Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ALKOHOL ABSOLUT

KP A

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

Patricia (110120143)
Rischa Juana Takia Koteng (110120359)

KIMIA ORGANIK II
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA
2021
1. DASAR TEORI

Alkohol absolute tidak mengandung air dan mempunyai gravitas spesifik0,7938 pada suhu
15,55oC (60oF). Alkohol absolut adalah etanol anhidrous murni.Alkohol absolut punya titik didih
78,3oC. Itu dapat campur sempurna dengan air danpelarut organic dan sangat higroskopis.
Alkohol absolut komersial biasanyamengandung air dalam jumlah sekitar 0,5 – 1,5%. Alkohol
anhidrous yang murni itu merupakan cairan yang tidak berwarna dan jernih yang tidak stabil
dibandingkan air,tidak dapat dibekukan, tetapi memperoleh konsistensi berminyak ketika
didinginkan hingga 90oC.Itu mempunyai sebuah bau yang tajam namun menyegarkan
danmenyenangkan dan rasa yang tajam dan panas. Komposisi dasarnya adalah karbon
52,32,oksigen 34,38 , hydrogen 13,30. Alkohol absolut mempunyai reaksi netral pada kertas test.
Afinitas alkohol yang besar terhadap air adalah sebab dari aksi beracunnya pada sistem, karena
merusak fungsi vital jaringan dengan memisahkanantara kelembaban dan aviditas. Efek yang
keras ini tidak diproduksi ketika alkohol,dalam keadaan encer, dan dalam kuantitas yang kecil.

Alkohol absolut didapat darialcohol 95% dengan menggunakan azeotrop tersier. Untuk
mendeteksi kuantitas airyang sangat kecil dalam alkohol absolute, Debrunner mengemukakan
kristalisasi permangat pada potassium, yang mana dia temukan tidak larut sama sekali dalam
alcohol anhidrous, tetapi memberi warna merah terhadap itu dengan adanya 0,5 persen air.
Pemurnian alkohol dapat dilakukan dengan destilasi. Alkohol absolute dapat melarutkan iodine,
bromin, sedikit fosfor dan sulfur, senyawa alkali dan alkalin, klorida, iodide, nitrat dari logam,
asam organik, hampir semua alkaloid, resin, minyak menguap, kamfer dan campuran minyak.
Alkohol absolute dapat mengendapkan larutan gum, starch, albumin, gelatin. Alkohol absolute
dapat dari alkohol 95% dengan menggunakan azeotrope tersier. Campuran 7,5% air (TD 100oC),
18,5% Etanol (TD: 78,3oC) dan 74% benzen (TD: 80oC), menghasilkan azeotrope tersier dengan
TD 64,9oC.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mampu menjelaskan cara memisahkan campuran azeotope
 Mampu menjelaskan pengaruh uap air terhadap kestabilan alkohol absolut

3. BAHAN PRAKTIKUM
 Etanol 95% 100 mL
 CaO 5g
 CaCl2 anhidrat qs

4. ALAT PRAKTIKUM
 Gelas ukur  Kaki tiga
 Labu alas bulat leher panjang  Corong kaca
 Penangas air  Pendingin balik
 Tabung CaCl2  Bunsen
 Pendingin liebig  Heating montle
 Pipa bengkok  Kapas
 Batu didih  Sumbat gabus
 Statif dan klem  Kertas perkamen
 Adaptor
 Labu hisap
 Termometer

5. REAKSI KIMIA UMUM

6. PROSEDUR
Dehydration of rectified spirit by calcium oxide. Pour the contents of a Winchester bottle of
rectified spirit (2-2, 5 liters) into a 3-litre round-bottled flask and 500 gr of calcium oxide which
has been freshly ignited in a muffle furnace and allowed to cool in a desiccator. Fit the flask with
a double surface conceder carrying a calcium chloride guard-tube, reflux the mixture gently for 6
hours (preferably using a heating mantle) and allow standing overnight. Reassemble the
condenser for download distillation via a splash head adapter to prevent carry-over of the
calcium oxide in the vapors stream. Attach a receiver flask with a side-arm receiver adapter
which is protected by means of a calcium chloride guard-tube. Distil the ethanol gently
discarding the first 20mL of distillate. Preserve the absolute ethanol (99, 5%) in a bottle with a
wall fitting stopper.

