Anda di halaman 1dari 23

OUTPUT PERANGKAT PEMBELAJARAN

No IDENTIFIKASI MASALAH

1. Terlihat bahwa hanya beberapa siswa yang aktif menjawab dan hanya mereka yang
kebanyakan ditunjuk dan menunjukkan dirilah yang tampil, akhirnya karena siswa yang
dominan, menjadikan siswa lain minder untuk menunjukkkan diri.

2. Pada proses pembelajaran, didapati siswa kesulitan dan masih bingung dalam penggunaan
virtual lab.

3. Guru kurang memperhatikan siswa dalam melakukan kegiatan belajar kelompok,sehingga


siswa kurang efektif dalam melakukan proses pembelajaran

4. Hanya dilakukan presentasi oleh siswa dan tidak diikuti dengan kegiatan tanya jawab,
sehingga siswa yang lain kurang memahami mengenai reaksi eksoterm dan endoterm

5. Presentasi hanya dilakukan oleh satu kelompok saja, tanpa membandingkan hasilnya dengan
kelompok lain.

No PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran karena penggunaan virtual
laboratorium dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan aspek 4c yaitu critical thinking, creativity, collaboration,


and communication pada siswa dengan menggunakan virtual lab dengan model pembelajaran
problem based learning?

3. Bagaimana kita sebagai tenaga pendidik membuat anak yang diam dalam kegiatan belajar
kelompok itu bisa mengikuti proses belajar secara aktif ataupun efektif , sehingga siswa yang
diam dalam satu kelompok itu bisa memahami keseluruhan mengenai reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm ?

No IDE PENYELESAIAN MASALAH

1. Kesulitan siswa dalam penggunaan virtual lab itu disebabkan banyak faktor, pertama guru
tidak menjelaskan secara lebih mendetail dalam penggunaan virtual lab tersebut dan guru
tersebut masih belum memahami penggunaan virtual lab tersebut karena kurangnya
kemampuan guru, kedua dari faktor siswa yang kurang memperhatikan ataupun siswa yang
masih gagap teknologi namun jarang ditemui karena sebagaimana kita ketahui kebanyakan
siswa telah lebih dulu maju dalam hal penggunaan teknologi jadi artinya mereka hanya belum
terbiasa dengan penggunaan virtual lab tersebut, yang ketiga adalah dari faktor virtual labnya
itu sendiri yang mungkin bermasalah dan adanya terjadi error.
Nah berdasrakan hal tersebut, adapun cara mengatasinya
• Meningkatkan kompetensi guru, melalui ikut pelatihan ataupun program mengajar
yang dapat meningkatkan literasi dan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi guru
• Pemberian bantuan atau scafolding kepada siswa yang masih kurang paham dalam
penggunaan virtual lab tersebut dan menjelaskan kembali secara mendetail kepada
siswa yang butuh bantuan dalam hal tersebut
• Kemudian jika permasalahan yang berasal dari virtual lab nya, maka untuk
mengatasinya diperlukan kemampuan guru untuk dapat memperbaiki nya sehingga
sangat diperlukan keterampilan guru dalam pengguunaan dan penguasaan
teknologi.

2. Pertama dalam meningkatkan daya berpikir kritis siswa, hal yang paling umum adalah dengan
membawa pikiran siswa itu ke fenomena yang mereka alami sehari hari nah hal ini dapat
terlihat pada sintak atau langkah dari model pembelajaran problrm based learning, dimana pada
materi pendahuluan guru memberikan memberikan fenomena yang sering terjadi pada
kehidupan sehari-hari.
Kedua, untuk meningkatkan daya kreatifitas, dalam penggunan virtual lab harus lebih
ditingkatkan lagi dan di desain untuk siswa dapat lebih banyak berinteraksi dengan
memperhatikan aspek aspek yang terjadi pada laboratorium nyata dengan virtual laboratorium,
dan kreativitas ini dapat terlihat pada sintak pbl sewaktu guru memberikan pendahualuan
dengan mengajukan pertanyaan dimana murid menjawab dengan berbagai persepsi mereka,
selain itu sewaktu kegiatan siswa mempresentasikan hasilnya juga dapat meningkaykan skill
kreativitasnya dalam menyimpulkan hasil pengamatannya terhadap laboratorium virtual
Ketiga, dalam meningkatkan kolaborasi antar siswa dengan menggunakan virtual lab, siswa
harus lebih didorong untuk melakukan pengamatan bersama dan pemberian penjelasan masing
masing dan saling tukar pendapat yang kemudian dirangkum dalam lkpd.

Keempat, untuk meningkatkan komunikasi antar siswa dengan menggunakan virtual lab,
dimana siswa disuruh mempresentasikan hasil dari permasalahan yang telah kita berikan untuk
kemudian mengembangkan dan menyajikan hasl karyanya kemudian berdiskusi bersam teman
temannya dalam memberikan pendapatnya masing masing, sehingga diperoleh suatu
kesimpulan akhir, disini guru bertugas sebagai fasilitator.

3. Seorang guru harus mampu memahami setiap karakteristik siswa, misalnya guru membuat satu
kelompok itu tidak aktif semua atau tidak diam semua,sehingga siswa yang aktif bisa
mengajak siswa yang diam itu untuk belajar kelompok agar lebih aktif. Siswa yang selalu diam
dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru ketika KBM berlangsung, harus lebih
kita perhatikan dengan tujuan agar anak tersebut dapat lebih aktif dan mampu diajak maju.
Anak yang cenderung pasif didalam kelas bukan berarti bodoh, tetapi mereka hanya merasa
malu dan takut kepada teman yang lain, jika apa yang dilakukan itu salah dan akan
ditertawakan. Keaktifan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang datang dari dalam
diri maupun yang datang dari liar diri. Munculnya interaksi pasif dalam kegiatan belajar
disebabkan oleh faktorfaktor tertentu. Siswa yang menunjukkan masalah ini dapat memilih
siswa yang bermasalah dalam belajarnya yang perlu mendapat bantuan.
Cara untuk mengatasi siswa yang pasif dalam pembelajaran memberi sentuhan pada titik peka
anak sebagai orang tua sekaligus sebagai pendidik bagi anak, harus memiliki kesabaran untuk
memulai menyentuh titik peka anak dengan memberi perhatian khusus pada hal-hal yang amat
menarik perhatian anak dan juga mengembangkan rasa percaya diri anak. Guru harus dapat
membangkitkan rasa percaya diri anak karena percaya diri adalah motivasi bagi anak untuk
melakukan tantangan bahwa dirinya itu bisa. Setelah itu memberikan pertanyaan atau stimulus
kepada siswa dan memberikan penghargaan atau penghormatan kepada siswa yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMAN.............
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Program : MIPA
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 4 JP

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Kompetensi Inti

KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI-2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Inti Kompetensi Inti

KI 3. Memahami, menerapkan, dan KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji


menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif
budaya, dan humaniora dengan dan kreatif, serta mampu
wawasan kemanusiaan, menggunakan metode sesuai
kebangsaa kaidah keilmuan
n, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan 4.4. Menyimpulkan hasil analisis data
reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan termokima pada tekanan
percobaan dan diagram tingkat tetap
tinggi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Menjelaskan pengertian sistem, 4.4.1 Menyimpulkan hasil analisis


lingkungan, entalpi dan datapercobaan termokimia
perubahan entalpi
3.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri
reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm dan perbedaannya
3.4.3 Menentukan persamaan
termokimia
Sikap:
Menunjukkan perilaku disiplin, proaktif dan kerja sama

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

3.4.1.1 Disajikan fenomena tentang 4.4.1.1 Disajikan alat dan bahan


sistem dan lingkungan, peserta percobaan, peserta didik mampu
didik mampu mendeskripsikan melakukan percobaan penentuan
perubahan entalpi dengan
berbagai jenis sistem dengan
kalorimeter dengan baik
benar 4.4.2.1. Berdasarkan data hasil hasil
3.4.1.2 Disajikan fenomena tentang percobaann, peserta didik mampu
perpindahan energi, peserta didik menyimpulkan hasil analisis data
mampu mendeskripsikan percobaan penentuan perubahan
perubahan entalpi dengan benar entalpi reaksi dengan kalorimeter
3.4.2.1 Berdasarkan data hasil percobaan, dengan benar
peserta didik dapat
mengidentifikasi reaksi eksotrm
dan endoterm yang terjadi dengan
tepat
3.4.2.2 Disajikan grafik perubahan
entalpi reaksi, peserta didik
mampu mengidentifikasi reaksi
eksoterm beserta karakteristiknya
dengantepat
3.4.2.3 Disajikan persamaan termokimia,
peserta didik mampu
menganalisis reaksi eksoterm dan
endoterm dengan benar
3.4.3.1 Disajikan ilustrasi suatu reaksi
kimia, peserta didik dapat
menuliskan persamaan
termokimia reaksi tersebut
dengan tepat
3.4.3.2 Disajikan persamaan termokimia,
peserta didik mampu memaknai
persamaan termokimia tersebut
dengan benar
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran berbasis masalah, diharapkan peserta didik dapat


membandingkan sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, dan mengamati
serta menyajikan hasil percobaan dengan mengembangkan nlai karakter berpikir kritis,
percaya diri dan kerjasama

E. Materi Pembelajaran
• Fakta : Gambar api unggun, gambar batu es pada tangan
• Konsep : Sistem, lingkungan, reaksi eksoterm, reaksi endoterm
• Prinsip : Perpindahan kalor
• Metakognitif : Penerapan reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari

F. Pendekatan dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Pendekatan Ilmiah TPACK
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Diskusi dan eksperimen

G. MediaPembelajaran
Media :
• Powerpoint
• Virtual laboratorium
• Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
• Lembar Penilaian

Alat/Bahan :
• Laptop & infocus

H. Sumber Pembelajaran
• Bahan ajar Termokimia KD 3.4 dan 4.4
• LKPD Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
• LKPD Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
• Buku kimia kelas XI
(purba, Michael dan Sarwiyati, Eti. 2018. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga)
• https://www.zenius.net
• https://www.quipper.com
I. Kegiatan Pembelajaran
Indikator:
3.4.1 Mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
3.4.2 Menentukan persamaan termokimia
Langkah Alokasi
Deskripsi Waktu
Pembelajaran
Kegiatan 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan 10 menit
Pendahuluan salam
2. Guru dan peserta didik berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dan memanjatkan syukur
3. Guru mengecek kehadiran, kebersihan kelas,
kerapian dan kesiapan peserta didik sebagai sikap
disiplin
Fase 1: student orientation to the problem
(Critical Thinking)
4. Guru memberikan motivasi mengenai kaitan
pembelajaran reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
dalam kehidupan sehari- hari
5. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti 70 menit
7. Guru menyajikan gambar mengenai fenomena reaksi
eksotermdan reaksi endoterm
8. Peserta didik mengamati fenomena dari gambar yang
disajikanguru (mengamati)

Fase 2: organize students


(Critical Thinking)

9. Guru membimbing peserta didik untuk


mengidentifikasi permasalahan dengan memotivasi
peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan gambar fenomena yang disajikan, misalnya
“Mengapa kita dapat merasa hangat saat berada
disekitar api unggun? Mengapa kita dapat merasa
dingin saat memegang batu es pada kulit?” (menanya)
10. Guru dan peserta didik mendiskusikan tentang
kegiatan pesertadidik dalam melakukan eksperimen
berbasis virtual lab
11. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4
orang

Fase 3: individual and group reserach guide


(Colaboration&creativity)

12. Peserta didik mengamati suhu pada virtual lab bersama


kelompoknya untuk mencari informasi mengenai reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm (mengumpulkan data)
Langkah Alokasi
Deskripsi Waktu
Pembelajaran
13. Guru membimbing peserta didik dan memberikan
bantuan
14. Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi bersama
kelompoknya untuk mengumpulkan data suhu pada
percobaan yang dilakukan di virtual lab mengenai
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm (mengasosiasi)
15. Peserta didik menuliskan hasil observasi dan
diskusi pada LKPD

Fase 5: develop and present the work


(Communication)

16. Guru membimbing peserta didik melakukan


presentasi untuk memverifikasi hasil observasi
kelompok
17. Peserta didik mengkomunikasikan hasil observasi
dan diskusi dengan kelompoknya dalam presentasi
yang dibimbing guru (mengkomunikasikan)

Fase 6: Analyze and evaluate the problem-solving


process
(Creativity)

18. Guru membimbing peserta didik untuk


menganalisis hasil observasi dan diskusi mengenai
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
19. Guru memberikan penguatan tentang hasil
observasi dan kesimpulan mengenai reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm yang telah
dipelajari bersama
Kegiatan 21. Guru mengajak peserta didik melakukan review 10 menit
Penutup pembelajaran yang telah dilakukan dan mengkaitkan
dengan tujuan pembelajaran
22. Guru memberi tindak lanjut pembelajaran dengan
memberikanpenugasan untuk memperdalam
pemahaman peserta didik dalam belajar dirumah
23. Guru menginformasikan pembelajaran pada
pertemuanselanjutnya
24. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
Lampiran. 1

BAHAN AJAR

REAKSI EKSOTERM, DAN REKAKSI


ENDOTERM

Azas Kekekalan Energi

1. Energi Dalam (E)

• Setiap zat menyimpan sejumlah tertentu energi


• Energi tersebut dapat berupa energi kinetik dan energi potensial
• Energi kinetik berkaitan dengan gerak partikel zat ( translasi, rotasi, atau vibrasi )
• Semua bentuk energi lain yang tidak berkaitan dengan gerakkan partikel digolongkan
sebagai energi potensial
• Komponen utama energi potensial dalam termokimia yaitu energi ikatan kimia gaya
antarmolekul
• Jumlah energi yang dimiliki suatu zat, yaitu energi kinetic dan energi potensil,
disebut energi dalam (Internal Energy = E )
• Nilai energi dalam tidak dapat diukur, tetapi perubahannya dapat ditentukan
• Untuk suatu reaksi kimia :ΔE = Eproduk - Epereaksi
1. Sistem dan Lingkungan
• Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang dipelajari
• Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar sistem dengan apa system berintegrasi
• Interaksi system dengan lingkungan dapat berupa pertukaran materi dan/atau
pertukaran energi
• Berdasarkan interaksi yang terjadi antara system dan lingkungan, system
dibedakan atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi
• Sistem dikatakan terbuka jika terjadi pertukaran materi dan energi dengan
lingkungan. Contoh : air panas dalam gelas terbuka
• Sistem dikatakan tertutup jika antara system dan lingkungan hanya terjadi pertukaran
energitetapi tidak terjadi pertukaran materi
Contoh : air panas dalam gelas tertutup

• Sistem dikatakan terisolasi jika antara system dan lingkungan tidak terjadi pertukaran
materimaupun energi. Contoh: air panas dalam termos.
3. Kalor dan Kerja

• Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor dan/atau kerja
• Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari satu sistem ke sistem lain karena
perbedaan suhu. Kalor berpindah dari suhu yang lebih tinggi kesuhu yang lebih
rendah.
• Jumlah kalor dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi dengan
rumus q = m c Δt atau q = c Δt
m = massa zat C = kapasitas kalor

c = kalor jenis Δt = suhun akhir – suhu awal

• Semua bentuk pertukaran energi lainnya diluar kalor digolongkan sebagai kerja
• Bentuk kerja yang paling lazim menyertai perubahan kimia adalah kerja tekanan-
volumeyaitu kerja yang berkaitan dengan perobahan volume.
• Besarnya kerja tekanan – volume yang dilakukan sistem sama dengan hasil kali
tekanan luar dengan perubahan volume system : w = -p ΔV
• Tanda untuk energi (kalor dan kerja): jika energi meninggalkan system, diberi tanda
negatif,sebaliknya, jika energi memasuki system, diberi tanda positif

Hukum I Termodinamika (Azas Kekekalan Energi

• Energi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain, tetapi tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan
• Perubahan energi dalam (ΔE) suatu system sama dengan jumlah kalor dan kerja yang
diterimanya.
ΔE = q + w ( q = kalor, w =

kerja )Kalor Reaksi : ΔE dan ΔH

• Jika reaksi berlangsung pada volum tetap (ΔV = 0 ) maka w = -p ΔV = 0. Sesuai dengan
hokum I termodinamika : ΔE = q + w , ΔE = qv + 0 , jadi kalor reaksi pada volume
tetap sama dengan perubahan energi dalamnya : qv = ΔE
• Jika reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka system dapat melakukan atau
menerima kerja. Kerja yang dilakukan system : w = -p ΔV. Sesuai dengan hokum I
termodinamika : ΔE
= q + w , ΔE = q v - p ΔV atau qp = ΔE + p ΔV
• Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap selanjutnya dinyatakan sebagai
perubahan entalpi (ΔH), jadi , ΔH = qp = ΔE + p ΔV
• Entalpi merupakan suatu besaran termodinamika yang juga menyatakan sejumlah
tertentu energi.
• Sama seperti energi – dalam, nilai entalpi tidak dapat ditentukan , tetapi perubahannya
dapat. Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi sama dengan selisih entalpi
produk dengan entalpi pereaksi (reaktan ): ΔH = Hp - Hr
• Oleh karena pada umumnya reaksi berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi
biasanya dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm

• Reaksi yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang
menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
• Reaksi eksoterm : entalpi produk < entalpi pereaksi : ΔH bertanda negatif
• Reaksi endoterm : entalpi produk > entalpi pereaksi : ΔH bertanda
positif Contoh reaksi eksoterm : reaksi pembakaran, pemutusan ikatan, dan
ionisasi atom. Contoh reaksi endoterm : memasak beras menjadi nasi,
fotosintetis, dan peleburan.
Lampiran 2

Lembar Kerja Peserta Didik Reaksi eksoterm dan Reaksi


Endoterm

DATA KELOMPOK

ANGGOTA KELOMPOK:

1. ..........................................................

2. ..........................................................

3. ..........................................................
PENGANTAR TERMOKIMIA

A. Tujuan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan
2. Siswa dapat menentukan mana yang termasuk sistem dan lingkungan dalam suatu reaksi
3. Siswa dapat menyebutkan contoh sistem terbuka, tertutup dan terisolasi
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
5. Siswa dapat menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

B. Pendahuluan
Suatu bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain. Hal itu
dinyatakan dalam hukum kekekalan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.

Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian. Lingkungan
adalah segala sesuatu di luar sistem dan berinteraksi dengan sistem. Antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi (massa). Berdasarkan pertukaran ini
ada tiga jenis sistem, yaitu:
• Sistem terbuka adalah suatu sistem yang dapat mempertukarkan energi dan massa dengan
lingkungannya.
• Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat mempertukarkan energi dengan lingkungannya.
• Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak dapat mempertukarkan massa dan enerdi
dengan lingkungannya.
Entalpi (H) atau kalor isi adalah jumlah kalor yang diukur pada tekanan tetap.
Besarnya entalpi tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah perubahan entalpi
(ΔH). Perubahan entalpi (ΔH) adalah perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia.
ΔH merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi reaktan.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
entalpinya. Nilai ΔH yang dituliskan pada persamaan termokimia disesuaikan dengan
stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien
reaksinya.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan,
sehingga kalor dari sistem berkurang. Tanda reaksi eksoterm adalah ΔH = ⊝ (negatif).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga
kalor dari sistem bertambah. Tanda reaksi endoterm adalah ΔH = ⊕ (positif).

C. Petunjuk Penggunaan
1. Perhatikan dengan cermat demonstrasi yang dilakukan guru dan temanmu!
2. Tulislah hasil pengamatan demonstrasi pada tempat yang telah disediakan!
3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan tepat!

D. Hasil Pengamatan Demonstrasi


➢ Reaksi antara air dengan CaO
Reaksi yang terjadi yaitu:
CaO(𝑠) + H2O(𝑙) → Ca(OH)2(𝑎𝑞)
1. Suhu awal air ....... oC
2. Suhu saat reaksi ..... oC
3. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor lingkungan.
6. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar x kJ tulis persamaan termokimianya!
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Gambarkan reaksi tersebut dengan diagram tingkat energi!

Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi ....


8.
➢ Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl
Reaksi yang terjadi yaitu:
Ba(OH)2. 8H2O(𝑠) + 2NH4Cl(𝑠) → BaCl2. 2H2O(𝑠) + 2NH3(𝑔) + H2O(𝑙)
1. Suhu awal air ....... oC
2. Suhu saat reaksi ..... oC
3. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
.......................................................................................................................................................
4. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor lingkungan.
6. Reaksi yang terjadi termasuk sistem .....................
7. Berikan alasannmu!
.......................................................................................................................................................
8. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar y kJ tulis persamaan termokimianya!
.......................................................................................................................................................
9. Gambarkan reaksi tersebut dengan diagram tingkat energi!

10. Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi ....


Lampiran 3
LEMBAR KERJA DEMONSTRASI

JUDUL : REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM


TUJUAN : MEMBEDAKAN REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

A. ALAT
1. Gelas kimia/tabung reaksi
2. Termometer

B. Bahan
1. CaO
2. NH4Cl
3. Ba(OH)2
4. Air (H2O)
C. Cara Kerja
1. Reaksi Eksoterm
• Masukkan air dalam gelas kimia ukur suhunya.
• Masukkan CaO (kalsium Oksida), kalsium oksida dapat
digantikan batu gamping ke dalam gelas kimia berisi air dan ukur
suhunya.
• Bandingkansuhu awal dan akhir

2. Reaksi Endoterm
• Masukkan air dalam gelas kimia ukur suhunya.
• Masukkan NH4Cl (ammonium klorida) dan Ba(OH)2 ke dalam gelas
kimia berisi air dan ukur suhunya. (dapat diganti urea)
• Bandingkansuhu awal dan akhir
Lampran 4 .

