a. Dewan Direksi
Dewan Direksi Bertugas:
1. Mengumpulkan dan menyusun data untuk dilaporkan kepada instansi
2. ekstern yang memerlukan.
3. Menyiapkan anggaran belanja tahunan dan bulanan dari perusahaan.
4. Melaksanakan kegiatan administrasi sesuai dengan tugas-tugas yang
5. diberikan direksi.
b. Manajer
Manajer yang bertanggung jawab langsung terhadap direksi antara lain :
1. Manajer Produksi
a. Merencanakan dan mengoreksi kegiatan-kegiatan yang meliputi
processing, finishing dan packing untuk mencapai efisiensi yang
dikehendaki.
b. Meneliti dan mengawasi inventarisasi bagian-bagian, biro-biro dan
seksi-seksi dibawahnya.
2. Manajer Quality Assurance (QA)
a. Bertanggung jawab atas pengelolaan material, produk serta alat-alat
keperluan mamajemen Quality Assurance.
b. Melakukan pengembangan produk, penciptaan produk baru, dan
pengadaan bahan-bahan.
3. Manajer Pemasaran
a. Menyusun perencanaan sales promotion dan advertising yang
tepat, guna mendorong kenaikan volume penjualan.
b. Menyusun anggaran belanja tahunan dan bulanan.
c. Kepala Bagian
Kepala bagian bertugas mengkoordinir dan memimpin semua
aktifitas yang sesuai dengan bidangnya serta memberikan laporan secara
lisan maupun tulisan kepada atasannya.
F. Management Ketenagakerjaan
Jenjang pendidikan tenaga kerja PT. Sari Husada tertinggi S2 dan
terendah Sekolah Dasar (SD). Pada garis besarnya status kepegawaian dalam
PT. Sari Husada dibedakan dalam 3 kelompok berdasarkan sistem pembayaran
gaji yaitu:
1) Karyawan tetap, yaitu karyawan tetap selain direksi yang bekerja full time
dalam jangka waktu tertentu, dengan menerima upah secara bulanan dan
terdaftar sebagai karyawan umum.
2) Karyawan honorer, karyawan yang bekerja atas perjanjian kerja dengan
menerima upah secara bulanan atau mingguan. Karyawan honorer ada 2
macam, yaitu:
1) Karyawan honorer yang bekerja full time selama 8 jam per hari.
2) Karyawan honorer part time hanya bekerja pada waktu tertentu.
3) Karyawan lepas, yaitu karyawan yang bekerja pada waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian. Sistem pembayaran gaji diatur sebagai berikut:
a) Setiap tanggal 25 dilakukan pembayaran gaji.
b) Setiap tanggal 15 dilakukan pembayaran lembur.
c) Setiap tanggal 5 dilakukan pembayaran jasa produksi/premi.
d) Setiap tanggal 1 dilakukan pembayaran transport.
Upah tenaga kerja yang diberikan PT. Sari Husada minimal yang
ditetapkan upah bulanan bagi non jabatan terdiri dari gaji, uang premi dan uang
transport. Upah bulanan bagi karyawan pemegang jabatan terdiri dari gaji,
uang premi, uang transport dan representasi jabatan. Upah tahunan bagi
karyawan non jabatan maupun pemegang jabatan yang terdiri dari gaji ke-13
atau Tunjangan Hari Raya (THR), dan gaji ke-14 atau tunjangan akhir tahun.
Penerimaan atau penghasilan lain-lainnya yaitu ekstra premi ke-1 sebesar 2
kali uang premi bulanan yang diberi saat menjelang tahun ajaran baru dan
ekstra premi ke-2 sebesar 2 kali premi bulanan yang diberi saat menjelang
Natal dan Tahun Baru.
