Parasetamol
Patricia 110120143
Rischa Juana Takia Koteng 110120359
TUJUAN PRAKTIKUM
01 02 03
Mampu
mengidentifikasi dan
Mampu memastikan
Mampu menjelaskan mendapatkan parasetamol telah
reaksi pembentukan kristal parasetamol terbentuk
paracetamol murni
DASAR TEORI
5,5 gm p-aminofenol
15 ml air
labu erlenmeyer.
Tambahkan 6 ml asetil anhidrida dengan goyang perlahan
6 ml asetil anhidrida
labu erlenmeyer.
Panaskan di penangas air selama 15
menit
Lalu dinginkan dan saring dengan corong buchner.
corong buchner.
Selanjutnya tampung kristal dalam gelas beaker.
Panaskan air. Lalu lakukan proses
rekristalisasi
Bila larutan berwarna tambahkan norit.
norit
Hasil saringan didinginkan hingga terbentuk kristal.
Disaring dengan corong buchner dan labu hisap.
Hasil saringan diletakan di kaca arloji
Kristal yang diperoleh dikeringkan dalam oven
Setelah dikeringkan, timbang
lalu masukkan ke dalam botol
PERHITUNGAN
HASIL
PERHITUNGAN HASIL
PERHITUNGAN HASIL
TITIK KRITIS
• P-aminofenol harus ditambahkan dengan air terlebih dahulu sebelum penambahan anhidrida asetat. Tanpa
penambahan air maka reaksi tidak dapat sempurna dan pada penambahan air dilakukan agar p-aminofenol
terdispersi terlebih dahulu sebelum penambahan anhidrida asetat.
• Proses pemanasan, waktunya tidak kurang dari 15 menit sampai tepat larut. Jika sudah larut sudah bisa
disaring dengan corong buchner dan labu hisap.
• Penambahan air panas jangan terlalu banyak, ditambahkan hanya sampai kristal tepat larut karena bisa
menyebabkan kristal parasetamol yang terbentuk semakin sedikit.
• Pada proses penyaringan ,sisa kristal yang menempel pada labu disiram lagi dengan air dan dilakukan
penyaringan lagi agar kristal parasetamol tidak ada yang tersisa pada labu. Menggunakan air dingin /suhu
ruang.
• Faktor- factor yang mempengaruhi hasil: Ketepatan penimbangan, Ketepatan cara kerja, Ketepatan peralatan
yang digunakan
Hal Yang harus diperhatikan
• Bobot kertas saring harus ditimbang terlebih dahulu sebelum penyaringan.
• Corong buchner bagian yang lebih panjang harus menutupi tempat penghisapan labu
hisap
• Pengadukan dilakukan untuk menghomogenkan (pada pendinginan/ pemanasan yang
tiba-tiba).
• Ditunggu dingin hingga sampai suhu ruang sebelum dimasukkan ke icebath. Pendinginan
dilakukan secara perlahan-lahan lebih baik daripada menggunakan icebath.
• Penuangan dilakukan secara cepat agar kristal yang tertinggal pada labu semakin sedikit
• Fungsi penambahan norit yaitu untuk menghilangkan pengotor yang ada pada larutan
namun jika penggunaannya berlebih akan berdampak pada hasil kristal yang diperoleh,
karena norit tersebut akan menyerap zat pembentukan kristal.
Pembahasan
• Parasetamol disintesis dari p-aminofenol dengan anhidrida asetat. Yang
sebelum penambahan anhidrida asetat, ditambahkan air terlebih dahulu, karena
untuk dapat berekasi arus terlarut terlebih dahulu. Lalu dilakukan Pemanasan
selama 15 menit sampai tepat larut, lalu didinginkan secara perlahan sampai
suhu ruang. Jika berwarna bisa ditambahkan norit terlebih dahulu. Untuk
rekristalisasi hanya menggunakan satu pelarut yaitu aquadem karena kelarutan
parasetamol pada saat panas 1:20 dan pada saat dingin 1:70, dimana range
kelarutan ini sudah sangat jauh, maka apabila perhitungan MBS menghasilkan
parasetamol sebesar 7,6 gram, maka air yang digunakan sebanyak 152 mL,
namun dalam pengambilan air lebih baik dalam jumlah lebih banyak karena air
dapat menguap. Dilakukan dengan suhu 40 derajat celcius di oven dan
pengeringannya dilakukan dibawah suhu titik leleh, yaitu 169 derajat celcius.
KESIMPULAN
• Paracetamol adalah derivate para aminofenol dan digunakan
sebgai obat pereda demam, sakit kepala, dan nyeri yang paling
banyak digunakan. Sintesis paracetamol dapat dibuat dengan
asetilasi p- aminofenol.Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, amak dapat disimpulkan bahwa paracetamol dapat
dibuat dengan mereaksikan p-aminofenol dan anhidrat asetat dan
diperoleh massa paracetamol sebesar 7,6033 g sedangkan pada
literature massa paracetamol yang didapat sebesar 7 g dengan
rendemen sebesar 92,06%
DAFTAR PUSTAKA