Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK II
“SEL VOLTA”

NAMA : PUTRI MAYANG SARI


NIM : A1C119056
KELOMPOK : 2

DOSEN PENGAMPU
Dr. YUSNAIDAR, S.Si., M.Si
Dr. Dra. WILDA SYAHRI, M.Pd

ASISTEN DOSEN
WINDA ELISABETH Br. SINAGA (A1C117016)
MUHAMMAD HABIB (A1C117012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN KE-7

I. Judul : SEL VOLTA


II. Hari/Tanggal : Sabtu/10 April 2021
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini
1.) Untuk memahami apa itu sel volta
2.) Untuk mempelajari prinsip kerja dari sel volta
3.) Untuk dapat membuat baterai sederhana yang
menghasilkan arus listrik
IV. Pertanyaan Praktikum
V. Landasan Teori

Elektrokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari transfer elektron yang


terjadi pada media konduktif (elektroda). Elektroda terdiri dari elektroda positif
dan elektroda negatif. Ini karena dalam pertukaran elektron, elektroda akan
tereksitasi oleh arus sebagai energi arus. Konsep elektrokimia didasarkan pada
reaksi reduksi-oksidasi (redoks) dan larutan elektrolit. Reaksi redoks merupakan
gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi secara bersamaan. Pada
reduksi terjadi penangkapan elektron, sedangkan oksidasi terjadi pelepasan
elektron pada media transpor dalam sel elektrokimia. Selain itu juga dibutuhkan
media pengantar sebagai tempat transfer elektron dalam sistem reaksi yang
disebut larutan. Sel elektrokimia terdiri dari sel volta dan sel elektrolisis.
(Harahap, 2016)

Berdasarkan sejarahnya penamaan sel volta diambil dari penemunya yang


berasal dari italia yaitu Luigi Galvani dan Alessandro Volta. Adapun contoh
dalam sehari hari seperti baterai atau akai. Sel volta merupakan sel yang
mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dimana terdapat dua elektroda
dan elektrolit, elektroda yang dimaksud merupakan anoda (-) sebagai tempat
terjadinya reaksi oksidasi, dimana elektron akan dilepaskan dan katoda (+)
sebagai tempat terjadinya reaksi reduksi, yang bertugas menerima elektron dari
anoda. Reaksi akan dapat terjadi jika keduanya dihubungkan kawat atau logam,
sehingga elektron dapat berpindah dari satu elektroda ke elektroda yang lain.
Sedangkan elektrolit merupakan zat yang dapat menghantarkan dan menghasilkan

1
elektron, sebagai contoh seperti pasta maupun larutan. Syarat sel volta adalah
reaksi oksidasi terjadi secara spontan dan reaksinya menghasilkan energi E O sel
bernilai positif. Adapun contoh larutab elektrolit alami berasal dari alam seperti
buah jeruk nipis, belimbing wuluh dan lain sebagainya. Dalam hal ini akan sangat
baik jika buahnya tidak dalam keadaan terlalu matang.( Tim Kimia Fisik II, 2021)

Sel volta adalah sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel
galvanik, anoda digunakan sebagai elektroda bermuatan negatif, sedangkan
katoda bermuatan positif. Arus listrik mengalir dari katoda ke anoda. Reaksi
kimia yang terjadi pada sel galvanik merupakan kejadian yang wajar. Sel volta
adalah perangkat kimia dan konduktor listrik yang memberikan aliran elektron ke
zat kimia tereduksi melalui sirkuit eksternal dari bahan kimia yang teroksidasi.
Dalam baterai volta, oksidasi berarti pelepasan elektron melalui atom, molekul,
dan ion. Reduksi mengacu pada akuisisi elektron melalui partikel atom, molekul,
dan ion. (Usman, 2017)

Sel Volta dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sel Volta primer merupakan sel
Volta yang tidak dapat diperbarui dan bersifat tidak dapat balik contohnya baterai
kering. Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang dapat diperbarui dan
bersifat dapat balik ke keadaan semula contohnya baterai aki. Sel Volta bahan
bakar adalah sel Volta yang tidak dapat diperbarui tetapi tidak habis contohnya sel
campuran bahan bakar pesawat luar angkasa. (Harahap, 2016)

Menurut Putri (2018) Sebagai contoh untuk memahami mekanisme sel


volta, dalam hal ini yang terdiri dari elektrodaelektroda Zn dan Cu. Logam Zn
yang tercelup dalam larutan ZnSO4 (bening tak berwarna) merupakan anoda ,
sedangkan logam tembaga yang tercelup ke dalam larutan CuSO4 (biru bening)
merupakan katoda. Kedua larutan dihubungkan melalui jembatan garam. Masing-
masing logam seng dan tembaga dihubungkan dengan voltmeter melalui kawat.
Adapun reaksi yang terjadi :

Zn(s) → Zn2+(aq)+ 2 e-

Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s).

2
Agar terjadi arus listrik, maka harus ada media yang mengalirkan elektron,
kedua logam diatas (Cu dan Zn ) harus dipisahkan dengan jembatan garam.
Rangkaian inilah yang disebut sel volta. (Giyanto, 2020)

Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebebkan oleh
adanya beda potensial anatara kedua elektrode yang disebut dengan potensial sel
(E sel). Potensial sel yang diukur pada keadaan standar(suhu 25 C dengan
konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam larutan 1 M dan tekana gas setiap
produk dan reaktan 1 atm) didebut potensial sel standar (E sel). Dimana elektron
mengalir dari anade ke katode. Logam yang mempunyai Eo lebih kecil di
tempatkan sebagai anode (mengalami oksidasi), sedangkan logam yang
mempunyai Eo lebih besar ditempatkan sebagai katode (mengalami reduksi).
Reaksi dapat berlangsung spontan jika Eo sel mempunyai harga positif
(Mawarnis,2021)

VI. Alat & Bahan


5.1 Alat
a. Penjepit buaya
b. Kabel
c. Gunting
d. Lampu LED
e. Paku
f. Selotip
g. Cutter
h. Koin 500 (lempeng tembaga)
5.2 Bahan
a. Jeruk nipis
b. Kentang
c. Pisang kepok
d. Pisang barangan
e. Pisang ambon

3
VII. Prosedur Kerja
Kabel
 Dipotong kabel menjadi lima bagian dan kupas kabel untuk
memperoleh bagian tembaga
 buaya
Penjepit
 Dililitkan tembaga kabel pada penjepi buaya

Paku dan uang koin
 Ditancapkan pada setiap buah, paku sebagai anoda(-) dan koin
logam sebagai katoda(+)
 Dirangkai sedemikian rupa dengan menghubungkannya pada
buah
 Dihubungkan kabel pada buah dan kabel pada lambu
 Diamati nyala atau tidaknya lampu LED

Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai