KIMIA FISIK II
“SEL VOLTA”
DOSEN PENGAMPU
Dr. YUSNAIDAR, S.Si., M.Si
Dr. Dra. WILDA SYAHRI, M.Pd
ASISTEN DOSEN
WINDA ELISABETH Br. SINAGA (A1C117016)
MUHAMMAD HABIB (A1C117012)
1
elektron, sebagai contoh seperti pasta maupun larutan. Syarat sel volta adalah
reaksi oksidasi terjadi secara spontan dan reaksinya menghasilkan energi E O sel
bernilai positif. Adapun contoh larutab elektrolit alami berasal dari alam seperti
buah jeruk nipis, belimbing wuluh dan lain sebagainya. Dalam hal ini akan sangat
baik jika buahnya tidak dalam keadaan terlalu matang.( Tim Kimia Fisik II, 2021)
Sel volta adalah sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel
galvanik, anoda digunakan sebagai elektroda bermuatan negatif, sedangkan
katoda bermuatan positif. Arus listrik mengalir dari katoda ke anoda. Reaksi
kimia yang terjadi pada sel galvanik merupakan kejadian yang wajar. Sel volta
adalah perangkat kimia dan konduktor listrik yang memberikan aliran elektron ke
zat kimia tereduksi melalui sirkuit eksternal dari bahan kimia yang teroksidasi.
Dalam baterai volta, oksidasi berarti pelepasan elektron melalui atom, molekul,
dan ion. Reduksi mengacu pada akuisisi elektron melalui partikel atom, molekul,
dan ion. (Usman, 2017)
Sel Volta dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sel Volta primer merupakan sel
Volta yang tidak dapat diperbarui dan bersifat tidak dapat balik contohnya baterai
kering. Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang dapat diperbarui dan
bersifat dapat balik ke keadaan semula contohnya baterai aki. Sel Volta bahan
bakar adalah sel Volta yang tidak dapat diperbarui tetapi tidak habis contohnya sel
campuran bahan bakar pesawat luar angkasa. (Harahap, 2016)
Zn(s) → Zn2+(aq)+ 2 e-
2
Agar terjadi arus listrik, maka harus ada media yang mengalirkan elektron,
kedua logam diatas (Cu dan Zn ) harus dipisahkan dengan jembatan garam.
Rangkaian inilah yang disebut sel volta. (Giyanto, 2020)
Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebebkan oleh
adanya beda potensial anatara kedua elektrode yang disebut dengan potensial sel
(E sel). Potensial sel yang diukur pada keadaan standar(suhu 25 C dengan
konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam larutan 1 M dan tekana gas setiap
produk dan reaktan 1 atm) didebut potensial sel standar (E sel). Dimana elektron
mengalir dari anade ke katode. Logam yang mempunyai Eo lebih kecil di
tempatkan sebagai anode (mengalami oksidasi), sedangkan logam yang
mempunyai Eo lebih besar ditempatkan sebagai katode (mengalami reduksi).
Reaksi dapat berlangsung spontan jika Eo sel mempunyai harga positif
(Mawarnis,2021)
3
VII. Prosedur Kerja
Kabel
Dipotong kabel menjadi lima bagian dan kupas kabel untuk
memperoleh bagian tembaga
buaya
Penjepit
Dililitkan tembaga kabel pada penjepi buaya
Paku dan uang koin
Ditancapkan pada setiap buah, paku sebagai anoda(-) dan koin
logam sebagai katoda(+)
Dirangkai sedemikian rupa dengan menghubungkannya pada
buah
Dihubungkan kabel pada buah dan kabel pada lambu
Diamati nyala atau tidaknya lampu LED
Hasil Pengamatan