7. SKEMA KERJA
CaO 5 g Etanol 95% 100 mL Batu Didih

Dimasukan ke dalam labu alas bulat

Dihubungkan dengan pendingin bola/ refluks (yang ujungnya telah dipasang tabung
CaCl2, berisi CaCl2 anhidrat) dilakukan refluks selama 6 jam

Didiamkan di dalam labu alas bulat selama semalam

Dilakukan proses destilasi dengan menggunakan penangas air dan menggunakan pendingin liebig

2 - 3 tetes pertama ditampung di kaca arloji dan dibuang

Destilat berikutnya ditampung dalam labu hisap ( yang telah dihubungkan dengan tabung CaCl2,
berisi CaCl2 anhidrat)

Dicatat titik didih praktisnya, dan diukur indek biasnya kemudian hasil yang didapat ditimbang

Segera dimasukan ke dalam botol coklat


8. GAMBAR PEMASANGAN ALAT
Batu didih

CaO 5g

Etanol 95% 100 mL


Dimasukkan dalam labu alas bulat 250 mL

Refluks dilakukan selama 6 jam


Didiamkan semalam

DESTILASI

DESTILASI BERIKUTNYA

Ditetesi 2-3 tetes ditampung di kaca arloji, lalu dibuang

Destilasi berikutnya ditampung di dalam labu hisap

Segera dimasukan ke dalam botol


9. TETAPAN FISIK
 Indeks bias : 1.364
 Warna/ bentuk : Cairan bening, tidak berwarna, very mobile liquid
 Bau: menyenangkan, bau harum, bau alcohol
 Titik didih : 78.2 °C
 Titik leleh : -114.1 °C
 Titik nyala : 14.0 °C
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etil eter, aseton, kloroform; larut dalam benzene
 Densitas : 0,7893 g/cm3
 Massa Molar : 46,06844 g/mol
 Tekanan Uap : 58 kPa (20 °C)

10. PEMBAHASAN
Alkohol absolut dapat dibuat dengan etanol 95%. Etanol 95% tersebut akan dihilangkan
fase airnya 5% dengan bantuan CaO. Mula-mula etanol 95% 100 ml ditambahkan CaO sebanyak
5 gram dan batu didih kemudian dimasukan ke dalam labu alas bulat. Penambahan CaO
digunakan sebagai pengering untuk menghilangkan sisa iar pada etanol 95% dengan cara
membentuk Ca(OH)2. Etanol absolut dapat diperoleh dengan pemurnian dari etanol 95%. Etanol
absolut adalah etanol yang sudah tidak lagi mengandung air, sehingga pada pemurnian etanol
maka kandungan air pada etanol 95% perlu dihilangkan, peristiwa ini disebut hidratsi. Oleh
karena itu, pada larutan etanol 95% perlu ditambahkan CaO.

Untuk mendapatkan alkohol absolut yang benar-benar murni CaO yang digunakan harus
memenuhi standart seperti : benar-benar murni, mempunyai kapasitas pengering yang besar,
tidak larut dalam etanol, tidak mengkatalisis reaksi, dan penyimpanan CaO harus di tempat
kedap udara, karena bila dibiarkan di udara terbuka akan menarik uap air dari udara. Hal ini
disebabkan karena sifat higroskopis dari CaO. Selain CaO zat-zat yang dapat menghilangkan air
dalam etanol 95% adalah K2CO3 anhidrat , CaSO4 anhidrat dan MgSO4 anhidrat, karena ketiga
zat tersebut merupakan pengering (drying agent) untuk golongan alkohol.

Labu yang telah berisi etanol 95% dan CaO kemudian dilakukan proses refluk selama 6
jam. Pada proses refluk digunakan water bath, karena penangas air atau water bath merupakan
penangas yang ditujukan untuk zat dengan titik didih dibawah 100⁰C, sehingga pengangas air
dipilih untuk merefluk alkohol absolut. Dan pada bagian atas pendingin bola dipasang tabung
CaCl2 yang telah berisi CaCl2 anhidrat. Tabung CaCl2 digunakan untuk mencegah zat yang
direfluk kontak dengan udara luar, mengingat etanol merupakan zat yang sangat mudah menarik
air dari udara dan untuk menyerp air diluar zat yang di refluk. Jika tidak digunakan tabung CaCl 2
maka uap etanol akan kontak langsung dengan udara sehingga mengakibatkan akan terbentuk
etanol 95% kembali dan tidak membentuk alkohol absolut.
CaCl2 anhidrat yang dimasukan ke dalam tabung CaCl2 harus memenuhi syarat sebagai
berikut : Dipanaskan sebelum digunakan (supaya tidak mengandung air) dan setelah dipakai
untuk refluks, CaCl2 yang telah jenuh harus dipijar sebelum digunakan kembali. Setelah proses
refluk dan labu didiamkan selama satu malam, dilanjutkan dengn proses destilasi. Pada destilasi
alkohol absolute tidak menggunakan labu destilasi, hal ini dikarenakan apabila cairan dari labu
alas bulat pada proses refluks dipindahkan pada labu destilasi untuk keperluan destilasi akan
menyebabkan etanol yang ada kontak dengan udara luar. Sehingga untuk itulah tetap digunakan
labu alas bulat untuk proses destilasi.

