No IDENTIFIKASI MASALAH
1. Terlihat bahwa hanya beberapa siswa yang aktif menjawab dan hanya mereka yang
kebanyakan ditunjuk dan menunjukkan dirilah yang tampil, akhirnya karena siswa yang
dominan, menjadikan siswa lain minder untuk menunjukkkan diri.
2. Pada proses pembelajaran, didapati siswa kesulitan dan masih bingung dalam penggunaan
virtual lab.
4. Hanya dilakukan presentasi oleh siswa dan tidak diikuti dengan kegiatan tanya jawab,
sehingga siswa yang lain kurang memahami mengenai reaksi eksoterm dan endoterm
5. Presentasi hanya dilakukan oleh satu kelompok saja, tanpa membandingkan hasilnya dengan
kelompok lain.
No PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran karena penggunaan virtual
laboratorium dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning?
3. Bagaimana kita sebagai tenaga pendidik membuat anak yang diam dalam kegiatan belajar
kelompok itu bisa mengikuti proses belajar secara aktif ataupun efektif , sehingga siswa yang
diam dalam satu kelompok itu bisa memahami keseluruhan mengenai reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm ?
1. Kesulitan siswa dalam penggunaan virtual lab itu disebabkan banyak faktor, pertama guru
tidak menjelaskan secara lebih mendetail dalam penggunaan virtual lab tersebut dan guru
tersebut masih belum memahami penggunaan virtual lab tersebut karena kurangnya
kemampuan guru, kedua dari faktor siswa yang kurang memperhatikan ataupun siswa yang
masih gagap teknologi namun jarang ditemui karena sebagaimana kita ketahui kebanyakan
siswa telah lebih dulu maju dalam hal penggunaan teknologi jadi artinya mereka hanya belum
terbiasa dengan penggunaan virtual lab tersebut, yang ketiga adalah dari faktor virtual labnya
itu sendiri yang mungkin bermasalah dan adanya terjadi error.
Nah berdasrakan hal tersebut, adapun cara mengatasinya
• Meningkatkan kompetensi guru, melalui ikut pelatihan ataupun program mengajar
yang dapat meningkatkan literasi dan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi guru
• Pemberian bantuan atau scafolding kepada siswa yang masih kurang paham dalam
penggunaan virtual lab tersebut dan menjelaskan kembali secara mendetail kepada
siswa yang butuh bantuan dalam hal tersebut
• Kemudian jika permasalahan yang berasal dari virtual lab nya, maka untuk
mengatasinya diperlukan kemampuan guru untuk dapat memperbaiki nya sehingga
sangat diperlukan keterampilan guru dalam pengguunaan dan penguasaan
teknologi.
2. Pertama dalam meningkatkan daya berpikir kritis siswa, hal yang paling umum adalah dengan
membawa pikiran siswa itu ke fenomena yang mereka alami sehari hari nah hal ini dapat
terlihat pada sintak atau langkah dari model pembelajaran problrm based learning, dimana pada
materi pendahuluan guru memberikan memberikan fenomena yang sering terjadi pada
kehidupan sehari-hari.
Kedua, untuk meningkatkan daya kreatifitas, dalam penggunan virtual lab harus lebih
ditingkatkan lagi dan di desain untuk siswa dapat lebih banyak berinteraksi dengan
memperhatikan aspek aspek yang terjadi pada laboratorium nyata dengan virtual laboratorium,
dan kreativitas ini dapat terlihat pada sintak pbl sewaktu guru memberikan pendahualuan
dengan mengajukan pertanyaan dimana murid menjawab dengan berbagai persepsi mereka,
selain itu sewaktu kegiatan siswa mempresentasikan hasilnya juga dapat meningkaykan skill
kreativitasnya dalam menyimpulkan hasil pengamatannya terhadap laboratorium virtual
Ketiga, dalam meningkatkan kolaborasi antar siswa dengan menggunakan virtual lab, siswa
harus lebih didorong untuk melakukan pengamatan bersama dan pemberian penjelasan masing
masing dan saling tukar pendapat yang kemudian dirangkum dalam lkpd.