Karyawan PT. Sari Husada selain menerima gaji, juga mendapat
fasilitas tunjangan sesuai dengan jabatannya. Fasilitas yang diberikan antara
lain:
a. Perumahan
Perumahan untuk direksi, direktur muda direksi dan manajer serta
tunjangan sewa rumah untuk kepala bagian. Sebagai ganti fasilitas, semua
karyawan diberi tunjangan transport yang besarnya disesuaikan dengan
jabatan. Tunjangan tersebut diberikan setiap tanggal 1 tiap bulannya.
Perusahaan juga mempunyai kendaraan yang dipusatkan dipabrik.
b. Kesehatan
Perusahaan mempunyai poliklinik yang memberikan pengobatan dan
pemeriksaan kesehatan gratis untuk karyawan. Pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan adalah pemeriksaan awal, berkala dan khusus untuk tenaga kerja.
c. Jaminan Hari Tua
Jaminan hari tua di PT. Sari Husada dilakukan dengan mendaftarkan
nama karyawan untuk masuk Perum Astek yang preminya dibayarkan
perusahaan.
d. Tunjangan-tunjangan lain
a. Susu bubuk yang diberikan setiap bulan sebanyak 2 kg bagi setiap
karyawan tetap 1 kg untuk karyawan honorer.
b. Akomodasi untuk kesejahteraan karyawan yang berwujud makan siang.
c. Tunjangan jabatan untuk para kepala seksi, kepala bagian, manajer, dan
direktur.
d. Tunjangan Hari Raya (THR) setiap menjelang hari raya dan dharma
wisata satu tahun sekali.
e. Uang pakaian dinas yang diatur dengan golongan gaji dan jabatan.
f. Bagi karyawan lapangan mendapat inventaris dan alat perlindungan kerja.
G. Proses Pembuatan Susu Bubuk Formula di PT. Sari Husada Tbk II
Proses pengolahan susu bubuk di PT. Sari Husada Tbk. unit II
meliputi beberapa tahapan. Proses tersebut secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu Wet Process (Proses Basah) dan Dry
Blending (Pencampuran Kering)
1. Wet Process (Proses Basah)
Proses basah adalah proses yang menggunakan bahan-bahan yang
masih berupa liquid atau cairan. Prosesnya terdiri dari :
a. Penerimaan Susu Segar
Tahap pertama dari wet process adalah penerimaan susu segar dari
beberapa KUD yang tergabung dalam GKSI. Sebelum digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan susu bubuk terlebih dahulu diadakan
pemeriksaan di laboratorium QA.
b. Pendinginan
Susu yang telah disaring masuk plate cooler berupa Plate Heat
Exchanger (PHE) pada suhu maksimal 14oC untuk didinginkan hingga
mencapai suhu 4oC menggunakan media air dingin bersuhu 2oC. Susu
dialirkan ke plate-plate dengan arah yang berlawanan dengan media
pendingin. Dalam suhu rendah mikroba akan menjadi nonaktif, reaksi
enzimatis terhambat serta reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan
dapat dicegah.
c. Pasteurisasi
Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh semua mikrobia pathogen
yang dapat merusak susu sehingga cita rasa dan komposisi susu dapat
dipertahankan serta susu aman dikonsumsi. Mikroba pathogen yang
banyak terdapat dalam susu di antaranya adalah Mycobacterium
tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, Coxiella burnetti
penyebab penyakit Q-fever dan Salmonella serta Shigella sp.
penyebab penyakit enterik seperti thypoid dan parathypoid. Coxiella
burnetti paling resisten terhadap panas sehingga menjadi salah satu
target utama dalam proses pasteurisasi susu. Pasteurisasi juga
dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan produk dengan cara
menginaktivasi enzim yang terdapat dalam susu seperti lipase,
fosfatase, peroksidase dan katalase.
d. Compounding (Pencampuran Basah)
Compounding merupakan proses pencampuran, pendispersian, dan
pelarutan komponen padat (bubuk) dan cair untuk memperoleh
campuran yang homogen sebelum dilakukan proses pengeringan.
