BAB III
RANCANGAN PABRIK
Asam akrilat, etanol, dan katalis asam sulfat dari tangki penyimpanan masing-
masing dipompakan masuk ke dalam Continous Stirred Tank Reacktor (Reaktor
berpengaduk).
Setelah proses esterifikasi selesai, produk yang keluar dari reaktor yang terdiri
dari etil akrilat, asam akrilat, etanol, air dan asam sulfat di pindahkan ke dalam tangki
neutralizer, dimana asam sulfat dinetralisasi dengan alkali (NaOH) dan dijaga pada
o
temperature 40 C dengan tekanan 2 atmosfir. Hasil keluaran neutralizer di panaskan
ke dalam Heater untuk memanaskan bahan sebelum masuk kedalam flash drum, pada
o
temperature 185 C. Flash drum berfungsi untuk memisahkan garam natrium sulfat
yang terbentuk dengan produk. Garam sulfat dalam fasa cair dibuang ke pengolahan
limbah, sedangkan fase uap diteruskan kedalam menara distilasi-1 (D-01) yang
sebelumnya mengkondensasikan fase uap menjadi fase cair sampai kisaran
o
temperature 119,9 C mengunakan condensor (CD-01), sesuai dengan kondisi dalam
menara distilasi-1 (D-01) pada tekanan 2 atm, yang berfungsi untuk memisahkan etil
akrilat dengan etanol dan asam akrilat. Asam akrilat sisa reaksi dan air yang terbentuk
keluar sebagai fraksi bawah (hasil bawah) dimasukkan ke kolom asam akrilat
o
recovery (kolom distilasi-2) pada temperature 125,1067 C dan tekanan 2,2 atmosfir,
untuk memisahkan asam akrilat dan air. hasil bawah kolom berupa asam akrilat
dikembalikan lagi kedalam reactor sebagai recycle. Sedangkan air yang dipisahkan
diolah dalam unit pengolahan limbah.
Secara sederhana dapat digambarkan dalam diagram alir gambar 3.1 sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Etil Akrilat Proses Esterifikasi pada Suhu Tinggi