurang ,bahwa berkemampuan tinggi
mampu dan benar dalam menggunakan berbagai macam
angka atau simbol yang terkait dengan pengetahuan dasar
matematik untuk memecahkan masalah dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari, hal ini terjadi
kurang kurang mampu mampu menganalisis informasi
yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel dan
memahami soal numerasi dalam bentuk cerita
2. Wawancara
Hasil Wawancara dengan ibu kepsek
(Ibu Suharti Dama, S. Pd)
➢ Kurangnya memberikan latihan soal-soal yang
membutuhkan penyelesaian masalah
Hasil Wawancara dengan Guru IPA
(Ibu Nurnanelis j Arsyad, M. Pd):
➢ Peserta didik kurang melakukan latihan sosl-soal yang
berhubungan dengan numerasi
➢ Penjelasan yang digunakan guru tidak memberikan
pemahaman kepada siswa
Hasil wawancara dengan Pakar :
( Wisma Zakaria S. Pd )
➢ peserta didik kurang menguasai konsep dasar
matematika, sehingga penerapan dalam soal yang
berhubungan dengan numerasi sebagian besar belum
mampu
➢ Kurang banyak berlatih mengerjakan soal-soal
numerasi khusunya dalam materi IPA
Hasil wawancara dengan teman sejawat :
( I Made Ngurah Saputra, S. Pd )
➢ kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar
perhitungan dan pengenalan satuan
Hasil wawancara dengan Pengawas :
( Nita Lamohamad. M Pd )
➢ Siswa kurang diberikan soal-soal numerasi yang
berhubungan dengan sains sehingga siswa tidak
terbiasa terbiasa
➢ guru tidak mendesain pembelajaran sesuai
karakteristik siswanya .
➢ dalam pembelajaran guru menekan tingkat emosi
siswa seperti kecemasan yang berlebihan,
meningkatkan konsentrasi, meningkatkan latihan.
2. Hasil Wawancara
➢ Hasil Wawancara
Hasil Wawancara dengan ibu kepsek
(Ibu Suharti Dama, S. Pd)
➢ Guru masih belum paham tentang model – model
pembelajaran inovatif dan tidak berusaha untuk belajar
karena sudah merasa nyaman dengan situasi belajar
yang ada.
Hasil Wawancara dengan Guru IPA
(Ibu Nurnanelis j Arsyad, M. Pd):
➢ Guru kurang menggunakan model dan strategi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
Hasil wawancara dengan Pakar :
( Wisma Zakaria S. Pd )
➢ Kalaupun dalam penerapannya, hanya pada saat adanya
supervisi kelas.
➢ Guru kurang menggunakan model dan strategi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Hasil wawancara dengan teman sejawat :
( I Made Ngurah Saputra, S. Pd )
➢ Siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat
proses pembelajaran
Hasil wawancara dengan Pengawas :
( Nita Lamohad. M Pd )
➢ Dan kadang guru sudah menyediakan sumber belajar
yang lengkap,model pembelajaran inovatif tapi tidak
menyesuaikan dengan gaya belajar anak
6. pemanfaatan model – ➢ kajian literatur : Setelah dilakukan analisis terhadap
model pembelajaran hasil kajian.Literatur dan hasil wawan
yang belum inovatif Kajian Literatur cara dari berbagai pihak tentang
materi perpindahan Mislinawati, Nurmasyitah (2019) mengatakan bahwa kendala pemanfaatan model – model
kalor yang dihadapi guru dalam memanfaatkan model pembelajaran pembelajaran yang belum inovatif
inovatif adalah guru kurang memahami langkah-langkah sesuai dapat di simpulkan bahwa
sintak yang ada pada model pembelajaran dan guru menuliskan 4. guru kurang memahami langkah-
model pada RPP tetapi dalam langkah- langkah pembelajaran langkah pembelajaran sesuai
tidak ada sintak yang sesuai dengan model yang dimaksud. sintak yang ada pada model
pembelajaran,
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/viewFile/12194/ 5. guru kurang mampu dalam
9462 menstimulus siswa untuk
menemukan sendiri masalah yang
Indah Fajar Friani, dkk (2017) kendala yang dihadapi guru ada pada materi pembelajaran
dalam memanfaatkan model pembelajaran diantaranya dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru kurang
memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai sintak yang
ada pada model pembelajaran, guru kurang mampu dalam
menstimulus siswa untuk menemukan sendiri masalah yang ada
pada materi pembelajaran, pengelolaan dan pengawasan kelas
guru kurang mampu mengarahkan siswa yang kurang pintar
untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok,
terkendala dalam menyediakan alat dan bahan jika diperlukan
dalam melakukan proyek, dan guru kurang menyiasati waktu
yang tersedia
(https://media.neliti.com/media/publications/188143-ID-
kendala-guru-dalammenerapkan-model-pembe.pdf)
➢ Wawancara
Hasil wawancara dengan kepala sekolah :
(Ibu Suharti Dama, S. Pd):
➢ Guru masih nyaman dengan gaya mengajar lama
➢ Kurangnya pemahaman
Hasil Wawancara dengan Guru IPA
(Ibu Nurnanelis j Arsyad, M. Pd):
➢ penyebab guru belum memanfaatkan model
pembelajaran karena guru tersebut belum memahami
langkah langkah pembelajaran inovatif , dan guru
mengajar selalu berpatokan pada RPP yang didalamnya
tidak tertuang langkah langkah pembelajaran inovatif
Hasil wawancara dengan Pakar :
( Wisma Zakaria S. Pd )
➢ Model pembelajaran masih bersifat monoton
➢ Proses pembelajaran masih terpusat pada guru
Hasil wawancara dengan teman sejawat :
( I Made Ngurah Saputra, S. Pd )
➢ Sarana prasarana kurang memadai
➢ Peserta didik kurang antusias pada materi yang
diajarkan
Hasil wawancara dengan Pengawas :
( Nita Lamohamad. M Pd )
➢ Belum adanya penerapan model dalam pembelajaran
➢ Sarana prasarana kurang memadai
➢ Guru kurang menggunakan model dan strategi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.