Komponen utama dalam proses ini adalah susu segar, air dan minyak
nabati yang telah diformulasi. Sementara komponen bubuk yang
ditambahkan berupa susu bubuk, skim, whey, pemberi aroma,
emulsifier/stabilizer (lechitin), vitamin dan mineral.
e. Sterilisasi
Tujuan utama dari proses sterilisasi adalah menurunkan jumlah total
sel mikrobia dan spora agar susu dapat disimpan dalam jangka waktu
lama tanpa pendinginan. Sterilisasi dilakukan menggunakan sistem
Ultra High Temperature (UHT) dengan cara menyemprotkan atau
menginjeksikan steam (Direct Steam Injection atau DSI) ke dalam
campuran susu yang bergerak dalam suatu tabung sterilisasi. Proses
DSI terdiri dari 2 tahap, yaitu DSI I susu dipanaskan pada suhu 85oC
selama 4 detik kemudian dilanjutkan dengan DSI II susu dipanaskan
pada suhu 120oC selama 1 detik. Sterilisasi diakukan dua tahap untuk
mencegah denaturasi dan menghindari terjadinya browning.
f. Homogenisasi
Homogenisasi adalah suatu perlakuan untuk menyeragamkan ukuran
globula lemak yang semula bervariasi dari 4-8 mikron menjadi 2
mikron. Tujuannya untuk menghindari pemisahan lemak dan
terbentuknya lapisan cream (creaming) bila susu didiamkan.
Homogenisasi tidak hanya dapat menghambat creaming melalui
pemecahan globula lemak melainkan juga melalui pencegahan
pembentukan flokula oleh aglutinasi.
Prinsip kerja homogenizer adalah dengan mengalirkan susu melalui
celah yang sempit dengan kecepatan tinggi dan tekanan yang besar
sehingga terjadi tumbukan antara globula lemak dengan katup
penghalang dalam homogenizer yang menyebabkan globula-globula
lemak pecah. Tenaga hidrodinamik dari pemotongan, kavitasi dan
turbulensi yang terjadi dalam katup homogenisasi diduga
bertanggung jawab terhadap proses terjadinya pemecahan globula
lemak.
g. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan sebagian air yang terdapat
dalam susu untuk memperoleh susu pekat dengan kadar padatan
sesuai dengan yang dikehendaki. Total solid bahan meningkat 10 %
(dari 42 % menjadi 50 %) agar proses pengeringan selanjutnya lebih
efisien.
h. Pengeringan (Spray Drying)
Susu kental (konsentrat) dari concentrate tank dialirkan ke preheater
berbentuk shell and tube untuk dipanaskan sampai mencapai suhu
70oC. Pemanasan di sini berfungsi sebagai pemanasan pendahuluan
sebelum susu dikeringkan dalam spray dryer agar perubahan panas
campuran tidak terjadi secara mendadak yang dapat menyebabkan
kegosongan dan kerusakan komponen. Dari preheater konsentrat
disaring melalui duplex filter, susu kemudian dilewatkan dalam High
Pressure Pump (HPP) bertekanan 1.000-2.000 psia. Tekanan tinggi
yang dihasilkan dari HPP akan membantu proses pengkabutan dan
mengoptimalkan penguapan air dalam Stork Wide Body spray Dryer.
2. Dry Blending (Pencampuran Kering)
Dry blending adalah proses pencampuran base powder yang
dihasilkan dari spray dryer dengan raw material lainnya seperti whey
powder, gula dan material premix. Vitamin yang ditambahkan adalah
vitamin dan mineral yang tahan terhadap pemanasan. Material tersebut
ditampung dalam hopper tersendiri. Sebelum dilakukan pencampuran di
lindor blender material dilewatkan pada conveyor untuk ditimbang dulu
di weight hopper.
Dari weight hopper material akan tertahan di hopper lindor yang
berfungsi untuk mengurangi tekanan yang besar dari aliran material.
