Anda di halaman 1dari 2

Pembuatan Acetaldehyde dari Ethilene dan Udara

Asetaldehida dengan rumus molekul CH3CHO adalah salah satu senyawa aldehid
yang mempunyai sifat cairan tak berwarna, mudah terbakar dan mudah larut dalam air.
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan, kopi yang sudah matang, dan roti segar. Senyawa
ini dihasilkan oleh tumbuhan dalam metabolisme normalnya.

Asetaldehida merupakan bahan yang mempunyai kegunaan yang sangat luas dalam
industri kimia. Produk ini digunakan dalam industri kimia sebagai bahan intermediate untuk
menghasilkan bahan kimia yang lain, antara lain sebagai bahan baku pembuatan asam asetat,
n-butanol, 2-hexyl ethanol, pentaerythrytol, trimethyrolpropane, pyridine, pericetic acid,
cratonaldehyde, asetat anhidrid, chloral, 1,3-buthylene glycol, asam laktat. .

Proses Persamaan Perancangan

Oksidasi Etilen:

Proses ini dapat berlangsung dalam satu tahap (one stage process) atau dua tahap (two
stage process).

C2H4 + O2 C2H4O H298K = -58 kkal/kmol

1. Proses satu tahap

Oksigen segar dan etilen diumpankan secara terpisah ke dalam reactor Bubble
yang berisi larutan katalis. Kandungan oksigen dalam recycle gas dibatasi maksimal 9 %
mol. Reaktor beroperasi pada suhu 100-130C dan tekanan sekitar 3 atm dengan katalis
palladium. Panas reaksi dihilangkan dengan penguapan asetaldehid dan air dari larutan
katalis. Konversi etilen per pass 75%.

Gas hasil diserap dengan air utnuk mengkondensasi dan menyerap asetaldehida.
Recycle gas digunakan untuk mengambil kembali etilen, tetapi pembuangan gas
digunakan untuk menghilangkan gas inert dari sistem.

Karena alasan ini, maka dibutuhkan oksigen dan etilen dengan kemurnian
yang tinggi untuk meminimumkan kehilangan etilen. Residu dari scrubber diumpankan
ke dalam kolom distilasi. Pada kolom distilasi astaldehida sebagai hasil atas dan residu
kolom ini terdiri dari air dan asetaldehida. Proses ini dikenal dengan nama proses
Hoechst.

2. Proses dua tahap

Pada proses ini etilen dan oksigen dari udara direaksikan dalam dua reaktor yang
terpisah. Reaktor yang digunakan adalah plug flow tubular reactor. Reaksi dilakukan pada
125-130C dan tekanan 10 atm dengan katalis palladium, asetaldehida yang terbentuk dari
reaktor pertama keluar dengan cara adiabatic flashing dan memanfaatkan panas reaksi.
Larutan katalis direcycle ke reaktor kedua atau reaktor oksidasi untuk mengoksidasi
garam cupro menjadi cupri. Jumlah cairan yang direcycle dibutuhkan dalam jumlah besar
karena kelarutan katalis logam rendah dan hasil asetaldehida per pass dibatasi oleh
konsentrasi garam. Konversi etilen per pass 99,5 %.

Daftar pustaka:

McKetta, J.J., 1977, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, volume 3, Marcel
Dekker, Inc., New York

Anda mungkin juga menyukai