PENILAIAN

1. Lembar Penilaian Unjuk Kerja

Lembar Penilaian Unjuk Kerja


(Lembar penilaian diskusi/presentasi)

Mata Pelajaran : Kimia


Materi Pokok : Reaksi Eksoterm dan
Endoterm Kelas/ semester : XI MIPA / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Aspek yang
Nama Dinilai krite
No. Mengajukan Menjawab Memberika Skor Nilai
Pesert n r ia
pertanyaan Pertanyaan
a didik pendapat
1 23 41 2 3 41 23 4

1.

2.

3.

4.

5.
Keterangan :

Aspek yang Dinilai Deskripsi Skor

Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan tetapi


1
menyimpang dari materi yang dipelajari
Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai
dari 2
Mengajuka materi yang dipelajari
n Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai
dari 3
pertanyaan
materi yang dipelajari dengan jelas
Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan sesuai
4
dengan materi yang dipelajari dengan jelas, tepat
dan
Logis
Peserta didik dapat menjawab ppertanyaan tetapi
1
Salah
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan tetapi
masih 2
Menjawab Pertanyaan
kurang tepat
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan 3
jelas
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan
4
jelas, tepat dan logis
Peserta didik dapat memberikan pendapat tetapi
1
menyimpang dari materi yang dipelajari
Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai
2
dengan materi yang dipelajari
Memberikan Pendapat Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai
3
dengan materi yang dipelajari dengan jelas
Peserta didik dapat memberikan pendapatnya sesuai
4
dengan materi yang dipelajari dengan jelas, tepat
dan
Logis

Keterangan Skor:

4 : Baik sekali

3 : Baik
2 : Cukup

1 : Kurang

Nilai = ∑ skor perolehan X 100

Skor maksimal

KRITERIA NILAI:

A = 80 - 100 : Baik sekali C = 60 - 69 : Cukup

B = 70 - 79 : Baik D = < 60 :
Kurang

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1
PurwantoroTahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


pert WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
pert WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
15
16
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal

Mata Pelajaran : Kimia


Materi : Termokimia

KISI-KISI SOAL

Ranah Kognitif
Jumla
Materi Tujuan Pembelajaran
C1 C C3 C4 C5 h
2 Soal
Termokimia 1. Melalui media grafis dan 1 1
diskusi siswa dapat
menjelaskan pengertian
reaksi eksoterm 2 1
2. Melalui media grafis dan
diskusi siswa dapat
menjelaskan pengertian 3 1
reaksi endoterm
3. Berdasarkan persamaan
termokimia siswa dapat
menggambarkan diagram 4 1
tingkat energi
4. Melalui media grafis dan
diskusi siswa dapat 5 1
membedakan reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm
5. Siswa dapat menghitung H
reaksi berdasarkan hukum Hess

5
Lampiran 6

Soal Evaluasi

1. Jelaskanlah mengenai reaksi eksoterm beserta ciri- cirinya.

2. Jelaskanlah mengenai reaksi endoterm beserta ciri-cirnya.

3. Diketahui persamaan reaksi kimia:

Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) → CaCO3 (s) Δ H = − 1.207,5 kJ/mol

buatlah grafik diagram tingkat energi dari reaksi tersebut dan analisislah reaksi yang terjadi.

4. Buat diagram dari reaksi eksoterm dan endoterm

5. Jelaskanlah perbedaan dari reaksi eksoterm dan endoterm.


Lampiran 7

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran

Alternatif
jawaban Penyelesaian Skor
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari
sistem kelingkungan.

Ciri-ciri reaksi eksoterm :


1 20
• Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
• Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi
• Perubahan entalpi bertanda negatif
• Menyebabkan kenaikan suhu lingkungan sekitar

Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan


kesistem.

Ciri-ciri reaksi endoterm :


2 20
• Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
• Entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi
• Perubahan entalpi bertanda positif
• Menyebabkan penurunan suhu lingkungan sekitar

3 20
Reaksi Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) → CaCO3 (s) Δ H = − 1.207,5
kJ/mol Artinya:
Ca (s) + C (s) + 3/2 O2 (g) menjadi CaCO3 (s) ΔH nya sebesar minus
1.207,5 kJ/mol.
Gambarnya seperti pada di atas. Reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksoterm karena harga dari ΔH nya negatif.

4 20
No. Aspek Pembeda Reaksi Eksoterm Reaksi
Endoterm

5 1 Entalpi Sistem berkurang bertambah 20


2 Suhu lingkungan naik Turun
3 Harga ΔH negatif positif

Anda mungkin juga menyukai