Dalam hopper lindor terdapat hammer silicon yang dihubungkan dengan
slang pneumatic untuk memperoleh hembusan udara dari luar. Hammer
silicon berfungsi untuk menggetarkan dinding hopper agar semua
material dapat turun ke lindor blender untuk dicampur. Lindor blender
memiliki kapasitas maksimal 4 ton, tetapi untuk mempermudah
pencampuran digunakan 2 ton bahan. Pencampuran dilakukan selama 5
menit dengan frekuensi putaran 40 Hz.
Sebelum diisikan ke dalam wooden bin, powder dari lindor
diperiksa oleh QC. Setelah dinyatakan released, powder diisikan ke
wooden bin melalui bin filling. Bin filling dilengkapi dengan metal
detector sehingga ketika ada logam yang terdeteksi maka pengisian
powder ke wooden bin terhenti secara otomatis. Wooden bin merupakan
tempat penyimpanan sementara susu bubuk sebelum dikemas. Wooden
bin memiliki kapasitas 700 kg.
H. Produk di PT. Sari Husada Tbk II
PT. Sari Husada menjalin kerjasama dengan pihak (perusahaan lain yaitu
CEFA dalam pengadaan bahan baku (row material) untuk susu baik berupa
gula, premix, mineral dan sebagainya yang didatangkan dari dalam dan luar
negeri seperti Thailand. Selain itu pergudangan produk yang akan dipasarkan
juga dilakukan oleh CEFA. Hal ini lebih menguntungkan dan mempermudah
aktifitas perusahaan sehingga PT.Sari Husada lebih berfokus pada proses
produksi, mutu, dan pemaasarannya.
PT. Sari Husada menghasilkan produk yaitu berupa susu bubuk dengan
macam-macam variasi produk baik produk local maupun produk lisensi.
Produk local merupakan produk yang dibuat oleh PT. Sari Husada dimana
formualanya ditentukan oleh PT. Sari Husada sendiri, begitu juga dengan
pembuatannya. Dalam hal pemasarannya PT. Sari Husada dibantu oleh
perusahaan pendukung yaitu PT. Tiga Raksa. Untuk produk local sebagian raw
material yang digunakan diimpor dari luar negeri karena kualitasnya lebih
terjamin dibanding dari dalam negeri. Produk dari PT. Sari Husada adalah
sebagai berikut:
1. Lactamil Inisis
Gambar 4.3 Lactamil Inisis
Susu yang diformulasikan khusus untuk mengurangi rasa mual dan
muntah berlebih di masa kehamilan serta memenuhi kebutuhan gizi penting
yang diperlukan untuk proses perkembangan embrio di masa kehamilan.
Tersedia dalam rasa Coklat (200 g) Madu (200 g). Lactamil Inisis, dengan
formula ADIK +, dan tinggi vitamin. B6. Bantu penuhi nutrisi Mama di
awal kehamilan dengan nutrisi yaitu tinggi asam folat, tinggi vitamin, tinggi
zat besi, tinggi kalsium, sumber protein, dan tinggi vitamin B6.
2. Lactamil Preganasis
J. Tugas Khusus (Analisis Karakteristik Fisik dan Kimia Pada Hasil Akhir
Pengolahan Air Limbah (Final Effluent) di PT. Sari Husada Tbk II)
Limbah cair yang dihasilkan di PT. Sari Husada Tbk II dari proses
produksi maupun non produksi ini dialirkan, ditampung, dan diolah di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Treatment Plant (WWTP). Proses
pengolahan limbah di PT. Sari Husada Tbk II sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Uji kualitas terhadap limbah cair final effluent ini sangatlah
penting dilakukan, karena hasil pengolahan limbah inilah yang akan dibuang
ke lingkungan. Karakteristik fisik dan kimia hasil pengolahan air limbah di PT.
Sari Husada Tbk II mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.
5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah yang bisa dilihat pada Tabel 4.1
dan acuan standart yang dibuat oleh PT. Sari Husada Tbk II sendiri yang bisa
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Acuan Standar Baku Mutu Limbah (Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah No. 5 Tahun 2012)