Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS HIPOTESIS

DAN TEKNIK MENGUMPULKAN DATA QUANTITATIVE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

1. Putri Mayang Sari (A1C119056)


2. Sintia

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Yusnidar, M.Pd.
Muhammad Haris Effendi Hsb, S.Pd., M.Si., Ph.D.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
A. HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimanarumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
belumdidasarkan pada fakta& fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatu hipotesis atau
jawaban sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari hipotesis tersebut
akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut
benar adanya atau tidak benar.penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
yang menggunakan pendekatankuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak
dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkandapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif..
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah
yangakan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak
bertentangandengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti
dapat saja dengansengaja menimbulkan atau menciptakan suatugejala "esengajaan
inidisebut percobaan ataueksperimen. Hipotesis yang telah terujikebenarannya
disebutteori.
Secara Umum
1. Hipotesis Nol
Hipotesis yang diperlukan adanya pengujian
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis yang menunjukkan “ada” atau “terdapat” dan yang dirumuskan dengan
menggunakan kalimat positif.
Dalam hal ini kami mengambil jurnal yang berjudul “Penerapan Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Hidrokarbon”
Adapun hipotesis Ha nya ialah adanya Pengaruh peningkatan hasil belajar kimia pada
materi hidrokarbon dengan penerapan problem based learning
Sedangkan hipotesis Ho ialah tidak adanya Pengaruh peningkatan hasil belajar kimia
pada materi hidrokarbon dengan penerapan problem based learning
B. TEKNIK MENGUMPULKAN DATA QUANTITATIVE
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau sebuah cara yang dapat digunakan oleh
seorang peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Pada penelitian kuantitatif
biasanya menggunakan test dan angket (kuesioner). Pengumpulan data pada
penelitian kuantitatif diartikan sebagai kegiatan penelitian yang memiliki tujuan atau
berupaya dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk
menguji sebuah hipotesis.
Terdapat lima langkah yang digunakan dalam proses pengumpulan data kuantitatif.
Proses ini melibatkan pengumpulan informasi yang sederhana termasuk langkah-
langkahnya yaitu :
1) Menentukan partisipan dalam penelitian,
2) Mendapatkan izin yang dibutuhkan dari beberapa individu dan organisasi,
3) Mempertimbangkan tipe informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber yang
tersedia untuk penelitian kuantitatif,
4) Melokalisasi dan menyeleksi instrumen yang akan digunakan untuk menangkap
data yang bermanfaat bagi penelitian,
5) Mengadministrasikan proses pengumpulan data untuk menghimpun data.
1. Teknik pengumpulan data kuantitatif melalui test
Test merupakan sekumpulan atau serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Pengumpulan data
dengan menggunakan teknis test ini dapat disebut sebagai pengukuran
(measurement). Test digunakan dalam penelitian kuantitatif karena data yang
dihasilkan dari test ini adalah data hasil pengukuran
Dalam jurnal yang kami analisis, yang berjudul “Penerapan Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Hidrokarbon”

Pada penelitian ini, digunakan metode Penelitian Tindakan kelas (Classroom


Action Research). Metode PTK ini digunakan karena metode ini memiliki peranan
yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila
diimplementasikan dengan baik dan benar. Subjek penelitian adalah siswa kelas
XI tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 25 orang, laki-laki 13 orang dan 12
orang perempuan
Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik :
1) Pengamatan (observasi) Observasi merupakan kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk mengamati seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa.
2) Tes Teknik tes dugunakan untuk mengumpulkan data dan gambaran tentang
hasil belajar siswa dan peningkatannya pada setiap siklus. Namun dalam hal
ini kami akan mebahas lebih lanjut dalam pengumpulan data keantitatif
melalui tes.
Adapun data kuantitatif yaitu nilai hasil belajar siswa berupa post test tiap akhir
siklus. Hasil belajar diberikan skor untuk masing-masing soal. Adapun Rumus
yang digunakan untuk menghitung persentase sikap siswa yaitu:

Adapun tahapan pengumpulan data kuantitatif pada penelitian ini yaitu :