Keempat, untuk meningkatkan komunikasi antar siswa dengan menggunakan virtual lab,
dimana siswa disuruh mempresentasikan hasil dari permasalahan yang telah kita berikan untuk
kemudian mengembangkan dan menyajikan hasl karyanya kemudian berdiskusi bersam teman
temannya dalam memberikan pendapatnya masing masing, sehingga diperoleh suatu
kesimpulan akhir, disini guru bertugas sebagai fasilitator.
3. Seorang guru harus mampu memahami setiap karakteristik siswa, misalnya guru membuat satu
kelompok itu tidak aktif semua atau tidak diam semua,sehingga siswa yang aktif bisa
mengajak siswa yang diam itu untuk belajar kelompok agar lebih aktif. Siswa yang selalu diam
dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru ketika KBM berlangsung, harus lebih
kita perhatikan dengan tujuan agar anak tersebut dapat lebih aktif dan mampu diajak maju.
Anak yang cenderung pasif didalam kelas bukan berarti bodoh, tetapi mereka hanya merasa
malu dan takut kepada teman yang lain, jika apa yang dilakukan itu salah dan akan
ditertawakan. Keaktifan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang datang dari dalam
diri maupun yang datang dari liar diri. Munculnya interaksi pasif dalam kegiatan belajar
disebabkan oleh faktorfaktor tertentu. Siswa yang menunjukkan masalah ini dapat memilih
siswa yang bermasalah dalam belajarnya yang perlu mendapat bantuan.
Cara untuk mengatasi siswa yang pasif dalam pembelajaran memberi sentuhan pada titik peka
anak sebagai orang tua sekaligus sebagai pendidik bagi anak, harus memiliki kesabaran untuk
memulai menyentuh titik peka anak dengan memberi perhatian khusus pada hal-hal yang amat
menarik perhatian anak dan juga mengembangkan rasa percaya diri anak. Guru harus dapat
membangkitkan rasa percaya diri anak karena percaya diri adalah motivasi bagi anak untuk
melakukan tantangan bahwa dirinya itu bisa. Setelah itu memberikan pertanyaan atau stimulus
kepada siswa dan memberikan penghargaan atau penghormatan kepada siswa yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN.............
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Program : MIPA
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 4 JP
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan 4.4. Menyimpulkan hasil analisis data
reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan termokima pada tekanan
percobaan dan diagram tingkat tetap
tinggi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
• Fakta : Gambar api unggun, gambar batu es pada tangan
• Konsep : Sistem, lingkungan, reaksi eksoterm, reaksi endoterm
• Prinsip : Perpindahan kalor
• Metakognitif : Penerapan reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari
G. MediaPembelajaran
Media :
• Powerpoint
• Virtual laboratorium
• Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
• Lembar Penilaian
Alat/Bahan :
• Laptop & infocus
H. Sumber Pembelajaran
• Bahan ajar Termokimia KD 3.4 dan 4.4
• LKPD Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
• LKPD Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
• Buku kimia kelas XI
(purba, Michael dan Sarwiyati, Eti. 2018. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga)
• https://www.zenius.net
• https://www.quipper.com
I. Kegiatan Pembelajaran
Indikator:
3.4.1 Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
3.4.2 Menentukan persamaan termokimia
Langkah Alokasi
Deskripsi Waktu
Pembelajaran
Kegiatan 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit
Pendahuluan salam
2. Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dan memanjatkan syukur
3. Guru mengecek kehadiran, kebersihan kelas,
kerapian dan kesiapan peserta didik sebagai sikap
disiplin
Fase 1: student orientation to the problem
(Critical Thinking)
4. Guru memberikan motivasi mengenai kaitan
pembelajaran reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
dalam kehidupan sehari- hari
5. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti 70 menit
7. Guru menyajikan gambar mengenai fenomena reaksi
eksotermdan reaksi endoterm
8. Peserta didik mengamati fenomena dari gambar yang
disajikanguru (mengamati)
BAHAN AJAR
• Sistem dikatakan terisolasi jika antara system dan lingkungan tidak terjadi pertukaran
materimaupun energi. Contoh: air panas dalam termos.
