Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I
PERCOBAAN VIII

KESETIMBANGAN KIMIA
SARTIKA
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU & TEKNOLOGI KEBUMIAN
Praktikunm: 30-05 -2022

Histori Laporan Ringkasan Praktikum


Konsul 1: /6/2022 Salah satu materi kimia yang sulit dipahami siswa adalah kesetimbangan
Konsul 2: /6/2022 kimia. Karena konsep kesetimbangan bersifat abstrak. Kesetimbangan kimia
ACC: merupakan salah satu materi yang terdapat pada kimia dasar lanjut. Kesetimbangan
kimia adalah pertukaran materi dan energi pada dasarnya mungkin dalam dua arah
pada saat yang bersamaan, dalam reaksi maju dan mundur. Kesetimbangan dapat
bergeser ke kanan dan ke kiri bergantung pada jumlah perekasi dan produk.
Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan, jika produk bertambah atau pereaksi
berkurang. Sedangkan kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri jika produk
berkurang atau pereaksi bertambah. Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia
dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis.
Proses pembelajaran kimia sangat dibutuhkan media dalam pembelajarannya,
dimana banyak materi kimia yang sulit untuk dipahami dan bersifat abstrak. Maka
dari itu praktikum kali ini yang berjudul Kesetimbangan Kimia dengan tujuan agar
praktikan dapat mengetahui pengaruh kesetimbangan kimia.. Hal ini bisa didapatkan
dengan mengikuti praktikum kimia dan melakukan percobaan Kesetimbangan Kimia
dengan cara mengikuti prosedur yang disampaikan dimana air yang dicampurkan dua
larutan bebrbeda hingga terjadi perubahan warna. Sehingga praktikan dapat
mengetahui bahwa kesetimbangan kimia dipengaruhi oleh konsentrasi dan volume zat
yang ditambahkan pada saat pencampuran.

Keywords: Reaksi, Konsentrasi, Kesetimbangan, Laju Reaksi, Kesetimbangan Dinamis,


Tekanan, Suhu.

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Salah satu materi kimia yang sulit dipahami siswa adalah kesetimbangan kimia. Karena
konsep kesetimbangan bersifat abstrak. Salah satu penyebab kesulitannya karena bahan ajar yang
digunakan belum mengembangkan multipel reprsentasi kimia, sehingga tidak terintegrasi secara
menyeluruh dalam pembelajaran. Beberapa siswa mengalami miskonsepsi dan kesulitan dalam
memahami konsep kimia kesulitan siswa pada konsep kesetimbangan disebabkan karena kurangnya
kemampuan menghubungkan tiga level representasi pada roses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas
Kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi yang terdapat pada kimia dasar lanjut.
Kesetimbangan kimia adalah pertukaran materi dan energi pada dasarnya mungkin dalam dua arah pada saat
yang bersamaan, dalam reaksi maju dan mundur. Akibatnya, ada dalam kondisi konstan tertentu hubungan
yang pasti antara reaktan dan produk yang digambarkan sebagai keseimbangan kimia
Kesetimbangan kimia adalah keadaan yang stabil tetapi peka terhadap perubahan. Misalnya perubahan
suhu, tekanan, volum, dan konsentrasi. Kesetimbangan dapat bergeser ke kanan dan ke kiri bergantung pada
jumlah perekasi dan produk. Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan, jika produk bertambah atau pereaksi
berkurang. Sedangkan kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri jika produk berkurang atau pereaksi
bertambah.
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesetimbangan statis
dan kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan statis terjadi ketika semua gaya yang bekerja pada objek bersifat
seimbang, yaitu tidak ada gaya yang dihasilkan. Sementara itu, kesetimbangan dinamis diperoleh ketika semua
gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, tapi objeknya sendiri bergerak.
Konsep kesetimbangan kimia dapat digambarkan pada proses air dengan uap air dalam wadah tertutup.
Apabila air diletakkan dalam ruang terbuka pada waktu yang lama, maka air akan berkurang karena menguap
dantidak mungkin molekul air akan kembali lagi, sehingga uap yang terbentuk akan habis. Jika air berada
pada wadah tertutup, uap air yang terbentuk tidak dapat keluar dari wadah dan sebagian akan mengembun
kembali menjadi butir-butir air yang menempel pada permukaan wadah dan akan mengalir kembali
dalam wadah. Proses seperti ini berlangsung terus menerus. Jumlah air dalam wadah tidak akan
berkurang. Hal ini karena jumlah air yang menguap sama dengan jumlah air yang mengembun menjadi
air. Dengan kata lain kecepatan penguapan air sama dengan kecepatan pengembunan air. Keadaan dimana
reaksi berlangsung terus-menerus dan kecepatan membentuk zat produk sama dengan kecepatan menguraikan
zat pereaksi disebut kesetimbangan dinamis.
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan angka yang dihitung dari data eksperimen. Ada dua cara, yaitu
pertama menggunakan energi bebas standar reaksi dan kedua ialah dengan pengukuran langsung konsentrasi
kesetimbangan yang dapat disubstitusikan ke dalam ungkapan aksi massa. Harga tetapan kesetimbangan
sangat berguna baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif, memungkinkan menghitung
konsentrasi pereaksi dan atau hasil reaksi dalam sistem kesetimbangan, sedang secara kualitatif memberikan
informasi tentang sejauh mana reaksi berlangsung ke arah reaksi sempurna.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum percobaan ke delepan kesetimbangan kimia adalah sebagai
berikut.
2.1 Apa pengaruh konsentrasi dan volume terhadap kesetimbangan kimia?
2.2 Bagaimana cara menggunakan alat spektronik 20D+?

