Anda di halaman 1dari 9

1.

Pembuatan asetanilida dari asam asetat dan anilin


Metode ini merupakan metode awal yang masih digunakan karena
lebih ekonomis. Anilin dan asam asetat berlebih 100 % direaksikan
dalam sebuah tangki yang dilengkapi dengan pengaduk.
C6H5NH2 + CH3COOH C6H5NHCOCH3 + H2O
Reaksi berlangsung selama 6 jam pada suhu 150oC 160oC. Produk
dalam keadaan panas dikristalisasi dengan menggunakan kristalizer.
1. Pembuatan asetanilida dari ketene dan anilin
Ketene ( gas ) dicampur kedalam anilin di bawah kondisi yang
diperkenankan akan menghasilkan asetanilida.
C6H5NH2 + H2C=C=O C6H5NHCOCH3
1. Pembuatan asetanilida dari asam thioasetat dan anilin
Asam thioasetat direaksikan dengan anilin dalam keadaan dingin
akan menghasilkan asetanilida dengan membebaskan H2S.
C6H5NH2 + CH3COSH C6H5NHCOCH3 + H2S
( Kirk & Othmer, 1981 )
Dalam perancangan pabrik asetanilida ini digunakan proses antara asam
asetat dengan anilin. Pertimbangan dari pemilihan proses ini adalah;
1. Reaksinya sederhana
2. Tidak menggunakan katalis sehingga tidak memerlukan alat untuk
regenerasi katalis dan tidak perlu menambah biaya yang digunakan untuk
membeli katalis sehingga biaya produksi lebih murah.

1.
1.
1. Kegunaan Produk
Asetanilida banyak digfunakan dalam industri kimia , antara lain;

Sebagai bahan baku pembuatan obat obatan

Sebagai zat awal penbuatan penicilium

Bahan pembantu dalam industri cat dan karet

Bahan intermediet pada sulfon dan asetilklorida

1.
1.
1. Sifat Fisis dan Kimia

Bahan Baku

1. Anilin
Sifat sifat fisis:

Rumus molekul : C6H5NH2

Berat molekul : 93,12 g/gmol

Titik didih normal : 184,4 oC

Suhu kritis : 426 oC

Tekanan kritis : 54,4 atm

Wujud : cair

Warna : jernih

Spesifik gravitu : 1,024 g/cm3


Sifat sifat kimia:
1.
o

i.
1. Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam
larutan sangat encer menghasilkan endapan 2, 4, 6
tribromo anilin.
2. Pemanasan anilin hipoklorid dengan senyawa anilin
sedikit berlebih pada tekanan sampai 6 atm
menghasilkan senyawa diphenilamine.
3. Hidrogenasi katalitik pada fase cair pada suhu 135
170oC dan tekana 50 500 atm menghasilkan 80%
cyclohexamine ( C6H11NH2 ). Sedangkan
hidrogenasi anilin pada fase uap dengan
menggunakan katalis nikel menghasilkan 95%
cyclohexamine.
C6H5NH2 + 3H2 C6H11NH2
1.
o

i.
1. Nitrasi anilin dengan asam nitrat pada sushu -20oC
menghasilkan mononitroanilin, dan nitrasi anilin
dengan nitrogen oksida cair pada suhu 0oC
menghasilkan 2, 4 dinitrophenol.
1. Asam Asetat
Sifat sifat fisis:

Rumus molekul : CH3COOH

Berat molekul : 6.,053 g/gmol

Titik didih normal : 117,9 oC

Titik leleh : 16,7 oC

Berat jenis : 1,051 gr/ml

Suhu kritis : 321,6 oC

Tekanan kritis : 57,2 atm

Wujud : cair

Warna : jernih

Panas pembakaran : 208,34 kkal/mol

Panas penguapan : 96,8 kal/gr ( 118 oC )


Sifat sifat kimia:

1. Dengan alkohol menghasilkan proses esterifikasi


R-OH + CH3COOH CH3COOR + H2O

1. Pembentukan garam keasaman


2 CH3COOH + Zn (CH3COO)2Zn2+ + H

1. Konversi ke klorida klorida asam


3 CH3COOH + PCl3 3CH3COOCl + H3PO3

1. Pembentukan ester

CH3COOH + CH3CH2OH H+ CH3COOC2H5 + H2O

1. Reaksi dari halida dengan ammoniak


CH3COOH Cl ClCH2COOHNH3 NH2CH2COONH H+
NH2CH2COOH

Produk

Asetetanilida

Sifat sifat fisis:

Rumus molekul : C6H5NHCOCH3

Berat molekul : 135,16 g/gmol

Titik didih normal : 305 oC

Titik leleh : 114,16 oC

Berat jenis : 1,21 gr/ml

Suhu kritis : 843,5 oC

Titik beku : 114 oC

Wujud : padat

Warna : putih

Bentuk : butiran / kristal


Sifat sifat kimia:

1. Pirolysis dari asetanilida menghasilkan N diphenil urea, anilin,


benzene dan hydrocyanic acid.