3. Kalor dan Kerja
• Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan/atau kerja
• Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari satu sistem ke sistem lain karena
perbedaan suhu. Kalor berpindah dari suhu yang lebih tinggi kesuhu yang lebih
rendah.
• Jumlah kalor dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi dengan
rumus q = m c Δt atau q = c Δt
m = massa zat C = kapasitas kalor
• Semua bentuk pertukaran energi lainnya diluar kalor digolongkan sebagai kerja
• Bentuk kerja yang paling lazim menyertai perubahan kimia adalah kerja tekanan-
volumeyaitu kerja yang berkaitan dengan perobahan volume.
• Besarnya kerja tekanan – volume yang dilakukan sistem sama dengan hasil kali
tekanan luar dengan perubahan volume system : w = -p ΔV
• Tanda untuk energi (kalor dan kerja): jika energi meninggalkan system, diberi tanda
negatif,sebaliknya, jika energi memasuki system, diberi tanda positif
• Energi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain, tetapi tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan
• Perubahan energi dalam (ΔE) suatu system sama dengan jumlah kalor dan kerja yang
diterimanya.
ΔE = q + w ( q = kalor, w =
• Jika reaksi berlangsung pada volum tetap (ΔV = 0 ) maka w = -p ΔV = 0. Sesuai dengan
hokum I termodinamika : ΔE = q + w , ΔE = qv + 0 , jadi kalor reaksi pada volume
tetap sama dengan perubahan energi dalamnya : qv = ΔE
• Jika reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka system dapat melakukan atau
menerima kerja. Kerja yang dilakukan system : w = -p ΔV. Sesuai dengan hokum I
termodinamika : ΔE
= q + w , ΔE = q v - p ΔV atau qp = ΔE + p ΔV
• Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap selanjutnya dinyatakan sebagai
perubahan entalpi (ΔH), jadi , ΔH = qp = ΔE + p ΔV
• Entalpi merupakan suatu besaran termodinamika yang juga menyatakan sejumlah
tertentu energi.
• Sama seperti energi – dalam, nilai entalpi tidak dapat ditentukan , tetapi perubahannya
dapat. Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi sama dengan selisih entalpi
produk dengan entalpi pereaksi (reaktan ): ΔH = Hp - Hr
• Oleh karena pada umumnya reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi
biasanya dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
• Reaksi yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang
menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
• Reaksi eksoterm : entalpi produk < entalpi pereaksi : ΔH bertanda negatif
• Reaksi endoterm : entalpi produk > entalpi pereaksi : ΔH bertanda
positif Contoh reaksi eksoterm : reaksi pembakaran, pemutusan ikatan, dan
ionisasi atom. Contoh reaksi endoterm : memasak beras menjadi nasi,
fotosintetis, dan peleburan.
Lampiran 2
DATA KELOMPOK
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ..........................................................
2. ..........................................................
3. ..........................................................
PENGANTAR TERMOKIMIA
A. Tujuan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan
2. Siswa dapat menentukan mana yang termasuk sistem dan lingkungan dalam suatu reaksi
3. Siswa dapat menyebutkan contoh sistem terbuka, tertutup dan terisolasi
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
5. Siswa dapat menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
B. Pendahuluan
Suatu bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain. Hal itu
dinyatakan dalam hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian. Lingkungan
adalah segala sesuatu di luar sistem dan berinteraksi dengan sistem. Antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi (massa). Berdasarkan pertukaran ini
ada tiga jenis sistem, yaitu:
• Sistem terbuka adalah suatu sistem yang dapat mempertukarkan energi dan massa dengan
lingkungannya.
• Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat mempertukarkan energi dengan lingkungannya.
• Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat mempertukarkan massa dan enerdi
dengan lingkungannya.
Entalpi (H) atau kalor isi adalah jumlah kalor yang diukur pada tekanan tetap.
Besarnya entalpi tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah perubahan entalpi
(ΔH). Perubahan entalpi (ΔH) adalah perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia.
ΔH merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi reaktan.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
entalpinya. Nilai ΔH yang dituliskan pada persamaan termokimia disesuaikan dengan
stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien
reaksinya.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan,
sehingga kalor dari sistem berkurang. Tanda reaksi eksoterm adalah ΔH = ⊝ (negatif).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga
kalor dari sistem bertambah. Tanda reaksi endoterm adalah ΔH = ⊕ (positif).
C. Petunjuk Penggunaan
1. Perhatikan dengan cermat demonstrasi yang dilakukan guru dan temanmu!
2. Tulislah hasil pengamatan demonstrasi pada tempat yang telah disediakan!
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan tepat!
A. ALAT
1. Gelas kimia/tabung reaksi
2. Termometer
B. Bahan
1. CaO
2. NH4Cl
3. Ba(OH)2
4. Air (H2O)
C. Cara Kerja
1. Reaksi Eksoterm
• Masukkan air dalam gelas kimia ukur suhunya.
• Masukkan CaO (kalsium Oksida), kalsium oksida dapat
digantikan batu gamping ke dalam gelas kimia berisi air dan ukur
suhunya.
• Bandingkansuhu awal dan akhir
2. Reaksi Endoterm
• Masukkan air dalam gelas kimia ukur suhunya.
• Masukkan NH4Cl (ammonium klorida) dan Ba(OH)2 ke dalam gelas
kimia berisi air dan ukur suhunya. (dapat diganti urea)
• Bandingkansuhu awal dan akhir
Lampran 4 .
PENILAIAN
Aspek yang
Nama Dinilai krite
No. Mengajukan Menjawab Memberika Skor Nilai
Pesert n r ia
pertanyaan Pertanyaan
a didik pendapat
1 23 41 2 3 41 23 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
Keterangan Skor:
4 : Baik sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Skor maksimal
KRITERIA NILAI:
B = 70 - 79 : Baik D = < 60 :
Kurang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
pert WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
15
16
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal
KISI-KISI SOAL
Ranah Kognitif
Jumla
Materi Tujuan Pembelajaran
C1 C C3 C4 C5 h
2 Soal
Termokimia 1. Melalui media grafis dan 1 1
diskusi siswa dapat
menjelaskan pengertian
reaksi eksoterm 2 1
2. Melalui media grafis dan
diskusi siswa dapat
menjelaskan pengertian 3 1
reaksi endoterm
3. Berdasarkan persamaan
termokimia siswa dapat
menggambarkan diagram 4 1
tingkat energi
4. Melalui media grafis dan
diskusi siswa dapat 5 1
membedakan reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm
5. Siswa dapat menghitung H
reaksi berdasarkan hukum Hess
5
Lampiran 6
Soal Evaluasi
buatlah grafik diagram tingkat energi dari reaksi tersebut dan analisislah reaksi yang terjadi.
Alternatif
jawaban Penyelesaian Skor
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari
sistem kelingkungan.
3 20
Reaksi Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) → CaCO3 (s) Δ H = − 1.207,5
kJ/mol Artinya:
Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) menjadi CaCO3 (s) ΔH nya sebesar minus
1.207,5 kJ/mol.
Gambarnya seperti pada di atas. Reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksoterm karena harga dari ΔH nya negatif.
4 20
No. Aspek Pembeda Reaksi Eksoterm Reaksi
Endoterm