FLOWSHEET 2
Proses Pembuatan Akrilonitril dari Gliserol
Penemuan ini menceritakan tentang pembuatan akrilonitril dengan
menggunakan bahan baku yang terbarukan dan khususnya metode untuk
memproduksi akrilonitril dengan amoksidasi gliserol dalam fase gas. Metode ini
dapat diaplikasikan dalam single step, atau gliserol sebelumnya dapat dilakukan
step dehidrasi.
Latar Belakang
Dalam industri akrilonitril sebagian besar menggunakan proses Sohio dari
tahun 1957. Proses ini terdiri dari oksidasi katalis, propilen dalam bentuk gas
dikontakkan dengan ammonia (gas), dan terjadi sebuah reaksi yang disebut
amoksidasi. Reaksinya sebagai berikut :
Deskripsi
1. Bahan Baku
Gliserol
Oksigen
Ammonia
2. Tahap Pembuatan Akrilonitril
Proses Single-step
Gliserol akan direaksikan dengan ammonia, dan oksigen dalam fase gas
menggunakan katalis asam. Gliserol yang baik jika konsentrasi yang
digunakan dalam range 10-100%. Jika lebih dari konsentrasi tersebut maka
yang akan terjadi reaksi parasit seperti pembentukan gliserol yang lain
atau reaksi antara. Molar rasio ammonia/gliserol yaitu 1 dan 1,5 sedangkan
yang paling baiknya 1 dan 1,2. Untuk molar rasio oksigen/gliserol berurut
0,5 dan 10 sedangkan yang paling baiknya 0,5 dan 7. Temperatur reaksi
antara 280oC dan 550oC dan yang paling baik yaitu 400oC dan 500 oC
Tekanannya 1 dan 5 bar sedangkan yang paling baik 1 dan 4 bar.
Katalis yang digunakan dalam proses amoksidasi gliserol yaitu katalis
asam yang tidak jenuh dengan ammonia pada temperatur reaksi tersebut.
Katalis bisa mengandung satu atau lebih campuran yang terdiri dari
molybdenum, bismuth, besi, antimony, tin, vanadium, tungsten, zirconium,
titanium, kromium, nikel, aluminum, fosfor atau gallium.
Proses ini dapat dilakukan secara kontinyu dan batch. Reaktor yang
digunakan jenis fluidized bed, circulating bed, plate heat exchanger
dengan tersusun katalis didalamnya.
Proses Dehidrasi
Dehidrasi gliserol menjadi akrolein
Reaksi diatas dilakukan dengan menggunakan dua katalis, pertama katalis
asam yaitu terjadi reaksi dehidrasi gliserol menjadi akrolein, dan katalis
yang kedua untuk reaksi amoksidasi akrolein.
Step dehidrasi gliserol dilakukan pada temperatur 150-500oC namun yang
paling baik pada temperatur 250-350 oC dan tekanan antara 1-5 bar.
Step amoksidasi akrolein menjadi akrilonitril menggunakan katalis
amoksidasi, dimana temperatur yang digunakan 300-550oC, namun yang
paling baik pada temperatur 400-500oC dan tekanan 1-5 bar sedangkan
yang paling baik pada tekanan 1 dan 4 bar.
Penjelasan Flowsheet
Dari Gambar 1
Gliserol (1) yang berbentuk larutan akan dimasukkan dalam reaktor dehidrasi
(10). Oksigen (2) juga dimasukkan dalam reaktor tesebut. Reaksi dehidrasi
dilakukan pada reaktor tersebut dalam fase gas (10) yang dibantu dengan
katalis dehidrasi, pada temperatur antara 250-350 oC dan tekanan antara 1 dan
5 bar.
Aliran gas yang keluar dari reaktor (10) mengandung campuran berupa
akrolein, air, gliserol yang tidak terkonversi dan produk samping. Produk
sampingnya terdiri dari hydroxypropanone, propanaldehyde, asetaldehida,
aseton, fenol, produk polikondensasi dari gliserol, siklik atau non-siklik eter
gliserol.
Aliran tersebut akan dikirimkan ke unit kondensasi (11) yaitu pemisahan,
campuran satu dari yang lain, aliran campuran (3) yang mengandung produk
samping berat dan yang lain aliran (4) akrolein yang mengandung produk
samping ringan, seperti asetaldehid, propanaldehid, aseton, dan sebagian
berupa gas inert CO dan CO2.
Seluruh atau sebagian dari aliran tersebut (3) akan dikirimkan ke kolom
rektifikasi (pemulihan) tujuannya untuk memperoleh kembali fraksi ringan
dari aliran ini, atau menuju ke pengolahan limbah. Hal ini juga dapat dikirim
ke oksidator termal, atau sebagian dari aliran ini direcycle untuk mencairkan
gliserol dengan konsentrasi yang diinginkan.
Aliran (4) yang mengandung akrolein dan bebas dari produk samping berat
serta air dikirim ke reaktor amoksidasi (12) yang terdiri dari fixed bed,
katalis amoksidasi untuk akrolein.
Reaksi dilakukan dengan adanya oksigen (6) volume mulai 3 sampai 20%,
serta adanya campuran gas (5) yang terdiri dari gas inert dan amonia. Gas
inert yang diperlukan untuk proses secara opsional dapat sepenuhnya atau
sebagian diperoleh dari aliran gas (8) yang ada pada bagian atas kolom
absorpsi (13).
Reaksi amoksidasi dilakukan pada temperatur antara 400-500oCdan tekanan
antara 1 dan 5 bar.
Efluen (7) yang dihasilkan dari step amoksidasi yang kaya akrilonitril
kemudian dimurnikan dalam unit pemisahan (13) untuk memisahkan,
campuran, produk samping ringan (8) dan akrolein yang tidak terkonversi,
dan yang lainnya, acrylonitrile (9), yang mungkin masih mengandung produk
samping berat.
Gambar 2