2. Asetanilida merupakan bahan ringan yang stabil dibawah kondisi


biasa, hydrolisa dengan alkali cair atau dengan larutan asam
mineral cair dalam kedaan panas akan kembali ke bentuk semula.
3. Adisi sodium dlam larutan panas Asetanilida didalam xilena
menghasilkan N-Sodium derivative.
C6H5NHCOCH3 + HOH C6H5NH2 + CH3COOH

1. Bila dipanaskan dengan phospor pentasulfida menghasilkan thio


Asetanilida ( C6H5NHC5CH3 ).
2. Bila di treatmen dengan HCl, Asetanilida dalam larutan asam asetat
menghasilkan 2 garam ( 2 C6H5NHCOCH3 ).
3. Dalam larutan yang memgandung pottasium bicarbonat
menghasilkan N- bromo asetanilida.
4. Nitrasi asetanilida dalam larutan asam asetaat menghasilkan p-nitro
Asetanilida.
1.
1.
1. Tinjauan Proses Secara Umum
Asetanilida dibuat dari reaksi antara anilon dengan asam asetat. Produknya
berupa kristal yang dimurnikan dengan kristalisasi. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
C6H5NH2 + CH3COOH C6H5NHCOCH3 + HOH
( Kirk & Othmer, 1981 )
Anilin dan asam asetat ( 100% berlebih ) dimasukkan kedalam tangki
berpengaduk yang dilengkapi dengan jaket. Reaksi berlangsung selama 6 jam

pada temperatur 155oC dan tekanan 2,5 atm. Produk kemudian dikristalkan ,
dicentrifuge, dicuci dan kemudian dikeringkan.
BAB II
DISKRIPSI PROSES
1.
1. Spesifikasi Ba
http://kimiadotcom.wordpress.com/2008/08/22/asetanilida/
Bahan baku utama pembuatan asetanlilida adalah anilindan asam asetat.
Proses pembuatan asetanilida tergolong proses weight-gain (proses penambahan
berat).
Rekristalisasi: Terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan
pemanasan.
Penerapannya digunakan untuk memisahkan garam dengan pelarutnya.
6 bulan lalu
Sign in untuk memberikan suara!

0 Penilaian: Jawaban Bagus


0 Penilaian: Jawaban Buruk
Lapor Penyalahgunaan

Penjawab 2
Rekristalisasi adalah proses di mana kondisi fisika dan kima menyebabkan
pengorientasian kembali kristal lattice pada butir mineral. Rekristalisasi bekerja
melalui pelarutan dan presipitasi dari fase mineral yang terdapat pada batuan
6 bulan lalu
Sign in untuk memberikan suara!
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081112051833AAIyvN2

METODE STERILISASI

Posted by: rgmaisyah on: Maret 15, 2009

In: mikRobiolOgi| phArmaceutical TecHnologY


Comment!

Sterilisasi
Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan
suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan
aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya
simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi adalah
prouk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya.Perkembangan
teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi kerusakan nutrien dan
konponen sensoris dan juga mengurangi waktu prosesing menjadikan teknik
serilisasi terus dikembangkan.Lamanya waktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan
dipengaruhi oleh:

Resistensi mikroorganisme dan enzim terhadap panas


Kondisi pemanasan
pH bahan
Ukuran wadah/kemasan yang disterilkan
Keadaan fisik bahan.

Informasi tentang sterilisasi dengan ultravolet: teknologi sterilisasi dengan


ultraviolet
Sterilisasi dengan udara kering
Alat yang umum dikenal adalah Oven. Alat ini dipakai untuk mensterilkan alatalat gelas seperti erlenmeyer, petridish, tabunng reaksi dan alat gelas lainnya.
bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. pada
umunhya suhu yang digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 170 - 180 C
selama palinng sedikit 2 jam. Lama isterilisasi tergantung pada alat dan
jumlahnya.
Sterilisasi dengan Uap Air Panas
Bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan dengan oven sehingga
digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold steam sterilizer dengan suhu 100 c
dalam keadaan lembab. secara sederhana dapat pula digunakan dandang. Mulamula bahan disterilkan pada suhu 100 C selama 30 menit untuk membunuh sel-sel
vegetatif mikrobia. kemudian disimpan pada suhu kamr 24 jam untuk memberi
kesempatan spora tumbuh menjadi sel vegetatif, lalu dipanaskan lagi 100 C 30
menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi. jadi ada 3 kali sterilisasi.
Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga dikembangkan cara
berikutnya yaitu uap air bertekanan.

Sterilisasi dengan Uap air panas bertekanan.


Alat ini disebut otoklaf (autoclave) untuk steriliasasi ini alat dilengkapi dengan
katup pengaman. alat diisi dengan air kemudian bahan dimasukkan. panaskan
sampai mendidih dan dari katup pengaman kelaur uap air dengan lancara lalu
ditutup. suhu akan naik sampai 121 c dan biarkan selama 15 menit (untuk industri
pengalengan ada perhitungan tersendiri). lalu biarkan dingin sampai tekanan
normal dan klep pengaman dibuka,
cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel/spora
sehingga lebih cepat.
Cara mana yang dipilih tergantung bahan, biaya dan ketersediaan alat.
untuk bahan yang tidak tahan panas cara dia ats tidak dapat dipakai. umumnya
dengan cara filtrasi.

METODE STERILISASI
Posted by: rgmaisyah on: Maret 15, 2009

In: mikRobiolOgi| phArmaceutical TecHnologY


Comment!

Anda mungkin juga menyukai