Pada bagian atas labu dihubungkan dengan thermometer dan pipa bengkok. Pemasangan
thermometer harus diperhatikan dan pemasangan thermometer tidak terlalu dalam. Hal ini
dilakukan agar dapat mengukur titik didih praktis dari alkohol absolut , dimana terjadi
kesetimbangan antara fase uap dan fase cair dari alkohol absolut. Apabila termometernya
tercelup maka suhu yang diukur ialah suhu cairan dan apabila termometernya terlalu di atas
maka yang diukur ialah suhu uap. Pemasangan sumbat pada proses destilasi ini harus benar-
benar baik, karena alkohol absolute mudah menguap, sehingga hasil yang didapat sedikit dan hal
dan juga sangat tidak stabil jika dipengaruhi oleh udara sehingga jika pemasangan sumbat tidak
tepat atau terdapat lubang maka etanol akan menyerap uap air dari udara sehingga tidak akan
didapat alkohol absolute.

Pada proses destilasi, pendingin balik dihubungkan dengan adaptor. Pemasangan adaptor
bertujuan agar destilat tidak menguap. 2- 3 tetes pertama dari destilat ditampung pada kaca arloji
dan nantinya akan dibuang. Saat destilat mulai menetes, perhatikan suhu pada thermometer.
Hasil destilat pertama ini, dimaksudkan untuk mengikat apabila ada uap air dari pendingin
ataupun adaptor, sehingga destilat berikutnya benar-benar didapatkan alkohol absolut yang
murni. Hasil destilat berikutnya ini ditampung pada labu hisap yang dihubungkan juga dengan
tabung CaCl2. Fungsi tabung ini sama dengan pada saat refluks dilakukan, yaitu untuk
menghindari larutan alkohol absolute kontak dengan udara luar. Proses destilasi dihentikan saat
zat yang terdapat pada labu alas bulat tigal sedikit, hal ini dimaksudkan agar labu alat bulat tidak
pecah.

Alkohol absolut yang didapat kemudian diukur indeks biasnya dan di masukkan ke dalam
botol coklat dan ditutup kedap agar alkohol absolut tidak kontak dengan udara luar.

11. LAMPIRAN
Titik Kritis
 Pemasangan alat dan bahan
1. Cao tidak boleh dibiarkan di udara terbuka karena CaO bersifat higroskopis
2. pemasangan tabung CaCl2 digunakan untuk mencegah kontaminasi dengan udara
luar. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi zat dari pengaruh uap dan melindungi
zat dari CO2 sehingga bisa didapatkan alkohol absolut
3. Pemasangan Thermometer diposisi yang benar karena jika diletakkan terlalu rendak
suhu yang kebaca terlalu tinggi , dan jika terlalu tinggi maka suhu yang terbaca
terlalu rendah
4. Pemasangan Sumbat harus benar-benar rapat dikarenakan bahan mudah menguap
5. Semua alat tertutup rapat saat praktik
 Destilasi
1. Bahan tidak perlu dipindah ke alat lain , tetap menggunakan labu alas bulat karena
jika pindah-pindah nanti bisa terkontaminasi dan mempengaruhi hasil akhir
2. 2-3 tetes pertama ditampung ke kaca arloji lalu dibuang
 Refluk(untuk mempercepat reaksi)
1. Jumlah bola pada Pendingin bola tidak boleh kurang karena etanol dapat mengembun
dan mempengaruhi volume (berpengaruh dengan kondensasi)
2. Ditambahkan batu didih saat pemanasan

Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan


 Kapas cacl2 ditata agar tidak rapat, karena jika rapat tekanannya tinggi
 Direfluks selama 6 jam
 Statif Klem pada proses reflukdipasang di alas bulat
 Setelah didiamkan 1 malam batu didih ditambah
 Alat untuk pemanasan digunakan waterbath untuk menghindari kontak etanol dengan api
 Saat didiamkan 1 malam labu alas buat dilepas dari alat dan diberi tutup

12. DAFTAR PUSTAKA


 Funnis BS, et al. 1978. Vogel’s Texbook of Practical Organic Chemistry. 4th edition. The
English Language Book Society and Longman. London. 400-401
 Mc Murray J. 2000. Organic Chemistry. 5th edition. Brooks / Cole Publishing Company
Pasific Grove. USA. 654-656
 Budavari S, et al. 1989. The Merk Index. 14th edition. Merc & Co.Inc. USA. 645
 https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ethanol

Anda mungkin juga menyukai