Anda di halaman 1dari 3

24

BAB III
RANCANGAN PABRIK

3.1 Uraian Proses


Pembuatan Etil Akrilat dengan proses esterifikasi etil akrilat pada suhu tinggi
melalui tahapan proses persiapan bahan baku, proses pembentukan etil akrilat (proses
reaksi) dan proses pemurnian produk.

3.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan pada pembuatan etil akrilat adalah asam akrilat dan
etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Asam akrilat didatangkan dari PT. Nisshoku
Tripolyta Acrilyc yang berada didaerah cilegon, Banten, sedangkan etanol didatangkan
dari Pabrik spritus dan etanol PG Rajawali II, di Palimanan, Cirebon. Asam akrilat,
etanol dan asam sulfat disimpan dalam tangki silinder tegak, Ellipsoidal head
0
dan alas datar pada suhu 30 C.

Asam akrilat, etanol, dan katalis asam sulfat dari tangki penyimpanan masing-
masing dipompakan masuk ke dalam Continous Stirred Tank Reacktor (Reaktor
berpengaduk).

3.1.2 Tahap Proses Pembentukan Etil Akrilat


Umpan yang terdiri dari asam akrilat dan etanol masuk ke dalam reaktor CSTR
(Continous Stirred Tank Reacktor) yang bertekanan 1 atm, waktu reaksi 30 menit,
dengan rasio mol perbandingan etanol dan asam akrilat 1,0 : 1,1, dan reaksi berlangsung
pada temperatur 85⁰ C secara endotermis menggunakan katalis asam sulfat. Untuk
menjaga kondisi operasi di reaktor tetap pada suhu 85⁰ C, dikendalikan oleh jaket
pemanas fluida pemanas steam. Didalam reaktor terjadi reaksi esterifikasi menjadi etil
akrilat dan terbentuk pula air. Adapun reaksinya sebagai berikut :
25

Reaksi utama (konversi 90%)


H2SO4
CH2=CHCOOH + C2H5OH CH2=CHCOOC2H5 + H2O
Asam akrilat Etanol Etil akrilat Air

Setelah proses esterifikasi selesai, produk yang keluar dari reaktor yang terdiri
dari etil akrilat, asam akrilat, etanol, air dan asam sulfat di pindahkan ke dalam tangki
neutralizer, dimana asam sulfat dinetralisasi dengan alkali (NaOH) dan dijaga pada
o
temperature 40 C dengan tekanan 2 atmosfir. Hasil keluaran neutralizer di panaskan
ke dalam Heater untuk memanaskan bahan sebelum masuk kedalam flash drum, pada
o
temperature 185 C. Flash drum berfungsi untuk memisahkan garam natrium sulfat
yang terbentuk dengan produk. Garam sulfat dalam fasa cair dibuang ke pengolahan
limbah, sedangkan fase uap diteruskan kedalam menara distilasi-1 (D-01) yang
sebelumnya mengkondensasikan fase uap menjadi fase cair sampai kisaran
o
temperature 119,9 C mengunakan condensor (CD-01), sesuai dengan kondisi dalam
menara distilasi-1 (D-01) pada tekanan 2 atm, yang berfungsi untuk memisahkan etil
akrilat dengan etanol dan asam akrilat. Asam akrilat sisa reaksi dan air yang terbentuk
keluar sebagai fraksi bawah (hasil bawah) dimasukkan ke kolom asam akrilat
o
recovery (kolom distilasi-2) pada temperature 125,1067 C dan tekanan 2,2 atmosfir,
untuk memisahkan asam akrilat dan air. hasil bawah kolom berupa asam akrilat
dikembalikan lagi kedalam reactor sebagai recycle. Sedangkan air yang dipisahkan
diolah dalam unit pengolahan limbah.

3.1.3 Tahap Proses Pemurnian Produk


Hasil atas menara distilasi-1 (D-01) yang terdiri dari etil akrilat, etanol dan
air, kemudian diteruskan kedalam menara distilasi-3 (D-03) pada temperature
o
116,3771 C dan tekanan 2 atm, untuk memisahkan produk utama dan etanol. Etanol
yang telah dipisahkan keluar dari atas menara distilasi-3 (D-03), dengan kemurnian
95% di recycle ke reactor untuk digunakan kembali dalam reaksi. Produk utama etil
akrilat keluar dari bagian bawah menara distilasi-3 (D-03) mempunyai kemurnian
produk mencapai 99,5 % berat.
26

3.2 Tahapan Proses

3.2.1 Diagram Proses

Secara sederhana dapat digambarkan dalam diagram alir gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Etil Akrilat Proses Esterifikasi pada Suhu Tinggi

Anda mungkin juga menyukai