3. Tujuan
Tujuan dari pada praktikum percobaan ke tujuh titrasi asam dan basa adalah sebagai berikut.
3.1 Mampu menjelaskan pengaruh konsentrasi dan volume terhadap kesetimbangan kimia.
3.2 Terampil menggunakan alat spektronik 20+D

4. Manfaat
Manfaat dari di laksanakanya praktikum percobaan ke tujuh titrasi asam dan basah yaitu sebagai
berikut.
4.1 Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan volume terhadap kesetimbangan kimia.
4.2 Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat spektronik 20D+

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Alat dan Bahan


1.1 Alat
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, gelas piala, batang pengaduk,
spektronik 20D+, pipet tetes.
1.2 Bahan
Adapun bahan yang di gunakan pada praktikum ini ialah HCl, aquades, FeCl 3, KSCN 0,5 M,
NaOH.

2. Prosedur kerja
Sebanyak 80 ml air ke dalam gelas piala 100 ml,lalu menambahkan 3 tetes KSCN 0,5 M dan 3 tetes
FeCl₃,0,5 M dan diaduk.Menyiapkan 5 buah tabung reaksi da nisi masing-masing dengan 10 ml campuran
diatas kecuali tabung ke-5,isi dengan 5 ml campuran.Tabung 1 biarkan sebagai kontrol,tabung kedua
tambahkan 1 tetes KSCN,tabung ketiga ditambahkan 1 tetes FeCl ₃,tabung 4 tambahkan 1 tetes NaOH,dan
tabung kelima tambahkan 5 ml air.Memilihlah mode transmitans untuk mengukur tingkat kekelaman dana
tur panjang gelombang 490 nm.Koreksi spektronik 20D+ dengan menggunakan aquades yang sama untuk
membuat campuran.Atur transmitans hingga bernilai 0.Mengukur masing-masing larutan kemudian
mencatat nilai transmitans yang terukur dan hitung nilai absorbansnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
1.1 Data pengamatan
Tabel 1. Penentuan Konsentrasi Larutan H2C2O4 dengan larutan baku NaOH
Volume H2C2O4 yang Volume NaOH yang digunakan
dititrasi
20 mL 7,5 mL
1.2 Analisis Data
1. Konsentrasi Asam Oksalat (Mr : 126, 070)
M = gram/Mr × 1000/V
0,1 = gram/126 × 1000/50
0,1 × 126 = gram × 20
20 gram = 12,6
gram = 21,6/20
= 0,63
Konsentrasi larutan = g/Mr × 1000/V
= 0,63/126 × 1000/50
= 0,005 × 20
=1M
2. Konsentrasi NaOH
6mL NaOH dipakai untuk menghasilkan larutan berwarna merah muda.
M1 × V1 = M2 × V2
M1 × 6,5 = 0,1 × 20
6,5 M2 =2
M2 = 2/6,5
M2 = 0,30 M

3. Konsentrasi HCl
7mL HCL dipakai untuk menghasilkan larutan berwarna merah muda
M1 × V1 = M2 × V2
MNaOH × VNaOH = MHCl × VHCl
0,30 × 7 = MHCl × 25
2,1 = 25 MHCl
25MHCl = 2,1
MHCl = 2,1/25
MHCl = 0,084 M
2. Pembahasan

Kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang
tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu.[1] Biasanya, keadaan
ini terjadi ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama dengan reaksi balik. Laju pada reaksi
maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian, tidak ada perubahan bersih dalam
konsentrasi reaktan dan produk.
Perlakuan pertama yang dilakukan yaitu mencampurkan 10 mL FeCl ₃ dan KSCN dan warna yang
di hasilkan yaitu warna merah.Perlakuan kedua yaitu mencampurkan 10 mL FeCl ₃ dan KSCN dan
ditambah 1 mL KSCN 0,5 M dan warna yang di hasilkan yaitu warna merah pekat,pada perlakuan kedua
ini warna merah nya pekat karena ditambahkan 1 ml KSCN 0,5 M.Pada perlakuan ketiga yaitu
mencampurkan FeCl₃ dan KSCN dan ditambah 1 ml FeCl ₃ 0,5 M,warna yang di hasilkan yaitu berwarna
merah pekat.Pada perlakuan keempat yaitu mencampurkan 10 ml FeCl ₃ dan KSCN dan ditambah 1 ml
NaOH 0,5 M,dan warna yang dihasilkan yaitu berwarna bening terdapat endapam jingga,pada perlakuan
ini warna yang didapatkan berubah dari warna yang didapatkan sebelumnya hal ini dikarenakan cairan
NaOH ikut ditambahkan sehingga warnanya berubah.Pada perlakuan kelima yaitu mencampurkan 5 ml
FeCl₃ dan KSCN ditambah 5 ml H₂O dan warna yang di hasilkan yaitu berwarna jingga,pada perlakuan ini
hanya membutuhkan 5 ml cairan FeCl₃ dan KSCN.setelah itu sampel yang sudah di larutkan dimasukkan
kedalam spektronik20D+ untuk mengetahui nilai konsentrasi dari larutan tersebut
Bila reaksi kimia berlangsung maka konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi berubah. Pada saat reaksi
baru dimulai, laju reaksi berlangsung dengan cepat karena konsentrasi peraksi masih banyak. Semakin
lama reaksi laju reaksi semakin lambat seiring dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi. Sementara itu
hasil reaksi semakin bertambah. Setelah waktu tertentu semua pereaksi habis bereaksi dan reaksi demikian
dikatakan berkesudahan. Namun banyak reaksi yang tidak berkesudahan, artinya pada kondisi tertentu,
misalnya dibiarkan dalam waktu yang cukup lama masih ada sisa pereaksi yang belum bereaksi. Hal ini
biasa terjadi karena adanya reaksi ke arah sebaliknya yaitu ke kiri, yang menghasilkan perubahan hasil
reaksi menjadi pereaksi.
Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia setiap terjadi reaksi ke kanan, maka zat-zat produk akan
bertambah, sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi juga dapat bergeser ke arah reaktan sehingga
jumlah produk berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke arah kanan. Demikian ini terjadi terus-menerus, sehingga
secara mikroskopis terjadi reaksi bolak-balik (dua arah) pada reaksi kesetimbangan. Keadaan seperti ini dikatakan
bahwa kesetimbangan bersifat dinamis. Keadaan dinamis hanya terjadi dalam sistem tertutup.
Jika volume tambahkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang memiliki koefisien lebih
besar. Sebaliknya Jika volume dikurangi, maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang
memiliki jumlah koefisien lebih kecil.
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien kecil. Sebaliknya, jika tekanan
diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke koefisien reaksi besar.
Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa yang
menyerap endoterm. Ciri reaksi ini adalah harga entalpi-nya positif (+). entalpi adalah harga perubahan panas atau
kalor. Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pembentukkan senyawa-senyawa yang
melepas panas eksoterm. Ciri reaksi ini adalah harga entalpi-nya negatif (-).
Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang berlawanan. Sebaliknya, Jika konsentrasi unsur/senyawa di salah satu ruas dikurangi, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah dirinya sendiri

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:


1. Kesetimbangan kimia dipengaruhi oleh konsentrasi dan volume zat yang ditambahkan pada saat
pencampuran.Perubahan konsentrasi dapat ditandai dengan perubahan warna larutan.Jika konsentasi
pereaksi ditambahkan maka kesetimbangan akan bergeser kearah produk.

2. Pengaruh konsentrasi pada kesetimbangan akan lebih kuat dibandingkan pengaruh volume.Diperoleh
juga nilai tetapan kesetimbangan yang tidak konstan dikarenakan oleh ketidaktelitian dalam
menyetarakan warna sehingga dalam mengukur volume juga berpengaruh.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R., Laksmiwati, D., Supriadi, S., & Mutiah, M. (2021). Pengembangan E-Modul Berbasis Tiga
Level Representasi Pada Materi Kesetimbangan Kimia untuk Siswa Sekolah Menengah Atas
Kelas XI. Chemistry Education Practice, 4(3), 262-268.

Haryono, H. E. (2019). Kimia Dasar. Deepublish.

Laksono, P. J. (2020). Pengembangan Three Tier Multiple Choice Test Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Mata Kuliah Kimia Dasar Lanjut. Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1), 44-63.

Riska, C. S., & Sutiani, A. (2022). Pengembangan Modul Berbasis Discovery Learning Terintegrasi Sains
Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Educenter: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(4), 296-305.

Sari, N. A. (2020). Modul Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI: Kesetimbangan Kimia

Simanjuntak, F. N. (2019). Modul Praktikum Kimia Dasar II.

Anda mungkin juga menyukai