1) Penentuan partisipan dalam penelitian, dimana penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 6 januari s/d 10 Februari 2020 di SMA Negeri 7 Rejang Lebong
dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI. IPA.2 yang berjumlah 25
orang.
2) Mendapatkan izin yang dibutuhkan dari beberapa individu dan organisasi,
dimana tentunya peneliti telah mendapatkan izin dari sekolah yang
bersangkutan, yaitu di SMA Negeri 7 Rejang Lebong
3) Mempertimbangkan tipe informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber
yang tersedia untuk penelitian kuantitatif, adapun tipe informasi atau data
yang dikumpulkan ialah berbentuk skor atau nilai akhir dari post test yang
dilakukan oleh partisipan, karena dalam hal ini ditekankan pada penelitian
data kuantitatif yang artinya dalam hal ini adanya suatu pengukuran.
4) Melokalisasi dan menyeleksi instrumen yang akan digunakan untuk
menangkap data yang bermanfaat bagi penelitian, dimana dalam jurnal ini
adapun alat atau instrumen yang digunakan ialah berupa tes atau lebih
tepatnya post test dalam hal ini.
5) Mengadministrasikan proses pengumpulan data untuk menghimpun data, atau
dalam hal ini mengolah data untuk kemudian dapat dilakukan analisis data.
Pada penelitian ini guru yang bertindak sebagai peneliti mencoba menerapkan
pembelajaran problem based learning guna meningkatkan hasil belajar kimia
siswa. Secara garis besar penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan terdiri
dari 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan pembelajaran pada
siklus I yakni mengkonversi jumlah mol ke dalam jumlah partikel, jumlah massa,
dan jumlah volume zat. Sedangkan tindakan pembelajaran pada siklus II yakni
mengenai rumus empiris, rumus molekul, dan pereaksi pembatas.

Siklus 1 Siklus 2
Pelaksanaan pembelajaran : Pelaksanaan pembelajaran :
Pembelajaran dalam kelas Seperti halnya siklus I, pada siklus II
dilaksanakan sebanyak 3 kali ini pembelajaran dilaksanakan di
pertemuan yaitu pada tanggal 6, 13, dalam kelas sebanyak 3 kali
dan 20 Januari 2020. Setiap pertemuan pertemuan dengan durasi masing-
berlangsung selama 2 × 45 menit. masing 2 × 45 menit. Pada siklus II,
Guru membimbing siswa dengan guru memberikan latihan soal yang
pendekatan pemecahan masalah yaitu dikerjakan secara berkelompok untuk
bagaimana siswa berfikir cara meningkatkan aktivitas siswa yang
menyelesaikan maslah dengan mana diharapkan akan adanya
menggunakan 4 (empat) tahap interaksi antar siswa dalam memahami
pemecahan masalah yaitu materi yang diberikan oleh guru
menganalisis, merencanakan, sehingga siswa yang sudah paham
melakukan perhitungan, dan dapat membantu temannya yang
mengevaluasi jawaban. Tindakan belum paham. Tindakan siklus II ini
pembelajaran pada siklus I yakni diakhiri dengan mengulas materi dan
mengkonversi jumlah mol ke dalam membahas soal bersama-sama, setelah
jumlah partikel, jumlah massa, dan itu guru memberikan post test untuk
jumlah volume zat. mengetahui pengetahuan siswa setelah
pembelajaran. tindakan pembelajaran
pada siklus II yakni mengenai rumus
empiris, rumus molekul, dan pereaksi
pembatas.
Hasil : Hasil :
Rata-rata skor post test siswa adalah Rata-rata skor post test siswa adalah
69,47, dari hasil tersebut menunjukkan 78,53, ini menunjukkan bahwa
bahwa hasil belajar siswa dan indikator ketercaoaian hasil belajar
persentase masih 64,00% siswa yang yang ditetapkan sudah terpenuhi yaitu
memperoleh nilai ≥70. Angka ini ≥75. • Persentase ketuntasan belajar
masih belum mencapai target yang siswa telah mencapai 92% sehingga
ditetapkan yaitu rata-rata hasil evaluasi sudah melebihi target yang ditetapkan
harus mencapai ≥70 dan minimal 85% yaitu 85% siswa memperoleh nilai
siswa yang mendapatkan nilai ≥70 ≥70.
Kesimpulan : Kesimpulan :
Persentase siswa yang mencapai nilai Pada siklus II ini terjadi peningkatan
≥70 masih 64%. Hal ini dikarenakan rata-rata nilai hasil evaluasi yaitu
proses pembelajaran masih berpusat 78,53 dan 92% siswa yang
pada guru sehingga siswa kurang memperoleh nilai ≥70. Dengan
termotivasi untuk belajar lebih serius. demikian target yang telah ditetapkan
Oleh karena itu hasil belajar dan oleh peneliti telah tercapai. Selain itu
aktivitas siswa perlu ditingkatkan terdapat peningkatan pemahaman
melalui tindakan pembelajaran pada mengenai tahap-tahap pemecahan
siklus II. masalah dari siklus I ke siklus II.
Sikap dan aktivitas siswa dari siklus I
ke siklus II juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai